BAB IV
Lingkungan Internal Dan Eksternal
4.1. Lingkungan Internal
Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi amat penting dalam rangka menentukan factor-faktor kuncipenentu keberhasilan. Lingkungan
internal organisasi merupakan factor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi yang pada umumnya dapat dikendalikan controllable secara langsung,
sedangkan lingkungan eksternal adalah factor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi dan biasanya cenderung di luar kendali uncontrollable organisasi.
Dalam merumuskan lingkungan strategis tersebut Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan teknik Analisis SWOT Strengths,Weakness, Opportunities
dan Threats atau faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berikut ini : Dalam Analisis Faktor Internal dipergunakan kondisi Kekuatan dan Kelemahan pada
Internal Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Analisis faktor internal tersebut adalah sebagai berikut :
4.1.1. Kekuatan
1. Komitmen aparat Dinas Perhubungan ,Informasi dan Komunikasi Kab.Pesisir Selatan;
2. Rencana Pembangunan Terminal Angkutan Pedesaan;
3. Tersedianya gedung uji dan peralatannya;
4.1.2. Kelemahan
1. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang Penyelenggaraan
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Pesisir Selatan; 2.
Perubahan struktur organisasi terutama di Lingkungan Dinas Perhubungan melalui Peraturan Daerah Kab.Pesisir Selatan Nomor 3 Tahun 2008.
3. Keterbatasan SDM terutama yang memiliki latar belakang pendidikan teknik
kelalulintasanteknik sipilteknik mesin. 4.
Keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan; 5.
Keterbatasan sarana dan prasarana lalu lintas; Secara kuantitatif, jumlah pegawai sebagai personil yang menyelenggarakan tugas
pokok dan fungsi sehari-hari pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kab. Pesisir Selatan, berjumlah 72 orang, yang tersebar pada masing-masing bidang di
lingkungan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kab. Pesisir Selatan.
Dilihat dari aspek latar belakang pendidikan, sebagai instansi teknis, kondisi eksisting menunjukkan bahwa jumlah pegawai dengan latar belakang pendidikan teknik
relative lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pegawai dengan latar belakang non teknik. Dari tingkatan pendidikan, jumlah pegawai masih didominasi oleh pegawai
dengan pendidikan setingkat SLTA. Tabel dibawah ini menunjukkan persebarannya tersebut :
Tabel 4.1. Persebaran Pegawai Menurut Latar Belakang Pendidikan No.
Tingkat Pendidikan Jumlah
A. Non Teknik
1. Pasca Sarjana S.2 2
2. Sarjana S.1 17
3. Diploma III D.III 1
4. SLTA 45
5. SLTP 1
6. SD 1
Jumlah 67
B. Teknik
1. Pasca Sarjana S.2 2. Sarjana S.1
3. Diploma III D.III 1
4. SLTA STM Mesin 4
Jumlah 5
Total 72
Jumlah pegawai yang telah mengikuti kualifikasi Diklat Teknis adalah sebagai berikut : PPNS : 2 orang.
Pengelolaan terminal : 2 orang. Pengujian Kendaraan Bermotor : 4 orang.
Analisis Dampak Lalu Lintas : 1 orang. Wasdalalin : 3 orang.
Audit Keselamatan Lalu Lintas : 1 orang. Surveyor : 1 orang.
Perencanaan Transportasi : 1 orang. Tatralok : 3 orang.
Diklat Kelautan : 2 Orang
4.2. Lingkungan Eksternal