Serangga yang Mempunyai Nilai Ekonomi Serangga Hama

PEMBAHASAN

2.1 Serangga yang Mempunyai Nilai Ekonomi

Nilai ekonomi yang disumbangkan oleh serangga bagi kesejahteraan manusia yang sangat tidak mungkin untuk menghitungnya. Salah satu serangga yang mempunyai nilai ekonomi dan telah dikenal dalam kurun waktu yang sangat lama adalah lebah madu Hymenoptera : Apis spp. Dalam hidupnya, serangga ini dapat menghasilkan madu, tepung sari, susu ratu, zat perekat dan racun tawon yang bermanfaat bagi manusia. Kupu-kupu, khususnya ulat sutera Lepidoptera : Bombyx mori merupakan serangga yang memberikan nilai ekonomi bag manusia, karena serangga ini mampu menghasilkan benang sutera yang dipergunakan dalam penenunan kain sutera. Larva-larva dari beberapa jenis serangga dapat juga berperan sebagai salah satu sumber makanan bagi manusia maupun hewan. Indonesia maupun di negara lain, telah menggunakan serangga sebagai bahan konsumsi karena serangga memiliki protein yang tinggi, energi, dan sejumlah vitamin dan mineral. Di Thailand, masyarakat disana biasanya memakan serangga dalam bentuk telur, larva, atau dewasa baik dimakan mentah maupun olahan yang dapat meningkatkan aroma dan cita rasa dari serangga. Di Indonesia, hanya beberapa masyarakat yang mengkonsumsinya. Serangga yang biasanya dikonsumsi seperti laron, capung, belalang,jangkrik, rayap dan ulat sagu. Dan, yang gak kalah pentingnya lagi yakni serangga yang memiliki nilai ekonomis karena dapat melakukan proses penyerbukan. Salah satu contoh dari famili Meloidae ini memiliki kemampuan migrasi dengan cara Phoresy, yaitu dengan menempel ke organisme lain. Caranya adalah Larva instar pertama Meloidae Coleoptera yang disebut triungulin yang aktif bergerak dan menempel pada bunga- bungaan supaya dapat pindah bersama lebah ke tempat lain yang lebih menguntungkan. Kebiasaannya ini membantu penyerbukan bunga karena serbuk sari ikut menempel ke kaki famili Meloidae pada saat dia melakukan migrasi. 3

2.2 Serangga Hama

Hama merupakan penanmaan yang diberikan oleh manusia dan tidak mempunyai kebenaran ekologis. Suatu atau sekelompok serangga dapat dinyatakan sebagai hama pada keadaan dan waktu tertentu tetapi pada keadaan dan waktu yang lain dapat dikatakan sebagai serangga berguna, sebagai contoh adalah rayap sebagai serangga berguna bila rayap melakukan fungsi ekologisnya sebagai pengurai selulosa di hutan, dan akan menjadi serangga yang amat merugikan bila menyerang dan merusak struktur bangunan pemukiman yang terbuat dari kayu. Beberapa jenis serangga dapat berpotensi sebagai hama pada tanaman. Serangga dalam hal ini merusak tanaman dengan berbagai cara, misalnya memakan bagian tanaman. Adapun beberapa contoh serangga yang menjadi hama tanaman padi meliputi : o Wereng Coklat Nilaparvata lugens o Wereng Hijau Nephotettix virescens o Wereng Loreng Recilia dorsalis o Walang Sangit Leptocorisa spp Dan beberapa contoh serangga yang menjadi hama pada tanaman lain yakni : o Kepik buah lada Dasynus piperis o Ulat tanah Agrotis ipsilon o Perusak pucuk kelapa Brontispa longissima o Penggerek buah kopi Stephanoderes hampel o Lalat bibit kedelai Agromyza phaseoli

2.3 Serangga yang Berhubungan dengan Penyebaran Bibit Penyakit Vektor