Rancang Bangun Sistem Informasi Agroindustri Tanaman Obat (Studi Kasus Pt. Ss).

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AGROINDUSTRI
TANAMAN OBAT (STUDI KASUS PT. SS)

MUSLIADI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancang Bangun
Sistem Informasi Agroindustri Tanaman Obat (Studi Kasus PT. SS) adalah benar
karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2016
Musliadi
NIM F34110130

ABSTRAK
MUSLIADI. Rancang Bangun Sistem Informasi Agroindustri Tanaman Obat
(Studi Kasus PT. SS). Dibimbing oleh HARTRISARI HARDJOMIDJOJO
Tanaman obat adalah tanaman budidaya yang relatif banyak ditemui di
Indonesia. namun belum termanfaatkan secara maksimal karena ketersediaan dan
akses informasi yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan
membangun prototipe sistem informasi agroindustri tanaman obat untuk
mengintegrasikan informasi produk agroindustri tanaman obat di PT. SS.
Penelitian dilakukan dengan teknik pendekatan sistem yang terdiri dari analisis
kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, dan verifikasi sistem.
Sistem Informasi Agroindustri Tanaman Obat (SIATOK) dirancang menggunakan
data flow diagram (DFD) dan dibangun menggunakan Content Management
System (CMS) WordPress 4.3.1. SIATOK mengandung empat kelompok
informasi yaitu informasi profil perusahaan, informasi komoditas, informasi
produk olahan, dan informasi proses pengolahan.

Kata kunci : sistem informasi, tanaman obat, pendekatan sistem

ABSTRACT
MUSLIADI. Design of Information Systems for Agro-industrial product based on
medicinal plants (Case Study PT. SS). supervised by HARTRISARI
HARDJOMIDJOJO
Medicinal plants are categorized as common plant that are useful for various
diseases. They have not been utilized to the optimal potency because of the
limitation on information availability. The purpose of this study is to design and
build a prototype of information system of agro-industrial product based on
medicinal plants data provided for system validation is obtained from PT. SS. The
study was conducted with systems approach that consists of a needs analysis,
problem formulation, system identification, and verification systems. The
prototype is called SIATOK and is designed using data flow diagram (DFD) and
built with Content Management System (CMS) WordPress 4.3.1. SIATOK
consists of four group of information : company profile, medicinal plant
commodity product, and processing method.
Keywords: information systems, medicinal plants, system approach

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AGROINDUSTRI

TANAMAN OBAT (STUDI KASUS PT. SS)

MUSLIADI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2015 ini ialah

sistem informasi, dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Agroindustri
Tanaman Obat (Studi Kasus PT. SS). Skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Teknologi
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penelitian ini, di antaranya:
1. Orang tua, adik, dan keluarga lainnya yang telah memberikan dukungan, doa,
motivasi, semangat, dan kasih sayang yang sangat besar.
2. Ibu Hartrisari Hardjomidjojo selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, saran, arahan, dan bantuan selama penyelesaian
skripsi.
3. Ibu Sutiah dari PT. SS yang sangat membantu dalam tahapan pengambilan
data
4. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Muhammad Asrol, Hafiz Adilla, Brian
Sipahutar, Nazmi Salim, Ardhi P Kuswara, atas doa, semangat, dan
bantuannya, semoga sukses untuk kita semua.
5. Teman-teman P4 TIN 48, TINFORMERS, dan Futsal Champion yang terus
memberikan semangat dan keceriaan serta kenangan bagi penulis.
6. Seluruh dosen dan civitas akademika Departemen Teknologi Industri Pertanian
IPB

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bogor, Februari 2016
Musliadi

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xii

PENDAHULUAN
Latar Belakang

1

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2

METODE
Kerangka Pemikiran


3
3

Perangkat Penelitian

3

Pendekatan sistem

3

Tata Laksana

8

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan Sistem

8

8

Implementasi Sistem

14

Kelebihan dan Kekurangan

22

Implikasi penerapan SIATOK untuk PT. SS

22

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

23
23

23

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

24
26

RIWAYAT HIDUP

33

DAFTAR TABEL
1 Matriks kebutuhan informasi pengguna
2 Permasalahan berdasarkan kebutuhan yang telah diidentifikasi

5
5

DAFTAR GAMBAR

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

21
22

Kerangka pemikiran penelitian
Diagram input-output untuk sistem informasi agroindustri tanaman obat
Konfigurasi model SIATOK
DFD level 0 SIATOK
DFD level 1 SIATOK
DFD level 2 proses input data
DFD level 2 proses update data
DFD level 2 proses pencarian
Desain antarmuka SIATOK
Halaman beranda website SIATOK
Tampilan halaman input data SIATOK
Tampilan halaman update data SIATOK
Tampilan Pilihan Komoditas SIATOK
Tampilan halaman komoditas bunga rosela
Tampilan tombol produk olahan dari halaman komoditas bunga rosela
Tampilan pilihan produk olahan dari komoditas bunga rosela
Tampilan halaman produk sirup bunga rosela
Tampilan tombol proses pengolahan bunga rosela
Tampilan halaman proses pengolahan sirup bunga rosela
Tampilan pilihan menu pencarian
Tampilan menu pencarian
Tampilan hasil pencarian

4
7
9
10
11
12
12
13
14
15
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22

DAFTAR LAMPIRAN
1 Model data konseptual SIATOK
2 Model data fisik SIATOK
3 Daftar tanaman obat di PT. SS

25
26
27

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman obat merupakan tanaman budidaya yang relatif banyak ditemui di
Indonesia. Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dari total 40.000 jenis
tumbuhan di dunia, 940 jenis diantaranya merupakan tumbuhan berkhasiat obat
(jumlah ini merupakan 90% dari jumlah tumbuhan obat di Asia) (Anonim 2010).
Dengan berlimpahnya sumber tanaman obat di Indoensia, pemanfaatannya pun
juga diperkirakan akan terus meningkat mengingat kuatnya keterkaitan bangsa
Indonesia terhadap tradisi kebudayaan memakai jamu. Peningkatan ini diduga
karena adanya beberapa aspek yang mendukung, antara lain kecenderungan
kembali ke alam (back to nature) dari pemakai tanaman obat, efek samping yang
ditimbulkannya lebih kecil dibandingkan dengan obat sintetis, dan populasi
penduduk yang semakin meningkat yang diiringi dengan pasokan obat tidak
banyak mendukung serta biaya perawatan yang cukup mahal (Anonim 2013)
Banyak tanaman obat yang sudah teridentifikasi manfaatnya akan tetapi
kurang termanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan obat alami. Hal ini
dikarenakan ketersediaan dan akses informasi yang terbatas tentang tanaman obat
dan agroindustrinya. Saat ini, beberapa media cetak dan elektronik banyak
menerbitkan artikel mengenai tanaman obat, namun informasi yang disajikan
masih bersifat umum dan belum terkumpul sebagai suatu kumpulan informasi
yang terintegrasi. Data yang tersebar di berbagai tempat dan belum terintegrasi
sering menjadi hambatan utama dalam memperoleh informasi yang cepat, akurat,
tepat waktu, dan tepat penggunaan (Marimin et al. 1993).
Sistem informasi merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
membantu konsumen, pengusaha, dan masyarakat pada umumnya dalam mencari
informasi yang diinginkan. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan,
diolah atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
(Sutabri 2005). Sedangkan sistem diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari beberapa unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling
tergantung satu sama lain, dan terpadu. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem
secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran
(output). Suatu sistem tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Umpan balik
(feedback) dari sebuah sistem berasal dari output atau dari lingkungan sistem yang
dimaksud (Kumorotomo dan Margono 1996). Menurut Stair (2010), suatu sistem
informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang
mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarluaskan data dan
informasi dan menyediakan mekanisme umpan balik untuk mencapai tujuan.
Sistem informasi yang ditawarkan yaitu berupa sistem yang mampu memberikan
inspirasi bagi penggunanya dengan menyajikan informasi tentang tanaman obat.
Penyajian sistem informasi dalam bentuk website yaitu dengan cara
mengakses informasi dengan koneksi internet sebagai perantara. Web adalah
jaringan informasi yang menggunakan protokol (Hyper Text Transfer Protocol)
dan FTP (File Transfer Protocol). Sumberdaya yang berguna dalam protokol
diidentifikasi oleh pengenal global berupa alamat URL (Uniform Resource
Locator). Web dapat diakses melalui interface sederhana dan mudah digunakan.

2
Informasi ini biasanya disajikan dalam bentuk hypertext atau multimedia, dan
disediakan oleh server yang berlokasi di berbagai penjuru dunia (Farid 2002).
Penyajian informasi dengan berbasis web ini dapat meningkatkan persebaran
informasi karena dapat diakses dengan mudah melalui jaringan internet.
PT. SS merupakan salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
yang bergerak di bidang agroindustri tanaman obat dan produk olahannya. Saat ini,
PT. SS memiliki sekitar 158 jenis komoditas tanaman obat yang dibudidayakan di
perkebunannya (Lampiran 3). Selain itu, PT. SS juga memiliki produk-produk
ramuan tanaman obat yang telah diolah dan sedang dikembangkan. Akan tetapi,
PT. SS belum mempunyai suatu sistem informasi (digital) dalam mengembangkan
usahanya meskipun komoditas dan produk olahan dari tanaman obat yang dimiliki
relatif banyak.
Perumusan Masalah
Sistem informasi tanaman obat dibutuhkan bagi pengguna yang ingin
mencari informasi maupun mempelajari agroindustri tanaman obat. Kemudahan
akses diperlukan agar informasi dapat tersampaikan secara tepat dan cepat karena
salah satu kelebihan web yaitu dapat mengakses informasi dengan koneksi
internet sebagai perantara.
Perumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana mengintegerasikan informasi agroindustri tanaman obat di PT. SS
2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi untuk agroindustri
tanaman obat.
3. Bagaimana cara mengakses informasi tentang tanaman obat secara efektif.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun prototipe sistem
informasi agroindustri tanaman obat untuk mengintegerasikan informasi
agroindustri tanaman obat di PT. SS.
Manfaat Penelitian
Output penelitian ini adalah sebuah prototipe sistem informasi tanaman obat.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi komoditas tanaman obat yang terdapat di PT. SS yang
meliputi gambar komoditas, profil komoditas, nama ilmiah, dan khasiat
komoditas.
2. Memberikan informasi produk olahan tanaman obat di PT. SS yang meliputi
gambar produk, profil produk, harga produk, dan khasiat produk.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup yang dikaji dalam penelitian ini meliputi rancang bangun
sistem informasi agroindustri. Sistem informasi tersebut berupa rancangan sistem
informasi tentang agroindustri tanaman obat di PT. SS. Sistem informasi ini
dirancang sebagai suatu prototipe website yang memuat informasi mengenai jenis

3

komoditas, produk olahan, dan proses pengolahan. Data aktual agroindustri
tanaman obat di PT. SS digunakan untuk verifikasi sistem.

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Dalam pengembangan usaha PT. SS, sistem informasi (digital) dibutuhkan
untuk mempermudah konsumen dalam mencari informasi tentang agroindutri
tanaman obat di PT.SS. Misalnya, jika konsumen ingin mendapatkan informasi
tentang produk olahan tanaman obat dan informasi penyakit apa saja yang dapat
disembuhkan dari khasiat produk tersebut, saat ini konsumen harus langsung
berkunjung ke PT. SS untuk mendapatan informasi tersebut. Untuk pihak PT. SS
sendiri, saat ini masih mengandalkan ahli dalam pengembangan produknya
sehingga jika ahli tersebut sudah tidak bekerja untuk perusahaan maka
pengembangan produk akan sulit dilakukan. Dengan adanya sistem informasi ini
akan memudahkan perusahaan untuk menyimpan informasi ramuan dalam
pengembagan produknya.
Berdasarkan uraian diatas, diperlukan sebuah sistem pengelolaan informasi
yang terintegerasi dan dapat digunakan dengan mudah oleh PT.SS dalam
pengembangan usahanya. Kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.
Perangkat Penelitian
Dalam Perancangan sistem informasi agroindustri tamanan obat berbasis web
ini menggunakan perangkat keras Personal Computer (PC) dengan spesifikasi
AMD Dual-Core Precessor E1-2500 (1.4GHz), memori RAM 2 GB DDR3, dan
hardisk 500 GB HDD. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan antara lain
sistem operasi Windows 8, XAMPP 1.8.1 sebagai localhost web server, Content
Management System (CMS) WordPress 4.3.1, Notepad ++, Microsoft Office, dan
bahasa pemograman PHP dan HTML.
Pendekatan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi agroindustri
tanaman obat berbasis web adalah pendekatan sistem. Menurut Marimin (2004),
pendekatan sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu mencari semua faktor
penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik menyelesaikan masalah
dan penyusunan suatu model kuantitatif untuk keputusan secara rasional. Tahapan
dalam pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis
kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, pemodelan, dan verifikasi
sistem.

4

Mulai

Observasi di PT. SS
Informasi Agroindustri tanaman
Obat di PT. SS masih tersebar dan
belum terintegerasi
Pengembangan prototipe model
Sistem Informasi Agroindustri
tanaman obat

Prototipe model
Sistem Informasi

Implementasi Sistem

Pemograman dan
database

Verifikasi Sistem

Data Aktual PT.
SS

Selesai
Gambar 1 Kerangka Pemikikiran Penelitian
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dari pengkajian suatu sistem.
Pada tahap ini dideskripsikan kebutuhan-kebutuhan dari setiap pelaku yang
dalam sistem. Menurut Marimin (2004), analisis kebutuhan selalu interaksi
antara respon yang timbul dari seorang pengambil terhadap jalannya sistem.
Analisis ini dapat meliputi hasil suatu survei, ahli, diskusi, observasi lapangan,
dan sebagainya. Pelaku yang terlibat sistem ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu
administrator dan pengguna sistem. Kebutuhan informasi masing-masing
pengguna sistem dapat dilihat pada Tabel 1.
Analisis kebutuhan dari masing-masing pelaku adalah sebagai berikut:
1. Informasi profil perusahaan yang meliputi bidang usaha dan skala usaha.
2. Informasi mengenai komoditas tanaman yang terdiri dari gambar komoditas,
profil komoditas, nama ilmiah, dan khasiat komoditas.
3. Informasi mengenai produk olahan meliputi gambar produk, profil produk,
harga produk, dan khasiat produk.
4. Informasi mengenai proses pengolahan.

5

Tabel 1 Matriks kebutuhan informasi pengguna
Pengguna Sistem
Kelompok Infomasi
Konsumen
Perusahaan
Profil Perusahaan
Tentang perusahaan
Bidang
Skala
Komoditas
Tanaman Obat
Profil Komoditas
Khasiat
Gambar Komoditas
Produk Olahan
Profil Produk
Khasiat produk
Harga Produk
Gambar Produk
Proses Pengolahan
Bahan - bahan
Diagram Alir




























Formulasi Permasalahan
Formulasi permasalahan merupakan tahapan untuk merumuskan
permasalahan yang dihadapi berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah
diidentifikasi dari masing- masing pelaku (Tabel 2). Permasalahan dapat
dikenali melalui kebutuhan-kebutuhan yang saling kontradiktif akibat
kelangkaan sumberdaya dan perbedaan kepentingan (Hartrisari 2007).
Tabel 2. Permasalahan berdasarkan kebutuhan yang telah diidentifikasi
Faktor Konflik

Keterangan

Solusi Model

PT. SS dan
konsumen memiliki
kebutuhan
informasi yang
berbeda tentang
agroindustri
tanaman obat

Informasi tentang
Agroindustri tanaman obat
di PT. SS masih tersebar dan
belum terkumpul sebagai
satu kesatuan informasi
yang terintegerasi

mengumpulkan data
tentang agroindustri
tanaman obat dan
akan ditampilkan
dalam bentuk
informasi yang
terkumpul dan
terintegerasi

6

Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem adalah usaha untuk mencari faktor-faktor sistem yag
meliputi data input, data output, data proses, data umpan balik, dan sifat
sistem (termasuk faktor pembatasnya), dan hubungan antarfaktor tersebut
untuk mencapai tujuan dari sistem (Wardana 2008). Identifikasi sistem
merupakan suatu hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan
dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk
mencukupi kebutuhan yang dijabarkan dalam bentuk diagram input-output
atau black box diagram. Digram black box merupakan diagram alur dari input
sebagai kebutuhan suatu produk kedalam proses sistem dan output sebagai
hasil yang dihasilkan dari pengembangan. Dalam Black Box tidak
menganalisa proses yang terjadi didalam produk (Amin et al 2014).
Identifikasi sistem untuk sistem informasi berbasis web ini dapat dilihat
dalam digram input-output pada Gambar 2. Input adalah semua faktor yang
mempengaruhi sistem secara langsung (input terkendali dan input tidak
terkendali). Input lingkungan adalah faktor yang mempengaruhi sistem secara
tidak langsung. Proses adalah faktor yang dapat mentransformasikan input
menjadi output. Sedangkan output adalah hasil dari proses. Output terdiri dari
output dikehendaki (respon terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan) dan
output tak dikehendaki (hasil yang menjadi pengaruh negatif terhadap kinerja
sistem).
Pemodelan Sistem
Pengembangan model merupakan bagian dari pemecahan masalah
berdasarkan teori pendekatan sistem (Marimin 2004). Pengembangan
prototipe sistem informasi agroindustri tanaman obat dilakukan melalui
tahapan pemodelan sistem. Tahapan pemodelan sistem dalam penelitian ini
meliputi penyusunan data flow diagram (DFD), pembuatan model yang
terdiri dari model data konseptual, model data fisik, serta penyusunan
website.

7

Output yang dikehendaki
 Informasi Profil
Perusahaan
 Informasi komoditas
tanaman obat
 Informasi produk olahan
 Informasi teknologi proses
pengolahan produk

Input Terkontrol :
 Data Profil
perusahaan
 Data komoditas
tanaman obat
 Data produk olahan
 Data proses
pengolahan
Sistem Informasi
Agroindustri
Tanaman Obat

Input Tidak
Terkontrol :
 Query pencarian

Manajemen
Informasi
Agroindustri

Output yang tidak
dikehendaki
 Luaran tampilan website
yang tidak sesuai dengan
rancangan
 Informasi komoditas
tanaman tidak sesuai
dengan PT. SS
 Informasi produk olahan
tidak sesuai dengan PT. SS

Gambar 2 Diagram Input – Output untuk Sistem Informasi Agroindustri
Tanaman Obat (dimodifikasi dari Hartrisari 2007)
Verifikasi Sistem
Verifikasi sistem dilakukan untuk menguji sistem yang telah
diimplementasikan dalam aplikasi komputer. Wasson (2006) menjelaskan
bahwa verifikasi dilakukan dengan menggunakan data aktual untuk
memastikan bahwa sistem telah dibuat dengan benar sesuai spesifikasi yang
diinginkan. Tahapan verifikasi dilakukan untuk mengetahui kemungkinan
terjadi kesalahan pada informasi, script, serta tampilan yang terdapat dalam
website. Perbaikan akan dilakukan apabila keluaran program tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data
aktual untuk mengetahui apakah keluaran (output) program ini telah layak
untuk digunakan dan telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

8
Tata Laksana
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder yang dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data primer
merupakan hasil wawancara dengan pakar di bidang agroindustri tananaman
obat. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Studi pustaka
Bagian dari studi untuk mengumpulkan dan menganalisis data sekunder
dari instansi yang terkait, laporan-laporan, hasil penelitian, jurnal, dan
literatur lainnya.
b. Observasi lapang
Observasi lapang dilakukan untuk memperoleh data primer tentang
agroindustri tanaman obat. Observasi ini dilakukan di wilayah verifikasi
sistem yang akan dikembangkan.
c. Wawancara dengan pakar
Wawancara ini dilakukan dengan pakar di bidang agroindustri tanaman
obat.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan Sistem
Deskripsi
Sistem informasi agroindustri tanaman obat (SIATOK) merupakan sebuah
website yang dirancang untuk menyajikan informasi terpadu dan terintegerasi
tentang agroindustri tanaman obat kepada stakeholder terkait. SIATOK dapat
dimanfaatkan oleh beberapa stakeholder dalam pengembangan agroindustri
tanaman obat yaitu perusahaan dan konsumen dalam mencari informasi tentang
agroindustri tanaman obat.
Informasi yang ditampilkan dalam situs SIATOK berupa informasi tentang
komoditas tanaman obat yang meliputi profil komoditas, khasiat komoditas,
kandungan komoditas, serta gambar komoditas tanaman obat. Kemudian
informasi tetang produk olahan yang meliputi profil produk, khasiat produk, harga
produk, dan gambar produk. Selain itu, dalam situs SIATOK ini juga disajikan
informasi tentang pengolahan produk yang meliputi proses pengolahan dan
diagram alirnya.
SIATOK terdiri dari beberapa layer utama yaitu sistem manajemen dialog
(user interface), pusat pengolahan, dan sistem manajemen basis data (Gambar 3).
Sistem manajemen dialog dirancang untuk mempermudah interaksi antar muka
antara pengguna dan sistem SIATOK. Pada sistem manajemen dialog, pengguna
dapat melakukan interaksi dengan sistem dengan menggunakan pointer untuk
mengarahkan dan klik untuk melakukan perintah. Sistem manajemen dialog dapat

9

menerima masukan (input) dari pengguna dan menampilkan keluaran (output) dari
sistem. Masukan dari pengguna dapat berupa perintah dan data. Sedangkan
keluaran dari sistem dapat berupa informasi dalam bentuk pernyataan, tabel, dan
informasi dalam bentuk cetak.
PENGGUNA

SISTEM MANAJEMEN DIALOG

PUSAT PENGOLAHAN

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

DATA PROFIL
PERUSAHAAN

DATA
KOMODITAS

DATA
PRODUK

DATA PROSES
PENGOLAHAN

Gambar 3 Konfigurasi Model SIATOK
Pusat pengolahan merupakan modul utama yang berfungsi untuk
mengendalikan akses antara sistem manajemen dialog dengan sistem manajemen
basis data. Pusat pengolahan juga berperan dalam mengintegrasikan elemen
elemen sistem lain menjadi satu kesatuan sistem SIATOK. Sistem Manajeman
Basis Data merupakan modul yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan data yang
kemudian diproses pada pusat pengolahan dan ditampilkan sebagai informasi pada
sistem manajemen dialog (user interface).
Desain Proses Sistem
Perancangan proses dilakukan dengan cara menganalisa aliran-aliran data
yang terjadi di dalam sistem. Hasil analisis aliran data dalam sistem kemudian
digambarkan dalam bentuk data flow diagram (DFD). DFD merupakan gambaran
sistem dalam bentuk jaringan atau grafis dari sudut pandang data yang diproses.
DFD terdiri dari notasi penyimpanan (data store), proses (process), aliran data
(flow data), dan sumber masukan (entity) (Yakub 2012). DFD ini menunjukkan

10
aliran informasi masuk dan keluar pada sistem dengan konsep dekomposisi
dimana subbagian dapat dijelaskan lebih rinci pada tingkatan di bawahnya.

Data Usaha *)
Profil Perusahaan, Profil komoditas, khasiat komoditas, gambar komoditi, profil produk, khasiat
produk, harga produk, gambar produk, proses pengolahan, diagram alir

Keterangan :
Entitas
Aliran data
Proses
Data Store
Gambar 4 Data Flow Diagram Level 0 SIATOK
Model DFD level 0 merupakan gambaran dari keseluruhan sistem dalam satu
proses dengan sumber dan tujuan data secara jelas. Pada DFD level 0 SIATOK
(Gambar 4), proses utama sistem digambarkan dengan nama SIATOK dengan
empat entitas utama yaitu admin, pengguna (user), PT. SS, dan pustaka. Aliran
data dari entitas admin ke proses utama berfungsi untuk menambah, menghapus,
dan memperbaharui data. Sedangkan Aliran data dari proses utama menjadi
feedback bagi entitas admin. Aliran data dari proses utama ke entitas pengguna
berupa informasi komoditi, produk olahan, dan proses pengolahan. Sedangkan
aliran data dari pengguna ke proses utama adalah umpan balik (feedback). Aliran
data dari PT. SS ke proses utama berupa data usaha yang mencakup profil
perusahaan, profil komoditas, khasiat komoditas, gambar komoditas, profil
produk, khasiat dari produk, harga produk, gambar produk, dan proses pengolahan.
Sedangkan aliran data dari entitas pustaka adalah data pendukung yang
dibutuhkan untuk melengkapi data dari entitas PT. SS.

11

Gambar 5 Data Flow Diagram Level 1 SIATOK
Data Flow Diagram (DFD) level 1 merupakan dekomposisi dari diagram
aliran data level 0 untuk menjelaskan proses utama pada sistem ke dalam subproses yang lebih rinci (Faqih et al 2011). Pada DFD level 1 SIATOK (Gambar
5 ), proses yang terjadi dalam sistem mengalami dekomposisi sehingga menjadi
lebih terperinci. Seluruh proses pada DFD level 1 memiliki keterkaitan dengan
dengan proses lainnya. Interaksi secara tidak langsung terjadi antara administrator
dengan pengguna. Interaksi ini terjadi melalui data yang dimasukkan oleh
administrator kedalam sistem, diolah oleh sistem, kemudian ditampilkan kepada
pengguna dalam bentuk informasi. Pada DFD level 1 SIATOK menunjukkan
bahwa terjadi interaksi antara proses dalam sistem dengan seluruh database.
Database dalam sistem SIATOK meliputi data profil perusahaan, data komoditas,
data produk olahan, dan proses pengolahan.
Data Flow Diagram (DFD) level 2 merupakan dekomposisi dari diagram
aliran data level 1 untuk menjelaskan subproses pada sistem yang lebih rinci.
DFD level 2 SIATOK dijabarkan dari subproses dari diagram aliran data level 1
yaitu proses input data, proses update data, dan proses pencarian. DFD level 2
proses input data dapat dilihat pada Gambar 6.

12

Gambar 6 Data Flow Diagram Level 2 Proses Input Data
Pada DFD level 2 proses input data, terlihat bahwa peng-input-an data
dilakukan oleh seorang admin kemudian data disimpan dalam database pada tabel
yang sudah ditentukan. Data kemudian ditampilkan dan bentuk informasi pada
halaman antarmuka sistem dengan perintah klik. Proses yang terjadi pada DFD
level 2 proses update data hampir sama dengan proses input data, yaitu admin
menngubah data yang telah di-input sebelumnya, kemudian data di-update di
database, dan ditampilkan dalam bentuk informasi pada antarmuka sistem. DFD
level 2 proses update data dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Data Flow Diagram Level 2 Proses Update Data
Pada DFD level 2 proses pencarian, aliran data dimulai dari pengguna
pengguna. Pengguna memasukkan kata kunci pada kolom pencarian, sistem akan
melakukan proses searching melalui pusat pengolahan kedalam database.

13

Kamudian, hasilnya akan ditampilkan sesuai dengan query yang dimasukkan.
Proses aliran data yang terjadi dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Data Flow Diagram Level 2 Proses Pencarian
Desain Basis Data Sistem
Basis data didefinisikan sebagai himpunan kelompok data (arsip) saling
berhubungan yang diorganisir sedemikian rupa agar dapat kembali dengan
mudah (Fathansyah 2002). Perancangan Model basis data dimulai dengan analisis
aliran data dalam sistem, kemudian dilanjutkan dengan perancangan model data
konseptual, dan implementasi model data konseptual menjadi model data fisik.
Analisis aliran data dan proses pada DFD level 2 sudah cukup menggambarkan
keseluruhan model SIATOK sehingga DFD level 2 yang telah dianalisa dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan model data konseptual (Lampiran 1) yang
menggambarkan hubungan antar entitas di dalam sistem.
Tahap selanjutnya yaitu mengimplementasikan model data konseptual
menjadi model data fisik. Berbeda dengan model data konseptual yang
menggambarkan hubungan antar entitas, pada model data fisik menggambarkan
hubungan antar tabel dalam database. Model data fisik disusun dengan format
database MySql berdasarkan model data konseptual yang telah disusun
sebelumnya. Model data fisik SIATOK dapat dilihat pada lampiran 2.
Pengelolaan basis data memerlukan perangkat lunak yang disebut
Database Management System (DBMS) yang merupakan koleksi terpadu dari
program yang digunakan untuk mengakses dan merawat basis data. Menurut Post
(1999), DBMS memiliki keuntungan sebagai berikut : menjadi sumber daya
bersama dari berbagai program aplikasi atau pengguna. Salah satu program
manajemen basis data adalah MySQL. MySQL merupakan manajemen yang
bersifat open source. MySQL merupakan suatu sistem basis data yang menyimpan
data dalam tabel terpisah.

14
Desain Antarmuka Sistem Informasi
Desain antarmuka sistem informasi agroindustri tanaman obat disesuaikan
dengan kebutuhan yang telah dianalisis. Menurut analisis kebutuhan, terdapat lima
kelompok informasi utama yang dibutuhkan oleh setiap stakeholders. Maka,
menu dari sistem informasi ini dibagi menjadi lima menu utama yaitu, menu
profil perusahaan, komoditas tanaman obat, produk olahan, dan proses
pengolahan. Selain itu, antarmuka juga dilengkapi dengan menu tambahan yaitu
menu about siatok, dan menu pencarian (Gambar 9).

SIATOK

About

Profil
Perusahaan

Komoditas

Produk
Olahan

Proses
Pengolahan

Slider

About
SIATOK

Wisata
Edukasi PT.
SS

Pencarian

Login

Post

Footer
Gambar 9 Desain antarmuka SIATOK
Implementasi sistem
Website adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol (Hyper Text
Transfer Protocol) dan FTP (File Transfer Protocol). Sumberdaya yang berguna
dalam protokol diidentifikasi oleh pengenal global berupa alamat URL (Uniform
Resource Locator). Website dapat diakses melalui interface sederhana dan mudah
digunakan. Informasi ini biasanya disajikan dalam bentuk hypertext atau
multimedia, dan disediakan oleh server yang berlokasi di berbagai penjuru dunia
(Farid 2002).
Halaman web terbagi menjadi dua macam, yaitu halaman statis dan halaman
dinamis. Halaman web statis biasanya merupakan HTML yang diketik melalui
teks editor yang disimpan dalam bentuk format data *.html atau *.htm. HTML
merupakan bahasa tanda yang digunakan untuk membangun dokumen World
Wide Web (www) (Werbach 1996). Penggunaan HTML dalam sistem informasi

15

ini adalah pada penyususan konten (informasi). Sedangkan halaman web dinamis
dibangun dengan menggunakan bahasa PHP (Personal Hypertext Preprocessor).
PHP merupakan sebuah bahasan pemograman yang menyatu dengan tag-tag
HTML. PHP dieksekusi di server, dan dalam pembuatan web dinamis. Tujuan dari
bahasa scripting ini adalah membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada
teknologi web. Aplikasi umumnya akan memberikan hasil pada web browser,
tetapi prosesnya di web server (Farid 2002). Sistem informasi agroindustri
tanaman obat (SIATOK) dibangun dengan menggunakan Content Management
System (CMS) WordPress 4.3.1 dengan template Asteria, lisensi General Public
License (GPL) yang berbasis PHP. CMS adalah suatu sistem yang dapat
melakukan publishing, editing, modifying, deleting, dan mengorganisasi konten
secara terpusat (Andre 2015).
Pemograman dilakukan pada localhost server (intranet server) yang
diakomodasikan oleh perangkat XAMPP v3.2.1 yang mengintegerasikan skrip
bahasa pemograman PHP dan Database Management System MySql. Konten
disusun berdasarkan data yang diperoleh dari PT. SS dan sumber pustaka yang
kemudian diubah menjadi format HTML dan diinput kedalam basis data melalui
ekstensi Wordpress Content Editor.
Sistem informasi Agroindustri tanaman obat berbasis web ini diimplementasi
pada local hosting dengan nama direktori “siatok” di c:xampp/htdocs. Setelah
sistem informasi diimplementasi pada layanan local hosting server, sistem
informasi diuji aksesibilitasnya menggunakan web browser. Pada pengujian ini
dilakukan pada web browser google chrome dengan alamat domain
http://localhost/siatok. Tampilan beranda SIATOK dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 10 Tampilan beranda website SIATOK
Beranda program SIATOK (Gambar 10) menampilkan menu-menu yang
dikelompokkan dari kelompok informasi yang ingin disajikan. Program komputer
SIATOK terdiri dari empat kelompok informasi yaitu informasi profil perusahaan,
informasi komoditas, informasi produk olahan, dan informasi proses pengolahan.

16
Informasi yang disajikan dalam program komputer SIATOK dapat diakses oleh
administrator dan pengguna umum. Administrator merupakan sebuah akun yang
memiliki hak akses penuh terhadap seluruh informasi yang tersedia. Administrator
juga memiliki kewenangan dalam memasukkan data, memperbaharui data, dan
menghapus data dalam program komputer SIATOK.
Pengguna sistem adalah konsumen yang dapat mengakses informasi
komoditas tanaman obat, informasi produk olahan, dan informasi proses
pengolahan. Informasi yang tersedia dalam sistem SIATOK dapat ditambah oleh
administrator sistem melalui halaman input data yang disediakan oleh CMS
WordPress 4.3.1 pada alamat URL http://localhost/siatokwp-admin/post-new.php.
Untuk melakukan input data, administrator sistem dapat memiliki menu “posts”,
kemudian memilih submenu “Add new”. Pada proses input data (Gambar 11),
admin sistem harus mengisi field judul dan field isi. Pada field isi input data
komoditas, admin harus mengisi data-data seperti profil komoditas, khasiat, dan
gambar komoditas. Sedangkan pada field isi input data produk, admin harus
mengisi data-data seperti profil produk, khasiat produk, harga produk, dan gambar
produk. Untuk field isi pada proses input data proses pengolahan diisi dengan
diagram alir proes.

Gambar 11 Tampilan halaman input data SIATOK
Setelah mengisi field input data, administrator sistem menekan tombol
“publish” untuk menyimpan data yang telah diiput dan mempublikasikannya.
Halaman input data ini hanya dapat diakses oleh administrator sistem. Setelah
data di publikasikan, administrator sistem juga dapat memperbaharui data pada
halaman “Edit pos” (Gambar 12).

17

Gambar 12 Tampilan halaman update data SIATOK
Pengguna dapat melihat informasi daftar komoditas yang tersedia dalam
program komputer SIATOK melalui menu “komoditas” atau melalui alamat
localhost/siatok/komoditas. Jika menu ini dipilih, maka akan ditampilkan
informasi daftar komoditas yang tersedia dalam database SIATOK (Gambar 13).
Misalnya, pengguna ingin mendapatkan informasi tentang komoditas bunga rosela,
maka pengguna dapat mengakses melalui link yang tersedia pada kolom “detail”,
sehingga pengguna akan dialihkan ke halaman komoditas Bunga rosela pada
alamat URL http://localhost/siatok/komoditas/bunga-rosela.

Gambar 13 Tampilan Pilihan Komoditas SIATOK

18

Gambar 14 Tampilan halaman komoditas bunga rosela
Pada halaman komoditas bunga rosela, pengguna dapat melihat informasi
profil komoditas bunga rosela, gambar komoditas bunga rosela, dan khasiat dari
komoditas bunga rosela (Gambar 14). Melalui halaman ini pengguna juga dapat
mengakses produk olahan dari bunga rosela yang terdapat di PT. SS dengan
menekan tombol “produk bunga rosela” (Gambar 15).

Gambar 15 Tampilan tombol produk olahan dari halaman komoditas bunga rosela
Apabila pengguna menekan tombol “produk olahan bunga rosela”, maka
pengguna akan dialihkan ke halaman produk-produk olahan dari komoditas Bunga
rosela
yang
terdapat
di
PT.SS
dengan
alamat
URL
http://localhost/siatok/tag/produk-bunga-rosela.

19

Gambar 16 Tampilan pilihan produk olahan dari komoditas bunga rosela
Gambar 16 menunjukkan bahwa di PT.SS terdapat dua jenis produk olahan
dari komoditas bunga rosela, yaitu sirup bunga rosela dan teh bunga rosela.
Apabila pengguna ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang produk sirup
bunga rosela, dapat dilakukan dengan menekan gambar produk sirup bunga rosela.

Gambar 17 Tampilan halaman produk sirup bunga rosela
Dengan menekan gambar produk bunga rosela, maka pengguna akan
dialihkan ke halaman produk bunga rosela (Gambar 17) dengan alamat URL
http://localhost/siatok/sirup-bunga-rosela. Pada halaman ini, pengguna dapat
memperoleh informasi tentang produk sirup bunga rosela yang meliputi gambar
produk, profil produk, khasiat produk, dan harga produk. Bagi pengguna yang

20
ingin melihat proses pengolahan komoditas tanaman obat menjadi produk sirup
bunga rosela dapat menekan tombol “proses pengolahan bunga rosela” di akhir
halaman produk bunga rosela (Gambar 18).

Gambar 18 Tampilan tombol proses pengolahan bunga rosela
Setelah menekan tombol “proses pengolahan bunga rosela”, pengguna akan
dialihkan ke halaman proses pengolahan sirup bunga rosela dengan alamat URL
htpp://localhost/siatok/pengolahan-sirup-bunga-rosela (Gambar 19). Informasi
yang terdapat pada halaman ini berupa bahan-bahan yang digunakan, cara
pembuatan, dan diagram alir proses pengolahan dari komoditas bunga rosela
hingga menjadi produk sirup bunga rosela.

Gambar 19 Tampilan halaman proses pengolahan sirup bunga rosela
Selain itu, sistem SIATOK juga memiliki fitur pencarian yang dapat
digunakan oleh pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Pengguna
dapat mengakses menu pencarian dengan menekan menu pencarian pada halaman
depan program SIATOK (Gambar 20) atau pada alamat http://localhost/siatok/?s.

21

Gambar 20 Tampilan pilihan menu pencarian
Setelah memilih menu pencarian, pengguna dapat memasukkan kata kunci
pencarian sesuai dengan kebutuhan informasi yang ingin dicari. Misalnya
pengguna ingin mencari tanaman obat apa saja yang dapat mengatasi penyakit
diabetes. Maka kata kunci yang dimasukkan pada menu pencarian adalah
“diabetes” (Gambar 21). Kemudian tekan tombol “search”.

Gambar 21 Tampilan menu pencarian
Setelah menekan tombol “search”, maka sistem akan mencari ke dalam basis
data, data mana saja yang mengandung query “diabetes” akan ditampilkan seperti
pada Gambar 22.

22

Gambar 22 Tampilan hasil pencarian
Kelebihan dan Kekurangan
Sistem informasi agroindustri ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan setelah diimplementasikan. Adapun kelebihan sistem informasi ini ini
antara lain:
a. data yang digunakan adalah data aktual dari PT. SS dan dapat diperbaharui dan
ditambah oleh administrator sistem dengan mudah
b. menyediakan informasi yang terintegerasi dari PT. SS yang dapat diakses
dengan mudah oleh pengguna.
c. memiliki fitur pencarian berdasarkan kelompok nama komoditas, nama produk,
penyakit, dan khasiat sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkan
informasi yang sesuai kebutuhan pengguna.
Selain kelebihan, sistem informasi ini juga memiliki kekurangan setelah
diimplementasikan, yaitu :
a. sistem informasi belum dilengkapi dengan pemilihan komoditas unggulan atau
produk unggulan
b. dibutuhkan banyak perbaikan dari segi tampilan antarmuka
Implikasi penerapan SIATOK untuk PT. SS
Penerapan sistem informasi di PT. SS diharapkan dapat menjadi solusi atas
sulitnya pihak konsumen dalam mengakses informasi dari PT. SS. Jika
sebelumnya akses informasi untuk PT. SS harus langsung berkunjung ke
perusahaan. Maka setelah penerapan sistem informasi ini, konsumen dapat
memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
Penerapan sistem informasi ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai
media iklan untuk meningkatkan penjualan produk PT. SS. Konsumen dapat
membagikan profil produk ke jaringan media sosial dengan tombol share yang
disediakan sistem. Sistem informasi ini juga dapat dijadikan sebagai tempat

23

penyimpanan data berbagai ramuan yang telah diproduksi untuk produksi
selanjutnya. Untuk keamanan, informasi ini hanya dapat diakses oleh
administrator saja yang merupakan karyawan dari PT. SS sendiri.
Penerapan sistem informasi ini juga dapat memudahkan pengunjung untuk
mendapatkan gambaran kebun tanaman obat di PT. SS dan akses jalan menuju PT.
SS karena sudah disediakan peta dengan API Google Maps dengan koordinat PT.
SS. Peta ini dapat diakses pada halaman profil perusahaan dengan alamat
http://localhost/siatok/profil-perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem informasi agroindustri tanaman obat (SIATOK) merupakan suatu
perangkat sistem informasi agroindusti tanaman obat yang dirangcang dalam
bentuk website. Perancangan SIATOK dilakukan dengan menggunakan
pendekatan sistem yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan,
formulasi permasalahan, identifikasi sistem, verifikasi sistem, dan implementasi
sistem. Desain sistem SIATOK dilakukan dengan tahapan desain proses yang
terjadi di dalam sistem yang digambarkan dalam bentuk Data Flow Diagram
(DFD) dan tahapan desain basis data sistem yang dilakukan berdasarkan DFD
level 2 pada tahapan sebelumnya. Sistem informasi agroindustri tanaman obat ini
dibangun menggunakan bantuan Content Management System (CMS) WordPress
4.3.1.
Sistem informasi ini dapat mempermudah PT. SS dan konsumen dalam
mengakses informasi yang dibutuhkan. Informasi yang disajikan SIATOK
meliputi informasi tentang profil perusahaan, komoditas tanaman obat, produk
olahan, dan proses pengolahan. Verifikasi sistem dilakukan dengan pengujian
sistem dengan data aktual komoditas tanaman obat dan produk olahannya yang
dicakup. SIATOK merupakan rancangan awal dari sistem informasi tanaman obat
yang mengintegerasika informasi agroindustri tanaman obat di PT. SS.
Saran
Sistem informasi agroindustri tanaman obat (SIATOK) dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan penyempurnaan dan penambahan modul
sebagai berikut :
1. penyempurnaan desain antarmuka yang user friendly dan mobile friendly
2. pengembangan sistem kearah sistem penunjang keputusan dengan penambahan
modul pemilihan produk.
3. pengelolaan yang baik dari perusahaan agar sistem dapat berjalan seperti
seharusnya.

24

DAFTAR PUSTAKA
Amin L, Budiawan W, Sriyatno. 2014. Redesain headphone untuk menunjang
faktor kenyamanan dan keamanan bagi kesehatan dengan fokus pada
ergonomic. Prosiding SNATIF (hal. 43) Semarang (ID)
Andre. 2015. tutorial belajar wordpress part1 : pengertian wordpress dan cms
[terhubung berkala] http://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-wordpresspengertian-wordpress-dan-cms/ (Diakses 7 juli 2015)
Anonim. 2010. Lokakarya Nasional Tanaman Obat Indonesia (TOI) : Sinergi
Multipihak Dalam Budidaya, Pelestarian Dan Peningkatan Kualitas Tanaman
Obat Indonesia. Jakarta (ID)
_______. 2013. Teknologi Pascapanen Tanaman Obat. [terhubung berkala]
http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/assets/media/publikasi/Tanaman_
Obat_2101.pdf ( Diakses 25 November 2015)
Faqih A, Isnanto RR, Rochim AF. 2011. Sistem Manajemen Hotspot Berbasis
Kuota Waktu dan Paket Data. Makalah Seminar Tugas Akhir. Fakultas
Teknik-Undip. Semarang (ID)
Farid AM. 2002. Pemrograman PHP 4 bagi Web Programmer. Jakarta (ID) :
Elex Media Komputindo.
Fathansyah. 2002. Basis Data. Bandung (ID) : PT Informatika.
Hartrisari. 2007. Sistem Dinamik: Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri
dan Lingkungan. Bogor (ID) : SEAMEO BIOTROP.
Kumorotomo W, Margono SA. 1996. Sistem Informasi Manajemen dalam
Organiasi-organisasi Publik. Yogyakarta (ID) : Gajah Mada University Press
Maulana A. 2015. Jumlah Pengguna Internet Indonesia Capai 88,1 Juta
[terhubung berkala] http://tekno.liputan6.com/ (Diakses 11 Juni 2015)
Marimin, Eriyatno, Sukardi, Machfud, Muhammad Nabil. 1993. Pengembangan
Sistem Informasi Agroindustri . Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Jakarta (ID) : Grasindo.
Post GV 1999. Database Management System : Designing and Building Business
Applications. Singapura City (SG) : Mc. Graw-Hill.
Stair R. 2010. Principles of Information Systems: A Managerial Appoach. Ninth
Edition. Boston (US): Cengage Lerning.
Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta (ID) : Andi Publisher
Wardana 2008. Apl Basis Pendekatan Sistem Vb. Net 2008. Jakarta (ID) : Elex
Media Computindo
Wasson, Charles S. 2006. System Analysis, Design, and Development: Concepts,
Principles, and Practices. New york (US) : Wiley
Werbach
K.
1996.
Perkembangan
HTML
[terhubung
berkala]
http://werbach.com/barebones/barebone_annot_id.html (Diakses 7 juli 2015).
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu

25

LAMPIRAN
Lampiran 1 Model Data Konseptual SIATOK

26
Lampiran 2 Model Data Fisik SIATOK

27

Lampiran 3 Daftar Koleksi Tanaman Obat di PT. SS
No

Komoditas

Nama Latin

1
2
3
4

ALAMANDA
ASPARAGUS
AVIOPOGON
BANDOTAN

5
6
7
8

BAWANG
SABRANG
BELUNTAS
BESARAN
BIDARA LAUT

9

BINAHONG

10
11
12
13

BOROCO
BROTOWALI
BUAH MAKASAR
BUNGA KNOP

Anredera cordifolia
(Ten.) Steenis
Colesea argentea
Tinospora tuberculata
Brucea javanica
Gomphrena globosa L.

14
15

BUNGA PUKUL 8
CABE JAWA

Sida rhombiofolia
Piper retrofractum

16

CAKAR AYAM

17

CALINCING

Selanginella
doederleinii
Oxalis corniculata

18
19

CINCAU RAMBAT Cyclea barbata
CIPLUKAN
Physalis minima

20
21

26
27
28

CULAN
DANDANG
GENDIS
DARUJU
DAUN DUDUK
DAUN ENCOK
DAUN
MENGKOKAN
DLINGO
GANDARUSA
GEMPUR BATU

29
30
31

GENDOLA
GINGSENG
HANEULEUM

22
23
24
25

Alamanda catrirtica
Asparagus plusmasus
Agreratum conzyzoides
L.
Eleutherine Americana
Pluchea indica
Strecyhmos lingustrina

Aglaia odorata L.
Clinacantus nutans L.
Acanthus ilicifolicus L.
Desmodium triqutrum
Plumbago zeylanica
Notrhopanax
scutellarium
Acorus calamus
Justica gendarussa L.
Borreria hispida senum
L.
Basella rubra L.
Panax L.
Grapthopphyllum
pictum

Khasiat
Bisul, sembelit, kurap
Menguatkan kaki anak
Batuk berdahak, paru paru
Radang tenggorokan,
radang telinga
Radang usus, susah buang
air kecil
Batuk, Deodorant
Penawar racun,
memperbaiki pencernaan
Paru paru, darah rendah,
borok akut
Sakit mata
Diabetes, demana
Disentri, malaria
Asthma, panas anak,
pereda batuk
Hernia
Penghangan dan daya
tahan tubuh
Kanker
Penawar racun makanan,
gusi
Panas dalam
Batuk rejan, ayan, darah
tinggi
Demam, gatal
Anti Kencing manis
Kanker, luka kena racun
Batu ginjal, sakit kuning
Rematik
Keguguran, sakit kepala
Peluruh kentu, penenang
Rhematik, mual saat batuk
Ginjal, batu empedu
Influenza
Meningkatkan stamina
Ambeien

28
32

HANJEULI

Coix lacrymajobi

33
34

JAHE EMPRIT
JAHE GAJAH

Zingiber Americas
Zyngiber zerumbet

35
36
37

JAHE MERAH
JARAK CINA
JARAK PAGAR

Zyngiber officinale
Jatrhopa gossypilofia
Jatrhopa curcas

38
39

JATI BELANDA
JEUK PURUT

Guazuma ulmifolia
Cyrus hytrix DC

40 JINTEN
41 JOMBANG

Coleus ambonicus
Selanginella
deoderleini
Kyllinga brevifolia
Gardena angusta

Menguatkan usus, peluruh
air seni
Asma, contrasetic
Luka, bau busuk, sakit
kepala
Hipertensi
Sakit perut
Gatal – gatal, rematik,
bengkak
Pelangsing
Influenza, menghilangkan
ketombe
Sariawan, obat batuk
Maag, radang payudara

42
43

JUKUT PENDUL
KACAPIRING

44
45
46
47
48
49

KAPULAGA
KARUK
KATUK
KECUBUNG
KEDONGDONG
LAUT
KELADI TIKUS

50

KEMANGI

51

Cleorodendrum
calamitosum
Zaphyranthes roseus
Mirabilis jalapa

Batuk, prostat

Hybiscus rosasonensis

Haid tidak teratur, batuk

55

KEMBANG
BUGANG
KEMBANG
COKLAT
KEMBANG
PUKUL 4
KEMBANG
SEPATU
KEMUNING

Manhilangkan bau badan,
bayi muntah – muntah
Demam, digigit ular,
kencing nanah
Lever

Murayya paniculata

56
57
58
59
60

KENIKIR
KETEPENG
KI DENOOK
KI URAT
KISAAT

Cosmos caudatus
Cassia calata
Euphorbia plucherrina
Plantago mayor
Valerina sp

61

KITOLOT

62
63

KUMIS KUCING
KUNYIT

Isotoma longiflora
presl
Orthosipon arrisstatus
Curcumma domestica

Haid tidak teratur,
kegemukan
Batuk, Sakit perut
Eksim
Penyakit kulit
Kencing batu
Menguatkan lambung, anti
kejang
Radang tenggorokan, sakit
gigi
Melancarkan air seni
Anti radang

52
53
54

Amomum compactum
Phiper rosea
Sauopus androgynous
Datura fastuosa
Poliscya pruticosa
Thyponium
flagileforme
Ocinum basllicum L.

Radang mulut, bronchitis
Darah rendah, jatung
berdebar
Sakit perut
Asma, sakit gigi
Penambah asi
Asthma
Menghilangkan bau badan,
sakit buang air kecil
Kanker, tumor

29

64

KUNYIT PUTIH

65
66
67
68

LAMPES
LANDEP
LAVENDA
LENG LEUNGAN

69

71

LIDAH BUAYA
BARBADENSIS
LIDAH BUAYA
SIRNENSIS
LIDAH MERTUA

72
73
74
75
76

MAHKOTA DEWA
MAWAR
MELATI
MENGKUDU
MENIRAN

77

MENTHA
ARVENSIS
MIANA

70

78

Kanker alat reproduksi
wanita
Ocinum sancthum L.
Penenang syaraf, bangkak
Barleria lupulina
Rhematic, diuretic
Anti nyanmuk
Leucas lapandulaefolia Penenangm sakit syaraf
L.
Aloe vera
Sakit perut, batuk,
hairtonic
Aloe vera
Batuk, haid tidak teratur,
sembelit
Sanseviera trifasciata
Batuk, penyerap racun
dalam ruangan
Pheleria macrocarpa
Hipertensi, kanker, liver
Rosa chinensis
Jantung, batuk
Jasminum sambak
Pembersih mata, stop ASI
Darah tinggi, difteri
Phyllenthus niruri
Anti virus, rabun senja,
bisul di mata
Bahan pembuat permen

81

NANAS KERANG
NONA MAKAN
SIRIH
PACAR AIR

Coleus scutella
rachides
Rhoeo discolor
Clerodenrum thomsone
balf
Impatiens carnuta

82

PACAR CINA

Aglaia odorata lour

83

PACING

Cortus speedioncus

84

PANDAN WANGI

85
86

PATAH TULANG
PECAH BELING

Pandanus
amaryllifolius
Euphorbia tirualli
Stobilanches crispus

87

PECUT KUDA

88

PEGAGAN

Stachytarphea
jamaicensis
Centella asiatica

89

PETIKAN KEBO

Euphorbia hirta

90
91
92

PINANG
POTULAKA
POSLEN

Areca cathecu
Portulaka grandiflora
Talinum triangulare

93

PUTRI MALU

Mimosa pudica L.

79
80

Radang telinga, terlambat
haid
TBC, batuk
Radang telinga, mengusir
serangga
Scabies, bengkak, luka
potong
Darah haid banyak,
pencegah bau badan
Radang mata, mencegah
kehamilan
Diuretic, aroma makanan
Sakit gigi, patah t