Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

beberapa pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004 tersebut yang ternyata melibatkan lebih dari satu orang pelaku. http:www.tempointeraktif.comhgnusajawamadura20041018brk,200410 1819,id.html Berdasarkan berbagai kondisi yang telah diuraikan di atas, kejaksaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia melalui proses penuntutan yang dilakukan terhadap para pelaku tindak pidana korupsi. Langkah selanjutnya penelitian ini akan mengkaji proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004 dan hambatan- hambatan dalam melakukan proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004. Hal inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Sehingga hal ini merupakan topik yang cukup menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui kegiatan penelitan seperti yang dilakukan oleh penulis. Secara teoritis penelitian sangatlah penting guna mengembangkan ilmu hukum di Indonesia. Menilik dari wacana di atas, dalam skripsi ini penulis mengambil judul : PROSES PENUNTUTAN OLEH KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI APBD SURAKARTA PERIODE 1999-2004

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999- 2004 ? 2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang timbul dalam proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Objektif : a. Mendeskripsikan proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999- 2004; b. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dalam proses penuntutan terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004. 2 . Tujuan Subjektif : a. Untuk memperoleh data sebagai bahan utama penyusunan skripsi guna memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta; b. Untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan penulis terhadap ilmu hukum dalam teori maupun praktek secara riil di lapangan;

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pengembangan ilmu hukum pada umumnya, khususnya hukum pidana khusus mengenai tindak pidana korupsi; b. Mendeskripsikan proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004 dan hambatan-hambatannya guna menambah literatur dan bahan-bahan informasi ilmiah mengenai tindak pidana korupsi. 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan data atau informasi tentang proses penuntutan oleh Kejaksaan Negeri Surakarta terhadap pelaku tindak pidana korupsi APBD Surakarta periode 1999-2004 dan hambatan- hambatannya. b. Hasil penulisan ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti dan berguna bagi para pihak yang berminat pada masalah yang sama.

E. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Perampasan Asset Milik Pelaku Tindak Pidana Korupsi Dalam Perspektif Rezim Civil Forfeiture

6 51 155

PELAKSANAAN DIVERSI PADA TAHAP PENUNTUTAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN OLEH PELAKU ANAK (Studi Kejaksaan Negeri Bandar Lampung)

0 5 45

Implementasi pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana perzinahan oleh hakim pengadilan negeri surakarta

1 5 64

KAJIAN NORMATIF TERHADAP DUALISME KEWENANGAN PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN TINDAK PIDANA KORUPSI Kajian Normatif Terhadap Dualisme Kewenangan Penyidikan Dan Penuntutan Tindak Pidana Korupsi Antara Kepolisian, Kejaksaan Dan Kpk.

0 4 19

SKRIPSI Peran Kejaksaan Dalam Tahap Penuntutan Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Boyolali dan Kejaksaan Negeri Surakarta).

0 2 13

PENDAHULUAN Peran Kejaksaan Dalam Tahap Penuntutan Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Boyolali dan Kejaksaan Negeri Surakarta).

0 5 11

PERAN KEJAKSAAN DALAM TAHAP PENUNTUTAN TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA Peran Kejaksaan Dalam Tahap Penuntutan Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Boyolali dan Kejaksaan Negeri Surakarta).

0 2 19

PENEGAKAN HUKUM PIDANA OLEH HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 1 18

PELAKSANAAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH KEJAKSAAN.

0 0 22

PROSES PENUNTUTAN PERKARA TINDAK PIDANA NARKOTIKA OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Pekanbaru ).

0 0 10