PERGESERAN MAKNA KOMUNIKASI DAKWAH MELALUI KESENIAN GENJRING BUROK Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

(1)

i PERGESERAN MAKNA KOMUNIKASI DAKWAH MELALUI

KESENIAN GENJRING BUROK

(Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

MAFTUH ANWAR ( 09220001 )

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Maftuh Anwar NIM : 09220001

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Pergeseran Makna Komunikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok ( Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat) .

Telah dipertahankan di depan dewan penguji skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan Lulus. Pada Hari : Selasa

Tanggal : 12 Agustus 2014 Tempat : Ruang Dosen 607

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Dewan Penguji :

1. Zen Amirudin, M.Med. Kom. (...)

2. Rahadi, M.Si. (...)

3. Nasrullah, S.Sos. M.Si. (...) 4. Jamroji, S.Sos. M.Comm. (...)


(3)

iii LEMBAR PERSETUJUAN

UJIAN SKRIPSI

Nama : Maftuh Anwar NIM : 09220001

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Pergeseran Makna Komunikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok ( Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat) .

Disetujui, Pembimbing I

Nasrullah, S.Sos. M.Si.

Pembimbing II

Jamroji, S.Sos. M.Comm.

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(4)

iv PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Maftuh Anwar NIM : 09220001

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: Pergeseran Makna Komuikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok ( Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ) adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar. Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 19 Juli 2013 Yang menyatakan,


(5)

v BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Maftuh Anwar NIM : 09220001

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Pergeseran Makna Komunikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok ( Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ) Pembimbing : : 1. Nasrullah, S.Sos. M.Si.

2. Jamroji, S.Sos. M.Comm.

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 29 – 08 - 2013 ACC Judul

Tanggal 24 – 09 - 2013 ACC Bab I

Tanggal 15 – 10 - 2013 ACC Bab II

Tanggal 09 – 11 - 2013 ACC Bab III

Tanggal 17 – 12 - 2013 Seminar

Tanggal 05 – 03 - 2014 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 12 – 05 - 2014 Revisi Bab IV/V

Tanggal 14 – 07 - 2014 ACC Bab IV dan V

Tanggal 19 – 07 - 2014 ACC ujian

Malang, 19 Juli 2014 Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(6)

vi KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi dengan judul PERGESERAN MAKNA

KOMUNIKASI DAKWAH MELALUI KESENIAN GENJRING BUROK ini

dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari kegelapan menuju terang seperti saat ini. Semoga kita mendapatkan syafaatnya diakhirat nanti.

Penulisan skripsi ini merupakan rangkaian kegiatan akademik yang harus diselesaikan oleh seluruh Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM untuk memenuhi sebagian syarat menyelesaikan studi pada Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama penelitian berlangsung dan hingga terselesainya penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan, baik secara moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Muhadir Effendy, M.AP, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Sugeng Winarno, S.Sos, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Nasrullah, S.Sos. M.Si dan Bapak Jamroji, S.Sos. M.Comm. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, wawasan dan masukan, demi selesainya skripsi ini.


(7)

vii 5. Semua Dosen Ilmu Komunikasi FISIP – UMM, yang telah memberikan ilmu–ilmu, semangat, dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ayahanda Saifullah dan Ibunda Aisyah tercinta, Mas Faiz Fahmi dan Adik Arini Sabilah Rohmah, yang selalu mendoakan, mendidik dan menghiburku selama ini.

7. Semua pihak dari Tata Usaha FISIP - UMM yang memberikan pelayanan secara baik serta dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini. 8. Semua pihak yang belum bisa disebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan support, doa, dan bantuannya.

Semoga Amal Baik beliau – beliau serta keikhlasannya di berikan imbalan yang lebih dari oleh Allah SWT. Amin. Harapannya semoga skripsi ini dapat bermanfaat, dengan tidak lupa saran dan masukannya, demi sempurnanya skripsi ini. Semoga keselamatan dan kesejateraan, selalu Allah SWT limpahkan untuk kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Malang, 19 Juli 2013


(8)

viii MOTO DAN KATA MOTIVASI

Bahagia, pikirkan, bicarakan, usahakan, dan rasakan seakan-akan kamu sudah memilikinya, maka semua yang kau pikirkan akan sejalan dengan yang kamu

lakukan. (Maftuh Anwar)

Masalah boleh datang tapi cita-cita jangan sampai goyang. Ujian boleh hadir, tapi impian jangan sampai mati.

(Maftuh Anwar)

Jangan iri atas keberhasilan orang lain, karena kamu tidak mengetahui apa yang telah ia korbankan untuk mencapai keberhasilan itu.

(Maftuh Anwar)

Hal yang paling sulit adalahmengalahkan diri sendiri, tapi itu bisa kamu mulai dengan mema’afkan diri sendiri.

(Laras Romadhona)

Motivasi yang paling berpengaruh itu terdapat pada diri sendiri, orang lain hanya sebatas mendorong dan menyemangati.

(Ayah Laras)

Jangan sembunyi dibalik kesibukanmu, yang sebenarnya kamu itu tidak sibuk. (Faizal Oktaf)

Bahagia adalah bahan bakar untuk meraih semua mimpi dan keinginanmu. (Dedik Suhendi)


(9)

ix LEMBAR PERSEMBAHAN

Aku awali dengan memanjatkan doa dan syukur akan kenikmatan yang telah tuhan berikan padaku. Setiap detik otak berusaha memikirkan untaian-untaian kata, dengan dibantu jari-jari ini yang selalu bergerak dan menentukan apa yang telah terpikirkan. Dalam diam matapun ikut bekerja keras dengan penuh keyakinan. Namun, pada akhirnya Allah SWT yang maha berkehendak. Tiada yang mudah selain yang Engkau mudahkan, dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah, jika Engkau menghendakinya menjadi mudah.

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Terutama dan segalanya, Allah SWT dengan taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya tulisan yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

2. Ayahanda Saifullah dan Ibunda Aisyah, yang telah memberikan semuanya, baik moral maupun material dengan penuh kasih sayang dan ketulusan. Dengan rasa bangga dan tulus, kupersembahkan semua ini untuk kalian. Aku mencintai kalian selamanya.

3. Saudara-saudaraku, Mas Faiz Fahmi dan Adik Arini Sabilah Rohmah, yang selalu memberikan kebahagiaan disaat aku jenuh, bosan dan sedihku. Rindu dan senyumku kuberikan untuk kalian.

4. Bapak Nanang, Bpk Khusnul, Bpk Kholis, Bpk Durasim, Pak Pri, Bu Siti, Bu Ami, dan Mbak Ana, yang ada di TU FISIP yang selama ini menyayangi dan memberi perhatian.


(10)

x 5. Partner Kerja di FISIP Winda, Faizal, Chandra, April, Obama, Widya, Santi, Nico, Alvian, Vika dan Indah ( Terima kasih atas dukunganya selama ini).

6. Temen-temen UKM Taekwondo UMM Larasati Romadhona, Lalu Idris Sardi, Sabeum Dodok, Febri, Fapu, Oki, Wulan, Dewi, Rita, Ridho, Tarno, Lutfi, Robbi, Rifqi, Febri, Mas Feri, Yudi, Nina dan masih bnyak lagi ( Terimakasih atas dukungan, motifasinya dan sindiran-sindirannya ) . 7. Juga terima kasih banyak kepada semua pihak yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Malang, 19 Juli 2014


(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... ... v

KATA PENGANTAR ... ... vi

MOTO DAN KATA MOTIVASI ... ... viii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ... ix

DAFTAR ISI ... ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... ... xv

DAFTAR TABEL ... ... xvi

ABSTRAKSI ... ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Komunikasi Dakwah ... 7

2.1.1 Pengertian Dakwah Secara Etimologis ... 11

2.1.2 Pengertian Dakwah Secara Terminologi ... 12

2.2Media Komunikasi Dakwah ... 13

2.2.1 Pengertian Media Dakwah ... 14

2.3 Dakwah Sebagai Komunikasi Persuasif ... 18

2.4 Aktivitas Dakwah ... 19

2.5Genjring Burok Sebagai Komunikasi Persuasif ... 20

2. 6 Seni Sebagai Media Dakwah ... 21


(12)

xii

2.6.2 Dakwah Melalui Seni ... 22

2.7 Kode Etik Dakwah ... 24

2.8 Tujuan Dakwah ... 24

2.9 Komunikasi Massa ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan Penelitian ... 31

3.2Tipe dan Dasar Penelitian ... 32

3.2.1Tipe Penelitian ... 32

3.2.2Dasar Penelitian ... 30

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.4Teknik Pengumpulan informan ... 33

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6Teknik Analisis Data ... 35

3.7Teknik Keabsahan Data ... 39

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Kabupaten Cirebon ... 40

4.2 Letak Geografis Kabupaten Cirebon ... 44

4.2.1 Geografi ... 44

4.2.2 Batas Wilayah ... 45

4.2.3 Letak dan Keadaan Geografis ... 45

4.2.4 Peta Kabupaten Cirebon ... 46

4.3 Kesenian Genjring Burok ... 46

4.3.1 Persiapan Pertunjukan ... 48

4.3.2 Pembukaan ... 48

4.3.3 Acara Inti ... 48

4.3.4 Alat Musik (Waditra) ... 49

4.3.5 Peralatan ... 49

4.3.6 Lagu atau Syair Genjring Burok ... 50

4.3.7 Tokoh-tokoh Seniman Genjring Burok ... 50

4.4 Seting Sosial Desa Mulyasari ... 51


(13)

xiii

4.4.2 Kondisi Demonografi Desa Mulyasari ... 52

4.4.3 Pola Hidup Masyarakat Desa Mulyasari ... 53

4.4.4 Kondisi Kemasyarakatan Desa Mulyasari ... 55

4.4.5 Kondisi Pendidikan Desa Mulyasari ... 56

4.4.6 Kondisi Ekonomi Desa Mulyasari ... 60

4.4.7 Kondisi Sosial Keagamaan Desa Mulyasari ... 62

4.4.8 Kondisi Kesehatan Desa Mulyasari ... 64

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Pembahasan Teori Laswell dalam Kesenian Genjring Burok ... 69

5.2 Proses Komunikasi Dakwah Dalam Kesenian Genjring Burok ... 78

5.3 Hambatan Komunikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok80 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 81

6.2 Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA


(14)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1. Hasil Wawancara ... 83

Lampiran 1.2. Foto Boneka Burok ... 91

Lampiran 1.3. Museum Kebudayaan Kota Cirebon ... 92


(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Gambaran Kesenian Genjring Burok ... 4

Gambar 3.1. Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Hubberman ... 35

Gambar 4.1. Peta Kabupaten Cirebon ... 44

Gambar 4.2. Peta Desa Mulyasari ... 49


(16)

xvi DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Luas Daerah Desa Mulyasari ... 50

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 50

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ... 55

Tabel 4.4. Jumlah Sarana Pendidikan... 57

Tabel 4.5. Mata Pencaharian Penduduk Desa Mulyasari ... 59

Tabel 4.6. Jumlah Sarana Peribadatan ... 61

Tabel 4.7. Sarana Kesehatan Desa Mulyasari ... 63


(17)

xvii DAFTAR PUSTAKA

Amin. Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. AMZAH Jakarta.

Cangana, Hafied. 2003 Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dahuri, Rokhmin. Irianto, Bambang & Nur, Aroviah, Evi. Budaya Bahari Sebuah Apresiasi di Cirebon :Perum Pecetakan Negeri RI.

Jalaluddin, Rakhmat. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda karya.

Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Mulyana, Dedi, 2008, Ilmu Komunikasi (suatu pengantar), PT. Remaja

rosdakarya, Bandung.

Pawito.Ph. D. Penelitian Komunikasi Kualitatif. 2007. PT. LkiS Pelangi Aksara Yogyakarta.

Soehartono, Dr. Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tasman, Toto, 1997, Komunikas Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama. Winarni. 2003. Komunikasi Massa: Suatu pengantar. Malang: UMM Pre ss.

Non Buku

Fadhli Hsan,2010, diakses 26 Desember 2013, pukul 15.18 WIB,

https://fadhlihsan.wordpress.com/2010/10/03/buraq-kuda-terbang-kepala-wanita/.

Anonim A, 2011, diakses 25 Desember 2013, pukul 19:11 WIB, http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=363&lang=id


(18)

xviii Anonim B, 2013, diakses 11 Maret 2014, pukul 08: 14 WIB,

http://www.islam- intitue.com/21-manfaat-shalawat-bagi-para-pembacanya-berdasarkan-hadits-hadits-nabi.htmi


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bila dilihat dari macam-macam budayanya, Indonesia adalah negara paling kaya dibandingkan dengan negara lain. Bagaimana tidak, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, dimana tiap pulau memiliki suku bangsa yang berbeda-beda pula. Hal ini membuat kebudayaan Indonesia benar-benar beraneka ragam. Letak Indonesia juga menjadi penyumbang akan beraneka ragam budaya di Indonesia. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memang menyimpan begitu banyak kekayaan akan budaya. Indonesia salah satunya negara yang memang banyak dikenal dikancah dunia dengan keanekaragaman budayanya. Kebudayaannya sangat bermacam-macam mulai dari bahasa, kesenian, tarian, atau tradisi daerah lainnya.

Disetiap daerah, dimanapun itu, bahkan di seluruh negeri tercinta Indonesia, dari Sabang sampai Merauke itu pasti mempunyai kebudayaan, ciri khas seni, adat istiadat yang berbeda beda. Begitu juga di daerah Cirebon, sebuah wilayah kecil di pesisir pantai utara pulau jawa dengan julukan Kota Udang dan juga Kota Wali. Kota yang menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Barat karena kaya akan berbagai macam kesenian yang bersifat tradisional maupun sejarah tertulis menunjukan perkembangannya, salah satu contoh budaya yang dimiliki


(20)

2 dan terus berkembang lewat beberapa seniman Cirebon yang setia dan berupaya keras melestarikannya adalah kesenian “Genjring Burok”.

Burok dalam mitos Islam adalah kendaraan yang dinaiki oleh Nabi Muhammad saat Isra Mi’raj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. Meskipun dalam kebudayaan Islam tidak disebutkan secara jelas apa dan bagaimana wujud Burok itu, namun yang paling kondang di masyarakat pada umumnya menggambarkan bahwa Burok berbentuk kuda bersayap dengan kepala seorang wanita cantik yang berkerudung/ jilbab.

Riwayat yang shahih, menyebutkan ciri Burok yang dikendarai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat peristiwa Isra’ Mi’raj adalah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Kemudian didatangkang untukku suatu binatang berwarna putih yang

bernama Buraq, lebih besar dari keledai, tapi lebih kecil dari bighal. Satu langkah perjalanannya sejauh mata memandang, lalu aku dinaikkan di

atasnya...” (HR. Muslim) (Fadli Hsan. Wordpress.com. 2010.10.03).

Lester Del Rey dalam The Liang Gie (1996:59) menyatakan bahwa “seni fantastis biasanya menggambarkan tokoh, mahluk, pergulatan dan suasana pemandangan yang luar biasa, menakjubkan sampai mengerikan”. Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan wujud Burok adalah suatu karya fantastik yang diciptakan oleh seorang seniman pada masanya. Perwujudan tersebut tentunya bukan hanya perwujudan fisik belaka tetapi tentu memiliki makna yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Dunia seni memiliki ruang untuk mengurangi


(21)

3 persoalan-persoalan seputar kehidupan sosial kemasyarakatan hingga nilai-nilai Ilahiah sebagai perwujudan ungkapan rasa ber-Tuhan.

Pertunjukan kesenian Genjring Burok biasanya dipakai dalam perayaan Sunatan. Biasanya dilakukan mulai pagi hari berkeliling kampung di sekitar lokasi perayaan tersebut. Adapun boneka- boneka Badawang (boneka-boneka berukuran besar) di luar Burok, terdapat pula boneka Gajah, Macan, dll. Pertunjukan dimulai dengan Tetalu lagu bergerak perlahan dengan lantunan lagu Asroqol (berupa salawat Nabi dan Berzanji). Rombongan pertunjukan masih berjalan ditempat, setelah banyak masyarakat yang datang rombongan mulai bergerak dan semakn lama semakin meriah karena masyarakat boleh turut serta menari berbaur dengan para pelaku, dalam acara khitanan, anak sunat dinaikan keatas Burok dengan pakaian sunat lengkap dan nampak dimanjakan. Sementara anak-anak desa yang ingin naik boneka-bonekaan Gajah, Macan, Kuda, dll. Dipungut uang antara Rp. 500-1000. Musik pengiring Burokan biasanya terdiri dari 3 buah drog-dog (besar, sedang, kecil), 4 genjring, 1 simbal, organ, gitar melodi, kromong, suling, kecrek. Di dalam pertunjukan berfungsi sebagai pengiring taran juga pengiring nyanyian. Nyanyian dibawakan oleh penyanyi pria dan wanita, kadangkala bergiliran tergantung dari karakter lagu yang dibawakan.

Di bawah ini adalah gambaran dari kesenian Genjring Burok didaerah Cirebon.

Gambar.1


(22)

4 Di dalam kesenian Genjring Burok ada dua pemahaman Islam yang terkandung di dalamnya, diantaranya adalah pemahaman tentang Isra Mi’raj dan khitanan. Dalam pemahaman Isra Mi’raj disini Nabi Muhammad mendapatkan sebuah wahyu atau perintah dari Allah SWT untuk mendirikan shalat 5 kali dalam 1 hari dan untuk khitanan sendiri adalah sebuah kewajiban anak laki-laki muslim untuk memotong kulup (kulit pada ujung kemaluan laki-laki) dimana setelah dikhitan anak laki-laki sudah bisa di anggap baleh dan wajib hukumnya untuk mendirikan shalat 5 kali dalam 1 hari. Dalam dua pemahaman tersebut menjurus pada satu kewajiban yaitu mendirikan shalat 5 kali dalam 1 hari.

Dengan demikian, peneliti ingin dan tertarik meneliti fenomena budaya seperti ini. Fenomena budaya ini jika dibahas secara mendalam pastinya sangat menarik dan menambah wawasan baru bagi masyarakat dan peneliti. Penelitian ini nantinya akan berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Mulyasari tentang burok yang hampir mirip dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Kesenian ini juga


(23)

5 menjadi tradisi yang unik sehingga membuat peneliti lebih tertarik lagi membahasnya. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang “Pergeseran Makna Komunikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok”, penelitian ini akan difokuskan pada masyarakat Mulyasari kecamatan Losari kabupaten Cirebon, Sehingga dengan penelitian ini, nantinya akan ada banyak informasi dan ilmu baru yang bisa peneliti dan masyarakat dapatkan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut, bagaimana pergeseran makna komunikasi dakwah melalui kesenian Genjring Burok pada masyarakat desa Mulyasari, kecamatan Losari, kabupaten Cirebon.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pergeseran makna komuikasi dakwah melalui kesenian Genjring Burok pada masyarakat desa Mulyasari, kecamatan Losari, kabupaten Cirebon.

1.4 Kegunaan Penelitian

a. Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangsih pemikiran pada kajian Ilmu Komunikasi terutama studi dibidang komunikasi


(24)

6 antar budaya dan komunikasi nonverbal dalam hal tradisi masyarakat tradisional. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi terhadap peneliti lainnya yang akan meneliti hal yang berhubungan dengan kebudayaan.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran pada masyarakat, pemerintah terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat pertanian desa Mulyasari, sehingga pemerintah maupun masyarakat lain mempunyai pemahaman dan wawasan tentang budaya dan kehidupan masyarakat di desa Mulyasari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon Jawa Barat.


(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bila dilihat dari macam-macam budayanya, Indonesia adalah negara paling kaya dibandingkan dengan negara lain. Bagaimana tidak, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau, dimana tiap pulau memiliki suku bangsa yang berbeda-beda pula. Hal ini membuat kebudayaan Indonesia benar-benar beraneka ragam. Letak Indonesia juga menjadi penyumbang akan beraneka ragam budaya di Indonesia. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memang menyimpan begitu banyak kekayaan akan budaya. Indonesia salah satunya negara yang memang banyak dikenal dikancah dunia dengan keanekaragaman budayanya. Kebudayaannya sangat bermacam-macam mulai dari bahasa, kesenian, tarian, atau tradisi daerah lainnya.

Disetiap daerah, dimanapun itu, bahkan di seluruh negeri tercinta Indonesia, dari Sabang sampai Merauke itu pasti mempunyai kebudayaan, ciri khas seni, adat istiadat yang berbeda beda. Begitu juga di daerah Cirebon, sebuah wilayah kecil di pesisir pantai utara pulau jawa dengan julukan Kota Udang dan juga Kota Wali. Kota yang menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Barat karena kaya akan berbagai macam kesenian yang bersifat tradisional maupun sejarah tertulis menunjukan perkembangannya, salah satu contoh budaya yang dimiliki


(2)

2 dan terus berkembang lewat beberapa seniman Cirebon yang setia dan berupaya keras melestarikannya adalah kesenian “Genjring Burok”.

Burok dalam mitos Islam adalah kendaraan yang dinaiki oleh Nabi Muhammad saat Isra Mi’raj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. Meskipun dalam kebudayaan Islam tidak disebutkan secara jelas apa dan bagaimana wujud Burok itu, namun yang paling kondang di masyarakat pada umumnya menggambarkan bahwa Burok berbentuk kuda bersayap dengan kepala seorang wanita cantik yang berkerudung/ jilbab.

Riwayat yang shahih, menyebutkan ciri Burok yang dikendarai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat peristiwa Isra’ Mi’raj adalah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Kemudian didatangkang untukku suatu binatang berwarna putih yang bernama Buraq, lebih besar dari keledai, tapi lebih kecil dari bighal. Satu langkah perjalanannya sejauh mata memandang, lalu aku dinaikkan di atasnya...” (HR. Muslim) (Fadli Hsan. Wordpress.com. 2010.10.03).

Lester Del Rey dalam The Liang Gie (1996:59) menyatakan bahwa “seni fantastis biasanya menggambarkan tokoh, mahluk, pergulatan dan suasana pemandangan yang luar biasa, menakjubkan sampai mengerikan”. Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan wujud Burok adalah suatu karya fantastik yang diciptakan oleh seorang seniman pada masanya. Perwujudan tersebut tentunya bukan hanya perwujudan fisik belaka tetapi tentu memiliki makna yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Dunia seni memiliki ruang untuk mengurangi


(3)

3 persoalan-persoalan seputar kehidupan sosial kemasyarakatan hingga nilai-nilai Ilahiah sebagai perwujudan ungkapan rasa ber-Tuhan.

Pertunjukan kesenian Genjring Burok biasanya dipakai dalam perayaan Sunatan. Biasanya dilakukan mulai pagi hari berkeliling kampung di sekitar lokasi perayaan tersebut. Adapun boneka- boneka Badawang (boneka-boneka berukuran besar) di luar Burok, terdapat pula boneka Gajah, Macan, dll. Pertunjukan dimulai dengan Tetalu lagu bergerak perlahan dengan lantunan lagu Asroqol (berupa salawat Nabi dan Berzanji). Rombongan pertunjukan masih berjalan ditempat, setelah banyak masyarakat yang datang rombongan mulai bergerak dan semakn lama semakin meriah karena masyarakat boleh turut serta menari berbaur dengan para pelaku, dalam acara khitanan, anak sunat dinaikan keatas Burok dengan pakaian sunat lengkap dan nampak dimanjakan. Sementara anak-anak desa yang ingin naik boneka-bonekaan Gajah, Macan, Kuda, dll. Dipungut uang antara Rp. 500-1000. Musik pengiring Burokan biasanya terdiri dari 3 buah drog-dog (besar, sedang, kecil), 4 genjring, 1 simbal, organ, gitar melodi, kromong, suling, kecrek. Di dalam pertunjukan berfungsi sebagai pengiring taran juga pengiring nyanyian. Nyanyian dibawakan oleh penyanyi pria dan wanita, kadangkala bergiliran tergantung dari karakter lagu yang dibawakan.

Di bawah ini adalah gambaran dari kesenian Genjring Burok didaerah Cirebon.

Gambar.1


(4)

4 Di dalam kesenian Genjring Burok ada dua pemahaman Islam yang terkandung di dalamnya, diantaranya adalah pemahaman tentang Isra Mi’raj dan khitanan. Dalam pemahaman Isra Mi’raj disini Nabi Muhammad mendapatkan sebuah wahyu atau perintah dari Allah SWT untuk mendirikan shalat 5 kali dalam 1 hari dan untuk khitanan sendiri adalah sebuah kewajiban anak laki-laki muslim untuk memotong kulup (kulit pada ujung kemaluan laki-laki) dimana setelah dikhitan anak laki-laki sudah bisa di anggap baleh dan wajib hukumnya untuk mendirikan shalat 5 kali dalam 1 hari. Dalam dua pemahaman tersebut menjurus pada satu kewajiban yaitu mendirikan shalat 5 kali dalam 1 hari.

Dengan demikian, peneliti ingin dan tertarik meneliti fenomena budaya seperti ini. Fenomena budaya ini jika dibahas secara mendalam pastinya sangat menarik dan menambah wawasan baru bagi masyarakat dan peneliti. Penelitian ini nantinya akan berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Mulyasari tentang burok yang hampir mirip dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Kesenian ini juga


(5)

5 menjadi tradisi yang unik sehingga membuat peneliti lebih tertarik lagi membahasnya. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti tentang “Pergeseran Makna Komunikasi Dakwah Melalui Kesenian Genjring Burok”, penelitian ini akan difokuskan pada masyarakat Mulyasari kecamatan Losari kabupaten Cirebon, Sehingga dengan penelitian ini, nantinya akan ada banyak informasi dan ilmu baru yang bisa peneliti dan masyarakat dapatkan.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut, bagaimana pergeseran makna komunikasi dakwah melalui kesenian Genjring Burok pada masyarakat desa Mulyasari, kecamatan Losari, kabupaten Cirebon.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pergeseran makna komuikasi dakwah melalui kesenian Genjring Burok pada masyarakat desa Mulyasari, kecamatan Losari, kabupaten Cirebon.

1.4 Kegunaan Penelitian

a. Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangsih pemikiran pada kajian Ilmu Komunikasi terutama studi dibidang komunikasi


(6)

6 antar budaya dan komunikasi nonverbal dalam hal tradisi masyarakat tradisional. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi terhadap peneliti lainnya yang akan meneliti hal yang berhubungan dengan kebudayaan.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran pada masyarakat, pemerintah terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat pertanian desa Mulyasari, sehingga pemerintah maupun masyarakat lain mempunyai pemahaman dan wawasan tentang budaya dan kehidupan masyarakat di desa Mulyasari Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon Jawa Barat.