Pembentukan Kayu Teras Acacia mangium Wild
RINGKASAN
R i v a n n y F i t h r i . E 311200. P e m b e n t u k a n K a y u T e r a s A c a c i a mangium
W i l l d . D i b a w a h bimbingan Ir.1 K e t u t N u r i d j a P a n d i t , M S .
Dalam pembentukan dan perkembangannya pohon dipengaruhi
oleh
faktor
genetik,
umur
dan
lingkungan.
Faktor-faktor
tersebut mengakibatkan adanya variasi sifat anatomi yang besar
diantaranya
adalah
kayu
teras
(sapwood).
Kayu teras merupakan bagian kayu yang telah mati
tetapi
(heartwood) dan
masih
berfungsi
kayu
untuk
gubal
secara
fisiologis
menunjang
pohon.
Kayu teras ini mempunyai sifat stabilitas dimensi yang
lebih tinggi, lebih indah dekoratifnya dan keawetan yang lebih
tinggi
dibanding
Disebutkan pula
antara
bagian
kayu
bahwa
kayu
(Anonymous, 1998).
teras
gubal
mempunyai
pada
teras
(Haygreen dan
Bowyer,
kayu jati peningkatan
dan
kayu
gubal
teras
tiap
keawetan
sangat menyolok
Berdasarkan ha1 tersebut, ternyata kayu
nilai
ekonomis
yang
lebih
tinggi
digunakan sebagai bahan baku industri perkayuan.
kayu
1982).
jenis
kelangkaan kayu maka
kayu
adalah
khas.
untuk
Pembentukan
Seiring
pemerintah menggalakan HTI.
dengan
PT. Musi
Hutan Persada adalah HTI yang seluruh areal kerjanya ditanami
Acacia
raangium W i l l d .
Oleh karena itu dilakukan penelitian
mengenai pembentukan kayu teras A c a c i a manqium W i l l d .
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
perubahan-
perubahan yang terjadi dalam pembentukan kayu teras A c a c i a
waktu yang tepat tentang pembentukannya dan
manqium W i l l d ,
sifat-sifat kayu teras pada A c a c i a
mangium W i l l d
terutama
warna, kadar air, penyusutan dan berat jenis.
Bahan yang digunakan adalah jenis kayu A c a c i a mangium
W i l l d umur 1 ,
Hutan
3 dan 5 tahun yang diperoleh dari HPHTL PT Musi
Persada.
menebang
Pengambilan
dan membuat
sampel
dilakukan
lempengan setebal 10 cm.
dengan
cara
Pengamatan
perubahan warna dilakukan secara makroskopis, sedangkan untuk
pengujian
perubahan
sifat
fisis
yang
meliputi
kadar
air,
penyusutan dan berat
jenis dilakukan di
didasarkan pada ASTM
D 143-52.
laboratorium yang
Rancangan percobaaan yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok. Model rancangan acak
kelompok tersebut adalah : ABC
model
tersebut
dilakukan
=
+. B +
p + A
analisis
sidik
E.
Berdasarkan
ragam.
Kemudian
dilakukan uji Duncan pada tingkat kepercayaan 99% dan 95%.
Perubahan warna kayu teras pada umur 1, 3 dan 5 tahun
adalah coklat muda, coklat dan coklat tua sedangkan kayu gubal
berwarna putih berangsur-angsur menjadi kuning.
Persentase
kayu teras semakin meningkat berdasarkan kenaikan umur pohon.
Sedangkan persentase kayu gubal menurun berdasarkan kenaikan
umur pohon.
Persentase kayu teras dan kayu gubal pada umur 1,
3 dan 5 tahun adalah 4,51%
dan 67,15%.
;
12,49%
;
32,85%
;
95,49%
;
87,51%
Dari hasil analisis keragaman diketahui bahwa
faktor umur dan kedalaman batang berpengaruh sangat nyata.
Kadar air kayu teras lebih kecil dibandingkan dengan
kadar air kayu gubal.
rata
Berdasarkan kenaikan umur nilai rata-
kadar air kayu teras berturut-turut adalah 119,50%
112,87 % dan 87,78%.
;
Sedangkan nilai rata-rata kadar air kayu
gubal berturut-turut adalah 129,40%
124,89% dan
;
109,85%.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa terjadi penurunan nilai
kadar air berdasarkan kenaikan umur pohon, baik pada kayu
teras
maupun
manunjukkan
kayu
bahwa
gubal.
pengaruh
Hasil
umur
analisis
dan
sidik
kedalaman
ragam
batang
berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air kayu teras dan
kayu gubal pada setiap tingkat umur.
Nilai rata-rata penyusutan longitudinal pada kayu teras
pada umur 1, 3 dan 5 tahun adalah 0,25
Sedangkan pada kayu gubal adalah 0,30
;
;
0,20 dan 0,15.
0,27 dan 0,25.
Nilai
rata-rata penyusutan radial pada kayu teras dan kayu gubal
pada umur 1, 3 dan 5 tahun adalah 4,51
;
4,14
;
2,91.
Sedangkan
nilai
;
3,37
;
2,31 dan 4,66
rata-rata
tangensial pada umur 1, 3 dan 5 tahun adalah 7,57
penyusutan
;
6,32
;
5,79 pada kayu teras dan 8,02
;
7,52
6,46 pada kayu gubal.
;
Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai penyusutan kayu teras
lebih kecil dibandingkan nilai penyusutan kayu gubal baik pada
Nilai T/R rasio
arah longitudinal, radial dan tangensial.
pada
kayu teras dan
adalah 2,69
analisis
;
2,66
sidik
;
kayu gubal berdasarkan
2,50 dan 2,76
ragam menunjukkan
;
2,72
bahwa
kenaikan umur
;
2,65.
faktor
Hasil
umur
tidak
berpengaruh nyata terhadap susut longitudinal sedangkan faktor
kedalaman batang berpengaruh nyata terhadap susut longitudinal
padan tingkat kepercayaan 95%.
analisis
kedalaman
sidik
batang
ragam
Pada penyusutan radial, hasil
menunjukkan
berpengaruh
bahwa
sangat
faktor
nyata,
umur
demikian
dan
pula
halnya pada penyusutan tangensial.
Nilal BJ pada kayu teras pada tingkat umur 1, 3 dan 5
tahun berturut-turut adalah 0,36
kayu gubal adalah 0,35 ; 0,37
berdasarkan kenaikan umur pohon.
;
;
0,38
;
0,38.
0,40 sedangkan pada
Nilai BJ meningkat
Nilai BJ kayu teras lebih
besar dibandingkan kayu gubal pada setiap tingkat umur.
Hasil
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan faktor
kedalaman batang
tidak berpengaruh nyata
terhadap BJ
kayu
teras dan kayu gubal.
Kayu A c a c i a mangium Willd secara genetik merupakan jenis
kayu yang cepat membentuk kayu teras, dimana perubahan warna
kayu teras telah terjadi pada kayu yang berumur 1 tahun.
Dari hasil
penelitian
ini
disarankan
perlu
dilakukan
tindakan silvikultur yang dapat menunda pembentukan kayu teras
mengingat kayu A c a c i a mangium Willd yang ditanam pada HTI ini
diperuntukan sebagai bahan baku pulp dan kertas.
R i v a n n y F i t h r i . E 311200. P e m b e n t u k a n K a y u T e r a s A c a c i a mangium
W i l l d . D i b a w a h bimbingan Ir.1 K e t u t N u r i d j a P a n d i t , M S .
Dalam pembentukan dan perkembangannya pohon dipengaruhi
oleh
faktor
genetik,
umur
dan
lingkungan.
Faktor-faktor
tersebut mengakibatkan adanya variasi sifat anatomi yang besar
diantaranya
adalah
kayu
teras
(sapwood).
Kayu teras merupakan bagian kayu yang telah mati
tetapi
(heartwood) dan
masih
berfungsi
kayu
untuk
gubal
secara
fisiologis
menunjang
pohon.
Kayu teras ini mempunyai sifat stabilitas dimensi yang
lebih tinggi, lebih indah dekoratifnya dan keawetan yang lebih
tinggi
dibanding
Disebutkan pula
antara
bagian
kayu
bahwa
kayu
(Anonymous, 1998).
teras
gubal
mempunyai
pada
teras
(Haygreen dan
Bowyer,
kayu jati peningkatan
dan
kayu
gubal
teras
tiap
keawetan
sangat menyolok
Berdasarkan ha1 tersebut, ternyata kayu
nilai
ekonomis
yang
lebih
tinggi
digunakan sebagai bahan baku industri perkayuan.
kayu
1982).
jenis
kelangkaan kayu maka
kayu
adalah
khas.
untuk
Pembentukan
Seiring
pemerintah menggalakan HTI.
dengan
PT. Musi
Hutan Persada adalah HTI yang seluruh areal kerjanya ditanami
Acacia
raangium W i l l d .
Oleh karena itu dilakukan penelitian
mengenai pembentukan kayu teras A c a c i a manqium W i l l d .
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
perubahan-
perubahan yang terjadi dalam pembentukan kayu teras A c a c i a
waktu yang tepat tentang pembentukannya dan
manqium W i l l d ,
sifat-sifat kayu teras pada A c a c i a
mangium W i l l d
terutama
warna, kadar air, penyusutan dan berat jenis.
Bahan yang digunakan adalah jenis kayu A c a c i a mangium
W i l l d umur 1 ,
Hutan
3 dan 5 tahun yang diperoleh dari HPHTL PT Musi
Persada.
menebang
Pengambilan
dan membuat
sampel
dilakukan
lempengan setebal 10 cm.
dengan
cara
Pengamatan
perubahan warna dilakukan secara makroskopis, sedangkan untuk
pengujian
perubahan
sifat
fisis
yang
meliputi
kadar
air,
penyusutan dan berat
jenis dilakukan di
didasarkan pada ASTM
D 143-52.
laboratorium yang
Rancangan percobaaan yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok. Model rancangan acak
kelompok tersebut adalah : ABC
model
tersebut
dilakukan
=
+. B +
p + A
analisis
sidik
E.
Berdasarkan
ragam.
Kemudian
dilakukan uji Duncan pada tingkat kepercayaan 99% dan 95%.
Perubahan warna kayu teras pada umur 1, 3 dan 5 tahun
adalah coklat muda, coklat dan coklat tua sedangkan kayu gubal
berwarna putih berangsur-angsur menjadi kuning.
Persentase
kayu teras semakin meningkat berdasarkan kenaikan umur pohon.
Sedangkan persentase kayu gubal menurun berdasarkan kenaikan
umur pohon.
Persentase kayu teras dan kayu gubal pada umur 1,
3 dan 5 tahun adalah 4,51%
dan 67,15%.
;
12,49%
;
32,85%
;
95,49%
;
87,51%
Dari hasil analisis keragaman diketahui bahwa
faktor umur dan kedalaman batang berpengaruh sangat nyata.
Kadar air kayu teras lebih kecil dibandingkan dengan
kadar air kayu gubal.
rata
Berdasarkan kenaikan umur nilai rata-
kadar air kayu teras berturut-turut adalah 119,50%
112,87 % dan 87,78%.
;
Sedangkan nilai rata-rata kadar air kayu
gubal berturut-turut adalah 129,40%
124,89% dan
;
109,85%.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa terjadi penurunan nilai
kadar air berdasarkan kenaikan umur pohon, baik pada kayu
teras
maupun
manunjukkan
kayu
bahwa
gubal.
pengaruh
Hasil
umur
analisis
dan
sidik
kedalaman
ragam
batang
berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air kayu teras dan
kayu gubal pada setiap tingkat umur.
Nilai rata-rata penyusutan longitudinal pada kayu teras
pada umur 1, 3 dan 5 tahun adalah 0,25
Sedangkan pada kayu gubal adalah 0,30
;
;
0,20 dan 0,15.
0,27 dan 0,25.
Nilai
rata-rata penyusutan radial pada kayu teras dan kayu gubal
pada umur 1, 3 dan 5 tahun adalah 4,51
;
4,14
;
2,91.
Sedangkan
nilai
;
3,37
;
2,31 dan 4,66
rata-rata
tangensial pada umur 1, 3 dan 5 tahun adalah 7,57
penyusutan
;
6,32
;
5,79 pada kayu teras dan 8,02
;
7,52
6,46 pada kayu gubal.
;
Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai penyusutan kayu teras
lebih kecil dibandingkan nilai penyusutan kayu gubal baik pada
Nilai T/R rasio
arah longitudinal, radial dan tangensial.
pada
kayu teras dan
adalah 2,69
analisis
;
2,66
sidik
;
kayu gubal berdasarkan
2,50 dan 2,76
ragam menunjukkan
;
2,72
bahwa
kenaikan umur
;
2,65.
faktor
Hasil
umur
tidak
berpengaruh nyata terhadap susut longitudinal sedangkan faktor
kedalaman batang berpengaruh nyata terhadap susut longitudinal
padan tingkat kepercayaan 95%.
analisis
kedalaman
sidik
batang
ragam
Pada penyusutan radial, hasil
menunjukkan
berpengaruh
bahwa
sangat
faktor
nyata,
umur
demikian
dan
pula
halnya pada penyusutan tangensial.
Nilal BJ pada kayu teras pada tingkat umur 1, 3 dan 5
tahun berturut-turut adalah 0,36
kayu gubal adalah 0,35 ; 0,37
berdasarkan kenaikan umur pohon.
;
;
0,38
;
0,38.
0,40 sedangkan pada
Nilai BJ meningkat
Nilai BJ kayu teras lebih
besar dibandingkan kayu gubal pada setiap tingkat umur.
Hasil
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa faktor umur dan faktor
kedalaman batang
tidak berpengaruh nyata
terhadap BJ
kayu
teras dan kayu gubal.
Kayu A c a c i a mangium Willd secara genetik merupakan jenis
kayu yang cepat membentuk kayu teras, dimana perubahan warna
kayu teras telah terjadi pada kayu yang berumur 1 tahun.
Dari hasil
penelitian
ini
disarankan
perlu
dilakukan
tindakan silvikultur yang dapat menunda pembentukan kayu teras
mengingat kayu A c a c i a mangium Willd yang ditanam pada HTI ini
diperuntukan sebagai bahan baku pulp dan kertas.