PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MATERI GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN SUTOJAYAN KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MATERI GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN SUTOJAYAN

KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru sekolah Dasar

OLEH

VERY AGUNG JIWANDONO NIM 201010430311374

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MEI 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

v MOTTO

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikatnya semua bershalawat (Meminta kesejahteraan) untuk Nabi (Muhammad). Hai orang-orang yang beriman

Bershalawatlah kamu sekalian Dan berilah salam untuknya” (Al Ahzab : 56)

“Dalam takut yang nampak adalah halangan.

Dalam yakin yang nampak adalah peluang dan kesempatan”


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Ayah Tersayang Sokiran Teguh dan Ibu Tersayang Suwarti yang aku patuhi, terima kasih atas semua yang telah beliau berikan kepadaku dengan tulus ikhlas, membesarkan, menyayangi, membimbing, mendoakan serta mendukung bahkan berkorban untuk masa depanku.

2. Dia Choirullila dan Marliya Dy, Niky dan Niku beserta keluarga Besar. Terima kasih untuk do’a, cinta, kasih saying, nasehat, motivasi, perhatian, dan dukungan yang diberikan, terimakasih atas motivasinya untuk menyelesaikan sekripsi ini.

3. Paman Manan Supriyadi, beserta adikku Widi Probowati, Seli yang tercinta, terima kasih atas nasehat bahkan dukungan yang kalian berikan selama ini hingga tetap membuatku bersemangat.

4. Ibu dan Bapak Dosen Pembimbing yang terus membimbingku dengan penuh kesabaran bahkan selalu mendukungku untuk segera menuju jalan terbaik yaitu menyelesaikan skripsi ini.

5. Sahabat-sahabat yang tercinta dan tersayang Royen Robensil, Ardy Tria Anggriawan, Ibnu Wijatmoko, Ari Jatmiko, Eko Cahyono, Fahrur, Ida, beserta semua keluarga kelas PGSD C yang selalu menemaniku dikala aku merasakan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan kepadaku selama ini yang takkan pernah aku lupakan

6. Teman-teman PGSD angkatan 2010, terimakasih untuk kerjasama, dukungan dan persaudaraan yang terjalin selama ini.


(7)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala, penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ―Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Materi Gaya Pada Siswa Kelas IV SDN Sutojayan‖. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan segenap jajarannya yang berupaya meningkatkan situasi kondusif pada FKIP.

3. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam penyusunan skripsi.

4. Dra. Siti Inganah, MM,M.Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

5. Bustanol Arifin, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis.

6. Dra. Hendarto Cahyono M.Si, Dyah Worowirastri M.Pd yang berkenan meluangkan waktu untuk menjustifikasi prosedur pelaksanaan tes pada penelitian ini.

7. Bapak Dori Susanto, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SDN Sutojayan yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Oarang tua dan seluruh keluarga penulis yang senantiasa mendoakan penulis dalam menuntut ilmu.

9. Mahasiswa PGSD angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi peneliti lain yang membacanya saat ini ataupun di kemudian hari.

Malang, 07 Mei 2015


(8)

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul………... i

Lembar Persetujuan………... ii

Lembar Pengesahan………... iii

Surat Pernyataan……… iv

Motto……….. v

Persembahan……….. vi

Abstrak………... vii

Abstract……….. viii

Kata Pengantar………... ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar belakang ………... 1

B. Fokus Masalah ……….. 5

C. Rumusan Masalah ………. 6

D. Tujuan Penelitian ……….. 6

E. Manfaat Penelitian ………... 7

F. Batasan Istilah ………... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 10

A. KAJIAN TEORI ………... 10

1. Pembelajaran IPA di SD ………... 10

a. Pengertian Pembelajaran IPA SD ……….. 10

b. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA SD ……….. 11

c. Tujuan Pembelajaran IPA SD ……… 11

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD ……… 12

e. Materi Pembelajaran IPA di SD ………. 14

2. Model Pembelajaran ………. 21

3. Model Pembelajaran Inkuiri ………. 22

a. Sintak Pembelajaran Inkuiri ………... 23

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Inkuiri ………. 25

4. Hasil Belajar ………..26


(9)

xi

1) Ranah Kognitif ……….. 27

2) Ranah Kognitif ……….. 27

3) Ranah Psikomotorik ……….. 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ……….. 29

C. Kerangka Pikir ……….. 30

D. Hipotesis Tindakan ………... 32

BAB III METODE PENELITIAN ………... 33

A. Jenis dan Desain Penelitian ………... 33

B. Kehadiran dan Peran Penelitian di Lapangan ………... 34

C. Subyek Penelitian ………..34

D. Jenis Tindakan ……….. 34

E. Teknik Pengumpulan Data ……… 38

1. Wawancara ………. 38

2. Pengamatan Atau Observasi ……….. 39

3. Tes ……….. 39

4. Dokumentasi ……….. 39

F. Instrument Penelitian ……… 40

1. Lembar Wawancara ………... 40

2. Lembar Pengamatan atau Observasi ……….. 40

3. Lembar Tes ……… 41

G. Teknik Analisis Data ……….41

1. Penilaian Hasil Individu ………. 42

2. Penilaian Presentase Ketuntasan Klasikal ……….. 42

3. Kriteria Keberhasilan ………. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 44

A. Hasil Penelitian ………. 44

B. Pembahasan ………...73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 78

A. Kesimpulan ………... 78

B. Saran ………. 79

DAFTAR PUSTAKA ………... 80


(10)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas IV

Semester I ………..13

Tabel 2.2 Sintak Model Pembelajaran Inkuiri ……….. 24

Tabel 3.1 Presentase Nilai Tingkat Keberhasilan ………. 42

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan ………... 43

Tabel 4.1 Refleksi Siklus I ……… 57

Tabel 4.2 Hasil Belajar Individu Pada Pelaksanaan Siklus I ……… 70

Tabel 4.3 Hasil Belajar Individu Pada Pelaksanaan Siklus II ………... 72


(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 seorang tukang bakso (Sumber : Pribadi) ………. 14 Gambar 2.2 seorang anak sedang menendang bola (Sumber : Pribadi) …... 16 Gambar 2.3 seorang anak sedang melakukan pengereman pada sepeda

(Sumber : Pribadi) ……… 16

Gambar 2.4 magnet menarik paku ……… 17 Gambar 2.5 buah mangga jatuh karena gravitasi bumi ……… 18 Gambar 2.6 kipas angin bergerak karena adanya gaya listrik

(Sumber : Pribadi) ……… 18

Gambar 2.7 gaya gravitasi menyebabkan benda jatuh ke bawah ………… 19 Gambar 2.8 dorongan mengakibatkan mobil bergerak ……… 20 Gambar 2.9 pengrajin keramik (Sumber : www.students.ukdw.ac) ……… 21 Gambar 2.10 Alur Kerangka Pikir ……… 31 Gambar 3.1 Alur Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

(Akbar, 2009) ……… 35

Gambar 4.I Guru Memotivasi Siswa Dengan Bernyanyi Bersama ……… 46 Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran ……… 48 Gambar 4.3 Siswa Mengajukan Hipotesis Bersama Kelompok ………… 48 Gambar 4.4 Siswa Melakukan Eksperimen Bersama Kelompok ………… 49 Gambar 4.5 Perwakilan Kelompok Melaporkan Hasil Pengamatannya … 50 Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus I ……… 53 Gambar 4.7 Siswa Mendengarkan Penjelasan Guru ……… 59 Gambar 4.8 Siswa Mengajukan Hipotesis Bersama Kelompok ………… 60 Gambar 4.9 Hasil Eksperimen yang Dilakukan Oleh Salah

Satu Kelompok ……… 61

Gambar 4.10 Setiap Kelompok Mempresentasikan Hasil

Diskusi Kelompok ……… 62


(12)

xiv

DAFTAR DIAGRAM


(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ……… 83

Silabus Siklus I ……… 83

Silabus Siklus II……… 89

LAMPIRAN 2 ... 94

RPP SIKLUS I ……… 94

MATERI SIKLUS I ……… 102

RPP SIKLUS II ……… 109

MATERI SIKLUS II ……… 116

LAMPIRAN 3 ……… 117

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ……… 117

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ………... 118

LAMPIRAN 4 ……… 119

Lembar Kerja Kelompok Siklus I ……… 119

Lembar Kerja Individu Siklus I ……… 120

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ……….. 121

Lembar Kerja Kelompok Siklus II ……… 122

Lembar Kerja Individu Siklus II ………... 123

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ……… 124

LAMPIRAN 5 ………..125

Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I ………125

Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ……….. 127

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ………..129

Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ………. 131

LAMPIRAN 6 ………..133

Lembar Wawancara Kepada Guru Matapelajaran IPA Kelas IV Sebelum Pelaksanaan Tindakan ……… 133

Lembar Wawancara Kepada Guru Matapelajaran IPA Kelas IV Setelah Dilaksanakan Tindakan ……… 135

Lembar Wawancara Kepada Siswa Kelas IV Sebelum Pelaksanaan Tindakan ………. 136


(14)

xvi

LAMPIRAN 7 ………..137

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 137

Hasil Belajar Individu Pada Pelaksanaan Siklus I ……… 139

Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II ………. 140

Hasil Belajar Individu Pada Pelaksanaan Siklus II ………... 142

LAMPIRAN 8 ………..143

Surat Keterangan Melakukan Penelitian ………... 143

Dokumen Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ………144

LAMPIRAN 9 ………..145

Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus I ………... 145

Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II ………. 147

LAMPIRAN 10 ………149

Catatan Lapangan Siklus I Pertemuan I ……… 149

Catatan Lapangan Siklus I Pertemuan II ……….. 152

Catatan Lapangan Siklus II Pertemuan I ……….. 154


(15)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa’dun.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Media Aksara. BNSP, 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Badan Standar Nasional Pendidikan.

Cho Choirul. Amini lmu Pengetahuan Alam 4 : untuk SD dan MI Kelas IV / penyusun, Choirul Amin; editor, Sri Untari ; illustrator, Joko Susanto.— Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Crain dan Sund (1993) dalam Puskur (2007:) model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Trianto, 2007.

Hardini, I. dan Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia

Julianto. 2011. Model Pembelajaran IPA. Surabaya: Unesa University Press.

Julianto, Suprayitno & Supriyono. 2011. Teori Dan Implementasi Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Unesa University Press.

Kohar, Abdul. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Hasil Belajar Materi Perubahan Wujud Benda Kelas IV SDN 1 Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Khabibah, S. 2006. “Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar.” Disertasi. Surabaya: Program Pascasarjana Unesa.


(16)

xviii

Mulyasa. 2010. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Niawati, Ninis. 2012. Penerapan Strategi Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-ciri Lingkungsn Sehat Dan Tidak Sehat Pelajaran IPA Kelas III SDN Bedalisodo 03 Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA Perss.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik, Trianto, 2007.

Sudjana, N.2008. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sul Sulistyanto, Herii Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI Kelas IV/Heri Sulistyanto, dan Edy Wiyono; editor Robin Ginting. – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang (Buchori, 2001 dalam Khabibah, 2006:1). bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring perkembangan dalam dunia pendidikan, dalam proses pembelajaran keberadaan guru hanya sebagai fasilitator dan siswa yang menjadi pusat utama dalam pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan dalam kelas bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif. Guru dituntut untuk terampil dalam memilih metode, strategi, maupun model dan media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif (Putra, 2013:15)


(18)

2

Proses pembelajaran IPA SD menekankan pada pemberian pengalaman langsung pada peserta didik untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar, yang pada akhirnya mereka menemukan sendiri konsep materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Selain itu, pembelajaran IPA diarahkan untuk memberi pengalaman langsung dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam untuk alam sekitar. (Julianto dkk., 2011:4)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki empat unsur proses pembelajaran yaitu :

1) Sikap, rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.

2) Proses, prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpilan.

3) Produk, berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.

4) Aplikasi, penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru. Crain dan Sund (1993) dalam puskur (2007:3)


(19)

3

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari (Trianto, 2010:153). Adanya penjelasan itu, maka diharapkan pembelajaran dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan suatu pemikiran yang berasal dari penemuannya sendiri, sehingga mampu membuat siswa lebih mandiri dan peka terhadap permasalahan disekitarnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 12 Januari 2015 dengan guru kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji diperoleh data bahwa masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPA pada materi gaya. Keterampilan proses yang dimiliki siswa cenderung kurang dalam pembelajaran IPA dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa rendah. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya memiliki metode ceramah dan penguasaan yang menyebabkan siswa cepat bosan dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa tidak berani bertanya kepada guru dan cenderung pasif.

Kurangnya pemahaman dan kesulitan siswa ditunjukkan ketika siswa ditanya mengenai materi gaya sangat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh. Mayoritas siswa belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Terdapat 26 siswa (76%) yang belum mencapai KKM dan 5 siswa (24%) yang


(20)

4

sudah mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa masih rendah.

Permasalahan di atas bertentangan dengan tujuan pembelajaran, yang dimana ilmu pengetahuan alam IPA berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Hardini, 2012:149-150). Adanya pendapat diatas maka, siswa diharapkan mampu belajar dengan diiringi adanya kegiatan penemuan-penemuan yang berasal dari aktifitas pembelajaran yang dilakukan secara langsung dari adanya proses pengamatan objek secara langsung , sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa dan mudah pahami dan ingat serta dimanfaatkan dikemudian hari. Hal ini sependapat dengan model pembelajaran inkuiri yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan. Selain itu adanya alasan empiris berkaitan dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh : Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992: 198). Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri secara meyakinkan lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional, baik dalam meningkatkan keterampilan berpikir maupun dalam prestasi belajar. (Julianto dkk., 2011:93)

Pada pelajaran IPA kelas IV di SD/MI terdapat materi tentang gaya. Secara konseptual materi ini bermanfaat bagi siswa untuk memberikan pemahaman mengenai gaya untuk pengetahuan baru sebagai bekal pada tingkat kelas selanjutnya. Dengan menguasai materi ini, siswa diharapkan dapat mengetahui gaya.


(21)

5

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Manfaat dalam pembelajaran tersebut yaitu memberi kesempatan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan dengan pengamatan dan pengalaman sendiri. Belajar melalui inkuiri juga dapat memperpanjang proses ingatan maupun pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikiran sendiri, sehingga hal tersebut baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Putra, 2013:84).

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk menggunakan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA dengan materi gaya. Pada pembelajaran IPA terutama di SD harus dilakukan secara nyata dan menyenangkan. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dapat membelajarkan siswa secara mandiri dan dapat menemukan ide-ide yang inovatif terhadap obyek yang dilihat.

Berdasarkan uraian diatas peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Materi Gaya Pada Siswa Kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji”.

B. Fokus Masalah

Dalam proses pembelajaran di SDN Sutojayan Pakisaji masih banyak peserta didik yang masih mengalami kesulitan ketika ditanyai guru dalam pembelajaran


(22)

6

IPA pada materi gaya. Keterampilan proses yang dimiliki siswa cenderung kurang dalam pembelajaran IPA dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa rendah. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya memiliki metode ceramah dan penguasaan yang menyebabkan siswa cepat bosan dalam proses pembelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan fokus masalah diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji. 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi gaya setelah menerapkan

model pembelajaran inkuiri dikelas IV SDN Sutojayan Pakisaji?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang ditetapkan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji? 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA materi gaya setelah


(23)

7

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis dan praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran IPA dan mendorong untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan inovasi baru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA dan menganggap IPA sebagai pelajaran yang menyenangkan.

2) Merancang kemampuan berfikir siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

b. Bagi Guru

1) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sekaligus panduan praktis bagi guru untuk menuju pada pembelajaran yang inovatif dan interaktif.


(24)

8

2) Memberikan pengalaman langsung kepada guru mata pelajaran untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya dikelas IV SDN Sutojayan Pakisaji

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan kerja sama antara pihak-pihak sekolah seperti guru, siswa, dan sekolah.

2) Dapat dijadikan sebagai masukan untuk dapat mengambil kebijakan yang lebih baik dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya di SDN Sutojayan Pakisaji.

3) Sebagai sumbangan kepada pihak sekolah maupun sekolah lainya dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

1) Peneliti mendapatkan pengalaman dan wawasan tentang penerapan model pembelajaran inkuiri di sekolah dasar.

2) Peneliti dapat menerapkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam situasi dan kondisi yang nyata disekolah dasar.

F. Batasan Istilah

Berdasarkan penjelasan yang ada pada rumusan masalah, maka batasan istilah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:


(25)

9

1. Pembelajaran inkuiri adalah merupakan suatu model pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam belajar dengan kelompok untuk memahami dan apa yang terjadi pada pengamatan benda yang diteliti atau diamati. Supaya siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, serta siswa mampu meyakini apa yang terjadi dalam penemuannya pribadi yang diamati sendiri (Julianto dkk, 2011:93).

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa (Sudjana,2008:22).

3. Materi Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang tidak bisa dilihat tetapi pengaruhnya dapat dilihat dan dirasakan. Dengan menggunakan gaya bisa mengubah gerak suatu benda. Selain itu gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. (Sulistyanto, 2008)


(1)

sudah mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa masih rendah.

Permasalahan di atas bertentangan dengan tujuan pembelajaran, yang dimana ilmu pengetahuan alam IPA berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Hardini, 2012:149-150). Adanya pendapat diatas maka, siswa diharapkan mampu belajar dengan diiringi adanya kegiatan penemuan-penemuan yang berasal dari aktifitas pembelajaran yang dilakukan secara langsung dari adanya proses pengamatan objek secara langsung , sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa dan mudah pahami dan ingat serta dimanfaatkan dikemudian hari. Hal ini sependapat dengan model pembelajaran inkuiri yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir, bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan. Selain itu adanya alasan empiris berkaitan dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh : Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992: 198). Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri secara meyakinkan lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional, baik dalam meningkatkan keterampilan berpikir maupun dalam prestasi belajar. (Julianto dkk., 2011:93)

Pada pelajaran IPA kelas IV di SD/MI terdapat materi tentang gaya. Secara konseptual materi ini bermanfaat bagi siswa untuk memberikan pemahaman mengenai gaya untuk pengetahuan baru sebagai bekal pada tingkat kelas selanjutnya. Dengan menguasai materi ini, siswa diharapkan dapat mengetahui gaya.


(2)

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Manfaat dalam pembelajaran tersebut yaitu memberi kesempatan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan dengan pengamatan dan pengalaman sendiri. Belajar melalui inkuiri juga dapat memperpanjang proses ingatan maupun pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikiran sendiri, sehingga hal tersebut baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Putra, 2013:84).

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk menggunakan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA dengan materi gaya. Pada pembelajaran IPA terutama di SD harus dilakukan secara nyata dan menyenangkan. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri dapat membelajarkan siswa secara mandiri dan dapat menemukan ide-ide yang inovatif terhadap obyek yang dilihat.

Berdasarkan uraian diatas peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Materi Gaya Pada Siswa Kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji”.

B. Fokus Masalah

Dalam proses pembelajaran di SDN Sutojayan Pakisaji masih banyak peserta didik yang masih mengalami kesulitan ketika ditanyai guru dalam pembelajaran


(3)

IPA pada materi gaya. Keterampilan proses yang dimiliki siswa cenderung kurang dalam pembelajaran IPA dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa rendah. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya memiliki metode ceramah dan penguasaan yang menyebabkan siswa cepat bosan dalam proses pembelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan fokus masalah diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji. 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi gaya setelah menerapkan

model pembelajaran inkuiri dikelas IV SDN Sutojayan Pakisaji?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang ditetapkan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya pada siswa kelas IV SDN Sutojayan Pakisaji? 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA materi gaya setelah


(4)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis dan praktis yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran IPA dan mendorong untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan inovasi baru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA dan menganggap IPA sebagai pelajaran yang menyenangkan.

2) Merancang kemampuan berfikir siswa dalam memecahkan masalah sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

b. Bagi Guru

1) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sekaligus panduan praktis bagi guru untuk menuju pada pembelajaran yang inovatif dan interaktif.


(5)

2) Memberikan pengalaman langsung kepada guru mata pelajaran untuk memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya dikelas IV SDN Sutojayan Pakisaji

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan kerja sama antara pihak-pihak sekolah seperti guru, siswa, dan sekolah.

2) Dapat dijadikan sebagai masukan untuk dapat mengambil kebijakan yang lebih baik dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya di SDN Sutojayan Pakisaji.

3) Sebagai sumbangan kepada pihak sekolah maupun sekolah lainya dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

1) Peneliti mendapatkan pengalaman dan wawasan tentang penerapan model pembelajaran inkuiri di sekolah dasar.

2) Peneliti dapat menerapkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam situasi dan kondisi yang nyata disekolah dasar.

F. Batasan Istilah

Berdasarkan penjelasan yang ada pada rumusan masalah, maka batasan istilah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:


(6)

1. Pembelajaran inkuiri adalah merupakan suatu model pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam belajar dengan kelompok untuk memahami dan apa yang terjadi pada pengamatan benda yang diteliti atau diamati. Supaya siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran, serta siswa mampu meyakini apa yang terjadi dalam penemuannya pribadi yang diamati sendiri (Julianto dkk, 2011:93).

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa (Sudjana,2008:22).

3. Materi Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang tidak bisa dilihat tetapi pengaruhnya dapat dilihat dan dirasakan. Dengan menggunakan gaya bisa mengubah gerak suatu benda. Selain itu gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. (Sulistyanto, 2008)