Mengumpulkan Antara Takut Dan Mengharapkan

255

Bab 53 Mengumpulkan Antara Takut Dan Mengharapkan

Ketahuilah bahwasanya yang terpilih bagi seseorang hamba Tuhan di kala ia dalam keadaan sihat ialah supaya ia selalu dalam ketakutan di samping pengharapan kepada Tuhan. Ketakutan serta pengharapannya itu harus sama nilainya. Tetapi dalam keadaan sakit, haruslah ia lebih mengutamakan pengharapannya. Kaedah-kaedah syariat dari nash-nash al- Kitab dan as-Sunnah dan lain-lainnya menampakkanb enar-benar keharusan yang sedemikian itu. Allah Taala berfirman: Maka tidak akan merasa aman dari tipudaya - yakni siksa - Allah, melainkan kaum yang mendapatkan kerugian. al-Araf: 99 Allah Taala berfirman lagi: Bahwasanya saya tidak akan berputusasa dari kerahmatan Allah, melainkan orang-orang kafir, Yusuf: 87 Allah Taala juga berfirman: Pada hari itu - yakni hari kiamat -ada wajah-wajah yang putih yakni wajah-wajah kaum muminin - dan wajah-wajah yang hitam -yakni wajah-wajah kaum kafirin. ali-lmran: 106 Allah Taala berfirman lagi: Sesungguhnya Tuhanmu adalah sangat cepat penyiksaanNya dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Penyayang. al-Araf: 167 Allah Taala berfirman pula: Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu niscayalah dalam syurga Naim - penuh kenikmatan - dan sesungguhnya orang-orang yang menyeleweng itu niscayalah dalam neraka Jahim - penuh kenistaan. al- lnfithar: 13-14 Juga Allah Taala berfirman: Maka barangsiapa yang berat timbangan amal kebaikannya, maka ia adalah dalam kehidupan yang menyenangkan. Tetapi barangsiapa yang ringan timbangan amal kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. al-Qariah: 6-9 Ayat-ayat yang semakna dengan di atas itu amat banyak sekali. Maka terkumpullah di dalamnya ketakutan dan pengharapan dalam dua ayat secara bersambungan atau dalam beberapa ayat atau bahkan dalam satu ayat saja. 442. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: Andaikata seseorang mumin itu mengetahui bagaimana keadaan siksa yang ada di sisi Allah, tentu tidak seorangpun akan loba dengan syurgaNya. Tetapi andaikata seseorang kafir itu mengetahui bagaimana besarnya kerahmatan yang ada di sisi Allah, tentu tidak seorangpun yang akan berputus asa untuk dapat memasuki syurgaNya. Riwayat Muslim 443. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: Apabila janazah itu telah diletakkan - dalam usungan - dan orang-orang lelaki membawanya di atas leher-lehernya - diangkat ke kubur, maka jikalau janazah itu shalih, ia berkata: Dahulukanlah aku, dahulukanlah aku, - yakni segerakan ditanam karena sudah amat rindu pada kerahmatan serta kenikmatan dalam kubur. Tetapi jikalau janazah itu bukan shalih, maka iapun berkata: Aduhai 256 celakanya tubuhku, ke mana engkau semua membawa tubuhku ini. Suara janazah itu dapat didengar oleh segala benda, melainkan manusia, sebab andaikata ia mendengarnya, tentulah ia akan mati sekali. 47 Riwayat Bukhari 44. Dari Ibnu Masud r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: Syurga itu lebih dekat dari seseorang di antara engkau semua daripada tali terumpahnya dan nerakapun demikian pula. Riwayat Bukhari Keterangan: Menilik Hadis ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hanya ketaatan kepada Allah Taala itu sajalah yang dapat menyampaikan seseorang ke syurga, sedang kemaksiatan adalah mendekatkannya menuju ke neraka. Masing-masing dari keduanya,baikpun ketaatan ataupun kemaksiatan itu dapat berlaku atau terlaksana dalam segala sesuatu sekalipun tampaknya amat kecil dan tidak berarti, namun semua amalan itu pasti ada nilainya di sisi Allah, yakni penilaian berupa pahala untuk ketaatan dan siksa untuk kemaksiatan. 47 Sebabnya mati sekali ialah karena sangat kerasnya suara atau karena dahsyatnya apa yang dilihat oleh mayat tadi perihal bencana dan malapetaka yang diteriakkan olehnya. 257

Bab 54 Keutamaan Menangis Karena Takut Kepada-Allah Taala Dan