2.2 Hipotesis
Ada pengaruh pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer analog dan termometer digital terhadap keakuratan hasil pengukuran.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
3.1 Cara Mengukur Suhu Tubuh Dengan Menggunakan Termometer
Mengukur suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu yang paling umum adalah dengan melakukan pengukuran di ketiak, mulut, dubur, dan
telinga. Termometer yang digunakan,sebaiknya termometer digital elektronik untuk memberikan hasil yang tepat dan akurat.
Pengukuran suhu tubuh yang paling umum dan mudah adalah di ketiak.
Hal ini dikarenakan cara ini lebih aman dan non-invasif selain itu cara ini yang
lebih disukai pada bayi baru lahir dan pasien yang tidak kooperatif. Akan tetapi
kelemahannya waktu pengukuran lama dan memerlukan bantuan perawat untuk
mempertahankan posisi klien
.
Langkah pengukuran pertama-tama menurunkan suhu termometer dibawah antara
34 ℃−35 ℃
, kemudian ujung termometer dibersihkan setelah itu diletakkan ujung termometer di ketiak yang juga telah dibersihkan, dan
jepit dengan erat kemudian tahan termometer 3-5 menit setelah itu hasil pengukuran bisa segera dibaca. Untuk menjaga kebersihan maka setelah
pemakaian sebaiknya dibersihkan dengan tissue dan dicuci dengan air sabun atau disinfektan kemudian termometer dapat disimpan.
Pengukuran suhu tubuh yang lainnya yaitu dengan menggunakan mulut. Mengukur suhu tubuh yang paling mudah dan memberikan hasil yang cukup
akurat adalah melalui mulut. Hal ini dikarenakan mudah dijangkau dan tidak
membutuhkan perubahan posisi, nyaman bagi klien, dan memberikan
pembacaan suhu permukaan yang akurat Akan tetapi pengukuran menggunakan mulut ini tidak boleh dilakukan pada
klien yang bernapas lewat mulut, selain itu tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat epilepsi, atau gemetar akibat
kedinginan. Pada bayi, anak kecil, anak yang sedang menangis atau pasien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif hal ini juga tidak boleh dilakukan
dengan menggunakan pengukuran dengan oralmulut. Adapun kerugian lain
dalam pengukuran menggunakan oralmulut adalah mempunyai risiko terpapar cairan tubuh.
Untuk mengukur suhu tubuh ini pertama-tama dilakukan letakan ujung termometer yang telah dibersihkan pada mulut setelah itu
masukkan ujung termometer ke bawah lidah kemudian
tahan termometer dalam mulut minimal 1 menit kemudian keluarkan termometer dan hasil dapat dibaca
.
Untuk menjaga kebersihan maka maka setelah pemakaian sebaiknya dibersihkan dengan tissue
dan dicuci dengan air sabun atau disinfektan kemudian termometer dapat disimpan.
Adapun tempat lain untuk mengukur suhu tubuh adalah di dubur. Pengukuran suhu tubuh lewat rektal atau dubur terbukti lebih dapat diandalkan
bila suhu oral tidak dapat diperoleh dan menunjukkan suhu inti Namun pengukuran di tempat ini cukup merepotkan, terutama pada bayi
atau anak-anak. Pengukuran ditempat ini juga tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami bedah rektal, kelainan rektal, nyeri pada area rektal, atau
cenderung perdarahan. Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas pasien.Selain itu risiko terpajan cairan tubuh,
memerlukan lubrikasi, dan dikontradiksikan pada bayi baru lahir. Langkah pengukuran yang perlu dilakukan adalah dengan mengoleskan
pelumas Aquagel pada ujung termometer setelah itu posisikan pasien agar posisi badan tengkurap kemudian mulai memasukkan 1,5-2,5 cmanak-anak
dan 3,5 cmdewasa ujung termometer ke dalam dubur dengan hati-hati. Tahan posisi tersebut 30-60 detik, diusahakan agar posisi pasien harus ditahan tidak
bergerak, sebab jika bergerak, dapat menyebabkan termometer masuk lebih dalam dan menyebabkan luka.Pengukuran suhu tubuh di dubur memberikan
hasil yang paling akurat. Sebagai catatan, termometer yang telah digunakan pada dubur tidak boleh digunakan pada tempat lain, terutama di mulut.
Pengukuran ditempat lainnya yaitu pada membra timpani telinga dikarenakan tempat ini mudah dicapai dengan perubahan posisi yang dibutuhkan
minimal. Selain itu memberi pembacaan inti yang akurat dengan waktu pengukuran sangat cepat 2-5 detik dan dapat dilakukan tanpa membangunkan
atau mengganggu klien. Untuk melakukan pengukuran ini alat bantu dengar harus dikeluarkan sebelum pengukuran juga tidak boleh dilakukan pada pasien
yang mengalami bedah telinga atau membran timpani. Dalam hal ini impaksi
serumen dan otitis media dapat mengganggu pengukuran suhu. Selain itu keakuratan pengukuran pada bayi baru lahir dan anak-anak dibawah 3 tahun
masih diragukan. Penempatan termometer adalah pada lubang terlinga, masukan ujung
probe termometer secara perlahan-lahan ke dalam saluran telinga yang mengarah ketitik tengah.Teknik yang benar adalah tergantung pada bagaimana
perangkat digunakan. Probe termometer pada beberapa model harus dimasukkan hanya cukup sampai mencapai segel cahaya, sedangkan model
lainnya memerlukan segel penuh dan putaran dari termometer. Oleh karena itu penting bahwa perawat dilatih dalam penggunaan yang benar dari termometer
timpani di area klinis.
3.2 Cara Mengukur Suhu Tubuh Dengan Menggunakan Termometer Analog