cviii screen
untuk menyaring partikel dengan ukuran besar. Pencucian dilakukan secara kontinyu. Setelah dipompa kemudian dialirkan ke strainer yang
mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm dan mengalami pencucian balik secara periodik. Kemudian dialirkan ke reverse Osmosis untuk memisahkan
kandungan ion-ion garam dan selanjutnya dialirkan ke pabrik. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan penambahan sodium hipoklorit di dalam kolam
penampungan air laut untuk menjaga kandungan chlorin minimum 1 ppm. Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1 ppm. Sodium hipoklorit
dibuat didalam chloropac dengan bahan baku air laut. Sodium hipoklorit diinjeksikan secara kontinyu dalam kolam dan secara intermitten di pipa
pengaliran. Skema pengolahan air laut dapat dilihat pada Gb.4-1.
Kebutuhan klorin
Kebutuhan klorin untuk penggunaan air laut dengan jumlah diatas adalah : = 0,244939 kgjam
= 0,000244 m
3
jam = 0,00585 m
3
hari
Pemompaan air laut
Untuk memompakan air laut dengan jumlah diatas digunakan pompa Single Stage Centrifugal
dengan daya pompa 25,95636 HP dan daya motor 29,54545 HP, dengan bahan Stainless Steel SS304.
4.1.1.2. Air Proses
cix Untuk kebutuhan air proses sumber yang digunakan adalah air dalam
yang diambil dari dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air proses adalah :
a. Kesadahan hardness, yang dapat menyebabkan kerak. b. Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi.
Pengolahan air tanah untuk kebutuhan air proses sama dengan pengolahan air untuk keperluan umpan boiler. Skema pengolahan air tanah sama dengan
pengolahan air umpan boiler.
Kebutuhan air tanah untuk air proses.
Air proses dalam perancangan pabrik ini digunakan sebagai bahan baku dalam proses hidrolisa akrilonitril. Jumlah air proses yang dibutuhkan oleh pabrik
ini adalah 788,9226 kgjam atau laju alir sebanyak 0,793713 m
3
jam.
4.1.1.3. Air Umpan Boiler
Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan adalah berasal dari dalam tanah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air
umpan boiler adalah sebagai berikut : a.
Kandungan yang dapat menyebabkan korosi. Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung
larutan- larutan asam dan gas- gas yang terlarut. b.
Kandungan yang menyebabkan kerak scale forming.
cx Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,
yang biasanya berupa garam- garam karbonat dan silikat. c.
Kandungan yang menyebabkan pembusaan foaming. Air yang diambil dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada
boiler karena adanya zat- zat organik, anorganik, dan zat- zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Jumlah air tanah sebagai umpan boiler
Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 6246,62 kgjam = 6,28455 m
3
jam.
Pengolahan air tanah sebagai air proses dan air umpan boiler.
Tahapan pengolahan air tanah menjadi air umpan boiler meliputi : 1. Aerasi, merupakan proses mekanis penghembusan air dengan udara.
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan gas CO
2,
H
2
S dan besi yang terlarut dalam air. Terjadi proses oksidasi yang menjadikan besi terlarut
menjadi endapan besi yang tidak larut. Proses aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator. Efek samping dari proses aerasi adalah
bertambahnya kandungan oksigen terlarut dalam air, sehingga perlu dihilangkan dengan proses deaerasi.
2. Penghilangan Besi, merupakan suatu unit saringan bertekanan yang mengandung MgO
2
untuk menyaring endapan besi yang tidak sempat mengendap di aerator. Alat yang digunakan biasa disebut Iron Removal
Filter.
cxi 3. Demineralisasi, merupakan unit penukar ion untuk menghilangkan mineral
terlarut dalam air, seperti Ca
2+
, Mg
2+
, Na
2+
, HCO
3 -
, SO
4 -
, Cl
-
. Sebagai resin penukar kation dapat digunakan asam kuat yaitu H
2
SO
4
dan resin penukar anion dapat digunakan basa kuat yaitu NaOH.
4. Deaerasi, merupakan proses penghilangan gas-gas terlarut, terutama oksigen dan karbondioksida dengan cara pemanasan menggunakan steam.
Oksigen terlarut dapat merusak baja. Gas-gas ini kemudian dibuang ke atmosfer.
Skema proses pengolahan air umpan boiler dapat dilihat pada Gb.4-2.
4.1.1.4. Air Konsumsi Umum dan Sanitasi