Pengelolaan Pemanenan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di Kebun Ngobo Ungaran dan Kebun Balong-Beji Jepara, PTP Nusantara IX Jawa Tengah
TRI WIJAYANTI. Pengelolaan Pemanenan Tanaman Kakao (Theob~onln
cncno L.) di Kebun Ngobo Ungaran dan Kebun Balong
-
Beji Jepara, PTP
Nusantara IX Jawa Tengah (Di bawah bimbingan ADE WACHJAR).
Kegiatan
magang
dilakukan
dengan
tujuan
umum
antara
lain
meningkatkan relevansi keterkaitan dan kesesuaian antara proses pendidikan
dengan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memahami dan menghayati proses kerja yang nyata, sedangkan tujuan khususnya
adalah untuk melengkapi pengetahuan teori tentang kakao yang telah diperoleh
penulis, menganalisa beberapa masalah dan pemecahannya serta mendapatkan
pengalaman dan keterampilan kerja bagi penulis khususnya di kebun kakao.
Icegiatan magang dilaksanakan di Kebun Balong - Beji, Jepara pada
tanggal 20 Maret - 20 April 2000 dilanjutkan di Icebun Ngobo, Ungaran pada
tanggal 20 April - 20 Juli 2000. Metode yang digunakan adalah metode kerja
aktif, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Mahasiswa bekerja
secara langsung di kebun sesuai dengan status yang ada, yaitu sebagai buruh
harian lepas, pendamping mandor, pendamping mandor besar, pendamping sinder
afdeling dan sebagai pendamping sinder kepala Data diperoleh dari pengamatan
dan kerja langsung di lapang, wawancara dan diskusi dengan staf, karyawan dan
pekerja kebun, laporan manajemen, studi dokumentasi serta studi pustaka yang
ada. Analisis data dilakukan secara sederhana yaitu dengan analisis deskriptif
(prosentase, rata-rata, penjumlahan dan perbandingan)
Berdasarkan pengamatan di lapang diperoleh hasil bahwa kegiatan
budidaya dan pengolahan kakao di Afdeling Jatirunggo telah dilakukan dengan
baik, walaupun belum optimal. Pembibitan dan pemeliharaan dilaksanakan
dengan melihat kondisi keuangan yang ada. Kegiatan panen dan pengolahan
dilakukan dengan menekan biaya produksi serendah mungkin. Tenaga kerja yang
ada digunakan untuk beberapa kegiatan kebun yang berbeda.
L-
Kegiatan panen di Afdeling Jatirunggo telah berlangsung baik walaupun
masih ada sedikit kekurangan. Rotasi panen yang dijalankan masih kurang tepat,
cncno L.) di Kebun Ngobo Ungaran dan Kebun Balong
-
Beji Jepara, PTP
Nusantara IX Jawa Tengah (Di bawah bimbingan ADE WACHJAR).
Kegiatan
magang
dilakukan
dengan
tujuan
umum
antara
lain
meningkatkan relevansi keterkaitan dan kesesuaian antara proses pendidikan
dengan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memahami dan menghayati proses kerja yang nyata, sedangkan tujuan khususnya
adalah untuk melengkapi pengetahuan teori tentang kakao yang telah diperoleh
penulis, menganalisa beberapa masalah dan pemecahannya serta mendapatkan
pengalaman dan keterampilan kerja bagi penulis khususnya di kebun kakao.
Icegiatan magang dilaksanakan di Kebun Balong - Beji, Jepara pada
tanggal 20 Maret - 20 April 2000 dilanjutkan di Icebun Ngobo, Ungaran pada
tanggal 20 April - 20 Juli 2000. Metode yang digunakan adalah metode kerja
aktif, metode pengumpulan data dan metode analisis data. Mahasiswa bekerja
secara langsung di kebun sesuai dengan status yang ada, yaitu sebagai buruh
harian lepas, pendamping mandor, pendamping mandor besar, pendamping sinder
afdeling dan sebagai pendamping sinder kepala Data diperoleh dari pengamatan
dan kerja langsung di lapang, wawancara dan diskusi dengan staf, karyawan dan
pekerja kebun, laporan manajemen, studi dokumentasi serta studi pustaka yang
ada. Analisis data dilakukan secara sederhana yaitu dengan analisis deskriptif
(prosentase, rata-rata, penjumlahan dan perbandingan)
Berdasarkan pengamatan di lapang diperoleh hasil bahwa kegiatan
budidaya dan pengolahan kakao di Afdeling Jatirunggo telah dilakukan dengan
baik, walaupun belum optimal. Pembibitan dan pemeliharaan dilaksanakan
dengan melihat kondisi keuangan yang ada. Kegiatan panen dan pengolahan
dilakukan dengan menekan biaya produksi serendah mungkin. Tenaga kerja yang
ada digunakan untuk beberapa kegiatan kebun yang berbeda.
L-
Kegiatan panen di Afdeling Jatirunggo telah berlangsung baik walaupun
masih ada sedikit kekurangan. Rotasi panen yang dijalankan masih kurang tepat,