Dapatkah tablet effervescent terbuat dari kombinasi susu kambing etawa dengan nanokalsium rajungan?
Sebesar apakah pengaruh tablet effervescent bagi Ibu hamil dalam menunjang kebutuhan gizinya?
1.4 Tujuan
Mengidentifikasi kandungan yang terdapat pada cangkang rajungan sebagai sumber nanokalsium untuk dikombinasikan dengan susu kambing etawa.
Membuat tablet effervescent pada susu kambing Etawa Capra Aegagrus Hircus dengan nanokalsium cangkang rajungan Portunus Sp. sebagai
komplemen zat gizi pada Ibu hamil. Memenuhi kebutuhan gizi secara efisien bagi Ibu hamil
1.5 Luaran Yang Diharapkan
Dapat dihasilkan tablet effervescent berbahan dasar susu kambing etawa yang tinggi kalsium guna memenuhi gizi ibu hamil.
I.6 Kegunaan
Penelitian kami berguna sebagai sumber gizi pelengkap khususnya Kalsium pada Ibu hamil terpenuhi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis mutu, susu kambing segar yang tercantum dalam SNI 01-3141-1992 tentang susu segar yaitu bau, warna, dan rasa normal. Hasil pengujian
terhadap susu kambing yang digunakan adalah kadar air, kadar lemak, dan kadar protein telah memenuhi standar sesuai dengan Sutama 1997. Susu kambing bubuk
hasil pengujian Meirina 2006 dibandingkan dengan SNI 01-2970-1999 kadar air yang disarankan maksimal 4.00 sehingga pengujian dinilai lebih tinggi dari standar.
Analisi lainnya yang berupa kadar lemak, protein, dan abu memenuhi standar SNI.
Kadar lemak maksimal sebesar 1.50 kadar protein minimal 34.00 dan kadar 9.00.
Pembuatan kalsium dengan ukuran nano berhasil dibuat dengan metode presipitasi. Menurut Kenth 2009, metode presipitasi dilakukan dengan cara zat aktif
dilarutkan ke dalam pelarut, lalu ditambahkan larutan lain yang bukan pelarut anti- solvent, hal ini menyebabkan larutan menjadi jenuh dan terjadi nukleasi yang cepat
sehingga membentuk nanopartikel. Penelitian Purwasasmita dan Gultom 2008 berhasil membuat serbuk hidroksiapatit dengan metode presipitasi dan menunjukkan
hasil SEM dengan ukuran partikel serbuk hidroksiapatit berkisar antara 30-750 nm.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Mei tahun 2014. Tempat pelaksanaannya di Laboratorium Kimia Organik IPB, Laboratorium Balai
Besar Industri Agro BBIA Bogor, dan Balai Pengembangan Teknologi Pertanian DKI Jakarta.
3.2 Bahan dan Alat