xxvi dan sebesar 3,5-4 di Eropa Barat. Penggunaan akrilamid di Jepang meningkat
setiap tahun meskipun kurang dari 1 . Sedangkan di negara-negara lain kebutuhan akrilamid meningkat sebesar 4-5 .
Anonim,2000
1.2. Penentuan Kapasitas Produksi
Penentuan kapasitas produksi perancangan pabrik akrilamid berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Prediksi kebutuhan akrilamid di Indonesia Berdasarkan data impor akrilamid di Indonesia dapat dilihat bahwa
kebutuhan akrilamid masih cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 :
Tabel 1.2. Data import akrilamid di Indonesia
Tahun Kebutuhan Impor
kgth Kebutuhan Impor
tonth 1997
1.532.136 1.532,136
1998 1.347.956
1.347,956 1999
2.131.017 2.131,017
2000 2.554.171
2.554,171 2001
2.984.849 2.984,849
2002 2.764.851
2.764,851 2003
2.997.513 2.997,513
xxvii BPS Industri Perdagangan Besar dan Menengah
y = 288,71x - 575080,57 500
1000 1500
2000 2500
3000 3500
1996 1998
2000 2002
2004 tahun
k e
b u
tu h
a n
im p
o rt
to n
t h
Gambar 1.2 Hubungan tahun dengan kebutuhan impor akrilamid di Indonesia
Dari Gambar 1.2 dengan menggunakan data kebutuhan impor akrilamid di Indonesia setiap tahun dapat diperoleh persamaan regresi yaitu
y = 288,71x-575080,57 dengan nilai x = tahun dan y = kebutuhan impor, sehingga dengan persamaan regresi tersebut dapat dihitung kebutuhan impor akrilamid pada
tahun 2010 adalah sebesar 5226,53 ton. 2. Kapasitas pabrik yang sudah ada
Daftar pabrik akrilamid yang sudah ada dapat dilihat pada Tabel 1.3 Tabel 1.3. Daftar pabrik akrilamid di dunia
Nama Pabrik Kapasitas tontahun
Ciba specialties, Suffolk, Va, USA 14.968
Cytex Industries, Avondale, La, USA 40.823
Ondeo Nalco, Garyville, La, USA 15.875
S.N.F.Floerger, Riceboro, Ga, USA 64.863
xxviii Yongsan Mitsui Chemical, Inc, Korea
5.000 Mitsui Eterindo Chemical, Indonesia
5.000 Mitsui Chemical, Japan
40.000 Nitto Chemical, Japan
20.000 Anonim,2002
3. Ketersediaan bahan baku Bahan baku pembuatan akrilamid adalah akrilonitril dan air. Akrilonitril
dapat diimpor dari Singapura. Berdasarkan faktor prediksi kebutuhan impor akrilamid di Indonesia pada
tahun 2010 kebutuhan akrilamid meningkat menjadi 5226,53 ton. Sedangkan pabrik yang sudah berdiri dengan proses yang sama yaitu PT. Mitsui Eterindo
Chemical, Indonesia berproduksi dengan kapasitas sebesar 5000 tontahun. Ketersediaan bahan baku yaitu akrilonitril juga dapat diperoleh dari Singapura.
Berdasarkan ketiga faktor tersebut, maka akan didirikan pabrik akrilamid pada tahun 2010 dengan kapasitas 10.000 tonth untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri dan sisanya untuk diekspor.
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik