ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2014 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Mijen Kota Semarang Tahun 2010 - 2014.
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN
MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2014
Publikasi Ilmiah
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Geografi
Oleh :
Wahyu Aji Williyantoro
E100100022
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2014
Wahyu Aji Williyantoro
NIM : E100100022
Yang akan diujikan pada
Hari
: Rabu
Tanggal
: 03 Febuari 2016
Pembimbing I
Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si
(.................................)
Pembimbing II
Ir. Taryono, M. Si
(.................................)
Mengetahui
Sekretaris Fakultas
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN
MIJEN KOTA SEMARANG
TAHUN 2010 - 2014
Wahyu Aji Williyantoro
NIM : E 10010022
Telah dipertahankan di depan penguji pada
Hari
Tanggal
: Rabu
: 03 Febuari 2016
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Tim Penguji :
Ketua
: Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si
(.................................)
Sekertaris
: Ir. Taryono, M. Si
(.................................)
Anggota
: Dra. Alif Noor Anna, M. Si
(.................................)
Pembimbing I
Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si
(.................................)
Pembimbing II
Ir. Taryono, M. Si
(.................................)
Pembimbing :
Surakarta, Januari 2016
Dekan Fakultas Geografi
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis dan diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Januari 2016
Surakarta, Januari 2016
Yang Menyatakan
iv
ABSTRAK
Kecamatan Mijen Kota Semarang merupakan daerah penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
menganalisis perubahan penggunaan lahan yang terjadi antara tahun 2010 dan
2014, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan
lahan, dan (3) menganalisis kesesuaian antara arah penggunaan lahan tahun 20102014 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang. Kecamatan Mijen
memiliki 14 kelurahan yaitu Kelurahan Karangmalang, Polaman, Tambangan,
Cangkiran, Bubakan, Purwosari, Jatibarang, Jatisari, Mijen, Kedungpani,
Pesantren, Wonoplumbon, Ngadirgo, Wonolopo.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode analisa data sekunder.
Analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan softare Arc Gis melalui
teknik tumpang susun peta. Hasil tumpang susun peta digunakan untuk
mengetahui perubahan lahan yang terjadi antara tahun 2010 dan 2014. Analisis
data sekunder digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
perubahan penggunaan lahan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Semarang tahun 2011 – 2031 sebagai acuan untuk mengetahui kesesuaian arah
penggunaan lahan tahun 2010 – 2014 dengan rencana tata ruang wilayah Kota
Semarang.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) telah terjadi perubahan
penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian sebesar 10,76 km2, (2)
pertambahan penduduk, aksesibilitas, sarana dan prasarana menjadi faktor yang
mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. (3) perubahan yang terjadi tidak
sesuai karena banyak penyimpangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Semarang.
Kata Kunci : Perubahan, Penggunaan Lahan
1
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN
MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2014
ANALYSIS OF CHANGE IN LAND USE IN MIJEN SUBDISTRICT
SEMARANG DISTRICT OF 2010-2014
Oleh :
Wahyu Aji Williyantoro
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271)717417
ABSTRACT
Mijen Subdistrict of Semarang District is an area of research conducted
by the author. The purpose of this research is: (1) analyzing land use changes that
occurred between 2010-2014, (2) analyze the factors affecting land use change,
and(3) analyzing the fit between the direction of land use in 2010-2014 with the
Regional Spatial Plan of Semarang. Mijen Subdistrict has 14 villages namely
Karangmalang, Polaman, Tambangan, Cangkiran, Bubakan, Purwosari,
Jatibarang, Jatisari, Mijen, Kedungpani, Pesantren, Wonoplumbon, Ngadirgo,
Wonolopo.
The research method used is secondary data analysis method Data
analysis is done by computer using software techniues Arc Gis 10 through
overlaying maps. The results of overlaying a map used to determine the land use
changes that occured between 2010 and 2014. Secondary data analysis is used to
determine the factors that influence land use change. Regional Spatial Plan of
Semarang years 2011-2031 as a reference to determine the suitability of the
direction of land use in 2010 and 2014 with the regional spatial plan of
Semarang.
The results of the study are as follows: 1) There has been a change in land
use from agriculture to non-agriculture by 10,76 km2, 2) population growth,
accessibility and facilities into the factors affecting land use changes. 3) the
change is not appropriate because of many irregularities with the Regional
Spatial Plan of Semarang.
Keyword : change, land use
2
PENDAHULUAN
Aktivitas manusia hampir selalu
perkotaan. Terbatasnya lahan kosong
melibatkan penggunaan lahan dan
di dalam kota, sedangkan kebutuhan
karena jumlah serta aktivitas manusia
lahan
bertambah
maka
mengakibatkan kota tumbuh ke arah
menjadi sumber daya yang langka.
luar. Pertumbuhan kota ke luar
Keputusan untuk mengubah pola
menyebabkan
penggunaan
berkembangnya
dengan
cepat,
lahan
mungkin
ditinjau
ekonomis
dari
maupun
pengertian
dikembangkan
Pertambahan
dapat
maupun
237.641.326
dalam
jiwa (bps.go.id, 2015). Peningkatan
setiap
penggunaan
lahan
Pertumbuhan
memenuhi
ketersediaan
Tata
Ruang
Wilayah
pemerintah
daerah
dalam
menentukan
penataan
ruang.
Penggunaan lahan yang serampangan
menyebabkan
permintaan akan kebutuhan lahan
tinggi.
pemerintah
(RTRW) merupakan pedoman untuk
untuk
penduduk yang pesat menyebabkan
semakin
memiliki
kemampuan
Rencana
memenuhi kebutuhan hidup secara
berkelanjutan.
Lahan
yang
infrastruktur dan pelayanan kota.
tahun
tentunya meningkatkan kebutuhan
dalam
kegiatan
baik secara fisik dan geografis
Tahun 2010 hasil sensus, penduduk
penduduk
terencana
keterbatasan dalam penggunaanya
tahun dari tahun 2000 sampai 2010.
jumlah
secara
menunjang
berkelanjutan.
Pusat Statistik mencapai 1,49% per
mencapai
pinggiran
hidup yang harus dimanfaatkan dan
penduduk Indonesia menurut Badan
Indonesia
daerah
merupakan komponen lingkungan
keadaan yang tidak begitu nyata
1985).
semakin
Ruang dan sumber daya lainnya
perubahan
terhadap lingkungan walaupun dalam
(Sitorus,
meningkat
kota.
keuntungan atau kerugian yang besar
baik
terus
dengan
Permintaan
Wilayah
peningkatan kebutuhan lahan sering
Rencana
(RTRW)
ketidaksesuaian
Tata
yang
Ruang
telah
disusun, dengan kata lain ruang
terbentur dengan ketersediaan lahan
memiliki potensi untuk menimbulkan
yang ada terutama pada daerah
3
ketidaksepahaman antara kegiatan
wilayah pada akhirnya bergeser pada
satu sektor dengan sektor lainnya.
daerah-daerah
Penataan
Semarang
ruang
mengingat
perlu
Rencana
dilakukan
pinggiran
salah
Kota
satunya
di
Kecamatan Mijen.
Tata Ruang
Wilayah (RTRW) menjadi pedoman
bagi
pemerintah
daerah
PERUMUSAN MASALAH
untuk
menetapkan lokasi dan pemanfaatan
Berdasarkan latar belakang
ruang dalam program dan proyek
dan masalah penelitian sebagaimana
pembangunan nasional di wilayah
diterangkan di atas maka dapat
tersebut.
disimpulkan rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
Interaksi pinggiran kota dengan pusat
1. bagaimana
kota dapat terjadi karena berbagai
dari tahun 2010 dan 2014?, (2)
daerah pinggiran kota. Aksesibilitas
semakin
baik
Faktor-faktor
akan
tersebut.
membuat
berkembangnya
kota.
Perkembangan
terjadi dalam batas ketentuan
pemerintah yang tercantum dalam
pinggiran
ini
perubahan
perubahan penggunaan lahan yang
semakin
daerah
yang
penggunaan lahan. dan (3) apakah
Kemajuan
masyarakat dan perluasan jaringan
jalan
apa
mempengaruhi
meningkatkan interaksi pada kedua
daerah
lahan
Kecamatan Mijen Kota Semarang
faktor atau unsur yang ada pada
yang
perubahan
rencana
juga
tata
ruang
wilayah
(RTRW)?.
berimbas pada penggunaan lahan
yang ada pada daerah pinggiran kota.
TUJUAN PENELITIAN
Kota Semarang merupakan salah satu
Dalam penelitian ini adapun
kota besar di Indonesia dan sebagai
ibukota
Provinsi
Jawa
tujuan penelitiannya adalah sebagai
Tengah.
berikut.
Perkembangan wilayah yang terus
terjadi
di
Kota
1. Menganalisis
Semarang
terbatas.
lahan
yang terjadi antara tahun 2010 dan
mengakibatkan ketersediaan lahan
semakin
perubahan
2014.
Perkembangan
4
perubahan lahan yang terjadi antara
2. Menganalisis faktor - faktor yang
mempengaruhi
tahun 2010 dan 2014. Analisis data
perubahan
penggunaan lahan.
3. Menganalisis kesesuaian antara
sekunder
digunakan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
penggunaan lahan tahun 2010 dan
mempengaruhi
perubahan
2014 dengan rencana tata ruang
penggunaan lahan. Rencana Tata
wilayah Kota Semarang.
Ruang
Wilayah
(RTRW)
Kota
Semarang tahun 2011 – 2031 sebagai
KEGUNAAN PENELITIAN
acuan untuk mengetahui kesesuaian
arah penggunaan lahan tahun 2010
Harapan penulis dari kegiatan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
dan 2014 dengan rencana tata ruang
1. Merupakan
wilayah Kota Semarang.
salah
menempuh
satu
kelulusan
syarat
sarjana
HASIL PENELITIAN
program strata satu (S1) Fakultas
Geografi
Perubahan penggunaan lahan
Muhammadiyah
adalah beralihnya penggunaan lahan
Surakarta
dari satu ke penggunaannya karena
2. Hasil Penelitian diharapkan dapat
memberikan
pemerintah
sumbangan
daerah
aktivitas
pada
manusia sesuai
tujuan untuk memenuhi kebutuhan
dalam
hidupnya.
merumuskan Rencana Tata Ruang
Perubahan
ini adalah bentuk perubahan yang
terjadi serta mengetahui sejauh mana
METODE PENELITIAN
faktor-faktor
Penelitian
yang
Tabel Macam Penggunaan Lahan
data sekunder. Analisis dilakukan
dan
dengan komputer menggunakan Arc
2014
(overlay) dan analisa data sekunder.
digunakan
dengan
untuk
Luas
Perubahannya
di
Kecamatan Mijen Tahun 2010 dan
Gis 10 melalui tumpang susun peta
data
yang mempengaruhi
perubahan lahan itu berpengaruh.
digunakan adalah metode analisis
Analisis
penggunaan
lahan yang diamati dalam penelitian
Wilayah pada daerah penelitian.
Metode
dengan
komputer
mengetahui
5
Sumber
:Analisis
Menggunakan
perubahan penggunaan lahan. Hal ini
berkaitan
ArcGis
Penggunaan
lahan
pengadaan
sarana
sebesar 5,16 km2 atau 48,06%.
penggunaan
atau
1,21%
lahan
Pertambahan
menjadi
yang
tersebut.
tersebut
maka
permukiman
maupun
ekonomi
Pertambahan
penduduk
Mijen
kebutuhan
penduduk.
sosial.
di
mendorong
tempat
Aksesibilitas
tinggal
adalah
menunjukan kemudahan bergerak
menjadi ruang baru yang bermanfaat
atau jangkauan dari suatu tempat ke
bagi manusia itu sendiri, sebab
tempat lain dalam suatu wilayah dan
aktivitas manusia terhadap lahan
ada sangkut pautnya dengan jarak
tidak selalu sesuai dengan rencana
(Bintarto, 1987). Aksesibilitas telah
yang mengakibatkan lahan menjadi
diterima sebagai bagian dari aspek
tanah
spasial
kosong.
untuk
berbagai
aktifitas.
Aksesibilitas yang semakin baik
Peta perubahan penggunaan
maka
lahan tahun 2010 dan 2014 di daerah
semakin
penggunaan
penelitian terjadi perubahan di setiap
besar
perubahan
lahannya.
Tingginya
perubahan penggunaan lahan juga
desa .
penduduk
penduduk
fasilitas-fasilitas
untuk
perubahan lahan tidak sepenuhnya
Pertambahan
lainnya.
lahan pertanian menjadi permukiman
digunakan ruang baru. Beberapa
menjadi
serta
perubahan penggunaan lahan dari
fungsi yang berbeda untuk dapat
dan
prasarana
Kecamatan
tentu
menempatkan beberapa lahan dengan
terbengkalai
dan
tinggal
menurun karena telah beralih fungsi
sebelumnya di tahun 2010 tidak ada
penggunaan
untuk
ketersediaan lahan pertanian semakin
industri 0,04 km2 atau 0,37% dan
km2
tempat
Bertambahnya
lainnya
adalah embung 0,06 km2 atau 0,56%,
0,13
upaya
memenuhi kebutuhan hidup seperti
untuk
permukiman mengalami penambahan
Penambahan
dengan
karena pengaruh dari kemudahan
di
aksesibilitas di daerah penelitian,
suatu wilayah merupakan salah satu
sehingga
faktor pemicu terhadap terjadinya
mendorong
perubahan
lahan dari pertanian ke non pertanian
6
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
untuk olahraga dan rekreasi pada
Pertambahan sarana dan prasarana
realisasinya
baik
swasta
permukiman, ketidaksesuaian di desa
oleh
pemerintah,
telah
menjadi
maupun
individu
penduduk
ini sebesar 1,46 km2 dan Desa
merupakan
salah
penyebab
Wonolopo terdapat ketidaksesuaian
meningkatnya kebutuhan akan lahan
dengan RTRW sebesar 1,05 km2.
dan ruang. Pertambahan sarana dan
Desa-desa lain juga mengalami hal
prasarana juga akan berpengaruh
serupa, kebanyakan penyimpangan
pada peningkatan kebutuhan akan
yang terjadi adalah lahan yang
permukiman dan berbagai fasilitas
perencanaan untuk lahan pertanian
sosial ekonomi masyarakat. Sarana
menjadi
dan prasarana yang memadai juga
permukiman namun tidak sebesar
mendorong perubahan penggunaan
seperti desa Kedungpani, Pesantren
lahan, karena manusia akan berusaha
dan Wonolopo. Hal ini tentunya sulit
tinggal dekat dengan sarana dan
untuk
prasarana
memenuhi
merealisasikan pembangunan daerah
kebutuhan hidup mereka. Perubahan
karena telah terjadi penyimpangan
lahan antara tahun 2010 dan 2014 di
penyimpangan terutama pada lahan
Kecamatan Mijen dengan RTRW
yang telah menjadi permukiman.
Kota Semarang tahun 2011-2031
Lahan
sementara
perencanaan
satu
untuk
ini
ketidaksesuaian.
terdapat
banyak
Ketidaksesuaian
non
pertanian
pemerintah
yang
pembangunan
terutama
kota
dalam
awalnya
pada
dialokasikan
untuk
lain
namun
telah
yang terjadi sementara ini hingga
berdiri permukiman disana akan sulit
tahun 2014 paling banyak terjadi di
dirubah, sebab perubahan dengan
Desa Kedungpani yang awalnya
menggeser
merupakan
akan
untuk
daerah
tegalan
perencanaan
telah
menjadi
wilayah
timbul
masyarakat
permukiman
gesekan
karena
dengan
menyangkut
pemukiman. Luas ketidaksesuaian di
dengan hajat hidup orang banyak.
Desa Kedungpani mencapai 1,70
Pada intinya perubahan yang terjadi
2
km .
Desa
merupakan
Pesantren
daerah
yang
di wilayah Kecamatan Mijen setelah
perencanaan
proses tumpang susun antara peta
7
perubahan penggunaan lahan tahun
yang lengkap dan mudah dijangkau,
2010-2014 dengan peta rencana tata
sehingga memberikan kemudahan
ruang
Kota
bagi masyarakat dan mendorong
terdapat
masyarakat bermukim disekitarnya
wilayah
Semarang
(RTRW)
ternyata
penyimpangan-penyimpangan.
yang
Penyimpangan banyak terjadi pada
penggunaan
lahan
penelitian. Perubahan yang terjadi di
pertanian
menjadi
Peta
daerah
Permukiman di daerah penelitian
bertambah
tahun 2014 dapat dievaluasi secara
Di
daerah
sebesar
sebesar 10,76 km . Faktor yang
km
luasnya
dan
sawah
ketidaksesuaian
dengan rencana tata ruang wilayah
disebabkan
(RTRW) Kota Semarang. Penyebab
pertambahan penduduk yang terjadi
penyimpangan ini dapat berasal dari
di Kecamatan Mijen mendorong
pihak
perubahan penggunaan lahan, karena
pemerintah
masyarakat,
manusia akan
dari
maupun
masyarakat
penyimpangan tersebut terjadi karena
lahan. Aksesibilitas yang baik untuk
tidak memahami tujuan dari rencana
memberikan kemudahan masyarakat
tata ruang wilayah sehingga tidak
mobilitas,
mengindahkan
sehingga menyebabkan pergeseran
yang
arah pembangunan Kota Semarang
ada.
peraturan-peraturan
Dilain
pihak
penyimpangan juga terjadi karena
ke arah pinggiran kota membuat
Mijen
3,40
2
km2.
antara perubahan penggunaan lahan
penggunaan lahan yang terjadi di
melakukan
berkurang
Terdapat
mempengaruhi besarnya perubahan
terdesak kebutuhan
5,16
berkurang sebesar 0,31 km2.
2
penelitian
sebesar
Perkebunan
penelitian
terjadi perubahan penggunaan lahan
Kecamatan
di
lahan non pertanian (permukiman).
penggunaan
lahan dari tahun 2010 sampai dengan
dalam
lahan
lahan pertanian (perkebunan) ke
EVALUASI GEOGRAFI
daerah
perubahan
daerah penelitian umumnya dari
permukiman.
geografis.
mendorong
pemerintah dalam membuat rencana
semakin
tata ruang wilayah (RTRW) kurang
berkembang. Sarana dan prasarana
memperhatikan
8
kepentingan
masyarakat sehingga rencana tidak
sesuai
dengan
keinginan
3. Perubahan yang terjadi di daerah
dan
penelitian setelah proses tumpang
kebutuhan.
susun peta perubahan penggunaan
KESIMPULAN
lahan dari tahun 2010 dan 2014,
Berdasarkan
data
yang
ternyata terdapat ketidaksesuaian
diperoleh dalam penelitian ini, maka
antara
dapat diambil kesimpulan sebagai
lahan Kecamatan Mijen dengan
berikut.
Rencana Tata Ruang Wilayah
1. Perubahan penggunaan lahan di
Kota Semarang tahun 2011-2031.
Kecamatan Mijen tahun 2010 dan
perubahan
penggunaan
SARAN
2014 terjadi di semua desa.
dari
Kecamatan Mijen mengalami
pertanian
perubahan penggunaan lahan antara
(perkebunan) ke non pertanian
tahun 2010 dengan 2014. Perubahan
(permukiman).
penggunaan lahan dari pertanian ke
Perubahan
didominasi
penggunaan
lahan
non
2. Pertambahan penduduk di daerah
penelitian
kebutuhan
akan
pertanian
perlu
menjadi
meningkatkan
perhatian dari pemerintah maupun
permukiman,
masyarakat. Lahan pertanian yang
sehingga berpengaruh terhadap
terus
perubahan
lahan.
kebutuhan manusia untuk tempat
Aksesibilitas memiliki keterkaitan
tinggal akan menjadi masalah di
dengan perubahan penggunaan
masa yang akan datang. Perlu adanya
lahan, karena aksesibilitas yang
kebijakan dari pemerintah daerah
baik akan diikuti perkembangan
untuk
wilayah
yang
penggunaan
perubahan
penggunaan
penggunaan
mendorong
berkurang
mengontrol
pertanian
lahan.
ke
Perkembangan
berpengaruh
Kecamatan
peningkatan
terdesak
perubahan
lahan
Kelengkapan sarana dan prasarana
pada
akibat
dari
non
yang
Mijen
lahan
pertanian.
terjadi
di
sementara
ini
kebutuhan akan permukiman dan
terdapat
berbagai fasilitas pelayanan sosial
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
ekonomi masyarakat..
Semarang.
9
ketidaksesuaian
Pemerintah
dengan
Kota
diharapkan lebih bijaksana dalam
merencanakan
dan
kebijakan-kebijakan
Penelitian
memutuskan
yang
dapat
dibuat
ini
memberi
tambahan
diharapkan
masukan
dalam
dan
mengambil
serta melakukan pengawasan dalam
keputusan dan kebijakan mengingat
pelaksanaan pembangunan supaya
jangka waktu yang masih panjang
tidak banyak terjadi penyimpangan-
untuk merealisasikan sesuai rencana
penyimpangan yang tidak sesuai
tata ruang yang telah dibuat. Bagi
dengan rencana tata ruang wilayah
calon
(RTRW) Kota Semarang tahun 2011-
penelitian ini menjadi referensi dan
2031. Pengawasan diperlukan agar
dapat ditindak lanjuti mengingat
realisasinya tidak terjadi bentrokan
perkembangan sebuah kota besar
kepentingan antar sektor karena tidak
akan terus merambah ke daerah
dapat dipungkiri bahwa perubahan
sekitar sampai ke pinggiran kota.
pada satu sektor akan mempengaruhi
Perkembangan
lainnya.
kontrol supaya tidak merugikan di
peneliti
lainnya
ini
semoga
memerlukan
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2015. sp2010.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Mijen dalam angka. Semarang : Badan
Pusat Statistik.
Sitorus, Santun R.P. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : Tarsito.
T. Jayadinata, Johara. 1992. Tata Guna Lahan dalam Perencanaan Pedesaan
Perkotaan dan Wilayah. Bandung : ITB.
Tika, Moh Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Angkasa
Yunus, Hadi Sabari. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada.
10
11
MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2014
Publikasi Ilmiah
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Geografi
Oleh :
Wahyu Aji Williyantoro
E100100022
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2014
Wahyu Aji Williyantoro
NIM : E100100022
Yang akan diujikan pada
Hari
: Rabu
Tanggal
: 03 Febuari 2016
Pembimbing I
Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si
(.................................)
Pembimbing II
Ir. Taryono, M. Si
(.................................)
Mengetahui
Sekretaris Fakultas
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN
MIJEN KOTA SEMARANG
TAHUN 2010 - 2014
Wahyu Aji Williyantoro
NIM : E 10010022
Telah dipertahankan di depan penguji pada
Hari
Tanggal
: Rabu
: 03 Febuari 2016
Dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Tim Penguji :
Ketua
: Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si
(.................................)
Sekertaris
: Ir. Taryono, M. Si
(.................................)
Anggota
: Dra. Alif Noor Anna, M. Si
(.................................)
Pembimbing I
Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M. Si
(.................................)
Pembimbing II
Ir. Taryono, M. Si
(.................................)
Pembimbing :
Surakarta, Januari 2016
Dekan Fakultas Geografi
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis dan diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Januari 2016
Surakarta, Januari 2016
Yang Menyatakan
iv
ABSTRAK
Kecamatan Mijen Kota Semarang merupakan daerah penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
menganalisis perubahan penggunaan lahan yang terjadi antara tahun 2010 dan
2014, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan
lahan, dan (3) menganalisis kesesuaian antara arah penggunaan lahan tahun 20102014 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang. Kecamatan Mijen
memiliki 14 kelurahan yaitu Kelurahan Karangmalang, Polaman, Tambangan,
Cangkiran, Bubakan, Purwosari, Jatibarang, Jatisari, Mijen, Kedungpani,
Pesantren, Wonoplumbon, Ngadirgo, Wonolopo.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode analisa data sekunder.
Analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan softare Arc Gis melalui
teknik tumpang susun peta. Hasil tumpang susun peta digunakan untuk
mengetahui perubahan lahan yang terjadi antara tahun 2010 dan 2014. Analisis
data sekunder digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
perubahan penggunaan lahan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Semarang tahun 2011 – 2031 sebagai acuan untuk mengetahui kesesuaian arah
penggunaan lahan tahun 2010 – 2014 dengan rencana tata ruang wilayah Kota
Semarang.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) telah terjadi perubahan
penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian sebesar 10,76 km2, (2)
pertambahan penduduk, aksesibilitas, sarana dan prasarana menjadi faktor yang
mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. (3) perubahan yang terjadi tidak
sesuai karena banyak penyimpangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Semarang.
Kata Kunci : Perubahan, Penggunaan Lahan
1
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN
MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2014
ANALYSIS OF CHANGE IN LAND USE IN MIJEN SUBDISTRICT
SEMARANG DISTRICT OF 2010-2014
Oleh :
Wahyu Aji Williyantoro
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta 57162, Telp (0271)717417
ABSTRACT
Mijen Subdistrict of Semarang District is an area of research conducted
by the author. The purpose of this research is: (1) analyzing land use changes that
occurred between 2010-2014, (2) analyze the factors affecting land use change,
and(3) analyzing the fit between the direction of land use in 2010-2014 with the
Regional Spatial Plan of Semarang. Mijen Subdistrict has 14 villages namely
Karangmalang, Polaman, Tambangan, Cangkiran, Bubakan, Purwosari,
Jatibarang, Jatisari, Mijen, Kedungpani, Pesantren, Wonoplumbon, Ngadirgo,
Wonolopo.
The research method used is secondary data analysis method Data
analysis is done by computer using software techniues Arc Gis 10 through
overlaying maps. The results of overlaying a map used to determine the land use
changes that occured between 2010 and 2014. Secondary data analysis is used to
determine the factors that influence land use change. Regional Spatial Plan of
Semarang years 2011-2031 as a reference to determine the suitability of the
direction of land use in 2010 and 2014 with the regional spatial plan of
Semarang.
The results of the study are as follows: 1) There has been a change in land
use from agriculture to non-agriculture by 10,76 km2, 2) population growth,
accessibility and facilities into the factors affecting land use changes. 3) the
change is not appropriate because of many irregularities with the Regional
Spatial Plan of Semarang.
Keyword : change, land use
2
PENDAHULUAN
Aktivitas manusia hampir selalu
perkotaan. Terbatasnya lahan kosong
melibatkan penggunaan lahan dan
di dalam kota, sedangkan kebutuhan
karena jumlah serta aktivitas manusia
lahan
bertambah
maka
mengakibatkan kota tumbuh ke arah
menjadi sumber daya yang langka.
luar. Pertumbuhan kota ke luar
Keputusan untuk mengubah pola
menyebabkan
penggunaan
berkembangnya
dengan
cepat,
lahan
mungkin
ditinjau
ekonomis
dari
maupun
pengertian
dikembangkan
Pertambahan
dapat
maupun
237.641.326
dalam
jiwa (bps.go.id, 2015). Peningkatan
setiap
penggunaan
lahan
Pertumbuhan
memenuhi
ketersediaan
Tata
Ruang
Wilayah
pemerintah
daerah
dalam
menentukan
penataan
ruang.
Penggunaan lahan yang serampangan
menyebabkan
permintaan akan kebutuhan lahan
tinggi.
pemerintah
(RTRW) merupakan pedoman untuk
untuk
penduduk yang pesat menyebabkan
semakin
memiliki
kemampuan
Rencana
memenuhi kebutuhan hidup secara
berkelanjutan.
Lahan
yang
infrastruktur dan pelayanan kota.
tahun
tentunya meningkatkan kebutuhan
dalam
kegiatan
baik secara fisik dan geografis
Tahun 2010 hasil sensus, penduduk
penduduk
terencana
keterbatasan dalam penggunaanya
tahun dari tahun 2000 sampai 2010.
jumlah
secara
menunjang
berkelanjutan.
Pusat Statistik mencapai 1,49% per
mencapai
pinggiran
hidup yang harus dimanfaatkan dan
penduduk Indonesia menurut Badan
Indonesia
daerah
merupakan komponen lingkungan
keadaan yang tidak begitu nyata
1985).
semakin
Ruang dan sumber daya lainnya
perubahan
terhadap lingkungan walaupun dalam
(Sitorus,
meningkat
kota.
keuntungan atau kerugian yang besar
baik
terus
dengan
Permintaan
Wilayah
peningkatan kebutuhan lahan sering
Rencana
(RTRW)
ketidaksesuaian
Tata
yang
Ruang
telah
disusun, dengan kata lain ruang
terbentur dengan ketersediaan lahan
memiliki potensi untuk menimbulkan
yang ada terutama pada daerah
3
ketidaksepahaman antara kegiatan
wilayah pada akhirnya bergeser pada
satu sektor dengan sektor lainnya.
daerah-daerah
Penataan
Semarang
ruang
mengingat
perlu
Rencana
dilakukan
pinggiran
salah
Kota
satunya
di
Kecamatan Mijen.
Tata Ruang
Wilayah (RTRW) menjadi pedoman
bagi
pemerintah
daerah
PERUMUSAN MASALAH
untuk
menetapkan lokasi dan pemanfaatan
Berdasarkan latar belakang
ruang dalam program dan proyek
dan masalah penelitian sebagaimana
pembangunan nasional di wilayah
diterangkan di atas maka dapat
tersebut.
disimpulkan rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
Interaksi pinggiran kota dengan pusat
1. bagaimana
kota dapat terjadi karena berbagai
dari tahun 2010 dan 2014?, (2)
daerah pinggiran kota. Aksesibilitas
semakin
baik
Faktor-faktor
akan
tersebut.
membuat
berkembangnya
kota.
Perkembangan
terjadi dalam batas ketentuan
pemerintah yang tercantum dalam
pinggiran
ini
perubahan
perubahan penggunaan lahan yang
semakin
daerah
yang
penggunaan lahan. dan (3) apakah
Kemajuan
masyarakat dan perluasan jaringan
jalan
apa
mempengaruhi
meningkatkan interaksi pada kedua
daerah
lahan
Kecamatan Mijen Kota Semarang
faktor atau unsur yang ada pada
yang
perubahan
rencana
juga
tata
ruang
wilayah
(RTRW)?.
berimbas pada penggunaan lahan
yang ada pada daerah pinggiran kota.
TUJUAN PENELITIAN
Kota Semarang merupakan salah satu
Dalam penelitian ini adapun
kota besar di Indonesia dan sebagai
ibukota
Provinsi
Jawa
tujuan penelitiannya adalah sebagai
Tengah.
berikut.
Perkembangan wilayah yang terus
terjadi
di
Kota
1. Menganalisis
Semarang
terbatas.
lahan
yang terjadi antara tahun 2010 dan
mengakibatkan ketersediaan lahan
semakin
perubahan
2014.
Perkembangan
4
perubahan lahan yang terjadi antara
2. Menganalisis faktor - faktor yang
mempengaruhi
tahun 2010 dan 2014. Analisis data
perubahan
penggunaan lahan.
3. Menganalisis kesesuaian antara
sekunder
digunakan
untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
penggunaan lahan tahun 2010 dan
mempengaruhi
perubahan
2014 dengan rencana tata ruang
penggunaan lahan. Rencana Tata
wilayah Kota Semarang.
Ruang
Wilayah
(RTRW)
Kota
Semarang tahun 2011 – 2031 sebagai
KEGUNAAN PENELITIAN
acuan untuk mengetahui kesesuaian
arah penggunaan lahan tahun 2010
Harapan penulis dari kegiatan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
dan 2014 dengan rencana tata ruang
1. Merupakan
wilayah Kota Semarang.
salah
menempuh
satu
kelulusan
syarat
sarjana
HASIL PENELITIAN
program strata satu (S1) Fakultas
Geografi
Perubahan penggunaan lahan
Muhammadiyah
adalah beralihnya penggunaan lahan
Surakarta
dari satu ke penggunaannya karena
2. Hasil Penelitian diharapkan dapat
memberikan
pemerintah
sumbangan
daerah
aktivitas
pada
manusia sesuai
tujuan untuk memenuhi kebutuhan
dalam
hidupnya.
merumuskan Rencana Tata Ruang
Perubahan
ini adalah bentuk perubahan yang
terjadi serta mengetahui sejauh mana
METODE PENELITIAN
faktor-faktor
Penelitian
yang
Tabel Macam Penggunaan Lahan
data sekunder. Analisis dilakukan
dan
dengan komputer menggunakan Arc
2014
(overlay) dan analisa data sekunder.
digunakan
dengan
untuk
Luas
Perubahannya
di
Kecamatan Mijen Tahun 2010 dan
Gis 10 melalui tumpang susun peta
data
yang mempengaruhi
perubahan lahan itu berpengaruh.
digunakan adalah metode analisis
Analisis
penggunaan
lahan yang diamati dalam penelitian
Wilayah pada daerah penelitian.
Metode
dengan
komputer
mengetahui
5
Sumber
:Analisis
Menggunakan
perubahan penggunaan lahan. Hal ini
berkaitan
ArcGis
Penggunaan
lahan
pengadaan
sarana
sebesar 5,16 km2 atau 48,06%.
penggunaan
atau
1,21%
lahan
Pertambahan
menjadi
yang
tersebut.
tersebut
maka
permukiman
maupun
ekonomi
Pertambahan
penduduk
Mijen
kebutuhan
penduduk.
sosial.
di
mendorong
tempat
Aksesibilitas
tinggal
adalah
menunjukan kemudahan bergerak
menjadi ruang baru yang bermanfaat
atau jangkauan dari suatu tempat ke
bagi manusia itu sendiri, sebab
tempat lain dalam suatu wilayah dan
aktivitas manusia terhadap lahan
ada sangkut pautnya dengan jarak
tidak selalu sesuai dengan rencana
(Bintarto, 1987). Aksesibilitas telah
yang mengakibatkan lahan menjadi
diterima sebagai bagian dari aspek
tanah
spasial
kosong.
untuk
berbagai
aktifitas.
Aksesibilitas yang semakin baik
Peta perubahan penggunaan
maka
lahan tahun 2010 dan 2014 di daerah
semakin
penggunaan
penelitian terjadi perubahan di setiap
besar
perubahan
lahannya.
Tingginya
perubahan penggunaan lahan juga
desa .
penduduk
penduduk
fasilitas-fasilitas
untuk
perubahan lahan tidak sepenuhnya
Pertambahan
lainnya.
lahan pertanian menjadi permukiman
digunakan ruang baru. Beberapa
menjadi
serta
perubahan penggunaan lahan dari
fungsi yang berbeda untuk dapat
dan
prasarana
Kecamatan
tentu
menempatkan beberapa lahan dengan
terbengkalai
dan
tinggal
menurun karena telah beralih fungsi
sebelumnya di tahun 2010 tidak ada
penggunaan
untuk
ketersediaan lahan pertanian semakin
industri 0,04 km2 atau 0,37% dan
km2
tempat
Bertambahnya
lainnya
adalah embung 0,06 km2 atau 0,56%,
0,13
upaya
memenuhi kebutuhan hidup seperti
untuk
permukiman mengalami penambahan
Penambahan
dengan
karena pengaruh dari kemudahan
di
aksesibilitas di daerah penelitian,
suatu wilayah merupakan salah satu
sehingga
faktor pemicu terhadap terjadinya
mendorong
perubahan
lahan dari pertanian ke non pertanian
6
untuk memenuhi kebutuhan manusia.
untuk olahraga dan rekreasi pada
Pertambahan sarana dan prasarana
realisasinya
baik
swasta
permukiman, ketidaksesuaian di desa
oleh
pemerintah,
telah
menjadi
maupun
individu
penduduk
ini sebesar 1,46 km2 dan Desa
merupakan
salah
penyebab
Wonolopo terdapat ketidaksesuaian
meningkatnya kebutuhan akan lahan
dengan RTRW sebesar 1,05 km2.
dan ruang. Pertambahan sarana dan
Desa-desa lain juga mengalami hal
prasarana juga akan berpengaruh
serupa, kebanyakan penyimpangan
pada peningkatan kebutuhan akan
yang terjadi adalah lahan yang
permukiman dan berbagai fasilitas
perencanaan untuk lahan pertanian
sosial ekonomi masyarakat. Sarana
menjadi
dan prasarana yang memadai juga
permukiman namun tidak sebesar
mendorong perubahan penggunaan
seperti desa Kedungpani, Pesantren
lahan, karena manusia akan berusaha
dan Wonolopo. Hal ini tentunya sulit
tinggal dekat dengan sarana dan
untuk
prasarana
memenuhi
merealisasikan pembangunan daerah
kebutuhan hidup mereka. Perubahan
karena telah terjadi penyimpangan
lahan antara tahun 2010 dan 2014 di
penyimpangan terutama pada lahan
Kecamatan Mijen dengan RTRW
yang telah menjadi permukiman.
Kota Semarang tahun 2011-2031
Lahan
sementara
perencanaan
satu
untuk
ini
ketidaksesuaian.
terdapat
banyak
Ketidaksesuaian
non
pertanian
pemerintah
yang
pembangunan
terutama
kota
dalam
awalnya
pada
dialokasikan
untuk
lain
namun
telah
yang terjadi sementara ini hingga
berdiri permukiman disana akan sulit
tahun 2014 paling banyak terjadi di
dirubah, sebab perubahan dengan
Desa Kedungpani yang awalnya
menggeser
merupakan
akan
untuk
daerah
tegalan
perencanaan
telah
menjadi
wilayah
timbul
masyarakat
permukiman
gesekan
karena
dengan
menyangkut
pemukiman. Luas ketidaksesuaian di
dengan hajat hidup orang banyak.
Desa Kedungpani mencapai 1,70
Pada intinya perubahan yang terjadi
2
km .
Desa
merupakan
Pesantren
daerah
yang
di wilayah Kecamatan Mijen setelah
perencanaan
proses tumpang susun antara peta
7
perubahan penggunaan lahan tahun
yang lengkap dan mudah dijangkau,
2010-2014 dengan peta rencana tata
sehingga memberikan kemudahan
ruang
Kota
bagi masyarakat dan mendorong
terdapat
masyarakat bermukim disekitarnya
wilayah
Semarang
(RTRW)
ternyata
penyimpangan-penyimpangan.
yang
Penyimpangan banyak terjadi pada
penggunaan
lahan
penelitian. Perubahan yang terjadi di
pertanian
menjadi
Peta
daerah
Permukiman di daerah penelitian
bertambah
tahun 2014 dapat dievaluasi secara
Di
daerah
sebesar
sebesar 10,76 km . Faktor yang
km
luasnya
dan
sawah
ketidaksesuaian
dengan rencana tata ruang wilayah
disebabkan
(RTRW) Kota Semarang. Penyebab
pertambahan penduduk yang terjadi
penyimpangan ini dapat berasal dari
di Kecamatan Mijen mendorong
pihak
perubahan penggunaan lahan, karena
pemerintah
masyarakat,
manusia akan
dari
maupun
masyarakat
penyimpangan tersebut terjadi karena
lahan. Aksesibilitas yang baik untuk
tidak memahami tujuan dari rencana
memberikan kemudahan masyarakat
tata ruang wilayah sehingga tidak
mobilitas,
mengindahkan
sehingga menyebabkan pergeseran
yang
arah pembangunan Kota Semarang
ada.
peraturan-peraturan
Dilain
pihak
penyimpangan juga terjadi karena
ke arah pinggiran kota membuat
Mijen
3,40
2
km2.
antara perubahan penggunaan lahan
penggunaan lahan yang terjadi di
melakukan
berkurang
Terdapat
mempengaruhi besarnya perubahan
terdesak kebutuhan
5,16
berkurang sebesar 0,31 km2.
2
penelitian
sebesar
Perkebunan
penelitian
terjadi perubahan penggunaan lahan
Kecamatan
di
lahan non pertanian (permukiman).
penggunaan
lahan dari tahun 2010 sampai dengan
dalam
lahan
lahan pertanian (perkebunan) ke
EVALUASI GEOGRAFI
daerah
perubahan
daerah penelitian umumnya dari
permukiman.
geografis.
mendorong
pemerintah dalam membuat rencana
semakin
tata ruang wilayah (RTRW) kurang
berkembang. Sarana dan prasarana
memperhatikan
8
kepentingan
masyarakat sehingga rencana tidak
sesuai
dengan
keinginan
3. Perubahan yang terjadi di daerah
dan
penelitian setelah proses tumpang
kebutuhan.
susun peta perubahan penggunaan
KESIMPULAN
lahan dari tahun 2010 dan 2014,
Berdasarkan
data
yang
ternyata terdapat ketidaksesuaian
diperoleh dalam penelitian ini, maka
antara
dapat diambil kesimpulan sebagai
lahan Kecamatan Mijen dengan
berikut.
Rencana Tata Ruang Wilayah
1. Perubahan penggunaan lahan di
Kota Semarang tahun 2011-2031.
Kecamatan Mijen tahun 2010 dan
perubahan
penggunaan
SARAN
2014 terjadi di semua desa.
dari
Kecamatan Mijen mengalami
pertanian
perubahan penggunaan lahan antara
(perkebunan) ke non pertanian
tahun 2010 dengan 2014. Perubahan
(permukiman).
penggunaan lahan dari pertanian ke
Perubahan
didominasi
penggunaan
lahan
non
2. Pertambahan penduduk di daerah
penelitian
kebutuhan
akan
pertanian
perlu
menjadi
meningkatkan
perhatian dari pemerintah maupun
permukiman,
masyarakat. Lahan pertanian yang
sehingga berpengaruh terhadap
terus
perubahan
lahan.
kebutuhan manusia untuk tempat
Aksesibilitas memiliki keterkaitan
tinggal akan menjadi masalah di
dengan perubahan penggunaan
masa yang akan datang. Perlu adanya
lahan, karena aksesibilitas yang
kebijakan dari pemerintah daerah
baik akan diikuti perkembangan
untuk
wilayah
yang
penggunaan
perubahan
penggunaan
penggunaan
mendorong
berkurang
mengontrol
pertanian
lahan.
ke
Perkembangan
berpengaruh
Kecamatan
peningkatan
terdesak
perubahan
lahan
Kelengkapan sarana dan prasarana
pada
akibat
dari
non
yang
Mijen
lahan
pertanian.
terjadi
di
sementara
ini
kebutuhan akan permukiman dan
terdapat
berbagai fasilitas pelayanan sosial
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
ekonomi masyarakat..
Semarang.
9
ketidaksesuaian
Pemerintah
dengan
Kota
diharapkan lebih bijaksana dalam
merencanakan
dan
kebijakan-kebijakan
Penelitian
memutuskan
yang
dapat
dibuat
ini
memberi
tambahan
diharapkan
masukan
dalam
dan
mengambil
serta melakukan pengawasan dalam
keputusan dan kebijakan mengingat
pelaksanaan pembangunan supaya
jangka waktu yang masih panjang
tidak banyak terjadi penyimpangan-
untuk merealisasikan sesuai rencana
penyimpangan yang tidak sesuai
tata ruang yang telah dibuat. Bagi
dengan rencana tata ruang wilayah
calon
(RTRW) Kota Semarang tahun 2011-
penelitian ini menjadi referensi dan
2031. Pengawasan diperlukan agar
dapat ditindak lanjuti mengingat
realisasinya tidak terjadi bentrokan
perkembangan sebuah kota besar
kepentingan antar sektor karena tidak
akan terus merambah ke daerah
dapat dipungkiri bahwa perubahan
sekitar sampai ke pinggiran kota.
pada satu sektor akan mempengaruhi
Perkembangan
lainnya.
kontrol supaya tidak merugikan di
peneliti
lainnya
ini
semoga
memerlukan
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2015. sp2010.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Mijen dalam angka. Semarang : Badan
Pusat Statistik.
Sitorus, Santun R.P. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Bandung : Tarsito.
T. Jayadinata, Johara. 1992. Tata Guna Lahan dalam Perencanaan Pedesaan
Perkotaan dan Wilayah. Bandung : ITB.
Tika, Moh Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Angkasa
Yunus, Hadi Sabari. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta : Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada.
10
11