Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Alat Untuk Menentukan Harga Jual (Studi Kasus Pada "SARANA BERSIH" Sentra Peralatan Kebersihan Malang)

(1)

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL ( Studi Kasus Pada “SARANA BERSIH”

Sentra Peralatan Kebersihan Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

ANIS NURHAYATI 05.620.185

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010


(2)

SKRIPSI

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL (Studi Kasus Pada “SARANA BERSIH”

Sentra Peralatan Kebersihan Malang)

Oleh:

ANIS NURHAYATI 05.620.185

Diterima dan disetujui Pada tanggal 26 Januari 2010

Pembimbing I

Drs. Ahmad Waluyo Jati, MM

Pembimbing II

Drs. Adi Prasetyo, M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si

Ketua Jurusan Akuntansi


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL (Studi Kasus Pada “SARANA BERSIH”

Sentra Peralatan Kebersihan Malang)

Yang disiapkan dan disususn oleh: Nama :

NIM : Jurusan :

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal...dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji:

Penguji I : Eny Suprapti, Dra. MM, Ak 1... Penguji II : Ratna Utami, Dra. MM 2... Penguji III : Adi Prasetyo, Drs. M.Si 3... Penguji IV : Ahmad Waluyo Jati, Drs. MM 4...

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si

Ketua Jurusan Akuntansi


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, didalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, Februari 2010


(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian. Shalawat serta salam peneliti haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan dalam setiap aspek kehidupan dan penuntun kita menuju jalan kebenaran.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi: harga pokok produksi dan harga jual. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan segala usaha dan kemampuan terbatas, penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dorongan serta perhatian dari berbagai pihak, sehingga dalam dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Siti Zubaidah,Dra. MM, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nasyiah Hasanah,SE, Bapak Drs. Dhaniel Syam,MM, Ak dan Bapak Drs. Adi Prasetyo, M.Si selaku dosen wali.

4. Bapak Drs. Ahmad Waluyo Jati, MM dan Drs. Adi Prasetyo, M.Si selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan memberikan masukan yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Ichsan Nurdin beserta Ibu Pantjawati Yustikarini,S.Sos selaku pimpinan dan sekaligus pemilik usaha “SARANA BERSIH” Sentra Peralatan Kebersihan” tempat penulis melakukan penelitian.


(6)

7. Keluarga besar BPR Nusamba Wlingi dan keluarga besar BMT Syari’ah Malang terima kasih atas ijin magangnya

8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih banyak.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk penyempurnaan skripsi. Namun penulis menyadari dalam penulisan masih banyak kekurangan dan kelemahan, semua dikarenakan keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu penulis menerima dengan hati terbuka atas segala kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan dapat memberikan inspirasi bagi peneliti selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Februari 2010


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

ABSTRAKSI... v

ABSTRACT ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... B. Rumusan Masalah ... C. Batasan Masalah... D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... B. Landasan Teori ... a. Pengertian Produksi... b. Proses Produksi ... c. Harga Pokok Produksi ... d. Elemen-Elemen Biaya ... e. Pengertian Harga ... f. Harga Jual ... g. Peranan Harga Pokok Dalam Harga Jual ...


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian ... B. Jenis Penelitian ... C. Data dan Sumber Data... D.Teknik Pengumpulan Data ... E. Teknik Analisis Data ...

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1. Sejarah Singkat “SARANA BERSIH” Sentra Peralatan

Kebersihan Malang... 2. Lokasi Perusahaan ... 3. Struktur Organisasi ... 4. Aspek Produksi... 5. Pemasaran Produk ... B. Penyajian Data... C. Analisis Data dan Pembahasan... 1. Analisis Proses Produksi ... 2. Analisis Harga Pokok Produksi ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan Dari Metode Harga Pokok Proses ... Tabel 4.1 Bahan Baku ... Tabel 4.2 Bahan Baku Pembantu ... Tabel 4.3 Alat Produksi... Tabel 4.4 Daftar Harga Penjualan ... Tabel 4.5 Biaya Bahan Baku... Tabel 4.6 Biaya Tambahan ... Tabel 4.7 Biaya Penyusutan Peralatan Produksi... Tabel 4.8 Data Penjualan Barang Untuk Bulan Mei s/d Agustus 2009 ... Tabel 4.9 Perhitungan Biaya Bahan Baku ... Tabel 4.10 Biaya Tenaga Kerja... Tabel 4.11 Biaya Biaya Overhead Pabrik ... Tabel 4.12 Perhitungan Harga Pokok Produksi Sederhana Produk Tong

Sampah untuk bulan yang berakhir 30 juni 2009 ... Tabel 4.13 Perhitungan Harga Pokok Produksi Sederhana Produk Gerobak

Sampah Untuk Bulan Yang Berakhir 30 Juni 2009 ... Tabel 4.14 Perhitungan Harga Pokok Produksi Sederhana Produk Compatment

Basah Kering Untuk Bulan Yang Berakhir 30 Juni 2009 ... Tabel 4.15 Perhitungan harga pokok penjualan menurut “SARANA BERSIH”

Sentra Peralatan Kebersihan Malang ... Tabel 4.16 Perbandingan Harga Jual Perusahaan dengan Metode Full costing


(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Bahan Baku Tong

Lampiran 2. Perhitungan Bahan Baku Cat untuk Tong Sampah Lampiran 3. Perhitungan Upah Karyawan

Lampiran 4. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Lampiran 5. Perhitungan Bahan Baku Plat Gal Fanis Lampiran 6. Perhitungan Bahan Baku Cat Compartment Lampiran 7. Perhitungan Bahan Baku Pipa Compartment Lampiran 8. Perhitungan Paku Rivet Compartment Lampiran 9. Perhitungan Bahan Baku Kayu Gerobak Lampiran 10. Perhitungan Bahan Baku Cat Gerobak Lampiran 11. Perhitungan Bahan Baku Pipa Gerobak

Lampiran 12. Perhitungan Prosentase Laba Sarana Bersih Sentra Peralatan Kebersihan Malang

Lampiran 13. Surat Ijin Usaha Perdagangan Lampiran 14. Bukti Transaksi Penjualan Lampiran 15. Bukti Surat Jalan Pengiriman Lampiran 16. Bukti Tanpa Terima Output


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Syam, Dhaniel.2007. Akuntansi Pengantar, edisi I. UMM Press: Malang. Dwinarsih, Wiwik.2007.”Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi

Dengan Menggunakan Konsep Activity costing System (ABC System) (Studi Pada PT. Jaya Kertas Kertosono-Nganjuk )”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Hariadi, Bambang.2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang, edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta

Harnanto.1992.Akuntansi Biaya Perhitungan Harga Pokok Produk(Sistem Biaya Historis), edisi Pertama.BPFE: Yogyakarta.

Kholmi, Masiyah dan Yuningsih.2001. Akuntansi Biaya, edisi I. UMM Press: Malang.

Kholmi, Masiyah dan Yuningsih.2003. Akuntansi Biaya, edisi I. UMM Press: Malang.

Machfoedz, Mas’ud.1989. Ihtisar Teori dan Soal Jawaban Akuntansi Biaya, edisi Revisi.BPFE: Yogyakarta.

Mardiasmo.1999.Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi, edisi satu. Studi Offset.BPFE: Yogyakarta.

Mulyadi.1999. Akuntansi Biaya, edisi kelima. Aditya Media: Yogyakarta. Rahayu, Esti.2005.”Analisis Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi Dalam

Penentuan Harga Jual Untuk Meningkatkan Return On Investment (Studi Kasus Pada PT. “Rejeki” Di Bangkalan)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Subagyo, Santy.2006.Penentuan Harga Pokok Produksi Teh Di PT. Perkebunan Tambi Kabupaten Wonosobo. Skripsi Dipublikasikan. Semarang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Sunarto.2002. Akuntansi Biaya,edisi Revisi.BPFE:Yogyakarta

Supriono,RA.1999.Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, edisi Kedua.BPFE: Yogyakarta.


(12)

Syuraida.2007.”Analisis Penentuan Harga Jual Kripik Tempe Dengan Menggunakan Metode Cost Plus Pricing (Studi Kasus Pada Home Idustri Kripik Tempe Sanan Malang)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Usry, H. Matz.1990.Cost Accounting.South Western Publishing, dicetak oleh Binapura Aksara:Jakarta.

Wicaksana, Arya.2007.”Analisis Struktur Harga Pokok Produk, Efisiensi Dan Efektivitas proses Produksi Komoditi Teh (Studi Kasus Pada Kebun Malabar PT. Perkebunan Nusantara VIII) ”. Skripsi Dipublikasikan. Bandung, Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu unit usaha ekonomi yang tumbuh dan berkembang, yang bertujuan untuk memperoleh tingkat keuntungan atau laba tertentu. Dampak krisis ekonomi yang melanda Bangsa Indonesia pada pertengahan tahun 1997 belum juga hilang di benak masyarakat, kini terulang kembali harus merasakan getirnya krisis global yang di alami Amerika Serikat. Meski, Bangsa Indonesia bukanlah satu-satunya yang merasakan dampak tersebut. Namun hal itu cukup terasa, khususnya bagi perusahaan besar yang memiliki profit tinggi. Banyak rakyat kecil yang mengeluh, karena harga kebutuhan baik primer maupun sekunder melambung tinggi. Tak sedikit juga perusahaan harus gulung tikar. Minimnya modal usaha yang tak sebanding dengan mahalnya harga bahan baku, membuat sebagian dari mereka khususnya bagi pengusaha pemula tidak mampu melanjutkan usaha.

Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perekonomian semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya produk yang muncul dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di segala bidang, serta hanya segelintir perusahaan saja yang mampu untuk tetap bertahan tak terkecuali bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada umumnya mempunyai daerah pemasaran yang jelas atau nyata, sehingga perilaku


(14)

konsumen dapat lebih mudah untuk dipahami oleh perusahaan. Komunikasi yang secara langsung kepada konsumen, memudahkan bagi perusahaan yang memiliki permodalan tergolong kecil atau rendah ini untuk selalu menghasilkan inovasi yang nantinya mampu menjanjikan kesuksesan, kepuasan, dan keberhasilan dalam perusahaan.

Semakin banyaknya industri yang sejenis maupun tidak sejenis menyebabkan persaingan pasar bertambah ketat. Dimana para pengusaha saling memperebutkan peluang yang terlihat semakin sempit. Sementara kondisi perekonomian tidak lagi stabil, biaya operasional melambung tinggi, hal ini berbanding terbalik dengan daya beli masyarakat atau konsumen yang terus menurun. Dengan kondisi seperti ini perlu adanya suatu strategi dan perencanaan yang matang, agar perusahaan dapat terus bertahan.

Secara umum persaingan pasar merupakan salah satu kendala yang dihadapi perusahaan dan dunia usaha dalam memasarkan produknya, karena konsumen memiliki kebebasan dalam menentukan apa yang akan dibeli. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengendalikan biaya produksi serendah mungkin terhadap barang-barang yang dihasilkan tanpa mengurangi kualitas produk dan kegiatan operasional perusahaan harus berjalan dengan baik dan lancar, sehingga perusahaan akan mempermudah pemasaran.

Penggolongan perusahaan berdasarkan jenis kegiatannya terdiri dari perusahaan jasa (service), perusahaan dagang (merchandising) dan perusahaan manufaktur (manufacturing). Dari ketiga jenis perusahaan di atas, perusahaan manufakturlah yang mempunyai kegiatan operasi yang lebih komplek atau rumit


(15)

di bandingkan pada perusahaan yang lainnya, dimana perusahaan ini menyajikan barang yang siap jual melalui tahapan, yaitu penyediaan bahan baku yang di olah menjadi barang setengah jadi, yang di lanjutkan pada proses barang jadi dan siap jual di pasaran.

Machfoedz (1989: 6-7), menjelaskan harga pokok produksi merupakan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu bahan baku (bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya, upah langsung (upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang mengerjakan bahan baku sampai menjadi produk jadi, dimana tenaga kerja tersebut secara langsung mengerjakan menangani pengerjaan), dan biaya overhead pabrik (seluruh pengeluaran untuk membuat produk tetapi tidak bisa langsung dihubungkan dengan produk).

Pada dasarnya harga pokok produksi adalah suatu pengorbanan yang tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Dalam perusahaan manufaktur, biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi akan berpengaruh terhadap harga jual karena apabila biaya produksi naik, maka hal ini akan di ikuti oleh kenaikan harga jual dipasar. Oleh karena itu perhitungan harga pokok produksi harus tepat sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pengklasifikasian apakah biaya yang di keluarkan perusahaan tergolong biaya produksi atau nonproduksi.

Penetapan harga pokok produksi yang baik akan berpengaruh pada biaya yang nantinya di bebankan pada produk itu sendiri. Semakin rendah harga pokok,


(16)

maka biaya yang di bebankan semakin kecil dengan demikian harga jual produk murah. Hal ini akan membantu perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang lainnya.

Usaha ini dirintis pada tahun 1989 dengan modal awal sekitar Rp 25 juta yang berasal dari kas pribadi keluarga. Seiring berjalannya waktu, usaha keluarga ini mengalami pengembangan pada produk yang dihasilkan. Bergerak dalam bidang penyediaan berbagai peralatan kebersihan produk yang dihasilkan berupa: Tempat sampah tong/drum, Compartmen basah kering, Composter, Container, Gerobak sampah dalam berbagai ukuran dan perlengkapan bagi petugas kebersihan, peralatan kebersihan rumah tangga, seperti sapu, kain pel, kemucing, keset. Pemilik mengidentikkan usahanya sebagai “SENTRA” atau pusat dari berbagai macam peralatan kebersihan. Oleh karena itu, produk yang dijual tidak hanya produk yang dihasilkan sendiri, namun perusahaan juga menjual produk yang dibeli dari pihak lain (istilah: kulakan).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut informasi, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul:”Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Alat Untuk Menentukan Harga Jual(Studi Kasus Pada “SARANA BERSIH” Sentra Peralatan Kebersihan Malang)”.

B. Rumusan Masalah

Kecenderungan permasalahan yang ada pada perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan kecil dan menengah adalah tidak adanya pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak


(17)

adanya pencatatan yang memadai dan batasan yang jelas pada perusahaan dalam memperlakukan harta, kewajiban dan modal yang sering dijadikan satu antara milik pribadi dan kekayaan perusahaan. Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa:

1. Bagaimana perusahaan menghitung harga pokok produksinya?

2. Bagaimana perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan harga pokok produksi?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian terfokus pada tujuan yang akan diteliti, maka peneliti melakukan pembatasan masalah pada cara perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual.

Pembatasan masalah terhadap penelitian terpusat pada tiga jenis produk, yaitu tong sampah, gerobak sampah dan compartmen basah kering yang merupakan produk utama yang dihasilkan oleh “SARANA BERSIH” Sentra Peralatan Kebersihan apabila ada pesanan dari konsumen.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengklasifikasikan perhitungan harga pokok produksinya.

b. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam menetapkan harga jual produk.


(18)

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

b. Bagi pihak lain, hasil penelitian dapat dijadikan dasar sebagai pegangan penelitian lebih lanjut yang berminat mengadakan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang sama.


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu unit usaha ekonomi yang tumbuh dan berkembang, yang bertujuan untuk memperoleh tingkat keuntungan atau laba tertentu. Dampak krisis ekonomi yang melanda Bangsa Indonesia pada pertengahan tahun 1997 belum juga hilang di benak masyarakat, kini terulang kembali harus merasakan getirnya krisis global yang di alami Amerika Serikat. Meski, Bangsa Indonesia bukanlah satu-satunya yang merasakan dampak tersebut. Namun hal itu cukup terasa, khususnya bagi perusahaan besar yang memiliki

profit tinggi. Banyak rakyat kecil yang mengeluh, karena harga kebutuhan baik

primer maupun sekunder melambung tinggi. Tak sedikit juga perusahaan harus gulung tikar. Minimnya modal usaha yang tak sebanding dengan mahalnya harga bahan baku, membuat sebagian dari mereka khususnya bagi pengusaha pemula tidak mampu melanjutkan usaha.

Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan perekonomian semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan banyaknya produk yang muncul dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di segala bidang, serta hanya segelintir perusahaan saja yang mampu untuk tetap bertahan tak terkecuali bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada umumnya mempunyai daerah pemasaran yang jelas atau nyata, sehingga perilaku


(2)

konsumen dapat lebih mudah untuk dipahami oleh perusahaan. Komunikasi yang secara langsung kepada konsumen, memudahkan bagi perusahaan yang memiliki permodalan tergolong kecil atau rendah ini untuk selalu menghasilkan inovasi yang nantinya mampu menjanjikan kesuksesan, kepuasan, dan keberhasilan dalam perusahaan.

Semakin banyaknya industri yang sejenis maupun tidak sejenis menyebabkan persaingan pasar bertambah ketat. Dimana para pengusaha saling memperebutkan peluang yang terlihat semakin sempit. Sementara kondisi perekonomian tidak lagi stabil, biaya operasional melambung tinggi, hal ini berbanding terbalik dengan daya beli masyarakat atau konsumen yang terus menurun. Dengan kondisi seperti ini perlu adanya suatu strategi dan perencanaan yang matang, agar perusahaan dapat terus bertahan.

Secara umum persaingan pasar merupakan salah satu kendala yang dihadapi perusahaan dan dunia usaha dalam memasarkan produknya, karena konsumen memiliki kebebasan dalam menentukan apa yang akan dibeli. Dengan demikian perusahaan harus mampu mengendalikan biaya produksi serendah mungkin terhadap barang-barang yang dihasilkan tanpa mengurangi kualitas produk dan kegiatan operasional perusahaan harus berjalan dengan baik dan lancar, sehingga perusahaan akan mempermudah pemasaran.

Penggolongan perusahaan berdasarkan jenis kegiatannya terdiri dari perusahaan jasa (service), perusahaan dagang (merchandising) dan perusahaan manufaktur (manufacturing). Dari ketiga jenis perusahaan di atas, perusahaan manufakturlah yang mempunyai kegiatan operasi yang lebih komplek atau rumit


(3)

di bandingkan pada perusahaan yang lainnya, dimana perusahaan ini menyajikan barang yang siap jual melalui tahapan, yaitu penyediaan bahan baku yang di olah menjadi barang setengah jadi, yang di lanjutkan pada proses barang jadi dan siap jual di pasaran.

Machfoedz (1989: 6-7), menjelaskan harga pokok produksi merupakan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu bahan baku (bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya, upah langsung (upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang mengerjakan bahan baku sampai menjadi produk jadi, dimana tenaga kerja tersebut secara langsung mengerjakan menangani pengerjaan), dan biaya overhead pabrik (seluruh pengeluaran untuk membuat produk tetapi tidak bisa langsung dihubungkan dengan produk).

Pada dasarnya harga pokok produksi adalah suatu pengorbanan yang tidak dapat dihindarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Dalam perusahaan manufaktur, biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi akan berpengaruh terhadap harga jual karena apabila biaya produksi naik, maka hal ini akan di ikuti oleh kenaikan harga jual dipasar. Oleh karena itu perhitungan harga pokok produksi harus tepat sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam pengklasifikasian apakah biaya yang di keluarkan perusahaan tergolong biaya produksi atau nonproduksi.

Penetapan harga pokok produksi yang baik akan berpengaruh pada biaya yang nantinya di bebankan pada produk itu sendiri. Semakin rendah harga pokok,


(4)

maka biaya yang di bebankan semakin kecil dengan demikian harga jual produk murah. Hal ini akan membantu perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang lainnya.

Usaha ini dirintis pada tahun 1989 dengan modal awal sekitar Rp 25 juta yang berasal dari kas pribadi keluarga. Seiring berjalannya waktu, usaha keluarga ini mengalami pengembangan pada produk yang dihasilkan. Bergerak dalam bidang penyediaan berbagai peralatan kebersihan produk yang dihasilkan berupa: Tempat sampah tong/drum, Compartmen basah kering, Composter, Container, Gerobak sampah dalam berbagai ukuran dan perlengkapan bagi petugas kebersihan, peralatan kebersihan rumah tangga, seperti sapu, kain pel, kemucing, keset. Pemilik mengidentikkan usahanya sebagai “SENTRA” atau pusat dari berbagai macam peralatan kebersihan. Oleh karena itu, produk yang dijual tidak hanya produk yang dihasilkan sendiri, namun perusahaan juga menjual produk yang dibeli dari pihak lain (istilah: kulakan).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut informasi, maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul:”Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Alat Untuk Menentukan Harga Jual(Studi Kasus Pada “SARANA BERSIH” Sentra Peralatan Kebersihan Malang)”.

B. Rumusan Masalah

Kecenderungan permasalahan yang ada pada perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan kecil dan menengah adalah tidak adanya pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak


(5)

adanya pencatatan yang memadai dan batasan yang jelas pada perusahaan dalam memperlakukan harta, kewajiban dan modal yang sering dijadikan satu antara milik pribadi dan kekayaan perusahaan. Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa:

1. Bagaimana perusahaan menghitung harga pokok produksinya?

2. Bagaimana perusahaan menetapkan harga jual berdasarkan harga pokok produksi?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian terfokus pada tujuan yang akan diteliti, maka peneliti melakukan pembatasan masalah pada cara perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual.

Pembatasan masalah terhadap penelitian terpusat pada tiga jenis produk, yaitu tong sampah, gerobak sampah dan compartmen basah kering yang merupakan produk utama yang dihasilkan oleh “SARANA BERSIH” Sentra Peralatan Kebersihan apabila ada pesanan dari konsumen.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengklasifikasikan perhitungan harga pokok produksinya.

b. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam menetapkan harga jual produk.


(6)

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi perusahaan, dapat digunakan sebagai dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.

b. Bagi pihak lain, hasil penelitian dapat dijadikan dasar sebagai pegangan penelitian lebih lanjut yang berminat mengadakan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang sama.