Ibu V. Nindya K Tata Boga

dengan tempat kursus dekat, untuk mencari pengalaman, dan juga untuk meningkatkan keadaan ekonomi keluarga. Selain itu dukungan dari keluarga terutama dari suami dan anak beliau sangat memotivasi ibu Tanti untuk giat mengikuti kursus. Ibu Tanti mengikuti kursus tata boga selama 3 bulan. Banyak pengalaman dan pengetahuan yang beliau dapatkan selama mengikuti kursus. Hasil dari mengikuti kursus tata boga di SKB Gunungkidul ini langsung dirasakan manfaatnya oleh beliau. Berkat ketelatenan dan kegigihannya selama mengikuti kursus, pada awal tahun 2008 ibu Tanti mulai membuka sebuah usaha kecil-kecilan di rumahnya yaitu usaha Thiwul Ayu. Usaha yang dirintisnya mulai dari nol ini sekarang sudah mulai berkembang dan sudah menyebar luas di berbagai kota seperti; Yogyakarta, Pacitan, Jakarta, dll. Banyak suka dan duka yang dirasakan ibu Tanti dalam merintis usaha Thiwul Ayu hingga dapat berkembang seperti sekarang ini. Meskipun terkadang usaha ibu Tanti mengalami pasang surut pelanggan namun ibu Tanti tidak pernah patah semangat untuk terus mengembangkan usahanya untuk lebih baik lagi dan beliau ingin membuka sebuah toko kue khusus makanan Thiwul Ayu

3. Elisazabeth Patmi Susanti Tata Rias

Elizabeth Patmi Susanti atau yang akrab disapa Elis lahir di Gunungkidul, 22 September 1998. Beliau merupakan alumni kursus tata rias yang diselenggarakan oleh SKB Gunungkidul pada tahun 2008.Ibu yang berprofesisebagaipenata rias ini, kinitelahmempunyaiusahatata rias pengantin di kediamannya yang beralamatkan di Purwosari, Rt 12 Rw 1 Baleharjo. Awal mulanya, Ibu Elis tertarik mengikuti kursus tata rias karena kesukaannya akan merias. Beliau kemudian tertarik mengikuti kursus di SKB yang tidak dipungut biaya. Beliau mengetahui SKB menyeleggarakan kursus sudah lama karena ibunya juga pernah kursus di sana. Ibu Elis mengikuti kursus tata rias di SKB Gunungkidul selama 1 bulan. Selama mengikuti kursus beliau mendapatkan berbagai ilmu tentang tata rias dan mendapatkan banyak teman yang kini menjadi rekan kerja beliau. Setelah menyelesaikan kursus di SKB beliau memanfaatkan sertifikat yang diperolehnya untuk magang di tempat perias. Beliau belajar dengan perias yang diikutinya dengan tekun meskipun tidak dibayar, selain itu beliau juga mengikuti berbagai seminar untuk mengasah kemampuannya.