Tempat penelitian Bahan yang digunakan Alat yang digunakan

d. Mesin uji tarik statis TARNO GROCKI untuk menguji sifat mekanik. Gambar 18. Alat uji tarik di FTMD ITB. e. Scanning Electron Microscope SEM JSM 6360 LA Gambar 19. Mesin uji SEM untuk mengetahui morphologi serat ijuk. f. Tungku pemanasoven, Maspion MOT-600. Gambar 20. Oven untuk menghilangkan kadar air pada serat ijuk. g. Mesin grinder polisher Metkon DIGISET – 2V Gambar 21. Mesin grinder polisher untuk meratakan permukaan cetakan. h. Lilin malam Gambar 22. Lilin malam sebagai pencegah udara masuk kedalam sistem vakum. i. Lem korea Gambar 23. Lem untuk menyambung sudut-sudut cetakan. j. Gergaji besi Gambar 24. Gergaji, untuk memotong spesimen uji k. Mesin bor tangan Gambar 25. Mesin bor, untuk membuat lubang pada tutup cetakan. l. Selang waterpass Gambar 26. Selang untuk menyalurkan resin dan mengeluarkan udara. m. Gelas ukur Gambar 27. Untuk mengetahui perbandingan epoxy dengan hardener. n. Wax Gambar 28. Wax agar spesimen mudah dilepas dari cetakan. o. Gelas pengaduk resin dan hardener Gambar 29. Gelas untuk mencampur resin dan hardner p. Alat bantu lain yang digunakan adalah Mikrometer Sekrup untuk mengukur serat ijuk, cutter, gunting, pisau, spidol, penggaris dan gelas ukur.

D. Prosedur penelitian

Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu : a. Survey lapangan dan studi literatur Pada penelitian ini, proses yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data awal sebagai Studi literatur. Studi literatur bertujuan untuk mengenal masalah yang dihadapi, serta untuk menyusun rencana kerja yang akan dilakukan. Pada study awal dilakukan langkah-langkah seperti survey lapangan yang berhubungan dengan penelitian yang ingin dilakukan serta mengambil data-data penelitian yang sudah ada sebagai pembanding terhadap hasil pengujian yang akan dianalisa. b. Melakukan persiapan serat ijuk Serat yang digunakan pada penelitian ini yaitu serat ijuk dari pohon aren. Langkah-langkah dalam persiapan serat ijuk ini adalah : 1. Memilih serat ijuk berdiameter 0,25-0,35 mm yang akan digunakan, dengan menggunakan mikrometer sekrup. 2. Membersihkan serat dengan menggunakan air untuk menghilangkan kotoran debu yang menempel pada ijuk. Setelah serat sudah bersih, kemudian rendam didalam larutan alkali 5 NaOH selama 2 jam. Gambar 30. Perlakuan alkali NaOH 5. 3. Mencuci kembali dengan aquades, agar serat terbebas dari kotoran yang masih menempel. Gambar 31. Pencucian serat ijuk dengan aquades. 4. Memanaskan serat ijuk dengan menggunakan oven atau tungku pemanas selama 15 menit, dengan temperatur 80 o C untuk menghilangkan kadar air yang masih terkandung pada serat ijuk, sebelum di jadikan spesimen. Gambar 32. Pengovenan serat ijuk. 5. Mempersiapkan resin epoxy berikut dengan hardener katalis. Gambar 33. Resin epoxy dan hardener dengan perbandingan 1:1. 6. pembuatan cetakan spesimen uji tarik menggunakan papan akrilik dengan ukuran 18cm x 13cm x 0.8cm. Gambar 34. Pembuatan cetakan komposit. 7. Membersihkan cetakan menggunakan aseton atau ethanol. 8. Mengolesan wax pada cetakan. c. Proses pencetakan spesimen uji Komposit Proses pembuatan komposit dilakukan dengan matrik epoxy. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :