50
BAB 4 HASIL PENELITIAN
5.1. Karakteristik subyek penelitian
Penelitian ini terdiri dari 45 subyek dengan stroke akut yang dirawat di bagian neurologi RSUP Dr. Kariadi Semarang, yang memenuhi kriteria penelitian. Dalam
Tabel 3 dipaparkan karakteristik subyek yang dilakukan penelitian. Pada kelompok jenis kelamin didapatkan bahwa rerata MAS pada laki-laki
24,13 ± 15,792 lebih besar dibandingkan dengan kelompok perempuan 19,36 ± 11,705. tabel 3
Pada kelompok variabel pendidikan, didapatkan rerata MAS pada kelompok subyek yang bersekolah 21 89 ± 14,582 lebih besar dibandingkan kelompok subyek
yang tidak bersekolah 21,29 ± 11,705 tabel 3 Pada tabel 3 dikemukakan bahwa kelompok subyek yang bekerja mempunyai
rerata MAS lebih besar 23,07 ± 15,290 dibandingkan dengan kelompok subyek yang tidak bekerja 19,17 ± 11,693
Untuk onset stroke didapatkan rerata pasien datang pada onset 1,62±1,130 hari dengan rerata MAS 21,80±13,886. Pada analisis ini tidak didapatkan hasil yang
bermakna
p
0,05 Untuk ketegori usia, didapatkan rerata usia pasien adalah 55,80±8,844 dan
tidak didapatkan hasil yang bermakna antar usia pasien dengan MAS.
51
Tabel 3. Karakteristik umum subyek Variabel
Kategori N
MAS
P
Rerata SD
Jenis kelamin Pria
23 51,11
24,13 15,792
0,216 Wanita
22 48,89
19,36 11,705
Pendidikan Sekolah
38 84,44
21,89 14,582
0,888 Tidak
bersekolah 7
15,56 21,29
11,705 Pekerjaan
bekerja 28
62,22 23,07
15,290 0,406
Tidak bekerja 17
37,78 19,17
11,693 Onset stroke
hari Rerata :
1,62±1,130 -
21,81 13,886
0,058
r
= -0,285 Usia
tahun Rerata : 55,80
±8,844 -
21,81 13,886
0,831
r
= 0,033
Keterangan : Kruskal Walllis Test,
Spearmann Test
5.2. Analisis lesi insula dan fungsi motorik
Pada analisis lesi insula, didapatkan rerata MAS pada kelompok subyek yang mempunyai lesi pada insula lebih kecil dibandingkan pada kelompok subyek yang
tidak memiki lesi pada insula 18,16±16,77 : 24,48±11,771 namun tidak bermakna secara statistik.
Pada analisis per poin pada scoring MAS didapatkan hasil yang bermakna
p =
0,038 pada fungsi jari-jari tangan pada skoring MAS.
52
Pada analisis MAS dengan pengelompokan menurut fungsi ekstremitas, didapatkan hasil yang bermakna
p
= 0,032 pada fungsi ekstremitas atas, yaitu poin 6 sampai 8. tabel 4
Tabel 4. Perbandingan fungsi motorik pada kelompok subyek yang mempunyai lesi pada insula dan tidak pada insula
Variabel Bebas n
Variabel tergantung
Rerata
p
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
MAS 18,16±16,771
24,48±11,172 0,217
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
Berbaring-mirirng 2,95±1,900
3,69±1,258 0,358
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
Berbaring-duduk 2,84±2,089
3,35±1,355 0,639
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
Keseimbangan saat duduk
2,68±2,358 3,42±1,206
0,544 Lesi insula 25
Lesi bukan insula 20 Duduk-berdiri
2,42±2,341 3,00±1,386
0,515 Lesi insula 25
Lesi bukan insula 20 Berjalan
1,89±2,208 2,35±1,325
0,433 Lesi insula 25
Lesi bukan insula 20 Fungsi lengan atas
1,89±2,258 3,12±1,986
0,057 Lesi insula 25
Lesi bukan insula 20 Fungsi lengan atas
dan bawah 1,84±2,218
2,98±1,865 0,061
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
Fungsi jari-jari 1,68±2,162
2,81±2,679 0,038
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
Batang tubuh poin 1-3
8,42±6,284 10,46±3,569
0,566 Lesi insula 25
Lesi bukan insula 20 Ekstremitas bawah
poin 4-5 4,32±4,466
5,35±2,637 0,434
Lesi insula 25 Lesi bukan insula 20
Ekstremitas atas Poin 6-8
5,42±6,602 8,88±5,771
0,032
Keterangan : bermakna
53
5.3. Analisis letak lesi pada korteks motorik dan fungsi motorik