O l i m p i a d e S a i n s N a s i o n a l | 2 0 1 6
M. Rizal Amsar
Fot o : M. Rizal Amsar
Emas Target Kedua, Pengalaman Yang Utama
Mulai dari seleksi kabupaten sampai Provinsi, itu sudah sangat cukup bagi
saya untuk menghadapi OSN Tahun 2016 kali ini.
Bagi saya, medali emas adalah target kedua, pengalaman yang paling
utama.
Bercita-Cita Menjadi Programmer Dengan prestasi yang saya dapat dari
Olimpiade Sains Kabupaten OSK dan Olimpiade Sains Provinsi OSP,
saya lebih giat dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti OSN ini.
Memang, soal-soal OSN susah dan rumit. Tapi saya tidak putus asa
dalam mencapai cita-cita. Saya akan terus giat berlajar dan selalu
semangat untuk mencapai cita-cita menjadi seorang programmer.
Donny Valentinus Chiara
Siswa SMAK Immanuel Pontianak, Kalimantan
Barat. Peserta OSN tingat SMA bidang Informatika.
KOMPUTER
Panji Ramadhan
Siswa SMAN 3 Pangkalanbun Kotawaringin
Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Peserta OSN tingat
SMA bidang Informatika.
Tetap Semangat Meski Harus Naik Turun Bukit
Untuk mendapatkan informasi dan materi guna persiapan OSN, saya
harus naik turun bukit, dan berjalan kaki kurang lebih 1 jam, melalui
perbuktin untuk sampai ke lokasi yang ada koneksi internet.
Bagi saya, OSN merupakan ajang untuk dapat memotivasi peserta
didik untuk lebih giat belajar dan mencapai cita-cita yang diinginkan.
Gregorius Yoseph Laba
siswa SMAN 1 Nubatukan, Lembata, NTT. Peserta
OSN tingat SMA bidang Informatika.
O l i m p i a d e S a i n s N a s i o n a l | 2 0 1 6 Fot
o R ober
t
Fot o R
ober t
SOAL TEORI DI LUAR PREDIKSI
D
imas Ahmad Rizaldi, peserta Olimpiade Sains Nasional OSN tingkat SMA bidang Geograi
merasa bahwa soal-soal Geograi yang diujikan di luar prediksi yang telah ia buat jauh-jauh hari.
”Soal-soal yang ditanyakan dalam ujian teori tadi di luar perkiraan saya, saya cukup mengalami
kesulitan, terutama pada pertanyaan mengenai bahasa-bahasa yang terdapat di Eropa, tapi
mudah-mudahan besok pada ujian praktek saya akan lebih siap,” ujar Dimas di SMA 3 Palembang,
Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa 17 Mei 2016.
Menyadari bahwa soal-soal teori Geograi dalam OSN XV tidak mudah ditaklukkan, Dimas tidak ingin
terlalu tinggi menetapkan target. Sesuai keadaan, ia hanya mentargetkan medali perunggu.
“Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan medali perunggu pada bidang geograi ini, karena pada
pelaksanaan OSN tahun-tahun sebelumnya Provinsi Sulawesi Selatan belum pernah mendapatkan
peringkat juara di bidang ini,” kata Dimas yang kini duduk di kelas XI MIPA SMAN 2 Tinggimoncong,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sebelum terpilih sebagai duta OSN dari Provinsi
Sulawesi Selatan, Dimas telah mengikuti tahapan seleksi OSN. Terakhir ia berhasil menjadi juara
satu pada seleksi di itngkat provinsi. Robert L. Tenggara
GEOGRAFI
O l i m p i a d e S a i n s N a s i o n a l | 2 0 1 6 Fot
o :Seno A ji
Fot o :Must
ofik
L
Muhammad F a d l u l
Hadi Wibawa, p e s e r t a
O l i m p i a d e Sains Nasional
OSN tingkat SMA bidang Ekonomi dari
SMAN 1 Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB, sangat
optimis dapat meraih juara. Pasalnya, ia telah membuat
makalah yang membahas tentang perekonomian syariah.
Hadi mengatakan, makalahnya tersebut tak mungkin sempurna
tanpa dukungan dari orangtua, guru, dan teman-teman serta
dukungan dana dari pemerintah. Karena itu, Hadi menyampaikan
ucapan terima kasih atas do’a
BERMODAL MAKALAH, HADI OPTIMIS JUARA
dan dukungan dari orangtua, guru dan teman-teman serta dari
seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kota Mataram dan Provinsi NTB.
Menurut Hadi, Dinas Pendidikan Kota Mataram dan Dinas
Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah melakukan
pembinaan selama 5 hari, bekerjasama dengan Institut
Teknologi Bandung. Selama pembinaan itu, ia memperoleh
materi antara lain mengenai mikro dan makro akuntansi,
ekonomi syariah, bank central, OJK, dan lainnya.
Hadi menceritakan, sistem perekonomian syariah yang
saat ini sedang populer, belum banyak diminati di Provinsi
Nusa Tenggara Barat, karena ada kekuatiran akan ditinggalkan
oleh investor. “Ada pendapat dari beberapa pengusaha bahwa jika
diterapkan sistem perekonomian syariah, maka akan mengurangi
investor asing menanamkan modalnya ke Lombok khusus
pada sektor pariwisata,” ujar Hadi, di palembang Sport
Convention Center PSCC, Senin, 16 Mei 2016.
Di akhir wawancara, Hadi mengatakan bahwa anak
Indonesia harus optimis meraih mimpi yang setinggi-tingginya.
Mustofik Slamet
EKONOMI
O l i m p i a d e S a i n s N a s i o n a l | 2 0 1 6 Fot
o :M. A dib Minanur
okhim
MATEMATIKA AJARKAN PERSPEKTIF ALTERNATIF
Reynan Henry Tandoyo William Kho
B
agi sebagian siswa, Matematika merupakan mata pelajaran yang dihindari. Alasannya,
karena Matematika rumit dan membutuhkan pemikiran yang jeli serta teliti. Namun hal ini tidak
berlaku bagi William Kho dan Reynan Henry Tandoyo, peserta Olimpiade Sains Nasional OSN XV tingkat
SMA bidang Matematika. Bagi kedua siswa asal SMA Kristen Petra 1 Surabaya, Provinsi Jawa Timur
ini, Matematika merupakan mata pelajaran yang menyenangkan, bahkan mengajarkan perspektif
alternatif dalam memecahkan sebuah masalah. “Menurut saya, tiap soal dalam Matematika itu
tidak hanya satu solusi. Misalkan, dalam geometri itu kan banyak teorema-teorema, nah tiap soal itu
bisa dikerjakan dengan teorema A, atau teorema B,” ujar William di Palembang Sport Convention
Center, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Senin, 16 Mei 2016.
William mencontohkan penjumlahan 14 x 59 + 14 x 31, yang menurutnya bisa dilakukan dengan
dua cara. Pertama, dijumlah terlebih dahulu baru kemudian dikalikan. Kedua, dikali terlebih dahulu,
dan kemudian dijumlahkan. “Nah biasanya, jawaban dilakukan melalui
pengkalian langsung dan kemudian dijumlah. Padahal soal itu bisa dipecahkan dengan cara lain
dengan memfaktorkan 14 dulu, baru kemudian dijumlah,” tutur William, yang diamini Reynan.
Menurut William, di Matematika ada teori yang disebut kombikatorik, yang memberi peluang bagi
orang untuk menggunakan teori lain saat teori pertama gagal memecahkan persoalan.
Integritas Datang dari Diri Sendiri Sementara itu, ketika ditanya tentang integritas
dalam dunia sains, Reynan mengatakan bahwa integritas merupakan syarat mutlak bagi seseorang
yang menekuni dunia sains. “Kalau dalam dunia sains, bila ada yang menjiplak itu langsung
dicoret,” ujarnya. Reynan menambahkan, kejujuran merupakan
perilaku yang berasal dari diri sendiri. “Ilmuan yang berintegritas itu kan dari diri sendiri ya.
Bukan masalah di sainsnya. Jadi masalah moral orangnya,” pungkasnya.
Di akhir perbincangan, Reynan berharap agar pemerintah lebih memperhatikan keberlanjutan
para saintis muda. “Meski banyak orang Indonesia yang pandai
dalam sains, namun perlu ada perhatian lebih dari pemerintah,” ujar siswa yang ingin ada tali
silaturahmi antaralumni pasca OSN XV di Kota Palembang.
M. Adib Minanurokhim