22
Adalah batako yang digunakan hanya untu hal-hal seperti tersebut dalam jenis A1, hanya permukaan dindingkonstruksi dari batako tersebut boleh
tidak diplester. 3 Batako dengan mutu B1.
Adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang memikul beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindung dari cuaca luar
untuk konstruksi dibawah atap. 4 Batako dengan mutu B2.
Adalah batako untuk konstruksi yang memikul beban dan dapat digunakan pula untuk konstruksi yang tidak terlindung.
Mengingat kebutuhan untuk masa rekonstruksi bangunan yang terkena erupsi Merapi pada saat ini adalah untuk pembuatan tembok, maka kegiatan
“Pelatihan dan Pengembangan Produksi Bahan Bangunan Berbahan Pasir Bagi Warga Masyarakat Korban Erupsi Merapi di Wilayah Kabupaten Magelang D.I.
Yogyakarta ”kan pada keterampilan pembuatan batako sebagai bahan untuk
pembuatan dinding.
C. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan dirumuskan masalah dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu
sebagai berikut. 1. Bagaimana minat para warga desa yang terkena erupsi Merapi di
Kabupaten Magelang khususnya warga Desa Ngentakrejo dan Tuksono dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan produksi bahan
bangunan berbahan pasir khususnya pembuatan batako? 2. Sejauhmana kualitas produk bahan bangunan berbahan pasir khususnya
batako yang diproduksi oleh para warga desa yang terkena erupsi Merapi di Kabupaten Magelang tersebut?
3. Apakah para warga desa yang terkena erupsi Merapi di Kabupaten Magelang berminat untuk mengembangkan usaha di bidang produksi
bahan bangunan berbahan pasir?
23
4. Kendala apa yang dialami para warga desa yang terkena erupsi Merapi di Kabupaten Magelang dalam usaha meningkatkan kwalitas dan kwantitas
produksi bahan bangunan berbahan pasir? 5. Kendala apa yang ditemui apabila warga desa yang terkena erupsi Merapi
di Kabupaten Magelang berminat mengembangkan bidang usaha produksi bahan bangunan berbahan pasir tersebut?
24
BAB II TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
A. Tujuan Kegiatan
Kondisi baru yang ingin dicapai dalam kegiatan PPM ini adalah agar para warga desa yang terkena erupsi Merapi di Kabupaten Magelang:
1. Memiliki minat terhadap kegiataan kewirausahaan dalam bidang produksi bahan bangunan berbahan pasir.
2. Memiliki keterampilan hidup dalam aspek vocational skill dalam bidang produksi bahan bangunan berbahan pasir dengan baik.
3. Memperoleh bekal keterampilan pengelolaan produksi dan penjualan bahan bangunan berbahan pasir.
4. Memenuhi kebutuhan bahan bangunan dalam rangka rekonstruksi rumah tinggal yang rusak akibat erupsi Merapit bumi tektonik beberapa waktu yang
lalu.
B. Manfaat Kegiatan
Setelah kegiatan PPM ini selesai diharapkan dapat memberi manfaat terutama bagi:
1. Para warga desa yang terkena erupsi Merapi di Kabupaten Magelang yang agar memperoleh bekal keterampilan usaha yang dapat dikembangkan
guna membiayai hidupnya sendiri dan keluarganya. 2. Perangkat desa dapat membantu meringankan beban pendidikan terhadap
masyarakatnya khususnya para warga desa yang terkena erupsi Merapi di Kabupaten Magelang.
3. Tim pengabdi dapat mengamalkan sebagian ilmu yang dimiliki supaya lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.
25
BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Warga masyarakat korban erupsi Merapi memiliki banyak tantangan hidup karena keadaan ekonomi yang kurang mendukung. Kondisi ini sangat
baik untuk menempa hidup mereka sehingga mereka terbiasa kerja keras. Sementara itu, usaha di bidang produksi bahan bangunan berbahan pasir juga
menuntut orang-orang yang mau bekerja keras. Dengan kondisi seperti ini, materi pelatihan keterampilan produksi bahan bangunan berbahan pasir yang
menitik beratkan pada pembuatan batako dan pengetahuan kewirausahaan dalam kaitannya dengan bisnis pembuatan bahan bangunan berbahan pasir
dan batu tersebut. Program pengabdian pada masyarakat ini akan dapat berhasil dengan
baik apabila ada kerja sama antara perangkat desa, tim pengabdi, dan para warga korban erupsi Merapi. Perangkat desa dapat menyediakan fasilitas
tempat, mengkoordinir warganya dan memberi nasehat dalam posisinya sebagai pemimpin masyarakat. Perangkat desa dan lembaga social
kemasyarakatan yang ada secara bersama-sama dapat memotivasi warga desanya
untuk mengikuti
kegiatan pelatihan
dan berniat
untuk mengembangkannya setelah selesai pelatihan baik itu ketika masa rekonstruksi
mayupun pasca konstruksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
kerangka pemecahan masalahnya direncanakan sebagai berikut: 1 Pemberian stimulan yang berupa cetakan batako dengan kwalitas standart
industri sebanyak tiga buah berukuran 40x20x10 cm, 2 Pemberian ceramah tentang bahan-bahan pembentuk batako semen, pasir, kerikil, dan air, 3
Pelatihan keterampilan pembuatan batako yang berkualitas baik, 4 Ceramah kewirausahaan dalam kaitannya bisnis bahan bangunan berbahan pasir
khususnya batako dan jenis bahan bangunan yang lain.
26
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Realisasi Pemecahan Masalah