Gambaran Umum Objek Penelitian Studi Kasus A

Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian untuk wawancara langsung adalah 3 Perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar di Medan, dimana lokasi proyek yang diteliti tidak dibatasi. Data perusahaan kontraktor yang berhasil diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1.

IV.2 Studi Kasus A

Studi Kasus A dilakukan pada perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar yaitu PT. Sabaritha Perkasa Abadi. Dari banyak proyek konstruksi jalan yang pernah ditangani oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dipilih satu proyek yang pelaksanaan manajemen waktunya dijadikan objek penelitian. Proyek yang akan dibahas berikut ini adalah proyek yang pada saat penelitian proyek telah selesai pengerjaannya. Adapun alasan dipilihnya proyek ini adalah karena dari hasil pengamatan, proyek ini memiliki ukuran yang besar baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sehingga kompleksitas yang terjadi juga terjadi dalam skala besar. Adapun pelaksanaan manajemen waktu proyek konstruksi kebanyakan dilakukan oleh perusahaan kontraktor Klasifikasi Besar pada proyek konstruksi dengan skala besar pula. Data umum proyek Nama proyek : Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji Kontraktor Utama : PT. Sabaritha Perkasa Abadi Lokasi : Bts. Tanah Karo-Panji Jadwal pelaksanaan : 12 Februari 2009-12 Mei 2009 Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. IV.2.1 Menentukan Penjadwalan Proyek Biasanya PT. Sabaritha Perkasa Abadi membuat jadwal proyek Master Schedule menjadi satu dengan Detail Schedule, seperti pada contoh Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji. Tetapi dalam penyajiannya dipisah. Master Schedule dibuat untuk tingkat executive Management, sedangkan Detail Schedule diberikan untuk keperluan para pelaksana di lapangan. Dalam penerapannya Detail Schedule tersebut dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, agar dalam pelaksanaan, monitoring, serta pengontrolannya bisa lebih mudah. IV.2.1.1 Identifikasi Aktivitas Work Breakdown Structure Dalam menyusun jadwal, sebelumya PT. Sabaritha Perkasa Abadi membagi- bagi bagian proyek yang ditanganinya menjadi menjadi aktivitas yang lebih kecil. Sabaritha Perkasa Abadi biasa membagi-bagi proyeknya tersebut menjadi 3 sampai 5 tingkatan besar, tergantung ukuran dan kompleksitasnya, dimana pengembangan level WBS tersebut didasarkan lingkup pekerjaan scope of work, yaitu pada jenis pekerjaan utama, area pekerjaan, dan urutan pekerjaan. Misalnya pada contoh proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji, pembagian jenis pekerjaan utama seperti mobilisasi, pekerjaan jalan, pekerjaan struktur. Kemudian pekerjaan- pekerjaan tadi dibagi-bagi lagi menjadi lebih detail lagi. Seperti pekerjaan struktur jalan dibagai menjadi pekerjaan atas dan pekerjaa bawah, kemudian pekerjaan bawah dibagi lagi menjadi pekerjaan tanah dan pekerjaan pondasi. Adapun bentuk WBS dari contoh Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat pada Lampiran 2. Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menggunakan sistem kode dalam membagi-bagi setiap aktivitas dari suatu proyek. Dalam penyusunan WBS ini, PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak mengalami hambatan, dikarenakan pengalaman yang didapat dari proyek-proyek sebelumnya yang pernah dikerjakan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi. IV. 2.1.2 Penyusunan Urutan Kegiatan Dari aktivitas yang telah dibagi-bagi sebelumnya, PT. Sabaritha Perkasa Abadi menyusun urutan kelompok kerja atau aktivitas proyek tersebut. Metode yang biasa digunakan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi yaitu Metode GANTTBAR Chart, itu digunakan karena lebih mudah dimengerti oleh semua level. Urutan kegiatan pada PT. Sabaritha Perkasa Abadi disusun sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya telah ditentukan. IV. 2.1.3 Perkiraan Kurun Waktu Setelah melakukan pengurutan aktivitas, PT. Sabaritha Perkasa Abadi member kurun waktu penyelesaian tiap-tiap aktivitas. Skala waktu yang digunakan dalam menentukan durasi kurun waktu aktivitas adalah minggu. Penentuan kurun waktu penyelesaian masing-masing aktivitas dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak hanya berdasarkan pengalaman yang telah diraih selama ini tetap juga dihitung berdasarkan perhitungan sumber daya material, peralatan, tenaga kerja yang digunakan dan volume pekerjaan yang akan diselesaikan. Menurut PT. Sabaritha Perkasa Abadi yang mempengaruhi dalam menentukan durasi waktu suatu aktivitas yaitu kapasitas sumber daya yang digunakan dan jumlah hari efektif dari jadwal Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. proyek PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak terlalu menemui hambatan akibat pengalaman yang dimiliki. IV. 2.1.4 Penyusunan Jadwal Setelah terbentuk jaringan kerja yang masing-masing aktivitas telah diberi kurun waktu, kemudian PT. Sabaritha Perkasa Abadi menghitung kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dalam penyusunan jadwal ada 2 schedule yaitu Master Schedule dan Detailed Schedule. Sedangkan untuk kegiatan seharinya di lapangan PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan Daily Schedule. Jadi jenis Shedule yang digunakan tidak sama untuk semua level. Adapun bentuk dari jadwal PT. Sabaritha Perkasa Abadi pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat pada Lampiran 3. Dalam menyusun jadwal PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan program komputer, yaitu Microsoft Project dan Microsoft Excel. Adapun float dari tiap aktivitas tidak dihitung karena PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan metode GANTTBAR Chart, termasuk jalur kritisnya tidak bisa ditentukan. Lama waktu penyelesaian proyek tersebut dihitung PT. Sabaritha Perkasa Abadi berdasarkan dari total durasi waktu dari setiap aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya. IV.2.2 Monitoring Monitoring dilakukan setelah proyek mulai berjalan sesuai jadwal, adapun monitoring meliputi pengukuran measure dan hasil kerja kemajuanprogress masing-masing aktivitas, yang kemudian hasil pengukuran tersebut dilakukan pencatatan Report kedalam sebuah bentuk laporan kemajuan proyek berupa tabulasi dan grafik. Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. IV.2.2.1 Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja setiap aktivitas PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik, dengan periode waktu yang digunakan yaitu weekly. Proses perhitungan atau pengukuran terhadap hasil kerja yang dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dilakukan dengan computerized. Adapun hasil dari suatu pekerjaan dihitung berdasarkan volume pekerjaan yang dapat dilihat dari table hasil kerja. Dalam pelaksanaan proyek PT. Sabaritha Perkasa Abadi selalu mencatat actual start dan completion date dari setiap aktivitas. Selain itu juga PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan pencatatan kemajuan setiap aktivitas pekerjaan khususnya pekerjaan-pekerjaan utama seperti pekerjaan lapis perkerasan dan melakukan pencatatan bila ada perubahan dari durasi suatu aktivitas, bila ada aktivitas yang dihilangkan atau ditambah, serta bila ada perubahan hubungan atau urutan dari suatu aktivitas, tetapi PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menyertakan laporan singkat tentang kejadian atau hal penting yang terjadi pada saat pengerjaan proyek. Bentuk atau format laporan pencatatan hasil kerja dibuat oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dengan berbentuk tabel laporan. Adapun bentuk dari tabel laporan pengukuran dan pencatatan hasil kerja dapat dilihat seperti pada contoh Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji pada Lampiran 4. Di PT. Sabaritha Perkasa Abadi yang melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap kemajuan setiap aktivitas yaitu bagian Quality Assurance Departement. Sedangkan hambatan yang dirasakan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan monitoring baik pengukuran dan pencatatan terhadap hasil kerja adalah tidak ada. Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. IV.2.2.2 Mencatat Pemakaian Sumber Daya Setiap pemakaian sumber daya baik material maupun peralatan selalu dilakukan pencatatan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi. Pencatatan dilakukan oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara perodik, dengan periode waktu secara daily. Laporan pencatatan pemakaian sumber daya, oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dibuat menjadi satu antara material dan peralatan. Adapun bentuk laporan pencatatan pemakaian sumber daya dari contoh proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat pada Lampran 5. Dalam hal ini yang melakukan pencatatan sumber daya di PT. Sabaritha Perkasa Abadi, yaitu bagian Quality Assurance Departement. Adapun hambatan bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan pencatatan sumber daya yaitu bagaimana harus melakukan pencatatan sumber daya yang teratur. IV.2.2.3 Memeriksa Kualitas PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga melakukan pemeriksaan dan pencatatan terhadap kualitas sumber daya material, peralatan yang digunakan dalam setiap aktivitas proyek, serta kualitas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Pemeriksaan dan pencatatan kualitas sumber daya dan kualitas hasil kerja tidak semuanya dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik. Untuk hasil pekerjaan dan material dilakukan pemeriksaan sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah ditentukan dan pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan sebelum aktivitas itu terjadi terutama pekerjaan yang mengutamakan proses dari pertama pekerjaan itu dilakukan contohnya pekerjaan perkerasan dilakukan pegujian untuk mutu perkerasan, sedang untuk peralatan dilakukan pemeriksaan secara periodik. Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. Laporan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil suatu pekerjaan dibuat oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam bentuk hasil inpeksi dan hasil test laboratorium. Adapun bentuk dari laporan pemeriksaan kualitas dari proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Batas Tanah Karo-Panji dapat dilihat pada Lampiran 6. Di PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak hanya sendiri yang melakukan pemeriksaan kualitas sumber daya dan kualitas hasil pekerjaan selain bagian Quality Assurance Departement dengan pengawasan oleh konsultan, PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga dibantu oleh Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu dalam pemeriksaan tebal lapisan perkerasan. Bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi hambatan dalam memeriksa kualitas sumber daya dan kualitas suatu pekerjaan yaitu tidak ada, karena dalam pemeriksaan mutu PT. Sabaritha Perkasa Abadi di bantu oleh Balai Pengujian dan Pengendalian Mutu, sehigga mempermudah pekerjaan mereka. IV.2.2.4 Mencatat Kinerja Dan Produktivitas Dalam hal ini PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak melakukan pencatatan terhadap kinerja dan produktivitas pekerjaannya. Sedang aktivitas dan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja tidak dilakukan pengawasan secara khusus oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi, karena tenaga kerja berhubungan langsung dengan mandornya. PT. Sabaritha Perkasa Abadi hanya mengetahui jumlah pekerja yang dating saja, karena jumlah pekerja sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang dilakukan. Hambatan bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi sendiri dalam melakuan pencatatan kinerja dan produktivitas tenaga kerja adalah terlampau besarnya jumlah Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. tenaga kerja sehingga dirasakan kurang efektif dalam pemeriksaannya, jadi pemeriksaannya hanya dilakukan pada hasil kerjanya saja. IV.2.3 Analysis Compare and Determine Effect PT. Sabaritha Perkasa Abadi selalu melakukan analisis terhadap laporan dari hasil pengukuran dan pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal itu dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi untuk mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu aktivitas, hal itu dapat langsung diatasi, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi Master Schedule Jadwal utama yang dibuat pada awal penjadwalan proyek. IV.2.3.1 Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek Dengan Kenyataan Di Lapangan Perbandingan antara perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di lapangan, dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara periodik, dengan skala waktu yang digunkan yaitu weekly. Untuk membandingkan secara berkala perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan dilapangan, PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan grafik kurva S, dimana dapat dilihat perbandingan kemajuan proyek yang mereka kerjakan. Adapun grafik kurva S tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi hambatan dalam menyusun laporan hasil perbandingan perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di lapangan adalah bila ada perubahan desain, karena dapat merubah jadwal aktivitas. Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. IV.2.3.2 Menentukan Akibat Yang Terjadi Pada Tanggal Penyelesaian Dan Milestone Proyek PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan analisa pada akibat atau perubahan yang terjadi pada tanggal penyelesaian dan milestone tanggal-tanggal penting penyelesaian proyek setelah menerima laporan hasil perbandingan antara perencanaan kemajuan proyek dengan kenyataan di lapangan dan timbul keterlambatan. Dimana kemudian Overall Project Duration dihitung kembali PT. Sabaritha Perkasa Abadi untuk mengetahui apakah milestone proyek project completion date mengalami perubahan atau tidak. Milestone proyek sendiri diusahakan tidak dilakukan perubahan, karena nantinya akan menpengaruhi Master Schedule. V.2.3.3 Memeriksa Kemungkinan Munculnlya Jalur Kritis Baru Setelah melakukan analisa dan timbul keterlambatan delay pada suatu aktivitas terutama pada aktivitas kritis. PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak dapat melakukan pemeriksaan kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru, dan juga tidak menghitung float dari semua aktivitas, karena dalam penyusunan jadwal proyek, PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan GANTTBAR Chart yang mana tidak memungkinkan menunjukkan jalur kritis. IV.2.4 Corrective Action Setelah dianalisa, bila di tengah pelaksanaan proyek ternyata schedule mengalami keterlambatan. PT. Sabaritha Perkasa Abadi kemudian melakukan beberapa corrective action untuk mengembalikan jadwal yang terlambat tadi untuk Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. kembali ke jalur yang sebenarnya. PT. Sabaritha Perkasa Abadi melakukan pemadatan float pada aktivitas dengan durasi waktu yang panjang saja, hal itu dilakukan dengan pertimbangan nantinya tidak akan berubah overall Project duration. Tetapi tidak semua pekerjaan dengan durasi yang lama dibagi-bagi work splitting PT. Sabaritha Perkasa Abadi menjadi bagian yang lebih kecil. Selain itu PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga mempercepat aktivitas pekerjaan yang mengalami keterlambatan dengan cara menambah kapasitas sumber daya seperti penambahan jumlah alat, mempercepat kedatangan material. Serta menambah tenaga kerja dan jam kerja lembur, shift. Corective action yang dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi yaitu melakukan perubahan pada job logic dan metode kerja, serta bila perlu sebagian pekerjaan disubkontrakkan kepada pihak lain. Adapun hambatan bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam melakukan Corective action yaitu diperlukannya biaya yang besar untuk melakukan semua yang disebutkan di atas, dan itu berarti akan memperbesar cost dari pengerjaan proyek tersebut. IV.2.5 Update Schedule Setelah melakuakn corrective action, PT. Sabaritha Perkasa Abadi mempengaruhi schedule kembali. Untuk mempengaruhi schedule sendiri, bagi PT. Sabaritha Perkasa Abadi perlu diketahui kapasitas sumber daya yang tersedia dan sisa waktu durasi pekerjaan remaining duration. Dalam meng-update schedule PT. Sabaritha Perkasa Abadi tetap menyesuaikan dengan jadwal yang dibuat diawal Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. proyek yang telah dikoreksi, setelah itu semua float aktivitas dari jadwal yang baru dihitung kembali. Setelah itu menghitung float semua aktivitas, PT. Sabaritha Perkasa Abadi menghitung kembali project completion date dari jadwal baru yang sudah disesuaikan dengan jadwal lama tersebut. Di PT. Sabaritha Perkasa Abadi sendiri yang bertanggungjawab dalam mempengaruhi jadwal proyek yaitu Project Manager. Perubahan-perubahan yang biasa dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam meng-update schedule adalah lama durasi tiap aktivitas, dan korelasi atau hubungan antar aktivitas. Proses perhitungan updating dilakukan PT. Sabaritha Perkasa Abadi secara computerized. Hambatan yang ditemui PT. Sabaritha Perkasa Abadi dalam meng-update schedule adalah jika ingin merubah milestone, karena milestone merupkan control point dari keseluruhan durasi suatu proyek. IV.2.6 Pembahasan PT. Sabaritha Perkasa Abadi PT. Sabaritha Perkasa Abadi melaksanakan penyusun schedule dengan baik dimana semua aspek dalam penyusunan schedule yang ideal sudah dilaksanakan sehingga hambatan yang dihadapi hanya pada saat pengidentifiasian jenis kegiatan yang akan digunakan dalam menyusun WBS. PT. Sabaritha Perkasa Abadi menggunakan GANTTBAR Chart dalam penyusunan jadwal. Penggunaan GANTTBAR Chart tidak dapat menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara pekerjaan satu dengan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. jadwal keseluruhan proyek, serta tidak dapat menjawab berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek tercepat dan kegiatan mana yang bersifat kritisnon kritis. Di lapangan, dilaksanakan atau tidak schedule yang sudah dibuat dapat diketahui oleh PT. Sabaritha Perkasa Abadi, karena PT. Sabaritha Perkasa Abadi membuat daily schedule setiap aktivitas yang akan dikerjakan setiap harinya. Meskipun begitu PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga masih belum optimal dalam melaksanakan schedule, karena tidak jarang menemui kendala-kendala bila ada perubahan desain, kurangnya koordinasi dan komunikasi, dan perubahan cuaca yang tidak menentu. PT. Sabaritha Perkasa Abadi kurang baik melaksanakan monitoring karena tidak mampu melaksanakan semua aspek dalam monitoring, yaitu tidak melakukan pencatatan kinerja dan produktivitas pekerja dikarenakan terlampau besarnya jumlah tenaga kerja sehingga terjadi ketidakakuratan dalam pengontrolan kinerja pekerja pada proyek konstruksi. Selain itu yang menyebabkan pelaksanaan monitoring tidak optimal juga dikarenakan kendala yaitu kurang koordinasi atau pengawasan antara pengawas dengan pekerja. PT. Sabaritha Perkasa Abadi mampu melakukan analysis dengan baik dimana semua aspek dalam analysis yang ideal sudah dilaksanakan, sehingga hambatan yang dihadapi hanya bila ada perubahan desain karena mengakibatkan durasi aktivitas berubah. Hanya saja PT. Sabaritha Perkasa Abadi belum mampu melakukan analisis dengan optimal dikarenakan terkadang masih menemui kendala seperti ketidakakuratan informasi yang didapat dari monitoring, serta kurangnya sumber daya atau tenaga ahli yang mampu menganalisis keadaan proyek. Ardani : Analisa Penerapan Manajemen Waktu Pada Proyek Konstruksi Jalan Studi Kasus : PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. Sinar Kasih Reinhard, PT. Dian Perkasa, 2010. PT. Sabaritha Perkasa Abadi tidak menemui permasalahan dalam melakuka n corrective action, hanya saja memerlukan biaya yang besar dalam melakukan ini. Walau tidak menemui permasalahan selain biaya yang besar, namun PT. Sabaritha Perkasa Abadi juga masih belum optimal dalam melakukan corrective action., karena masih sering menemui kendala yaitu kurangnya informasi dari monitoring dan analisis yang diperlukan untuk melakukan corrective action. Di dalam melakukan updating schedule, PT. Sabaritha Perkasa Abadi melaksanakan dengan baik, hanya menemui hambatan ketika terjadi perubahan milestone yang dapat menyebabkan project completion date dan master schedule berubah. Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa PT. Sabaritha Perkasa Abadi cukup baik dalam melaksanakan sistem manajemen waktu proyek konstruksi jalan.

IV.3 Studi Kasus B