Pengelolaan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) dengan Aspek Khusus Pemangkasan Di Kebun Ngobo, PTP Nusantara IX, Semarang, Jawa Tengah

RINGKASAN
MARIHOT JIMMY TAMPUBOLON. Pengelolaan Tanaman Kakao
(Tlzeobromn cncno L.) Dengan Aspek Khusus Pemangkasan Di Kebun Ngobo,
PTP Nusantara M,Semarang, Jawa Tengah (Dibimbing oleh HARIYADI
dan AN1 KURNIAWATI).
Data untuk penulisan skripsi ini diperoleh dari Kebun Ngobo Ungaran dan
Icebun Balong - Beji Jepara, PTP Nusantara IX, Jawa Tengah melalui kegiatan
magang selama empat bulan, yaitu mulai 20 Maret - 20 Juli 2000. Tujuan magang
secara umum adalah untuk meningkatkan pengalaman dan keterampilan teknis
mengenai kakao, menambah ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah dan
turut membantu memberikan alternatif pemecahan masalah yang terjadi sebagai
bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu
kakao. Secara khusus kegiatan magang bertujuan untuk mengamati serta
mempelajari kegiatan pemangkasan yang dilakukan di lapangan.
Metodologi yang digunakan adalah praktek kerja langsung di lapangan,
diskusi dengan nara sumber, investigasi data dan melakukan analisa statistik
sederhana. Data primer diperoleh melalui praktek kerja sebagai karyawan harian
lepas, mandor, mandor besar, sinder kebun dan sinder kepala. Icemudian penulis
mengadakan pengamatan terhadap aspek khusus dan berdiskusi dengan para
pekerja. Data sekunder diperoleh dari investigasi data (laporan) berkala
perkebunan serta studi pustaka dari berbagai sumher yang berhubungan. Analisa

statistik yang digunakan yaitu metode jumlah total, rataan dan persentase,
kemudian membandingkannya dengan data standar yang ada.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kegiatan budidaya kakao dan
pengolahannya belum dilakukan secara optimal sesuai standar, walaupun hasilnya
sudah cukup baik. Pada pembibitan kakao, tanah yang dipakai tidak dicampur
pupuk terlebih dahulu namun demikian keberhasilannya mencapai 96 %. Kegiatan
pemeliharaan dilakukan dengan melihat kondisi keuangan yang ada, sehingga
pemeliharaan dilakukan dengan standar perlakuan serendah mungkin. Kegiatan
panen dan pengolahan juga dilakukan dengan menekan biaya, yaitu dengan cara
rnenggunakan tenaga kerja seminimal mungkin, sehingga pekerja dapat
mengerjakan beberapa bagian dalam proses panen atau pengolahan tersebut.
Pemangkasan yang dilakukan di Kebun Ngobo belum semuanya
memenuhi standar. Masih ada alat yang kurang sesuai tetapi tetap digunakan,
misalnya untuk memotong cabang yang besar menggunakan gantol (pisau
bergalah) yang mengakibatkan luka pada sisa cabang yang ditinggalkan. Bentuk
pohon yang dipangkas belum berbentuk standar (piramida terbalik). Cabang dan
daun saling menutupi satu dengan yang lain sehingga keadaan lembab dan tidak
semua daun menerima sinar matahari. Hal yang sudah cukup baik adalah waktu
dan frekuensi pemangkasan. Pemangkasan berat dilakukan maksimal satu tahun
sekali yaitu sebelum pembungaan besar dan untuk pemangkasan ringan atau

sedang dilakukan rutin dengan rotasi enam kali setahun.
Dari hasil pengamatan terhadap aspek pemangkasan disimpulkan bahwa
jenis dan ketajaman alat pangkas, keterampilan pekerja, waktu dan intensitas
pemangkasan serta sistem manajemen mempengaruhi keberhasilan pangkasan.

PENGELOLAAN TANAMAN KAKAO
(Tlteobromn cacno L.)

DENGAN ASPEK KHUSUS PEMANGKASAN
DI KEBUN NGOBO PTP NUSANTARA IX,
SEMARANG, JAWA TENGAH

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Faltultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Marihot Jimmy Tampubolon
A01496024

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000