Prinsip kerja motor DC

c. Persamaan untuk menentukan besar gaya F = B.I.L ................................................ 10 Dimana : F = gaya N B = Kerapatan medan magnet Vsm 2 I = besar arus A L = panjang penghantarkonduktor m d. Persamaan untuk menentukan torsi motor T M = B.I.L.r ............................................11 Dimana : T M = torsi motor N.m r = jari-jari motor DC m B = Kerapatan medan magnet Vsm 2 I = besar arus A L = panjang penghantarkonduktor m Atau dengan persamaan sebagai berikur: T M = K. Φ.Ia .................................................12 Dimana : T M = torsi motor N.m I a = arus armatur A Φ = Fluksi medan magnet mWb k = konstanta

E. Penghantar Listrik

1. Pengertian kabel listrik

Kabel listrik adalah media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi. Bahan dari kabel ini beraneka ragam, khusus sebagai pengantar arus listrik, umumnya terbuat dari tembaga dan umumnya dilapisi dengan pelindung. Selain tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat optik, yang disebut dengan fiber optic cable. Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik penerangan umumnya terbuat dari tembaga. Pemakaian tembaga sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan bahwa tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah perak. Berdasarkan konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut: a Penghantar pejal solid; yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang berukuran sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk memudahkan penggulungan maupun pemasangannya b Penghantar berlilit stranded; penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat yang berlilit dengan ukuran 1 mm² – 500 mm² c Penghantar serabut fleksibel; banyak digunakan untuk tempat-tempat yang sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm² - 400 mm². d Penghantar persegi bu sbar; penamp ang penghantar ini b erbentuk persegi empat yang biasanya digunakan pada PHB papan hubung bagi sebagai rel-rel pembagi atau rel penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi Eugene C. Lister. 1984. Beberapa jenis-jenis kabel  Kabel NYA Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luarkabel udara dan harganya yang relatif murah. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat dan tidak tahan air.  Kabel NYM Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC biasanya warna putih atau abu-abu ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA harganya lebih mahal dari NYA. Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.  Kabel NYAF Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut terisolasi PVC. Kabel ini digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.  Kabel NYY Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC biasanya warna hitam, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam kabel tanah dan kabel ini memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM.  Kabel NYFGbY Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan.  Kabel ACSR Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi. duniatehnikku.wordpress.com. Tabel 3. Kabel yang sesuai pada Accu bertegangan 12 volt www.saft7.com Accu 12 volt Diameter kabel terhadap panjang kabel Arus Daya 2 m 3 m 4.5 m 6 m 0 – 5 A 30 W 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 6 A 36 W 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 7 A 42 W 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 8 A 48 W 0.8 mm 0.8 mm 0.8 mm 1 mm 10 A 60 W 0.8 mm 0.8 mm 1 mm 1 mm 11 A 66 W 0.8 mm 0.8 mm 1 mm 1 mm 12 A 72 W 0.8 mm 0.8 mm 1 mm 1 mm 15 A 90 W 0.8 mm 0.8 mm 2 mm 2 mm 18 A 108 W 1 mm 1 mm 2 mm 2 mm 20 A 120 W 1 mm 1 mm 2 mm 3 mm 22 A 132 W 1 mm 1 mm 3 mm 3 mm 24 A 144 W 1 mm 1 mm 3 mm 3 mm 30 A 180 W 1 mm 2 mm 5 mm 5 mm 40 A 240 W 2 mm 3 mm 5 mm 5 mm 50 A 300 W 3 mm 3 mm 5 mm 5 mm 100 A 600 W 5 mm 5 mm 13 mm 13 mm 150 A 900 W 8 mm 8 mm 19 mm 19 mm 200 A 1200 W 8 mm 13 mm 19 mm 19 mm

2. Analisa kabel

Analisa pada sebuah antara lain: a. Tahanan resistant Faktor–faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, disebabkan oleh tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada : - Panjang penghantar - Luas penampang konduktor - Jenis konduktor - Temperatur Persamaan tahanan dari suatu kawat penghantarkabel: F. Suratmo. 1996. R = ………………………………13 Dimana : R = tahanan Ω = tahanan jenis .