Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit LCPKS sebagai Biogas

9 Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa terdapat tiga sumber utama limbah cair yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit konvensional yaitu sterilizer kondensat, pemisah lumpur dan limbah hidrosiklon dengan perbandingan sekitar 0,9 : 1,5 : 0,1 m 3 [17]. Produksi 1 juta ton minyak sawit mentah membutuhkan 5 juta ton tandan buah segar TBS. Rata-rata pengolahan 1 juta ton TBS di Pabrik Kelapa Sawit menghasilkan 230.000 ton tandan kosong buah TKS dan 650.000 ton limbah cair pabrik kelapa sawit LCPKS sebagai residu [14]

2.2.2 Karakteristik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit LCPKS

LCPKS berasal dari stasiun rebusansterilisasi dan klarifikasi yang dialirkan ke fat pit untuk tujuan pengutipan minyak dimana limbah tersebut mengalir dengan debit rata-rata 21 m 3 jam dengan waktu operasional 20 jam dalam satu hari. Karakteristik POME dapat dilihat pada tabel 2.3 Karakteristik LCPKS dari sampel Adolina berikut ini: Tabel 2.3 Karakteristik LCPKS dari sampel Adolina [18] No. Nama Sampel Satuan Keluaran Cooling Tower 1. pH - 4,15 2. TS MgL 41.000 3. VS MgL 35.000 4. BOD mgL 40.000 5. CODcr MgL 43.000 6. NH 4 -N MgL 21 7. VFA MgL 4.510 8. Asam Asetat MgL 3.570 9. Asam Proponiat MgL 200 10. n-Hex MgL 4.300 11. C 37,3 12. H 5,04 13. N 1,99 14. S 0,31 15. P 0,17 16. COD:N:P - 350:7:1,5

2.2.3 Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit LCPKS sebagai Biogas

Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi diolah di instalasi pengolahan air limbah. Untuk penanganannya perlu dibangun kolam limbah dengan kapasitas yang dapat menampung limbah cair dengan kapasitas olah pabrik Universitas Sumatera Utara 10 brondolan sawitjam. Tahapan proses pengolahan air limbah terdiri atas: 1 Deoling Pond , 2 Kolam Pendingin, 3 Primary Anoerbic Pond, 4 Secondary Anaerobic Pond dan 5 Aeration Pond. Waktu tinggal limbah pada kolam keseluruhan adalah 109 hari, maka perluasan kolam limbah harus dilakukan sejalan dengan pengembangan kapasitas produksi [18] Biogas dapat dibuat dari berbagai macam bahan baku seperti kotoran hewan, sampah organik ataupun limbah cair kelapa sawit. Secara ilmiah, biogas yang dihasilkan dari sampah organik adalah gas yang mudah terbakar flammable. Gas ini dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa udara. Umumnya, semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas. Tetapi hanya bahan organik homogen, baik padat maupun cair yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Bila sampah-sampah organik tersebut membusuk, akan dihasilkan gas metana CH 4 dan karbondioksida CO 2 . Tapi, hanya CH 4 yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Umumnya kandungan metana dalam reaktor sampah organik berbeda-beda dalam penelitiannya, menghasilkan metana sebesar 50-80 dan karbondioksida 20-50 [19]. Sedangkan kandungan umum dalam reaktor biogasnya mengandung sekitar 60-70 metana, 30- 40 karbon dioksida, dan gas-gas lain, meliputi amonia, hidrogen sulfida, merkaptan tio alkohol dan gas lainnya [20]. Tetapi secara umum rentang komposisi biogas adalah dapat dilihat dalam tabel 2.4 Tabel 2.4 Karakteristik Biogas Parameter Komposisi Referensi Metana CH 4 50 – 60 [22] Karbon dioksida CO 2 38 – 48 [22] Nitrogen N 2 0,4 – 1,2 [23] Oksigen O 2 0 – 0,4 [23] Hidrogen Sulfida H2S 0,02 – 0,4 [48]

2.3 MEKANISME PEMBENTUKAN BIOGAS