Analisa pemasaran kapulaga di Jawa Tengah dalam upaya pengembangannya pada proyek perhutanan sosial (studi kasus di RPH Sapuran KPH Kedu Selatan)
ANALiSA PEMASARAW KAPULAGA D I J A W A f ENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROY EK PERHUTANAN SOSIAL
( Stodi Kasus di RPH Sapuran KPH Kedn Selatan )
Oleh
OKKY DANUZA
A 23.1277
.JURUSAN ILMU
- ILMU
S O S I A L EKONOMI PERTANIAM
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN B 0 6 0 R
1 9 9 1
R I N G K A S A N
DANUZA.
OICKY
Analisa Pemasaran Kapulaga di
Jawa
Dalam
Upaya Pengembangannya di Proyek Perhutanan
Studi
Kasus
Selatan.
di
RPH
Sapuran
BKPH
Ngadisono
Tengah
Sosial,
KPH
Kedu
(Di bawah bimbingan Ir. W. H. Limbong MS.)
Pelaksanaan
perhutanan
sosial
menerapkan
sistem
manajemen hutan dengan pola tanaman campuran antara
tanaman
hutan dan tanaman pertanian.
Tanaman
pertanian
pada umumnya adalah jenis tanaman yang tidak tahan
dap naungan sehingga untuk masa yang akan datang
kan
tanaman yang tahan naungan agar
jenis
terha-
diperlu-
kelangsungan
proyek
ini terjamin dan penghasilan petani peserta terjamin.
Salah satu tanaman yang direkomendasikan untuk dikembangkan adalah kapulaga.
Tanaman ini secara teknis
tahan
akan naungan dan dapat ditanam di lahan yang kurang subur.
Penelitian
Sosial
ini
dilakukan
pada
proyek
Perhutanan
dl RPH Sapuran, BKPH Ngadisono, KPH Kedu
Kabupaten Wonosobo.
Sebagai pembanding diambil
Selatan,
Kabupaten
Purworejo yang merupakan sentra kapulaga terdekat.
Perkembangan tanaman kapulaga di Jawa Tengah terlihat
adanya
peningkatan
dengan
penurunan produksi. Pengamatan di lapangan
jukkan
adanya suatu perbedaan yang mencolok dimana
gian
petani
luas areal
kapulaga
dan instansi pemerintah
yang
termasuk
dibarengi
menunseba-
Perhutani
kapulaga
sementara petani kapulaga yang
lama
membiarltan
tanamannya tidak terurus.
Penawaran
kapulaga
untuk
Wonosobo
sebagai
daerah
pengembangan kapulaga banyak dipengaruhi oleh harga
laga
harqa
tanaman obat lain dan biaya
faktor
kapu-
produksi
sedangkan untuk Purworejo ha1 ini sedikit pengaruhnya.
Purworejo
terdapat
hubungan
yanq
negatif
dengan
lahan, ha1 ini merupakan akibat dari dibongkarnya
Di
luas
tanaman
yang tidak produktif.
Perkembangan permintaan pabrik jamu jauh lebih stabil
dibandinq
dengan permintaan ekspor.
Dilihat dari
trend ternyata permintaan pabrik jamu meningkat
fungsi
sementara
ekspor Jawa Tengah walaupun menunjukkan trend yang meningkat (hasil regresi) tetapi terlihat pada tahun 1989 menurun dengan drastis.
Permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga lebih banyak
dipengaruhi
dibandingkan
oleh
pertumbuhan industri jamu
dengan harga-harga.
itu
Baik harga
sendiri
bahan
jamu
lain naupun harqa kapulaga dapat dikatakan tidak mempengaruhi
permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga.
karena
Hal
kedudukan kapulaga yang merupakan bahan baku
ini
pen-
ting dan hampir tidak dapat digantikan.
Permintaan
luar negeri terhadap
kapulaga
sangat ditentukan kondisi internasional.
Indonesia
Ekspor Indonesia
akan meningkat jika ada gangguan supply di negara produsen
utama, kapulaga Indonesia kalah bersaing dari segi
tas dengan kapulaga negara produsen lain.
kuali-
Secara
besar.
umum
Dalam
informasi
secara
ha1
harga
langsung
pedagang
besar.
tingkat
desa
pasar kapulaga dikuasai
ini
pedagang
tidak
Walaupun
pedagang
besar
adalah
sumber
dan
penentuan
harga
ditentukan
oleh
bagi semua pelaku
dan
oleh
langsung
sepintas
sampai kecamatan adalah
struktur
pasar
bersaing
di
sempurna
tetapi sesungguhnya adalah oligopsoni.
Harga
kecuali
untuk
harga ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan yang
tidak
nyata.
musim
kapulaga
mengalami
penurunan
Melihat pergerakan harga bulanan ternyata pengaruh
cukup
kuat dalam penentuan
Kecenderungan
harga.
harga akan naik pada saat musim kemarau karena pada
ini
musim
panen kapulaga berkurang.
Harga
kapulaga
banyak
internasional, pedagang
dipengaruhi
besar
dalam
oleh
pasaran
menentukan
harga
berpatokan pada pasar internasional.
Dalam
Sosial
yaitu
upaya
diajukan
pengembangan
kapulaga
beberapa alternatif
di
pola
Perhutanan
pengembangan,
(1) Kerja sama dengan pabrik jamu; (2)
Pembentukan
lembaga pemasaran bersama; (3) Pengembangan jenis kapulaga
sabrang.
ANALISA PEMASARAN KAPULAGA DI JAWA TENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROYEK PERHUTANAN SOSIAL
(Studi Kasus d i RPH Sapuran KPH Kedu Selatan)
oleh :
OKKY DANUZA
A 23 1277
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT-PERTANIAN BOGOR
1991
ANALiSA PEMASARAW KAPULAGA D I J A W A f ENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROY EK PERHUTANAN SOSIAL
( Stodi Kasus di RPH Sapuran KPH Kedn Selatan )
Oleh
OKKY DANUZA
A 23.1277
.JURUSAN ILMU
- ILMU
S O S I A L EKONOMI PERTANIAM
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN B 0 6 0 R
1 9 9 1
R I N G K A S A N
DANUZA.
OICKY
Analisa Pemasaran Kapulaga di
Jawa
Dalam
Upaya Pengembangannya di Proyek Perhutanan
Studi
Kasus
Selatan.
di
RPH
Sapuran
BKPH
Ngadisono
Tengah
Sosial,
KPH
Kedu
(Di bawah bimbingan Ir. W. H. Limbong MS.)
Pelaksanaan
perhutanan
sosial
menerapkan
sistem
manajemen hutan dengan pola tanaman campuran antara
tanaman
hutan dan tanaman pertanian.
Tanaman
pertanian
pada umumnya adalah jenis tanaman yang tidak tahan
dap naungan sehingga untuk masa yang akan datang
kan
tanaman yang tahan naungan agar
jenis
terha-
diperlu-
kelangsungan
proyek
ini terjamin dan penghasilan petani peserta terjamin.
Salah satu tanaman yang direkomendasikan untuk dikembangkan adalah kapulaga.
Tanaman ini secara teknis
tahan
akan naungan dan dapat ditanam di lahan yang kurang subur.
Penelitian
Sosial
ini
dilakukan
pada
proyek
Perhutanan
dl RPH Sapuran, BKPH Ngadisono, KPH Kedu
Kabupaten Wonosobo.
Sebagai pembanding diambil
Selatan,
Kabupaten
Purworejo yang merupakan sentra kapulaga terdekat.
Perkembangan tanaman kapulaga di Jawa Tengah terlihat
adanya
peningkatan
dengan
penurunan produksi. Pengamatan di lapangan
jukkan
adanya suatu perbedaan yang mencolok dimana
gian
petani
luas areal
kapulaga
dan instansi pemerintah
yang
termasuk
dibarengi
menunseba-
Perhutani
kapulaga
sementara petani kapulaga yang
lama
membiarltan
tanamannya tidak terurus.
Penawaran
kapulaga
untuk
Wonosobo
sebagai
daerah
pengembangan kapulaga banyak dipengaruhi oleh harga
laga
harqa
tanaman obat lain dan biaya
faktor
kapu-
produksi
sedangkan untuk Purworejo ha1 ini sedikit pengaruhnya.
Purworejo
terdapat
hubungan
yanq
negatif
dengan
lahan, ha1 ini merupakan akibat dari dibongkarnya
Di
luas
tanaman
yang tidak produktif.
Perkembangan permintaan pabrik jamu jauh lebih stabil
dibandinq
dengan permintaan ekspor.
Dilihat dari
trend ternyata permintaan pabrik jamu meningkat
fungsi
sementara
ekspor Jawa Tengah walaupun menunjukkan trend yang meningkat (hasil regresi) tetapi terlihat pada tahun 1989 menurun dengan drastis.
Permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga lebih banyak
dipengaruhi
dibandingkan
oleh
pertumbuhan industri jamu
dengan harga-harga.
itu
Baik harga
sendiri
bahan
jamu
lain naupun harqa kapulaga dapat dikatakan tidak mempengaruhi
permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga.
karena
Hal
kedudukan kapulaga yang merupakan bahan baku
ini
pen-
ting dan hampir tidak dapat digantikan.
Permintaan
luar negeri terhadap
kapulaga
sangat ditentukan kondisi internasional.
Indonesia
Ekspor Indonesia
akan meningkat jika ada gangguan supply di negara produsen
utama, kapulaga Indonesia kalah bersaing dari segi
tas dengan kapulaga negara produsen lain.
kuali-
Secara
besar.
umum
Dalam
informasi
secara
ha1
harga
langsung
pedagang
besar.
tingkat
desa
pasar kapulaga dikuasai
ini
pedagang
tidak
Walaupun
pedagang
besar
adalah
sumber
dan
penentuan
harga
ditentukan
oleh
bagi semua pelaku
dan
oleh
langsung
sepintas
sampai kecamatan adalah
struktur
pasar
bersaing
di
sempurna
tetapi sesungguhnya adalah oligopsoni.
Harga
kecuali
untuk
harga ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan yang
tidak
nyata.
musim
kapulaga
mengalami
penurunan
Melihat pergerakan harga bulanan ternyata pengaruh
cukup
kuat dalam penentuan
Kecenderungan
harga.
harga akan naik pada saat musim kemarau karena pada
ini
musim
panen kapulaga berkurang.
Harga
kapulaga
banyak
internasional, pedagang
dipengaruhi
besar
dalam
oleh
pasaran
menentukan
harga
berpatokan pada pasar internasional.
Dalam
Sosial
yaitu
upaya
diajukan
pengembangan
kapulaga
beberapa alternatif
di
pola
Perhutanan
pengembangan,
(1) Kerja sama dengan pabrik jamu; (2)
Pembentukan
lembaga pemasaran bersama; (3) Pengembangan jenis kapulaga
sabrang.
ANALISA PEMASARAN KAPULAGA DI JAWA TENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROYEK PERHUTANAN SOSIAL
(Studi Kasus d i RPH Sapuran KPH Kedu Selatan)
oleh :
OKKY DANUZA
A 23 1277
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT-PERTANIAN BOGOR
1991
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROY EK PERHUTANAN SOSIAL
( Stodi Kasus di RPH Sapuran KPH Kedn Selatan )
Oleh
OKKY DANUZA
A 23.1277
.JURUSAN ILMU
- ILMU
S O S I A L EKONOMI PERTANIAM
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN B 0 6 0 R
1 9 9 1
R I N G K A S A N
DANUZA.
OICKY
Analisa Pemasaran Kapulaga di
Jawa
Dalam
Upaya Pengembangannya di Proyek Perhutanan
Studi
Kasus
Selatan.
di
RPH
Sapuran
BKPH
Ngadisono
Tengah
Sosial,
KPH
Kedu
(Di bawah bimbingan Ir. W. H. Limbong MS.)
Pelaksanaan
perhutanan
sosial
menerapkan
sistem
manajemen hutan dengan pola tanaman campuran antara
tanaman
hutan dan tanaman pertanian.
Tanaman
pertanian
pada umumnya adalah jenis tanaman yang tidak tahan
dap naungan sehingga untuk masa yang akan datang
kan
tanaman yang tahan naungan agar
jenis
terha-
diperlu-
kelangsungan
proyek
ini terjamin dan penghasilan petani peserta terjamin.
Salah satu tanaman yang direkomendasikan untuk dikembangkan adalah kapulaga.
Tanaman ini secara teknis
tahan
akan naungan dan dapat ditanam di lahan yang kurang subur.
Penelitian
Sosial
ini
dilakukan
pada
proyek
Perhutanan
dl RPH Sapuran, BKPH Ngadisono, KPH Kedu
Kabupaten Wonosobo.
Sebagai pembanding diambil
Selatan,
Kabupaten
Purworejo yang merupakan sentra kapulaga terdekat.
Perkembangan tanaman kapulaga di Jawa Tengah terlihat
adanya
peningkatan
dengan
penurunan produksi. Pengamatan di lapangan
jukkan
adanya suatu perbedaan yang mencolok dimana
gian
petani
luas areal
kapulaga
dan instansi pemerintah
yang
termasuk
dibarengi
menunseba-
Perhutani
kapulaga
sementara petani kapulaga yang
lama
membiarltan
tanamannya tidak terurus.
Penawaran
kapulaga
untuk
Wonosobo
sebagai
daerah
pengembangan kapulaga banyak dipengaruhi oleh harga
laga
harqa
tanaman obat lain dan biaya
faktor
kapu-
produksi
sedangkan untuk Purworejo ha1 ini sedikit pengaruhnya.
Purworejo
terdapat
hubungan
yanq
negatif
dengan
lahan, ha1 ini merupakan akibat dari dibongkarnya
Di
luas
tanaman
yang tidak produktif.
Perkembangan permintaan pabrik jamu jauh lebih stabil
dibandinq
dengan permintaan ekspor.
Dilihat dari
trend ternyata permintaan pabrik jamu meningkat
fungsi
sementara
ekspor Jawa Tengah walaupun menunjukkan trend yang meningkat (hasil regresi) tetapi terlihat pada tahun 1989 menurun dengan drastis.
Permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga lebih banyak
dipengaruhi
dibandingkan
oleh
pertumbuhan industri jamu
dengan harga-harga.
itu
Baik harga
sendiri
bahan
jamu
lain naupun harqa kapulaga dapat dikatakan tidak mempengaruhi
permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga.
karena
Hal
kedudukan kapulaga yang merupakan bahan baku
ini
pen-
ting dan hampir tidak dapat digantikan.
Permintaan
luar negeri terhadap
kapulaga
sangat ditentukan kondisi internasional.
Indonesia
Ekspor Indonesia
akan meningkat jika ada gangguan supply di negara produsen
utama, kapulaga Indonesia kalah bersaing dari segi
tas dengan kapulaga negara produsen lain.
kuali-
Secara
besar.
umum
Dalam
informasi
secara
ha1
harga
langsung
pedagang
besar.
tingkat
desa
pasar kapulaga dikuasai
ini
pedagang
tidak
Walaupun
pedagang
besar
adalah
sumber
dan
penentuan
harga
ditentukan
oleh
bagi semua pelaku
dan
oleh
langsung
sepintas
sampai kecamatan adalah
struktur
pasar
bersaing
di
sempurna
tetapi sesungguhnya adalah oligopsoni.
Harga
kecuali
untuk
harga ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan yang
tidak
nyata.
musim
kapulaga
mengalami
penurunan
Melihat pergerakan harga bulanan ternyata pengaruh
cukup
kuat dalam penentuan
Kecenderungan
harga.
harga akan naik pada saat musim kemarau karena pada
ini
musim
panen kapulaga berkurang.
Harga
kapulaga
banyak
internasional, pedagang
dipengaruhi
besar
dalam
oleh
pasaran
menentukan
harga
berpatokan pada pasar internasional.
Dalam
Sosial
yaitu
upaya
diajukan
pengembangan
kapulaga
beberapa alternatif
di
pola
Perhutanan
pengembangan,
(1) Kerja sama dengan pabrik jamu; (2)
Pembentukan
lembaga pemasaran bersama; (3) Pengembangan jenis kapulaga
sabrang.
ANALISA PEMASARAN KAPULAGA DI JAWA TENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROYEK PERHUTANAN SOSIAL
(Studi Kasus d i RPH Sapuran KPH Kedu Selatan)
oleh :
OKKY DANUZA
A 23 1277
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT-PERTANIAN BOGOR
1991
ANALiSA PEMASARAW KAPULAGA D I J A W A f ENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROY EK PERHUTANAN SOSIAL
( Stodi Kasus di RPH Sapuran KPH Kedn Selatan )
Oleh
OKKY DANUZA
A 23.1277
.JURUSAN ILMU
- ILMU
S O S I A L EKONOMI PERTANIAM
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN B 0 6 0 R
1 9 9 1
R I N G K A S A N
DANUZA.
OICKY
Analisa Pemasaran Kapulaga di
Jawa
Dalam
Upaya Pengembangannya di Proyek Perhutanan
Studi
Kasus
Selatan.
di
RPH
Sapuran
BKPH
Ngadisono
Tengah
Sosial,
KPH
Kedu
(Di bawah bimbingan Ir. W. H. Limbong MS.)
Pelaksanaan
perhutanan
sosial
menerapkan
sistem
manajemen hutan dengan pola tanaman campuran antara
tanaman
hutan dan tanaman pertanian.
Tanaman
pertanian
pada umumnya adalah jenis tanaman yang tidak tahan
dap naungan sehingga untuk masa yang akan datang
kan
tanaman yang tahan naungan agar
jenis
terha-
diperlu-
kelangsungan
proyek
ini terjamin dan penghasilan petani peserta terjamin.
Salah satu tanaman yang direkomendasikan untuk dikembangkan adalah kapulaga.
Tanaman ini secara teknis
tahan
akan naungan dan dapat ditanam di lahan yang kurang subur.
Penelitian
Sosial
ini
dilakukan
pada
proyek
Perhutanan
dl RPH Sapuran, BKPH Ngadisono, KPH Kedu
Kabupaten Wonosobo.
Sebagai pembanding diambil
Selatan,
Kabupaten
Purworejo yang merupakan sentra kapulaga terdekat.
Perkembangan tanaman kapulaga di Jawa Tengah terlihat
adanya
peningkatan
dengan
penurunan produksi. Pengamatan di lapangan
jukkan
adanya suatu perbedaan yang mencolok dimana
gian
petani
luas areal
kapulaga
dan instansi pemerintah
yang
termasuk
dibarengi
menunseba-
Perhutani
kapulaga
sementara petani kapulaga yang
lama
membiarltan
tanamannya tidak terurus.
Penawaran
kapulaga
untuk
Wonosobo
sebagai
daerah
pengembangan kapulaga banyak dipengaruhi oleh harga
laga
harqa
tanaman obat lain dan biaya
faktor
kapu-
produksi
sedangkan untuk Purworejo ha1 ini sedikit pengaruhnya.
Purworejo
terdapat
hubungan
yanq
negatif
dengan
lahan, ha1 ini merupakan akibat dari dibongkarnya
Di
luas
tanaman
yang tidak produktif.
Perkembangan permintaan pabrik jamu jauh lebih stabil
dibandinq
dengan permintaan ekspor.
Dilihat dari
trend ternyata permintaan pabrik jamu meningkat
fungsi
sementara
ekspor Jawa Tengah walaupun menunjukkan trend yang meningkat (hasil regresi) tetapi terlihat pada tahun 1989 menurun dengan drastis.
Permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga lebih banyak
dipengaruhi
dibandingkan
oleh
pertumbuhan industri jamu
dengan harga-harga.
itu
Baik harga
sendiri
bahan
jamu
lain naupun harqa kapulaga dapat dikatakan tidak mempengaruhi
permintaan pabrik jamu terhadap kapulaga.
karena
Hal
kedudukan kapulaga yang merupakan bahan baku
ini
pen-
ting dan hampir tidak dapat digantikan.
Permintaan
luar negeri terhadap
kapulaga
sangat ditentukan kondisi internasional.
Indonesia
Ekspor Indonesia
akan meningkat jika ada gangguan supply di negara produsen
utama, kapulaga Indonesia kalah bersaing dari segi
tas dengan kapulaga negara produsen lain.
kuali-
Secara
besar.
umum
Dalam
informasi
secara
ha1
harga
langsung
pedagang
besar.
tingkat
desa
pasar kapulaga dikuasai
ini
pedagang
tidak
Walaupun
pedagang
besar
adalah
sumber
dan
penentuan
harga
ditentukan
oleh
bagi semua pelaku
dan
oleh
langsung
sepintas
sampai kecamatan adalah
struktur
pasar
bersaing
di
sempurna
tetapi sesungguhnya adalah oligopsoni.
Harga
kecuali
untuk
harga ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan yang
tidak
nyata.
musim
kapulaga
mengalami
penurunan
Melihat pergerakan harga bulanan ternyata pengaruh
cukup
kuat dalam penentuan
Kecenderungan
harga.
harga akan naik pada saat musim kemarau karena pada
ini
musim
panen kapulaga berkurang.
Harga
kapulaga
banyak
internasional, pedagang
dipengaruhi
besar
dalam
oleh
pasaran
menentukan
harga
berpatokan pada pasar internasional.
Dalam
Sosial
yaitu
upaya
diajukan
pengembangan
kapulaga
beberapa alternatif
di
pola
Perhutanan
pengembangan,
(1) Kerja sama dengan pabrik jamu; (2)
Pembentukan
lembaga pemasaran bersama; (3) Pengembangan jenis kapulaga
sabrang.
ANALISA PEMASARAN KAPULAGA DI JAWA TENGAH
DALAM UPAYA PENGEMBANGANNYA
PADA PROYEK PERHUTANAN SOSIAL
(Studi Kasus d i RPH Sapuran KPH Kedu Selatan)
oleh :
OKKY DANUZA
A 23 1277
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT-PERTANIAN BOGOR
1991