WILAYAH PEMUNGUTAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI SANKSI ADMINISTRASI PENAGIHAN KEDALUWARSA PENAGIHAN

BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Izin Usaha Perikanan ditetapkan sebagai berikut: a. Usaha Penangkapan 1. Penangkapan ikan cakalang, tuna, tongkol, layang dan sejenisnya; - Kapal Kapasitas 5 10 GT Rp. 600.000 Tahun 2. Penangkapan ikan Kakap, Sunu, Kerapu, Lobster, Udang, Cumi–cumi, Gurita dan sejenisnya : - Kapal Kapasitas 5 10 GT Rp. 450.000 Tahun 3. Penangkapan ikan pelagis Tembang, Baronang, Kembung, Teri dan sejenisnya : - Kapal Kapasitas 5 10 GT Rp. 500.000 Tahun b. Usaha Perikanan Budidaya ikan air tawar, air payau dan air laut: 1. Budidaya ikan air tawar - Budidaya kolam air tenang dengan areal lahan lebih dari 2 ha perhektar Rp. 400.000Tahun - Budidaya kolam air deras dengan areal lahan lebih dari 5 ha perhektar Rp. 100.000Tahun 2. Budidaya air payau semi intensif - Semi Intensif Rp. 500.000Tahun - Intensif Rp. 600.000Tahun 3. Budidaya rumput laut a Lepas dasar lebih dari 20 dua puluh unit dengan ketentuan 1 unit berukuran 100x5 m2 Rp. 300.000Tahun b Rakit Apung lebih dari 20 dua puluh unit dengan ketentuan 1 unit = 20 rakit, 1 rakit berukuran 5x2,5 m2 Rp. 350.000Tahun c Long Line lebih dari 2 dua unit dengan ketentuan 1 unit berukuran 1 satu ha Rp.400.000Tahun 4. BudidayaPembesaran ikan di Karamba Jaring Apung KJA - Keramba jarring apung lebih dari 4 empat unit dengan ketentuan 1 unit = 4x7x2,5 m3 Rp.400.000Tahun 5. Budidaya Mutiara dengan menggunakan lebih dari 10 sepuluh unit keramba jarring apung, dengan ketentuan 1 unit = 4 kantong ukuran 3 x 3 x 3 m3kantong kepadatan antara 300-500 ekor perkantong Rp. 700.000Tahun c. Usaha Pembenihan 1. Pembenihan ikan air tawar dengan areal lahan lebih dari 0,75 hektar Rp. 500.000Tahun 2. Pembenihan udang galah : a Di air payau dengan areal lahan lebih dari 0,5 hektar Rp. 400.000Tahun b Di air laut dengan areal lahan lebih dari 0,5 hektar Rp. 450.000Tahun 3. Pembenihan udang windu : a Benih 1 – 4 Juta ekor Rp. 500.000Tahun b Benih 4 Juta ekor Rp. 550.000Tahun 4. Pembenihan mutiara kapasitas a 1 - 5 Juta ekor Rp. 600.000Tahun b 5 Juta ekor Rp. 700.000Tahun d. Surat Izin Penangkapan Ikan SIPI terdiri dari : - Purse seine Pukat cincin Pelagis Kecil Rp. 35.000GTTahun - Pole and line Huhate Rp. 30.000GTTahun - Gill net Jaring insang Rp. 20.000GTTahun - Beach seine Pukat pantai Rp. 17.500GTTahun - Tuna long line Rawai Tuna Rp. 55.000GTTahun - Bottom long line Rawai Dasar Rp. 35.000GTTahun - Trolling Pancing Tonda Rp. 33.000GTTahun - Hend Line Tuna Pancing Ulur Rp. 45.000GTTahun - Bagan Apung Rp. 35.000GTTahun - Bagan Tancap Rp. 20.000GTTahun e. Surat Izin Kapal Pangangkut Ikan SIKPI - Kapal Motor 5 10 GT Rp. 350.000Tahun

BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 9 Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerah.

BAB VIII PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Bagian Kesatu Tata cara Pemungutan Pasal 10 1 Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan. 2 Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. 3 Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat berupa karcis, kupon dan kartu langganan. 4 Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Tata cara Pembayaran dan Penyetoran Pasal 11 1 Hasil pungutan retribusi disetor ke kas daerah melalui bendahara khusus penerima dinas paling lama 1 x 24 jam. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB IX SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 12 1 Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. 2 Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didahului dengan surat teguran.

BAB X PENAGIHAN

Pasal 13 1 Pengeluaran Surat TeguranSurat PeringatanSurat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan 7 tujuh hari sejak jatuh tempo pembayaran. 2 Dalam jangka waktu 7 tujuh hari setelah tanggal Surat TeguranSurat PeringatanSurat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusi terutang. 3 Surat TeguranSurat PeringatanSurat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. 4 Tata cara penagihan retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XI KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 14 1 Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 tiga tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali jika wajib retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi. 2 Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tertangguh jika: a. Diterbitkan surat teguran;atau b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi, baik langsung maupun tidak langsung. 3 Dalam hal diterbitkan surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya surat teguran tersebut. Pasal 15 1 Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan. 2 Bupati menetapkan keputusan penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 3 Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XII KEBERATAN