Identifikasi Masalah Fokus Penelitian Rumusan Masalah
mahasiswa. Hasil dari penggunaan tersebut adalah ditemukannya kesulitan dalam mengaplikasikan model di lapangan karena pada fase explanation mengharuskan mahasiswa
melakukan exploration. Perpindahan dari 5 E menjadi 4 E tidak dimungkinkan karena pada Siklus belajar 4 E tidak menyertakan engagement, padahal hal tersebut unsur penting untuk
memotivasi peserta didik belajar. Oleh karena itu, cara terbaik adalah memodifikasi Siklus belajar 5 E sehingga cocok digunakan di dalam perkuliahan. Modifikasi tersebut dilakukan
dengan menggabungkan exploration dengan explanation dalam satu tahap. Kedua tahap tersebut dapat ditempuh secara berselang-seling. Siklus belajar 5 E kemudian memiliki empat tahap besar
dimana tahap kedua terdiri dari dua tahap sehingga seolah-olah tetap terdiri dari lima tahap. Berdasarkan modifikasi ini, maka ada siklus belajar baru yang dihasilkan, yakni Semi-5 E atau
Emilie akronim dari Semi Lima E. Siklus belajar inilah yang digunakan untuk membelajarkan konsep dasar IPA pada mahasiswa calon guru pada materi mekanika.
Penguasaan konsep-konsep dasar IPA ini akan membawa mahasiswa calon guru memiliki keyakinan terhadap dirinya self efficacy untuk dapat mengajar IPA dengan baik. Bandura
994 mengemukakan bahwa sumber self efficacy terbesar adalah mastery experience yang pernah dialami oleh calon guru. Seorang calon guru yang memiliki pengalaman keberhasilan atas
penguasaan content suatu ilmu pengetahuan, dalam hal ini konsep dasar IPA dan cara mengajarkannya, akan memiliki kepercayaan untuk menjadi guru pada bidang ilmu tersebut
dibandingkan yang tidak. Mencermati keadaan di lapangan, maka perlu adanya suatu program perkuliahan yang mampu mengaktifkan proses berpikir mahasiswa, melakukan keterampilan
proses, menanamkan konsep yang benar, sehingga self efficacy mahasiswa calon guru menjadi tinggi.