Lingkungan yang ramah dan aman

7 pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 enam belas sampai 30 tiga puluh tahun. Sementara itu dalam konteks demografi dan antropologis, generasi muda dibagi ke dalam usia persiapan masuk dunia kerja, atau usia produktif antara 15-40 tahun. Saat ini terdapat 40.234.823 penduduk Indonesia masuk dalam kategori generasi muda. Sementara dari sudut pandang sosial budaya. Generasi muda dari sudut pandang ini memiliki sifat majemuk dengan aneka ragam etnis, agama, ekonomi, domisili, dan bahasa. Mereka memiliki ciri ekosistem kehidupan yang terbagi ke dalam masyarakat nelayan, petani, pertambangan, perdagangan, perkantoran dan sebagainya. Dalam konteks tersebut, generasi muda juga memiliki lima karakteristik yang berpengaruh pada aktifitasnya, yakni: Pertama, generasi muda kerap kali memiliki mental yang tidak berorientasi pada mutu. Kecenderungan tersebut diperkuat dengan keinginan untuk mencoba sesuatu tanpa berupaya untuk mendapatkan hasil yang setimpal dengan aktivitas yang dilakukan. Karakteristik ini menggejala pada hampir semua generasi muda. Mentalitas ini secara umum membentuk karakteristik generasi muda yang sekedar menampilkan figure keberanian semata tanpa memperhitungkan akibatnya. Desa Liwutung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Selatan. Desa ini adalah salah satu desa yang memiliki masalah mengenai pemuda. Banyak pemuda yang belum mempunyai pekerjaan tetap dan berpendidikan rendah, hal ini sering memicu perkelahian antar individu bahkan perkelahian antar pemuda kampung. Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji tentang peran dari pemerintah daerah dalam memberdayakan pemuda sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan. Dalam undang-undang tersebut jelas disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib untuk menyelenggarakan pemberdayaan pemuda dalam berbagai bidang dan memfasilitasinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi pemuda serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti gangguan keamanan dan ketertiban. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori dari Jennings tentang dimensi keberhasilan pemberdayaan pemuda, untuk menjawab permasalahan yang ada pada bab pendahuluan. Dalam hal ini pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melalui dinas pemuda dan olahraga.

1. Lingkungan yang ramah dan aman

Lingkungan yang ramah dan aman merupakan dambaan setiap orang, tinggal dalam lingkungan yang terjamin rasa keamanan adalah sesuatu yang dicita-citakan. Dari hasil penelitian melalui wawancara dengan para informan salah satunya kepada TP mengatakan : Lingkungan desa liwutung sekarang ini dapat dikatakan sudah lebih baik dibandingkan pada 2 tahun sebelumnya, beberapa tahun sebelumnya lingkungan desa terasa sangat tidak aman dimana banyak terjadi perkelahian antar pemuda. Banyak terjadi geng-geng pemuda yang pekerjaannya hanya minum-minum, jalan-jalan dan bahkan sampai menggangu orang yang lewat dengan meminta-minta uang keamanan. Tetapi hal ini sekarang sudah mulai jarang terjadi. Hal senada juga disampaikan oleh seorang aparat desa Liwutung. Bapak KL beliau mengatakan: Sekarang sudah lebih baik. Situasinya sudah tidak mencekam seperti beberapa tahun terakhir, dimana terjadi banyak perkelahian dan pertumpahan darah. Melalui pihak kepolisian dan pemerintah desa sudah dapat diselesaikan. Dari hasil penelitian yang didapat, dapat dikatakan bahwa dalam rangka menciptakan lingkungan yang ramah dan aman, peran dari pemerintah sendiri sudah dapat dikatakan baik dimana bupati turut mengambil bagian langsung dalam menciptakan rasa aman dan nyaman. 2. Keterlibatan dan komitmen Suatu pemberdayaan akan berhasil apabila adanya keterlibatan serta komitmen yang kuat antar si pemberdaya dan yang diberdayakan, ini merupakan suatu kesatuan 8 yang mutlak dibutuhkan untuk suatu tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini penulis melihat ketelibatan dinas pemuda dan olahraga dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan pemuda, menurut salah satu tokoh pemuda desa Liwutung OP mengatakan : Selama ini dinas pemuda dan olahraga saya rasa hamper tidak ada, belum ada program pemerintah tentang pemuda yang dirasakan oleh kami pemuda desa, sebenarnya kami sangat ingin adanya kegiatan kepemudaan seperti lomba olahraga, orgranisasi kepemudaan, tetapi selama ini organisasi yang ada disini sudah tidak berjalan lagi, juga keterlibatan pemuda desa liwutung dalam organisasi kepemudaan di Kecamatan ataupun kabupaten seperti KNPI hamper tidak ada yang mewakili kami. Saya merindukan adanya kepedulian dari pemerintah kabupaten terutama dinas terkait yakni dinas pemuda dan olahraga kabupaten minahasa tenggara dapat berperan aktif dalam memberdayakan pemuda. Saya rasa ini sangat penting mengingat pemuda disini mudah sekali tergodan untuk terlibat dalam perkelahian antar kampung, tanpa adanya pengetahuan dan keterampilan maka akan mudah terbujuk rayu.

3. Keterlibatan Secara Sosial Politik Untuk Melakukan Perubahan

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) | Umboh | JURNAL EKSEKUTIF 2983 5550 1 SM

0 0 13

PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) | Egeten | JURNAL EKSEKUTIF 2673 4931 1 SM

0 0 10

PERANAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KALASEY II KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA | Tempoh | JURNAL EKSEKUTIF 2669 4923 1 SM

0 0 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PNPM-MP DI DESA WIOI KECAMATAN RATAHAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA | KUHU | JURNAL EKSEKUTIF 2370 4292 1 SM

0 0 20

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA | Benjamin | JURNAL EKSEKUTIF 16790 33727 1 SM

0 1 10

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENANGGULANGAN PEREDARAN MINUMAN KERAS (Studi di Desa Pakuweru Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) | Mawara | JURNAL EKSEKUTIF 16336 32750 1 SM

0 0 9

KINERJA PEMERINTAH DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK (studi di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara) | Ganda | JURNAL EKSEKUTIF 16330 32738 1 SM

0 0 10

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA MAMUYA KECAMATAN GALELA KABUPATEN HALMAHERA UTARA | Bringan | JURNAL EKSEKUTIF 16328 32734 1 SM

0 0 9

PERAN CAMAT DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAHAN DESA (Suatu Studi di Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan) | Manengkey | JURNAL EKSEKUTIF 16326 32730 1 SM

0 2 11

KEWENANGAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN (Studi di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara) | Ngantung | JURNAL EKSEKUTIF 15429 30965 1 SM

0 0 11