Gambar 2.7 Representasi kurva bahu
2.2.4. Kelebihan sistem fuzzy Menurut Kusumadewi 2003 kelebihan sistem fuzzy antara lain :
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti
2. Logika fuzzy sangat fleksibel
3. Logika fuzzy mempunyai toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linier yang sangat kompleks.
5. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
6. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
7. Penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
8. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar
secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
2.3. Penyakit Jantung
Jantung sangat penting bagi manusia, oleh karena itu manusia harus menjaga kesehatan jantungnya. Jika jantung tidak sehat, maka akan menimbulkan penyakit jantung yang dapat
menyebabkan kematian. Jantung merupakan satu-satunya organ tubuh yang memompa darah keseluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh. Penyakit jantung lebih sering disebut serangan jantung yaitu merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya
Universitas Sumatera Utara
terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab utamanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya
mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras yang disebabkan oleh lemak, kolesterol maupun zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang
mengandung Phenol Propano Alanin ppa yang banyak ditemui dalam obat-obatan seperti decolgen dan nikotin.
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam
rongga thoracic, di balik tulang dada sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama pericardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel
sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan
jantung. Belakangan ini sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seorang sedang
beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung yang
melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olahraga. Dalam banyak pasien, serangan jantung muncul setelah aktivitas tubuh yang tidak biasa,
emosi, kedinginan, makan berat, atau situasi apa saja yang membuat jantung bekerja lebih keras daripada biasanya. Hal ini sebenarnya tidak menyebabkan serangan jantung, tapi ada
hubungannya. Namun dalam banyak kasus, serangan dapat terjadi saat orang tersebut sedang beristirahat.
2.3.1. Gejala penyakit jantung Menurut buku Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, tanda dan gejala penyakit
jantung yang sering ditemukan pada pengambilan riwayat penderita penyakit jantung, yaitu: 1.
Angina, atau nyeri dada akibat kekurangan oksigen atau iskemia miokardium. 2.
Dispnea, atau kesulitan dalam bernafas akibat meningkatnya usaha bernafas yang ada hubungannya dengan kongesti pembuluh pulmonary dan perubahan kemampuan
Universitas Sumatera Utara
pengembangan paru-paru; ortopnea, atau kesulitan bernafas pada posisi berbaring. Dispnea paroksismal nokturnal, atau serangan yang terjadi pada waktu istirahat di malam hari akibat
payah ventrikel jantung. 3.
Palpitasi, atau merasakan denyut jantung sendiri karena perubahan dalam kecepatan denyut, keteraturan atau kekuatan kontraksi jantung.
4. Edema perifer atau pembengkakan yang disebabkan timbunan cairan di ruang-ruang
interstisial. Penimbunan cairan ini nyata sekali di daerah yang menggantung akibat pengaruh gravitasi dan didahului oleh bertambahnya berat badan.
5. Sinkop, atau kehilangan kesadaran sesaat akibat aliran darah serebral yang kurang memadai.
6. Kelelahan dan kelemahan, biasanya diakibatkan curah jantung yang rendah dan perfusi
perifer yang berkurang.
2.3.2. Faktor penyebab penyakit jantung Adapun secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit
jantung antara lain : kelainan jantung bawaan, gangguan pada fungsi kerja katup jantung dan terganggunya pembuluh koroner yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Dari ketiga hal tersebut, penyakit jantung yang umunya ditakuti adalah jantung koroner karena menyerang pada usia produktif dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga
kematian mendadak. Faktor-faktor diatas erat kaitannya dengan pola konsumsi dan kehidupan yang bersangkutan, diantaranya :
1. Merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun.
2. Sering mengkonsumsi makanan jenis lemak kolesterol tinggi.
3. Menderita tekanan darah tinggi.
4. Menderita penyakit kencing manis diabetes.
2.3.3. Diagnosa penyakit Dalam mendiagnosa seorang pasien menderita penyakit jantung atau tidak, dibutuhkan beberapa
keterangan antara lain: melalui anamnesis wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang menggunakan alat.
Universitas Sumatera Utara
1. Anamnesis wawancara
Seperti biasa bila anda diperiksa dokter, ia akan mulai bertanya melakukan anemnesa mulai dari keluhan anda sampai semua hal yang berkaitan dengan penyakit jantung. Keluhan yang
terpenting adalah nyeri dada. Dokter akan bertanya cukup detail mengenai hal ini, seperti apakah nyerinya, kapan dirasakan, berapa lama, di dada sebelah mana, apakah menjalar. Nyeri dada
yang dirasakan seperti ditindih beban berat, ditusuk-tusuk, diremas, rasa terbakar adalah yang paling sering dilaporkan. Walaupun bisa saja dirasakan berbeda. Biasanya nyeri dirasakan di
dada kiri dan menjalar ke lengan kiri. Setelah itu dokter akan menanyakan semua faktor risiko penyakit jantung, antara lain: apakah anda merokok, menderita darah tinggi atau penyakit gula
diabetes, pernahkah memeriksakan kadar kolesterol dalam darah, dan adakah keluarga yang menderita penyakit jantung dan faktor resikonya.
2. Pemeriksaan Fisik
Pada awal pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan stetoskop, untuk mengetahui kelainan jantung lain yang mungkin ada. Selain umur, untuk mendiagnosis pasien yang mungkin
menderita penyakit jantung, maka dibutuhkan beberapa pemeriksaan fisik lain, yaitu : pemeriksaan sakit dada yang dirasakan chest pain, tekanan darah tinggi trestbps, jumlah
denyut jantung thalach, kolesterol chol dan gula darah FBS Umur
Menurut World Health Organization WHO klasifikasi umur terbagi dalam 4 kategori berikut sesuai pada Tabel 2.2 :
Tabel 2.2. Klasifikasi Umur Kategori
Umur tahun
Usia Pertengahan 45-59
Lanjut Usia 60-74
Lanjut Usia Tua 75-90
Usia Sangat Tua 90
Universitas Sumatera Utara
Chest Pain. Chest pain merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa parah sakit dada
yang dirasakan oleh pasien. Jenis sakit dada ini sendiri diklasifikasikan dalam 4 kelompok yang dapat terlihat dalam Tabel 2.3 :
Tabel 2.3. Klasifikasi Chest Pain Kategori
Waktu menit
Typical Angina 5-10
Atypical Angina 10-30
Asymptomatic 30-60
Non Angina 60
Trestbps. Trestbps atau biasa disebut dengan tekanan darah tinggi hipertensi. Hipertensi sering terjadi
tanpa gejala, sehingga kebanyakan pasien tidak menyadari meskipun beberapa tanda sudah dirasakan seperti pusing ataupun dada sering berdebar. Tekanan darah tinggi ini diklasifikasikan
dalam 6 kelompok pada Tabel 2.4 :
Tabel 2.4. Klasifikasi Trestbps Kategori
Batas Tekanan mmHg
Normal 13085
Normal Tinggi 130-13985-89
Stadium 1 Hipertensi Ringan 140-15990-99
Stadium 2 Hipertensi Sedang 160-179100-109
Stadium 3 Hipertensi Berat 180-209110-119
Stadium 4 Hipertensi Maligna 210210
Thalach. Thalach yaitu pemeriksaan jumlah denyut jantung yang biasanya dilihat dalam hitungan x menit
dengan beberapa kali denyutan. Thalach diklasifikasikan dalam 3 kelompok dalam Tabel 2.5 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Klasifikasi Thalach Kategori
Denyut Jantung kalimenit
Bradikarbi 80
Normal 80-100
Takikarbi 100
Kolesterol Chol atau kolesterol, pemeriksaan kolestero, biasanya dilakukan di laboratorium bersamaan
dengan pemeriksaan gula darah. Kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah dapat menimbulkan endapan-endapan yang menempel pada dinding pembuluh darah kemudian
membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung. Oleh karena itu pemeriksaan kolesterol sangatlah penting. Tabel 2.6 menunjukkan
pengklasifikasian kategorinya berdasarkan kadar kolesterol :
Tabel 2.6. Klasifikasi Kolesterol
FBS Fasting Blood Sugar Fasting Blood Sugar FBS atau biasa disebut dengan kadar glukosa gula darah saat puasa. Fbs
diklasifikasikan dalam 2 kelompok pada Tabel 2.7 :
Tabel 2.7. Klasifikasi Fbs Kategori
Kadar Kolesterol mgdl
Desirable 200
Borderline 200-239
Tinggi 240
Kategori FBS mgdl
Tinggi 120
Rendah ≤120
Universitas Sumatera Utara
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan tergantung kebutuhan, beberapa jenis pemeriksaan dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung dan menentukan derajatnya, dari yang sederhana
sampai yang invasif sifatnya. Pemeriksaan penunjang antara lain EKG Elektrokardiogram, foto rontgen dada dan pemeriksaan laboratorium.
2.5 Penelitian Sebelumnya