tinjauan penerapan simpus di bagian pendaftaran di puskesmas mijen semarang tahun 2014.

TINJAUAN PENERAPAN SIMPUS DI BAGIAN PENDAFTARAN DI PUSKESMAS
MIJEN SEMARANG TAHUN 2014

Achmad Ardy Sudrjad
Abstract
Application of Public Health Center

Mijen Public Health Information System in

Semarang is inconsistency in inputting additional area code or codes of patients at health
centers SIMPUS by the registration officer in the District of distinguishing region Mijen and
outside the subdistrict Mijen, they just follow the existing code is menggukanan region code
according to the patient's treatment . This hampers the performance of officers in the services
because if the officer did not find the right code, the officer should seek input manually or with
the patient's name on Public Health Information System. The purpose of this study was to
determine the application form at the health center Public Health Information System Mijen
Semarang.
This study used a descriptive study with the method of observation and interviews with
a cross-sectional approach. The object of this study is the use of Public Health Center Mijen
Public Health Information System in Semarang. Research subjects that officers recording and
reporting system includes SIMPUS registration officer and head of TU in Public Health Center

Mijen Semarang. Research instrument is the observation and interview guides and ways of
processing the data with editing and presentation of data.
From the results of the study showed that the administration of or determine the area
code is still not in accordance with the theory, this is due to the absence of a policy concerning
the establishment of an area code or additional codes, so the officers just follow the existing
code by using the area code based on the patient when the patient register registered in 2008,
the code that is in use is 08 and so on Public Health Information System application in
registration.
The need to establish a policy to back into a region code 2 types of code 00 for the
sub-district Mijen Semarang and code 90 to the outside of the districts Mijen Semarang. And
Perform routine and scheduled maintenance in anticipation of the constraints on the
computerized system.
Keywords

: Public Health Information System, Region Code, Registration

Bibilography : 10 (1993 – 2004)

PENDAHULUAN


yang berbicara tentang keberhasilan atau

Puskesmas merupakan ujung

tombak

perkembangan organisasi tersebut.[1]

sumber data kesehatan khususnya bagi

Sistem

Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan Sistem

Puskesmas (SP3) merupakan instrumen

Pencatatan

(SP3)


vital dalam sistem kesehatan. Informasi

Puskesmas juga merupakan pondasi dari

tentang kesakitan, penggunaan pelayanan

data kesehatan. Sehingga diharapakan

kesehatan di puskesmas, kematian, dan

terciptanya sebuah informasi yang akurat,

berbagai

representatif dan reliabel yang dapat

berguna untuk pengambilan ketutusan dan

dijadikan pedoman dalam penyusunan


pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten

perencanaan kesehatan. Setiap program

atau kota maupun kecamatan. Sistem

akan menghasilkan

yang

Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas

dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan

mencakup 3 hal, meliputi: pencatatan,

dibuat laporan. Laporan yang disajikan

pelaporan,


adalah informasi tentang pelaksanaan

pemanfaatan.[1]

program

Puskesmas merupakan lembaga yang

dan

dan

Pelaporan

data.

Data

perkembangan


masalah

Pencatatan

kesehatan masyarakat. Informasi yang ada

berfungsi

perlu

kesehatan

dibahas,

dikoordinasikan,

dan

informasi


Pelaporan

kesehatan

lainnya

pengolahan,

memberikan
bagi

analisis

pelayanan

masyarakat.

Tentu

diintegrasikan agar menjadi pengetahuan


masyarakat sangat berharap mendapatkan

bagi semua staf puskesmas. Pencatatan

pelayanan kesehatan yang bermutu baik

harian

program

yaitu cepat, tepat, murah dan efisien. Agar

Puskesmas dikombinasi menjadi laporan

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

terpadu puskesmas atau yang disebut

yang demikian, puskesmas dituntut untuk


dengan sistem pencatatan dan pelaporan

meningkatkan kualitas kinerjanya. Salah

Puskesmas. [1]

satu

Pencatatan dan pelaporan adalah indikator

kesehatan bagi masyarakat adalah dengan

keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada

mengembangkan

pencatatan, kegiatan atau program apapun

puskesmas (SIMPUS). Adanya sistem


yang dilaksanakan tidak akan terlihat

informasi ini di harapkan dapat mendukung

wujudnya. Output dari pencatatan dan

kinerja pelayanan puskesmas, khususnya

pelaporan ini adalah sebuah data dan

dalam pengambilan keputusan yang tepat

informasi yang berharga dan bernilai bila

dan akurat, sehingga pelayanan dapat

menggunakan metode yang tepat dan

berjalan efektif dan efisien. Namun, dalam


benar. Jadi, data dan informasi merupakan

pelaksanaan

sebuah unsur terpenting dalam sebuah

ditujukan

organisasi, karena data dan informasilah

meningkatkan pelayanan tersebut masih

masing-masing

cara

meningkatkan
sistem

sistem

untuk

pelayanan
informasi

informasi

membantu

yang
dalam

banyak hambatan, baik yang bersifat teknis

maupun nun teknis yang dapat mengurangi

c. Mengidentifikasi pihak yang terkait

kualitas kinerja pelayanan.

dengan pemanfaatan SIMPUS.

Berdasarkan survei awal di Puskesmas

d. Mengidentifikasi kendala – kendala

Mijen Semarang, yang dilakukan pada

pada

bulan Maret 2014 untuk pencatatan dan

pelaporan di puskesmas.

sistem

pencatatan

dan

pelaporan di Puskesmas Mijen Semarang
terjadi ketidaksesuaian dalam penginputan

METODE PENELITIAN

kode wilayah atau kode tambahan pasien

Jenis penelitian yang digunakan

pada SIMPUS oleh petugas puskesmas

peneliti

yang

dalam

menjelaskan kondisi sebenarnya yang

kecamatan mijen dan luar kecamatan

di teliti. Sedangkan metode yang

mijen

membedakan
sehingga

wilayah

menghambat

kinerja

petugas dalam melakukan penginputan,
hal ini di sebabkan tidak adanya kebijakan
mengenai penetapan kode wilayah atau
kode tambahan tersebut, jadi petugas

bersifat

deskriptif

yaitu

digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi dan wawancara.
Pendekatan yang di gunakan secara
cross sectional yaitu data yang di

hanya mengikuti kode yang sudah ada. Hal

peroleh pada saat penelitian dilakukan.

ini menghambat kinerja petugas dalam

OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN

melakukan pelayanan dikarenakan bila

1. Objek

petugas tidak menemukan kode yang tepat

Objek penelitian ini adalah penggunaan

maka petugas harus mencari secara

SIMPUS di Puskesmas Mijen Semarang.

manual atau dengan menginputkan nama

2. Subjek

pasien pada SIMPUS.

Subjek penelitian yaitu petugas sistem

Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti

pencatatan

tertarik untuk meneliti tentang “Tinjauan

Petugas pendaftaran SIMPUS dan kepala

penerapan SIMPUS di Puskesmas Mijen

TU di Puskesmas Mijen Semarang.

Semarang”.

METODE PENGUMPULAN DATA

TUJUAN PENELITIAN

1. Data Primer

Mendiskripsikan penerapan SIMPUS di

dengan

a. Mengidentifikasi kondisi SIMPUS yang

2. Data sekunder

terdapat

Data

bagian

meliputi

mengobservasi

SIMPUS.

Tujuan Khusus
di

pelaporan

Data yang di peroleh pada saat penelitian
dilakukan

Puskesmas Mijen Semarang

dan

pendaftaran

di

yang

diperoleh

berdasarkan

Puskesmas Mijen.

wawancara kepada URM dan staf yang

b. Mengidentifikasi alur pencatatan dan

terlibat di dalam sistem pencatatan dan

pelaporan Puskesmas (SP3)

pelaporan.

METODE PENGOLAHAN DATA

sudah baik dan sesuai dengan teori yang

. 1. Editing

ada.

Meneliti kembali penggunaan SIMPUS.

Berdasarkan hasil observasi dan

2. Klasifikasi

wawancara SIMPUS di Puskesmas Mijen

Mengelompokan data – data yang telah

Semarang sudah sesuai dengan teori dan

terkumpul, yaitu data yang tercantum

penerapannya sudah sesuai dengan teori,

dalam SIMPUS

SIMPUS

ANALISIS DATA

komputer satu dengan komputer lainnya

Menganalisis

data

menguraikan

secara

mengetahui

gambaran

dengan

deskriptif

untuk

SIMPUS

di

Puskesmas Mijen Semarang.

sudah

antara

dan juga sudah terhubung dengan DKK,
dengan koneksi jaringan yang stabil.
2. Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
( SP3 )

PEMBAHASAN

Berdasarkan teori pencatatan dan

1. SIMPUS

pelaporan

Berdasarkan

terhubung

teori

SIMPUS

adalah

puskesmas

(SP3)

adalah

kegiatan pencatatan dan pelaporan data

program aplikasi yang dikembangkan

umum,

khusus dari puskesmas, untuk puskesmas

pelayanan kesehatan di Puskesmas yang

dengan

dan

bertujuan agar didapatnya semua data

dalam

hasil kegiatan Puskesmas dan data yang

melihat

kemampuan

kebutuhan

puskesmas

sarana,

tenaga

dan

upaya

mengelola, mengolah dan memelihara

berkaitan,

data - data yang ada. Secara umum, alur

tersebut

pelayanan data – data informasi SIMPUS

diatasnya sesuai kebutuhan secara benar,

di puskesmas adalah sebagai berikut:

berkala dan teratur, guna menunjang

a. Data didapatkan dari loket pendaftaran

pengelolaan

setelah itu data di input ke dalam komputer

masyarakat.[4]

b. Dokumen RM dikirim ke Unit BP Umum,
BP Gigi, KIA dan Obat
c. Dokumen

kepada

dilaporkannya
jenjang

upaya

data

administrasi

kesehatan

Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara pencatatan dan pelaporan

dikembalikan

ke

loket

pendaftaran
d. Kemudian

serta

puskesmas (SP3) di puskesmas mijen
Semarang sudah sesuai dengan teori dan

diserahkan

kepetugas

cukup baik pencatatan dan pelaporannya

SIMPUS untuk di masukan data – datanya

sudah

ke dalam SIMPUS

komputerisasi dan cara pengiriman data

Setelah itu data di berikan kepetugas SP3

ke

untuk menjadi laporan.

menggunakan

Berdasarkan
wawancara

hasil
di

observasi
puskesmas

menggunakan

Dinas

Kesehatan
sistem

sistem
Kota

sudah

Online

dan

dan

terhubung langsung ke DKK hal ini sangat

mijen

bergantung pada koneksi jaringan internet

Semarang dalam penerapan SIMPUS

yang mehubungkan antara puskesmas

Berdasarkan

dengan DKK.
3. Pihak

yang

Terkait

dalam

Pemanfaatan SIMPUS
dengan

observasi

dan

wawancara

dalam

pemberian

atau

menentukan

kode

belum

sesuai

dikarenakan

Berdasarkan teori petugas bekerja
sesuai

hasil

dan

dengan

tidak

teori,

adanya

masih
hal

ini

kebijakan

mengenai penetapan kode wilayah atau

tanggung

kode tambahan tersebut, jadi petugas

jawabnya yang terkait sesuai dengan

hanya mengikuti kode yang sudah ada

tugas

yang

tugas

wilayahnya

didapatkannya

petugas

yaitu dengan menggunakan kode wilayah

bekerja

bagian

berdasarkan tahun pasien mendaftar bila

pendaftaran, bidan di bagian KIA dan

pasien mendaftar tahun 2008 maka kode

perawat melayani pengobatan pasien.

yang

pendaftaran

.

di

di

gunakan

adalah

08

dan

Berdasarkan hasil observasi dan

seterusnya. Hal ini menghambat kinerja

wawancara petugas pendaftaran masih

petugas dalam melakukan pelayanan

sering memiliki pekerjaan ganda apabila

dikarenakan

bila

tidak ada petugas di bagian SIMPUS maka

menemukan

kode

petugas bekerja merangkap juga sebagai

petugas harus mencari secara manual

petugas

atau dengan menginputkan nama pasien

SIMPUS,

hal

ini

akan

petugas
yang

tepat

tidak
maka

menghambat pelayan, sedangkan secara

pada SIMPUS.

teori petugas seharusnya mendapatka

KESIMPULAN

tugas yang sesuai dengan bidang agar

Berdasarkan

tidak menambah waktu kerja petugas, dan

pembahasan maka dapat disimpulkan

tidak mendapatkan pekerjaan ganda .

sebagai berikut :

4. Kendala penerapan SIMPUS

1. kondisi SIMPUS di bagian pendaftaran

Berdasarkan

dan

yaitu sudah menggunakan komputerisasi

nomor terdiri 10 digit angka dimana 2 digit

dan terkoneksi antara komputer satu

angka depan adalah kode wilayah yaitu 00

dengan yang lain dimasing – masing

untuk dalam wilayah kerja dan 90 untuk

bagian pendaftaran, BP Umum, BP gigi

luar

angka

dan BP KIA tetapi terkadang masih

selanjutnya adalah nomor rekam medis

ditemukan kendala yaitu koneksi provider

pasien dan 2 digit angka terakhir adalah

sering terputus hal ini akan menghambat

kode tambahan status keluarga pada

pelayanan.

pasien, seperti angka 00 untuk kepala

2. alur

keluarga, 01 untuk istri, 03 dan seterusnya

puskesmas (SP3) menggunakan sistem

untuk anak atau saudara yang tinggal

komputerisasi dari penginputan identitas

serumah,

pasien

kerja,

dalam

penelitian

pemberian

wilayah

teori

hasil

6

digit

pencatatan

kemudian

dan

pada

pelaporan

bagian

poli

menerima data pasien yang akan berobat

dari

bagian

pendaftaran.

Kemudian

untuk luar wilayah kecamatan Mijen

setelah selesai melayani pasien yang

Semarang.

berobat, perawat atau bidan yang ada di

3. Untuk mendukung pelayanan petugas,

poli menginputkan data diagnosa pasien

sebaiknya dibuat deskripsi pekerjaan yang

kendalam komputer.

jelas

3. Petugas

yang

pemanfaatan

terkait

SIMPUS

dengan

masih

sering

yang

bekerja

adanya

SIMPUS,

hal

ini

akan

petugas

menghambat

Kepala

4. Melakukan maintenance secara rutin
dan

sebagai

oleh

Puskesmas.

ditemukan di bagian petugas pendaftaran
merangkap

disahkan

terjadwal

untuk

kendala

mengantisipasi
pada

sistem

komputerisasi

bekerja

5. Sebaiknya di buatkan protap yang

merangkap sebagai petugas pendaftaran

terkait dengan SIMPUS sebagai acuan

dan petugas SIMPUS.

petugas agar dapat menjalankan tugasnya

4. kendala yang terdapat di Puskesmas

dengan baik dan benar

pelayanan

Mijen

yaitu

karena

petugas

dalam

penentuan

kode

wilayahnya tidak sesuai dengan teori, hal

DAFTAR PUSTAKA

ini dikarenakan tidak adanya kebijakan

DepkesRI.2004.http://www.depkes.

mengenai penetapan kode wilayah atau

go.id/downloads/publikasi/Profil%20Kese

kode tambahan tersebut, jadi petugas

hatan%20Indonesia%202004.pdf

hanya mengikuti kode yang sudah ada.

Shofari,

Bambang.

Modul

Hal ini menghambat kinerja petugas dalam

Pembelajaran Pengelolaan Rekam Medis

melakukan pelayanan dikarenakan bila

dan

petugas tidak menemukan kode yang

Semarang, 2002. (tidak dipublikasikan)

tepat maka petugas harus mencari secara

Dokumentasi
Shofari,

Rekam

Bambang.

Medis,

Pengelolaan

manual atau dengan menginputkan nama

Sistem

pasien pada SIMPUS.

Semarang, 1998. (tidak dipublikasikan)

SARAN

Rekam

Medis

Kesehatan,

Sartini, Bambang. Sistem informasi

1. Bagi Petugas yang terkait sebaiknya

kesehatan : Pelatihan SIK. Universitas

Petugas yang terkait sebaiknya harus

IEU, 1999

sesuai dengan tugasnya, agar efektif dan
tidak

membuat

menumpuk

pekerjaan

yang

semakin

mengakibatkan

keterlambatan pelaporan ke DKK.
2. Sebaiknya

membuat

kebijakan

menetapkan kode wilayah menjadi 2 jenis
yaitu kode 00 untuk dalam wilayah
kecamatan Mijen Semrang dan kode 90

Imam, Surtini. Dasar Organisasi
Manajemen. Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta
Shofari,

Bambang.

Modul

Pengelolaan Sistem Rekam Medis-1. DIII
RMIK (tidak dipublikasikan)

Depkes

RI.

Pedoman

Kerja

Puskesmas III tahun 1991/1992. Jakarta.
Depkes RI.
Dharmawan, Yudhi. Modul Sistem
Informasi

Kesehatan,

DIII

RMIK,

Universitas Dian Nuswantoro, Semarang
(tidak dipublikasikan)
Sabarguna,

Boy

S,

dan

Heri

Safrizal. Master Plan Sistem Informasi
Kesehatan. Konsorsium Rumah Sakit
Islam Jateng-DIY. Yogyakarta
Entjang, Indan. ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT.
Bandung. 2000.

Citra

Aditya

Bakti.

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

35 319 107

EVALUASI PENERAPAN SIMPUS UNTUK PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS DI PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2014.

0 11 14

TINJAUAN SISTEM PELAYANAN REKAM MEDIS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG TAHUN 2014.

0 4 6

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3) DENGAN PENERAPAN SIMPUS DI PUSKESMAS KARANGMALANG SEMARANG TAHUN 2012 - 2013.

2 36 10

TINJAUAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERDASARKAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA DI PUSKESMAS KARANGMALANG SEMARANG TAHUN 2013.

0 6 4

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta.

3 22 13

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) GIZKIA BERBASIS KOMPUTER DI PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) GizKIA Berbasis Komputer Di Puskesmas Karangdowo Klaten.

5 26 13

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2014 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Mijen Kota Semarang Tahun 2010 - 2014.

0 3 15

EVALUASI KESIAPAN PUSKESMAS DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI Evaluasi Kesiapan Puskesmas Dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Berbasis Web di Puskesmas Pajang Surakarta.

1 7 11

TINJAUAN SISTEM PELAYANAN REKAM MEDIS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN PUSKESMAS KARANGAYU SEMARANG TAHUN 2014 - UDiNus Repository

0 0 2