Metode Pengujian Agen Antimikroba

11 maka permeabilitas sel bakteri akan mengalami perubahan, sehingga akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau kematian sel . 3. Penghambatan sintesis protein Kelangsungan hidup sel sangat tergantung pada molekul-molekul protein dan asam nukleat. Hal ini berati bahwa gangguan apapun yang terjadi pada pembentukan atau fungsi zat-zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel Pelczar dan Chan, 1988. Bahan antimikroba yang dapat mendenaturasi protein dan asam nukleat dapat merusak sel tanpa dapat diperbaiki lebih lanjut. 4. Mengganggu metabolism dalam sel Di dalam sel terdapat enzim protein yang membantu kelangsungan proses-proses metabolisme, banyak zat kimia telah diketahui dapat mengganggu reaksi biokimia misalnya logam berat, golongan tembaga, perak, air raksa dan senyawa logam berat lain, umumnya efektif sebagai bahan antimikroba pada konsentrasi relatif rendah. Dengan dmikian kerja enzim yang terhambat akan menyebabkan proses metabolisme terganggu, sehinga aktifitas sel bakteri akan terganggu, hal ini dapat menyebabkan sel bakteri hancur dan akan mati.

2.1.5 Metode Pengujian Agen Antimikroba

Pengujian agen antimikroba ini dapat dilakukan dengan beberapa jenis test sebagai berikut : 32,33 1. Metode Difusi a. Metode disc diffusion Tes Kirby Bauer Untuk menentukkan aktivitas agen antimikroba digunakkan cakram yang berisi agen anti mikroba dan diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media agar tersebut. Agar yang terlihat jernih merupakan zona terang clear zone pada permukaan media agar mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba. 12 Tabel 2.2 Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri Diameter Zona terang Respon Hambatan Pertumbuhan 20 mm Kuat 16-20 mm Sedang 10-15 mm Lemah 10 mm Tidak Ada Sumber :Greenwood,1995 b. E- test Digunakan untuk mengestimasi MIC minimum inhibitory concentration atau KHM kadar hambat minimum yaitu konsentrasi minimal suatu agen antimikroba untuk dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Metode ini menggunakan strip plastik yang mengandung agen antimikroba dari kadar terendah sampai kadar tertinggi dan diletakkan pada permukaan media agar yang telah ditanami mikroorganisme. Prinsip pengamatan sama seperti pada metode disc diffusion. c. Ditch plate technique Sampel uji yang digunakan berupa agen antimikroba yang diletakkan pada parit yang dibuat dengan cara memotong media agar dalam cawan petri pada bagian tengah secara membujur dan mikroba uji maksimum 6 macam digoreskan kearah parit yang berisi agen antimikroba. d. Cup plate technique Metode ini serupa dengan metode disc diffusion, dimana dibuat sumur pada media agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan pada sumur tersebut diberi agen antimikroba yang akan diuji. e. Gradient plate technique Pada metode ini konsentrasi agen antimikroba pada media agar secara teoritis bervariasi dari 0 hingga maksimal. Media agar dicairkan dan larutan uji ditambahkan. Campuran kemudian dituang kedalam cawan petri dan diletakkan pada posisi miring. Nutrisi kedua selanjutnya dituang diatasnya. Plate diinkubasi selama 24 jam untuk memungkinkan agen antimikroba berdifusi pada permukaan media mengering. Mikroba uji maksimal 6 macam digoreskan pada arah mulai dari konsentrasi tinggi 13 ke rendah. Hasil diperhitungkan sebagai panjang total pertumbuhan maksimum yang mungkin dibandingkan dengan panjang pertumbuhan hasil goresan. 2. Metode Dilusi a. Metode dilusi cair broth dilution test serial dilution Metode ini mengukur MIC atau KHM dan MBC minimum bactericidal concentration atau kadar bunuh minimum KBM. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran agen antimikroba pada medium cair yang ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroba uji ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media cair tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba, dan diinkubasi selama 18 – 24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi ditetapkan KBM. b. Metode dilusi padat solid dilution test Serupa dengan metode dilusi cair namun menggunakan media padat solid. Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba uji.

2.2 Kerangka Konsep