B. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif.Penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna.Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan nilai dibalik data yang tampak, sehingga dalam
penelitian tidak ditekankan generalisasi, tetapi lebih kepada makna Sugiyono, 2010. Penelitian ini ditentukan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling
dimana pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil adalah 4 siswa, yang terdiri dari 2 siswa kelas III-C, 1 siswa kelas IV-C, dan 1
siswa kelas V-C. Siswa tersebut adalah siswa ER, KA, JO, dan RE. Kelas C merupakan golongan kelas untuk anak tuna grahita, dan dari keempat sampel terpilih termasuk
dalam klasifikasi tuna grahita ringanmampu didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi,
dengan observasi
partisipatif moderat,
wawancara semi
struktur, dan
dokumentasi.Instrumen dalam penelitian kualitatifadalah peneliti itu sendiri, dan berupa soal yang meliputi aspek kemampuan menyebutkan angka, kemampuan mengurutkan
angka, kemampuan membedakan angka, kemampuan memahami nilai tempat, kemampuan menyebutkan tandasimbol matematis, kemampuan membedakan
tandasimbol matematis, kemampuan menggunakan operasi hitung biasa dalam menyelesaikan soal, dan kemampuan menggunakan operasi hitung campuran dalam
menyelesaikan soal.Teknik analisis data mengenai pola kesulitan berhitung adalah naratif deskriptif. Teknik ini menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010
diterapkan melalui tiga alur yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil kemampuan siswa dalam merespon setiap aspek yang diteliti dan diujikan peneliti kepada siswa, rata-rata siswa masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal yang diminta.Hasil kemampuan siswa saat mengerjakan soal yang diberikan beberapa diantaranya disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Gambar 1. Hasil Pekerjaan Siswa Mengurutkan Angka dari Nilai Angka Terbesar ke Terkecil
Gambar 2. Hasil Pekerjaan Siswa dalam Menjawab Soal Menggunakan Operasi Hitung Campuran
Hal tersebut juga ditunjukkan oleh persentase kesulitan siswa menjawab pertanyaan yang berujung ketidakmampuan siswa menjawab dengan tepat sesuai aspek
yang diteliti. Aspek pertama yaitu kemampuan menyebutkan angka 0 – 9, dari 10 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase sebesar 12,50 yang menunjukkan
bahwa siswa kesulitan menyebutkan angka 0 – 9. Aspek kedua yaitu kemampuan mengurutkan angka dari nilai angka terkecil ke terbesar maupun sebaliknya, dari 2 soal
yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase kesulitan siswa dalam mengurutkan angka adalah 87,50. Aspek ketiga yaitu kemampuan membedakan angka yang
bentuknya hampir sama, dari 3 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase kesulitan siswa dalam membedakan angka adalah 25. Aspek keempat yaitu
kemampuan memahami nilai tempat, dari 4 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase kesulitan siswa dalam memahami nilai tempat adalah 75. Aspek kelima
yaitu kemampuan menyebutkan tandasimbol matematis, dari 7 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase kesulitan siswa dalam menyebutkan tandasimbol yang
ditunjukkan adalah 82,14. Aspek keenam yaitu kemampuan membedakan tandasimbol matematis, dari 3 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase
kesulitan siswa dalam membedakan tandasimbol matematis adalah 41,67. Aspek ketujuh yaitu kemampuan menggunakan operasi hitung biasa dalam menyelesaikan
soal, dari 4 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase kesulitan siswa menggunakan operasi hitung biasa dalam menyelesaikan soal adalah 87,50. Aspek
terakhir yaitu kemampuan menggunakan operasi hitung campuran dalam menyelesaikan soal, dari 6 soal yang dijawab oleh 4 siswa, diperoleh persentase kesulitan siswa
menggunakan operasi hitung campuran dalam menyelesaikan soal adalah 100. Berdasarkan uraian di atas maka pola kesulitan berhitung siswa disajikan pada Gambar
3, Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6.
Gambar 3. Skema Pola Kesulitan Berhitung Siswa ER
Gambar 4. Skema Pola Kesulitan Berhitung Siswa KA
Asosiasi visual-motor
Kesulitan membedakan angka
Kesulitan menyebutkan tanda
Kesulitan membedakan tanda
Kesulitan menggunakan operasi hitung bilangan Kesulitan menyebutkan tanda
Kesulitan membedakan tanda Asosiasi visual-motor
Kesulitan lain: Perseverasi Kesulitan menggunakan operasi hitung bilangan
Gambar 5. Skema Pola Kesulitan Berhitung Siswa JO
Gambar 6. Skema Pola Kesulitan Berhitung Siswa RE
D. Simpulan