Sub Bidang Perhubungan Laut

17. Penetapan tarif angkutan sungai dan danau kelas ekonomi dalam kabupatenkota. 18. Pengawasan pelaksanaan tarif angkutan SDP dalam kabupatenkota yang terletak pada jaringan jalan kabupatenkota. 19. Penetapan tarif jasa pelabuhan SDP yang tidak diusahakan yang dikelola kabupatenkota. 20. Pemberian persetujuan pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan dalam kabupatenkota pada jaringan jalan kabupatenkota 21. Pengawasan pengoperasian penyelenggaran angkutan sungai dan danau. 22. Pengawasan pengoperasian penyelenggaraan angkutan penyeberangan dalam kabupatenkota pada jaringan jalan kabupatenkota.

2. Sub Bidang Perhubungan Laut

1. Kapal berukuran tonase kotor sama dengan atau lebih dari 7 GT ≥7 yang berlayar hanya di perairan daratan sungai dan danaudan Kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 GT 7 yang berlayar hanya di perairan daratan sungai dan danau:  Pemberian Surat Izin Berlayar  Pelaksanaan Pengawasan keselamatan kapal  Pelaksanaan pengukuran kapal.  Penerbitan pas perairan daratan.  Pencatatan kapal dalam buku register pas perairan daratan  Pelaksanaan pemeriksaan konstruksi kapal.  Pelaksanaan pemeriksaan permesinan kapal.  Pelaksanaan pemeriksaan perlengkapan kapal.  Penerbitan sertifikat keselamatan kapal.  Penerbitan dokumen pengawakan kapal.  Pemberian surat izin berlayar. 2. Kapal berukuran tonase kotor lebih dari atau sama dengan GT 7 GT ≥ 7 yang berlayar di laut dan Kapal berukuran tonase kotor kurang dari GT 7 GT 7 yg berlayar di laut:  Pelaksanaan pengawasan keselamatan kapal.  Pelaksanaan pengukuran kapal.  Penerbitan pas kecil  Pencatatan kapal dalam buku register pas kecil  Pelaksanaan pemeriksaan konstruksi kapal.  Pelaksanaan pemeriksaan permesinan kapal.  Penerbitan sertifikat keselamatan kapal.  Pelaksanaan pemeriksaan perlengkapan kapal.  Penerbitan dokumen pengawakan kapal. 3. Penetapan penggunaan tanah lokasi pelabuhan laut. 4. Pengelolaan pelabuhan lokal lama. 5. Pengelolaan pelabuhan baru yang dibangun oleh kabupatenkota. 6. Rekomendasi penetapan rencana induk pelabuhan laut internasional hub, internasional dan nasional. 7. Penetapan rencana induk pelabuhan lokal. 8. Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan umum 9. Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan khusus. 10. Penetapan keputusan pelaksanaan pembangunan pelabuhan laut lokal. 11. Penetapan pelaksanaan pembangunan pelabuhan khusus lokal. 12. Penetapan keputusan pelaksanaan pengoperasian pelabuhan laut lokal. 13. Penetapan izin pengoperasian pelabuhan khusus lokal. 14. Rekomendasi penetapan DLKrDLKp pelabuhan laut internasional hub. 15. Rekomendasi penetapan DLKrDLKp pelabuhan laut internasional. 16. Rekomendasi penetapan DLKrDLKp pelabuhan laut nasional. 17. Rekomendasi penetapan DLKrDLKp pelabuhan laut regional. 18. Penetapan DLKrDLKp pelabuhan laut lokal. 19. Pertimbangan teknis terhadap penambahan danatau pengembangan fasilitas pokok pelabuhan laut lokal. 20. Izin kegiatan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal. 21. Izin kegiatan reklamasi di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal. 22. Penetapan DUKS di pelabuhan lokal. 23. Pelaksanaan rancang bangun fasilitas pelabuhan bagi pelabuhan dengan pelayaran lokal kabupatenkota. 24. Izin kegiatan pengerukan di dalam DLKrDLKp pelabuhan laut lokal. 25. Izin kegiatan reklamasi di dalam DLKrDLKp pelabuhan laut lokal. 26. Penetapan pelayanan operasional 24 dua puluh empat jam pelabuhan laut lokal. 27. Penetapan pelayanan operasional 24 dua puluh empat jam pelabuhan khusus lokal. 28. Rekomendasi penetapan pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri. 29. Penetapan besaran tarif jasa kepelabuhanan pada pelabuhan lokal yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupatenkota 30. Izin usaha perusahaan angkutan laut bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam kabupatenkota setempat. 31. Izin usaha pelayaran rakyat bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupatenkota setempat 32. Pemberitahuan pembukaan kantor cabang perusahaan angkutan laut nasional yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan dalam satu kabupatenkota. 33. Pemberitahuan pembukaan kantor cabang perusahaan pelayaran rakyat yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan dalam satu kabupatenkota. 34. Pelaporan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur tramper bagi perusahaan angkutan laut yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupatenkota setempat. 35. Izin usaha tally di pelabuhan. 36. Izin usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal. 37. Izin usaha ekspedisiFreight Forwarder. 38. Penetapan lokasi pemasangan dan pemeliharaan alat pengawasan dan alat pengamanan rambu-rambu, danau dan sungai lintas kabupatenkota 39. Pemberian rekomendasi dalam penerbitan izin usaha dan kegiatan salvage serta persetujuan Pekerjaan Bawah Air PBA dan pengawasan kegiatannya dalam kabupatenkota.

3. Bidang Pos, Telekomunikasi, Komunikasi dan Informasi P o s