2.2.1 Faktor Tumbuh Kembang
Protrusi anterior maksila mempunyai hubungan dengan perkembangan tulang wajah khususnya basis kranium. Basis kranium tumbuh dengan cara endokondral yang
dimulai dengan jaringan masenkim yang disebut matriks fungsional mengadakan proliferasi menjadi kartilago. Kemudian kartilago memperbanyak diri dengan cara
interstitial dan aposisi, diikuti pengapuran yang menggantikan sel-sel kartilago yang rusak sehingga menjadi trabekula disekeliling kartilago tersebut. Pembentukan maksila
pada postnatal seluruhnya dilakukan secara osifikasi intramembranosus dimana osteoblas tumbuh langsung dari sel-sel masenkim yang padat dan belum berdiferensiasi, kemudian
jaringan dasar mesenkim atau matriks mengalami pengapuran dan selama proses pengapuran ini terjadi perubahan-perubahan organis yang sebahagian besar disebabkan
karena enzim-enzim yang dikeluarkan oleh osteosit. Sebelum dilapisi oleh kartilago pertumbuhan dibagi dua yaitu : yang pertama oleh aposisi pada sutura yang
menghubungkan maksila dengan basis kranium dan yang kedua adalah oleh adanya remodeling pada permukaan yang membedakannya dengan kranium. Maksila
mempunyai hubungan dengan kranium yaitu pada sutura frontomaksilaris, sutura zigomatikomaksilaris dan sutura palatinalis.
5,17,19
Pertumbuhan pada sutura menyebabkan maksila bergerak ke depan dan kebawah sehingga membuat kranium bergeser ke belakang dan ke atas.
18
Pertumbuhan maksila ke arah depan disebabkan oleh aposisi tulang alveolar dimana pertumbuhan tulang alveolar
tergantung dari fungsi gigi-geligi yang menempatinya. Tulang alveolar tumbuh sebagai akibat gigi yang erupsi dan menyesuaikan diri terhadap pergerakan gigi dan akan
teresopsi kembali jika gigi tidak ada lagi. Pada waktu maksila tumbuh ke bawah terjadi
Universitas Sumatera Utara
aposisi pada dasar orbita , dasar hidung dan permukaan bawah palatum. Pertumbuhan pada sutura palatina mediana, ethmoidalis, sutura zigomatikomaksilaris dan sutura pada
tulang-tulang hidung mempengaruhi pertumbuhan maksila kearah lebar.
18,19
Gambar 1 : Bentuk pertumbuhan maksila yang menurun downward and maju kedepan forward William R.Proffit,
Henry W.Fields Jr, David M.Sarver. Contemporary Ortodontics.Vol4, St Louis, Missouri: Mosby, 2007: 13
Sutura terdapat pada bagian posterior dan superior maksila yang kemudian tumbuh maju dan menurun. Pada waktu pergerakan menurun dan maju terjadi, terdapat
jarak peregangan sutura yang diisi oleh proliferasi tulang, sutura-sutura melebar dan tampak memanjang, aposisi tulang terjadi diantara dua sisi sutura, dengan kata lain
pertumbuhan pada sutura tidak menyebabkan bagian-bagian yang berhubungan dengan sutura menjadi terpisah. Pelebaran sutura ini diikuti dengan penambahan jaringan
matriks, selanjutnya terjadi proses penulangan pada matriks. Dengan demikian sutura menjadi sempit kembali dan terjadi penyatuan kembali dari bagian-bagian tulang, diikuti
dengan pelebaran tulang-tulang lain yang melekat pada maksila.
18
Keabnormalan pertumbuhan maksila tersebut salah satunya berasal dari ketidak seimbangan kerja kelenjar endokrin yang mempengaruhi pertumbuhan maupun
Universitas Sumatera Utara
perkembangan postnatal. Lobus anterior hipofisi tidak hanya mengeluarkan hormon tiroid untuk mempercepat pertumbuhan akan tetapi juga sebagai sumber hormon lain
pada seluruh kelenjar endokrin. Dengan kombinasi ini maka hipofisi merupakan faktor yang penting bagi perkembangan skleton rangka serta perkembangan alat pengunyahan.
Hiperfungsi dari kelenjar tiroid ini menyebabkan pertumbuhan tubuh dan erupsi gigi menjado lebih cepat.
5
Ketidakseimbangan kelenjar endokrin tertentu mempengaruhi metabolik zat-zat yang ada didalam tubuh, sehingga gangguan metabolik yang disebabkan oleh hiper
ataupun hipofungsi kelenjar endokrin akan menyebabkan gangguan metabolik. Kekurangan asupan nutrisi pada masa tumbuh kembang seperti fosfor, vitamin A,C, dan
D, dapat menghambat pertumbuhan tulang.
2.2.2 Faktor Kebiasaan