Pengaruh Pemupukan Tembaga Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Pada Sembilan Jenis Tanah Yang Tersebar di Pulau Jawa
PENGARUH PEMUPUKAM TEMBAGA TERHADAQ
PERTUMBUHAN DAN PROBUKSi PAD1 PADA
SEMBILAN JENlS TANAH YANG TERSEBAR Dl PULAU J A W A
OIeh
LUSlUS S l A G l A N
J U R U S A N TANAH, F A K U L T A S PERTANIAN
INSTITUT P E R T A N I A N BOGOR
B O O O R
1991
LUSIUS SIAGIAN.
Pengaruh Pemupukan Tembaga terhadap Pertum-
buhan dan Produksi Padi pada Sembilan Jenis Tanah yang Tersebar di Pulau Jawa (Di bawah bimbingan ABDUL RACHIM).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respQn padi
varietas IR-36 terhadap pupuk CuSO4.5H29 pada sembilan jenis
tanah yang tersebar di pulau Jawa meliputi tanah Regosol
Coklat Banyuwangi, Grumusol Bojonegoro, Aluvial Coklat Kekelabuan Nganjuk, Grumusol Purwodadi, Aluvial Kelabu Kebumen,
Aluvial Kelabu Tua Sukamandi, Asosiasi Glei Humus Rendah dan
Aluvial Kelabu Karawang, Planosol Serang dan tanah Aluvial
Coklat Kekelabuan Cianjur.
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan pot-pot percobaan.
Percobaan dilakukan menggunakan ran-
cangan split-plot dengan tiga ulangan.
Petak utama adalah
sembilan jenis tanah, sedangkan anak petak adalah perlakuan
Cu dengan takaran 0, 7.5, 15 dan 22.5 ppm.
Pupuk dasar yang
digunakan terdiri dari N (Urea), P (H3P04), K (KCl), Mg
(MgS04), B (H3B04), Mo (NH4-Molibdat), Zn (ZnS04) dan Si
(Terak baja).
Takaran pupuk dasar ditetapkan berdasarkan
ketersediaan hara tanah, kebutuhan tanaman dan efisiensi pupuk.
Bahan organik berupa gambut diberikan pada semua tanah
dengan takaran sampai 4 persen C-organik tanah.
Pada tanah Grumusol Bojonegoro semua tanaman mati baik
dengan perlakuan Cu maupun tanpa Cu.
Kandungan natrium yang
ekstrim tinggi pada tanah ini (7.80 me/100 g) menyebabkan
terjadinya plasmolisis akar.
Pemupukan Cu tidak berpengaruh nyata terhadap sebagian
besar parameter pertumbuhan dan produksi padi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan dan anakan produktif, berat kering
jerami, bobot gabah total dan gabah isi dan bobot 1000 butir
gabah.
Pemupukan Cu hanya sangat nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Asosiasi Glei Humus Rendah
dan Aluvial Kelabu Karawang, dan nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Planosol Serang.
Pada kedua
tanah, pemupukan Cu sampai dosis 22.5 ppm bersifat linier
dengan jumlah anakan umur 4 minggu.
Pemupukan Cu cenderung meningkatkan tinggi tanaman umur
4 dan 8 minggu, jumlah anakan umur 4 dan 8 minggu, jumlah
anakan umur 100 hari, anakan produktif, berat kering jerami,
bobot gabah total dan gabah isi.
Dari kedelapan jenis tanah, tanah Aluvial Kelabu Tua
Sukamandi dengan pemupukan Cu pada dosis 22.5 ppm menghasilkan dugaan produksi tertinggi, sebesar 5.08 ton/ha.
Produk-
si padi terendah dihasilkan pada Grumusol Purwodadi dengan
pemupukan Cu pada dosis 7.5 ppm, sebesar 1.31 ton/ha.
PENGARUH PEMUPUKAN TEMBAGA TERHADAP
PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI P A D 1 PADA
SEMBILAN J E N I S TANAH YANG TERSEBAR D I PULAU JAWA
Oleh
LUSIUS SIAGIAN
A 21.0546
Laporan Penelaahan Masalah Khusus
sebagai Salah S a t u S y a r a t untuk M e m p e r o l e h G e l a r
Sarjana P e r t a n i a n
pada
Fakultas Pertanian,
JURUSAN TANAH,
I n s t i t u t Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1 9 9 1
J u d u l Penelitian
: P E N G A R U H PEMUPUKAN T E M B A G A T E R H A D A P
PERTUMBUHAN DAN P R O D U K S I P A D 1 P A D A
SEMBILAN JENIS TANAH YANG TERSEBAR DI
PULAU JAWA.
Nama
Mahasiswa
Nomor Pokok
:
LUSIUS SIAGIAN
:
A21.0546
Menyetujui
1.
Pembimbing
Ir. Abdul Rachim, MS
Jurusan Tanah
,,-
Tanggal Lulus
*t 6 JUN 1991
,
PENGARUH PEMUPUKAM TEMBAGA TERHADAQ
PERTUMBUHAN DAN PROBUKSi PAD1 PADA
SEMBILAN JENlS TANAH YANG TERSEBAR Dl PULAU J A W A
OIeh
LUSlUS S l A G l A N
J U R U S A N TANAH, F A K U L T A S PERTANIAN
INSTITUT P E R T A N I A N BOGOR
B O O O R
1991
LUSIUS SIAGIAN.
Pengaruh Pemupukan Tembaga terhadap Pertum-
buhan dan Produksi Padi pada Sembilan Jenis Tanah yang Tersebar di Pulau Jawa (Di bawah bimbingan ABDUL RACHIM).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respQn padi
varietas IR-36 terhadap pupuk CuSO4.5H29 pada sembilan jenis
tanah yang tersebar di pulau Jawa meliputi tanah Regosol
Coklat Banyuwangi, Grumusol Bojonegoro, Aluvial Coklat Kekelabuan Nganjuk, Grumusol Purwodadi, Aluvial Kelabu Kebumen,
Aluvial Kelabu Tua Sukamandi, Asosiasi Glei Humus Rendah dan
Aluvial Kelabu Karawang, Planosol Serang dan tanah Aluvial
Coklat Kekelabuan Cianjur.
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan pot-pot percobaan.
Percobaan dilakukan menggunakan ran-
cangan split-plot dengan tiga ulangan.
Petak utama adalah
sembilan jenis tanah, sedangkan anak petak adalah perlakuan
Cu dengan takaran 0, 7.5, 15 dan 22.5 ppm.
Pupuk dasar yang
digunakan terdiri dari N (Urea), P (H3P04), K (KCl), Mg
(MgS04), B (H3B04), Mo (NH4-Molibdat), Zn (ZnS04) dan Si
(Terak baja).
Takaran pupuk dasar ditetapkan berdasarkan
ketersediaan hara tanah, kebutuhan tanaman dan efisiensi pupuk.
Bahan organik berupa gambut diberikan pada semua tanah
dengan takaran sampai 4 persen C-organik tanah.
Pada tanah Grumusol Bojonegoro semua tanaman mati baik
dengan perlakuan Cu maupun tanpa Cu.
Kandungan natrium yang
ekstrim tinggi pada tanah ini (7.80 me/100 g) menyebabkan
terjadinya plasmolisis akar.
Pemupukan Cu tidak berpengaruh nyata terhadap sebagian
besar parameter pertumbuhan dan produksi padi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan dan anakan produktif, berat kering
jerami, bobot gabah total dan gabah isi dan bobot 1000 butir
gabah.
Pemupukan Cu hanya sangat nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Asosiasi Glei Humus Rendah
dan Aluvial Kelabu Karawang, dan nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Planosol Serang.
Pada kedua
tanah, pemupukan Cu sampai dosis 22.5 ppm bersifat linier
dengan jumlah anakan umur 4 minggu.
Pemupukan Cu cenderung meningkatkan tinggi tanaman umur
4 dan 8 minggu, jumlah anakan umur 4 dan 8 minggu, jumlah
anakan umur 100 hari, anakan produktif, berat kering jerami,
bobot gabah total dan gabah isi.
Dari kedelapan jenis tanah, tanah Aluvial Kelabu Tua
Sukamandi dengan pemupukan Cu pada dosis 22.5 ppm menghasilkan dugaan produksi tertinggi, sebesar 5.08 ton/ha.
Produk-
si padi terendah dihasilkan pada Grumusol Purwodadi dengan
pemupukan Cu pada dosis 7.5 ppm, sebesar 1.31 ton/ha.
PENGARUH PEMUPUKAN TEMBAGA TERHADAP
PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI P A D 1 PADA
SEMBILAN J E N I S TANAH YANG TERSEBAR D I PULAU JAWA
Oleh
LUSIUS SIAGIAN
A 21.0546
Laporan Penelaahan Masalah Khusus
sebagai Salah S a t u S y a r a t untuk M e m p e r o l e h G e l a r
Sarjana P e r t a n i a n
pada
Fakultas Pertanian,
JURUSAN TANAH,
I n s t i t u t Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1 9 9 1
J u d u l Penelitian
: P E N G A R U H PEMUPUKAN T E M B A G A T E R H A D A P
PERTUMBUHAN DAN P R O D U K S I P A D 1 P A D A
SEMBILAN JENIS TANAH YANG TERSEBAR DI
PULAU JAWA.
Nama
Mahasiswa
Nomor Pokok
:
LUSIUS SIAGIAN
:
A21.0546
Menyetujui
1.
Pembimbing
Ir. Abdul Rachim, MS
Jurusan Tanah
,,-
Tanggal Lulus
*t 6 JUN 1991
,
PERTUMBUHAN DAN PROBUKSi PAD1 PADA
SEMBILAN JENlS TANAH YANG TERSEBAR Dl PULAU J A W A
OIeh
LUSlUS S l A G l A N
J U R U S A N TANAH, F A K U L T A S PERTANIAN
INSTITUT P E R T A N I A N BOGOR
B O O O R
1991
LUSIUS SIAGIAN.
Pengaruh Pemupukan Tembaga terhadap Pertum-
buhan dan Produksi Padi pada Sembilan Jenis Tanah yang Tersebar di Pulau Jawa (Di bawah bimbingan ABDUL RACHIM).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respQn padi
varietas IR-36 terhadap pupuk CuSO4.5H29 pada sembilan jenis
tanah yang tersebar di pulau Jawa meliputi tanah Regosol
Coklat Banyuwangi, Grumusol Bojonegoro, Aluvial Coklat Kekelabuan Nganjuk, Grumusol Purwodadi, Aluvial Kelabu Kebumen,
Aluvial Kelabu Tua Sukamandi, Asosiasi Glei Humus Rendah dan
Aluvial Kelabu Karawang, Planosol Serang dan tanah Aluvial
Coklat Kekelabuan Cianjur.
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan pot-pot percobaan.
Percobaan dilakukan menggunakan ran-
cangan split-plot dengan tiga ulangan.
Petak utama adalah
sembilan jenis tanah, sedangkan anak petak adalah perlakuan
Cu dengan takaran 0, 7.5, 15 dan 22.5 ppm.
Pupuk dasar yang
digunakan terdiri dari N (Urea), P (H3P04), K (KCl), Mg
(MgS04), B (H3B04), Mo (NH4-Molibdat), Zn (ZnS04) dan Si
(Terak baja).
Takaran pupuk dasar ditetapkan berdasarkan
ketersediaan hara tanah, kebutuhan tanaman dan efisiensi pupuk.
Bahan organik berupa gambut diberikan pada semua tanah
dengan takaran sampai 4 persen C-organik tanah.
Pada tanah Grumusol Bojonegoro semua tanaman mati baik
dengan perlakuan Cu maupun tanpa Cu.
Kandungan natrium yang
ekstrim tinggi pada tanah ini (7.80 me/100 g) menyebabkan
terjadinya plasmolisis akar.
Pemupukan Cu tidak berpengaruh nyata terhadap sebagian
besar parameter pertumbuhan dan produksi padi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan dan anakan produktif, berat kering
jerami, bobot gabah total dan gabah isi dan bobot 1000 butir
gabah.
Pemupukan Cu hanya sangat nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Asosiasi Glei Humus Rendah
dan Aluvial Kelabu Karawang, dan nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Planosol Serang.
Pada kedua
tanah, pemupukan Cu sampai dosis 22.5 ppm bersifat linier
dengan jumlah anakan umur 4 minggu.
Pemupukan Cu cenderung meningkatkan tinggi tanaman umur
4 dan 8 minggu, jumlah anakan umur 4 dan 8 minggu, jumlah
anakan umur 100 hari, anakan produktif, berat kering jerami,
bobot gabah total dan gabah isi.
Dari kedelapan jenis tanah, tanah Aluvial Kelabu Tua
Sukamandi dengan pemupukan Cu pada dosis 22.5 ppm menghasilkan dugaan produksi tertinggi, sebesar 5.08 ton/ha.
Produk-
si padi terendah dihasilkan pada Grumusol Purwodadi dengan
pemupukan Cu pada dosis 7.5 ppm, sebesar 1.31 ton/ha.
PENGARUH PEMUPUKAN TEMBAGA TERHADAP
PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI P A D 1 PADA
SEMBILAN J E N I S TANAH YANG TERSEBAR D I PULAU JAWA
Oleh
LUSIUS SIAGIAN
A 21.0546
Laporan Penelaahan Masalah Khusus
sebagai Salah S a t u S y a r a t untuk M e m p e r o l e h G e l a r
Sarjana P e r t a n i a n
pada
Fakultas Pertanian,
JURUSAN TANAH,
I n s t i t u t Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1 9 9 1
J u d u l Penelitian
: P E N G A R U H PEMUPUKAN T E M B A G A T E R H A D A P
PERTUMBUHAN DAN P R O D U K S I P A D 1 P A D A
SEMBILAN JENIS TANAH YANG TERSEBAR DI
PULAU JAWA.
Nama
Mahasiswa
Nomor Pokok
:
LUSIUS SIAGIAN
:
A21.0546
Menyetujui
1.
Pembimbing
Ir. Abdul Rachim, MS
Jurusan Tanah
,,-
Tanggal Lulus
*t 6 JUN 1991
,
PENGARUH PEMUPUKAM TEMBAGA TERHADAQ
PERTUMBUHAN DAN PROBUKSi PAD1 PADA
SEMBILAN JENlS TANAH YANG TERSEBAR Dl PULAU J A W A
OIeh
LUSlUS S l A G l A N
J U R U S A N TANAH, F A K U L T A S PERTANIAN
INSTITUT P E R T A N I A N BOGOR
B O O O R
1991
LUSIUS SIAGIAN.
Pengaruh Pemupukan Tembaga terhadap Pertum-
buhan dan Produksi Padi pada Sembilan Jenis Tanah yang Tersebar di Pulau Jawa (Di bawah bimbingan ABDUL RACHIM).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respQn padi
varietas IR-36 terhadap pupuk CuSO4.5H29 pada sembilan jenis
tanah yang tersebar di pulau Jawa meliputi tanah Regosol
Coklat Banyuwangi, Grumusol Bojonegoro, Aluvial Coklat Kekelabuan Nganjuk, Grumusol Purwodadi, Aluvial Kelabu Kebumen,
Aluvial Kelabu Tua Sukamandi, Asosiasi Glei Humus Rendah dan
Aluvial Kelabu Karawang, Planosol Serang dan tanah Aluvial
Coklat Kekelabuan Cianjur.
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan pot-pot percobaan.
Percobaan dilakukan menggunakan ran-
cangan split-plot dengan tiga ulangan.
Petak utama adalah
sembilan jenis tanah, sedangkan anak petak adalah perlakuan
Cu dengan takaran 0, 7.5, 15 dan 22.5 ppm.
Pupuk dasar yang
digunakan terdiri dari N (Urea), P (H3P04), K (KCl), Mg
(MgS04), B (H3B04), Mo (NH4-Molibdat), Zn (ZnS04) dan Si
(Terak baja).
Takaran pupuk dasar ditetapkan berdasarkan
ketersediaan hara tanah, kebutuhan tanaman dan efisiensi pupuk.
Bahan organik berupa gambut diberikan pada semua tanah
dengan takaran sampai 4 persen C-organik tanah.
Pada tanah Grumusol Bojonegoro semua tanaman mati baik
dengan perlakuan Cu maupun tanpa Cu.
Kandungan natrium yang
ekstrim tinggi pada tanah ini (7.80 me/100 g) menyebabkan
terjadinya plasmolisis akar.
Pemupukan Cu tidak berpengaruh nyata terhadap sebagian
besar parameter pertumbuhan dan produksi padi meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan dan anakan produktif, berat kering
jerami, bobot gabah total dan gabah isi dan bobot 1000 butir
gabah.
Pemupukan Cu hanya sangat nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Asosiasi Glei Humus Rendah
dan Aluvial Kelabu Karawang, dan nyata meningkatkan jumlah
anakan umur 4 minggu pada tanah Planosol Serang.
Pada kedua
tanah, pemupukan Cu sampai dosis 22.5 ppm bersifat linier
dengan jumlah anakan umur 4 minggu.
Pemupukan Cu cenderung meningkatkan tinggi tanaman umur
4 dan 8 minggu, jumlah anakan umur 4 dan 8 minggu, jumlah
anakan umur 100 hari, anakan produktif, berat kering jerami,
bobot gabah total dan gabah isi.
Dari kedelapan jenis tanah, tanah Aluvial Kelabu Tua
Sukamandi dengan pemupukan Cu pada dosis 22.5 ppm menghasilkan dugaan produksi tertinggi, sebesar 5.08 ton/ha.
Produk-
si padi terendah dihasilkan pada Grumusol Purwodadi dengan
pemupukan Cu pada dosis 7.5 ppm, sebesar 1.31 ton/ha.
PENGARUH PEMUPUKAN TEMBAGA TERHADAP
PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI P A D 1 PADA
SEMBILAN J E N I S TANAH YANG TERSEBAR D I PULAU JAWA
Oleh
LUSIUS SIAGIAN
A 21.0546
Laporan Penelaahan Masalah Khusus
sebagai Salah S a t u S y a r a t untuk M e m p e r o l e h G e l a r
Sarjana P e r t a n i a n
pada
Fakultas Pertanian,
JURUSAN TANAH,
I n s t i t u t Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1 9 9 1
J u d u l Penelitian
: P E N G A R U H PEMUPUKAN T E M B A G A T E R H A D A P
PERTUMBUHAN DAN P R O D U K S I P A D 1 P A D A
SEMBILAN JENIS TANAH YANG TERSEBAR DI
PULAU JAWA.
Nama
Mahasiswa
Nomor Pokok
:
LUSIUS SIAGIAN
:
A21.0546
Menyetujui
1.
Pembimbing
Ir. Abdul Rachim, MS
Jurusan Tanah
,,-
Tanggal Lulus
*t 6 JUN 1991
,