APA ITU ISPA

APA ITU ISPA ??
ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau URI ( bahasa Inggris )
singkatan dari under respiratory infection adalah penyakit infeksi yang bersifat akut
dimana melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga
alveoli.
Agar lebih jelas tentang pengertian ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) kita bagi
menjadi tiga bagian yaitu :
1. Pengertian infeksi
Menurut Potter & Perry, 2005 infeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit .
2. Pengertian saluran pernafasan
Saluran pernafasan adalah organ tubuh yang memiliki fungsi menyalurkan udara
atmosfer ke paru-paru begitu pula sebaliknya. Saluran pernafasan dimulai dari hidung,
rongga telinga tengah, laring, trakea, bronkus, alveoli, termasuk pleura.
3. Pengertian infeksi akut
Infeksi akut disini adalah mengacu kepada waktu yaitu Infeksi yang berlangsung hingga
14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
kasus ISPA dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
Dilihat dari arti dalam bahasa inggris ( URI ) sehingga ISPA sering disalahartikan sebagai
infeksi saluran pernapasan atas. ISPA sendiri sebenarnya mencangkup infeksi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.

Klasifikasi ISPA
Klasifikasi ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
1. Golongan umur dibawah 2 bulan
2. Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun
Golongan umur dibawah 2 bulan terdiri dari dua klasifikasi yaitu :
1. Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik terdapat adanya tarikan kuat
dinding dada bagian bawah atau frekuensi napas cepat ( frekuensi pernafasan 60 kali
permenit atau lebih ).
2. Bukan pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia jika ditemukan penyakit batuk pilek biasa, dan tidak
ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau tidak ditemukan napas
cepat ( frekuensi pernafasan kurang dari 60 kali permenit ).
Golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun terdiri dari tiga klasifikasi yaitu :

1. Pneumonia
Yang dimaksud pneumonia jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan nafas cepat dengan
frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih ( usia 2 ? 12 bulan ), atau frekuensi
pernafasan 40 kali per menit atau lebih (untuk usia 1 ? 5 tahun ).
2. Pneumonia berat:

Yang dimaksud pneumonia berat jika ditemukan sesak nafas dalam pemeriksaan fisik
dan saat inspirasi adanya tarikan dinding dada bagian bawah. Namun saat dilakukan
pemeriksaan anak harus dalam keadaan tenang, dan tidak menangis.
3. Bukan pneumonia
Yang dimaksud bukan pneumonia adalah jika tidak ada napas cepat, dan tidak ditemukan
tarikan dinding dada bagian bawah, jadi penderita hanya mengalami batuk pilek biasa.
Penyebab / Etiologi ISPA
Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan pada
umumnya tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Pada balita jarang ditemukan faringitis oleh
kuman streptococcus. Namun bila ditemukan infeksi kuman streptococcus misalnya pada
radang telinga akut harus diobati dengan antibiotik penisilin.
Gejala klinis penyakit ISPA
a. Sistem respiratorik: nafas cepat, kadang napas tak teratur, retraksi dinding dada,
napas cuping hidung, sianosis, suara napas lemah, wheezing.
b. Sistem cardial: takikardi, bradikardi, hipertensi, hipotensi dan cardiac arrest.
c. Sistem cerebral : gelisah, sakit kepala, bingung, papil edema, kejang, koma.
d. Sistem integumen : berkeringat banyak.
Tanda-tanda laboratoris ISPA
hipoxemia, asidosis metabolik atau asidosis respiratorik, hiperkapnia
Penularan ISPA

Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat penderita
bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang
sehat. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh sekret
saluran pernapasan, hidung, dan mulut penderita.
Penatalaksanaan ISPA
Penatalaksanaan kasus ISPA yang ringan seperti batuk pilek biasa tidak memerlukan
antibiotik karena akan sembuh oleh daya tahan tubuh. Namun khusus untuk anak-anak
perlu diwaspadai pneumonia, karena dapat mengancam jiwa, maka diperlukan
pengobatan antibiotik. Pemilihan dan penggunaan antibiotik juga harus diperhatikan
untuk mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap beberapa golongan antibiotik.

Pemilihan obat batuk juga perlu mendapatkan perhatian agar penggunaan obat batuk
disesuaikan dengan jenis batuk apakah batuk kering atau batuk berdahak.
Upaya pencegahan penyakit ISPA
1. Tetap menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
2. Pada bayi / anak dilakukan imunisasi
3. Selalu menjaga kebersihan baik kebersihan pribadi maupun lingkungan tempat tinggal
4. Mencegah anak agar tidak berhubungan dengan penderita ISPA
Upaya pengobatan dan perawatan ISPA
1. Jika terserang penyakit ISPA harus banyak istirahat

2. Meningkatkan asupan makanan bergizi
3. Jika demam beri kompres hangat dan banyak minum ( pada bayi ASI tetap diteruskan )
gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat, bila perlu diberikan parasetamol.
4. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan tisu, kemudian
tisu dibuang ke tempat sampah.
5. Jika batuk dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional
misalnya :
6. Dengan herbal jeruk nipis, caranya 1 buah jeruk nipis diambil airnya dan tambahkan 2
sendok makan madu. Kemudian aduk hingga rata. Ramuan ini diminum 2 kali sehari.
7. Dengan herbal belimbing wuluh, caranya 10 buah belimbing wuluh, dicuci, kemudian
dihaluskan. Tambahkan 1 cangkir air masak dan sedikit garam. Peras dan saring. Ramuan
ini diminum 2 kali sehari.#nursingbegin.com*SM