Rancang bangun sistem informasi deposito mudharabah berbasis web (studi kasus: PT. Wakalumi)

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

DEPOSITO MUDHARABAH BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: PT. BPRS WAKALUMI)

OCTAVIANA ANGGRAENI

106093003129

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

i

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

DEPOSITO MUDHARABAH BERBASIS WEB

(Studi Kasus : BPRS WAKALUMI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

OCTAVIANA ANGGRAENI

106093003129

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, November 2011

Octaviana Anggraeni


(6)

v

ABSTRAK

Octaviana Anggraeni, Rancang Bangun Sistem Informasi Deposito Mudharabah

berbasis Web (Studi Kasus: PT. BPRS Wakalumi), di bawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Zainuddin Bey Fananie.

BPRS Wakalumi merupakan suatu instansi yang menyediakan berbagai produk dan jasa di bidang perbankan syariah yang bertujuan untuk membantu serta melayani nasabah. Produk pendanaan deposito mudharabah sangat diminati oleh banyak nasabah karena dapat memberikan jaminan keuntungan yang cukup memuaskan baik nasabah maupun bank berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak pada awal akad transaksi. Transaksi keuangan produk pendanaan khususnya deposito mudharabah pada BPRS Wakalumi telah memiliki software perbankan syariah sederhana yang dapat membantu kegiatan transaksi deposito mulai dari penyetoran hingga pencairan deposito. Akan tetapi

software tersebut memliki beberapa kelemahan, yaitu proses penetapan jatuh

tempo deposito masih dilakukan dengan cara manual, penghitungan bagi hasil untuk deposan dilakukan dengan bantuan menggunakan Microsoft Excel sehingga tetap perlu input manual ke dalam software. Laporan bulanan dan tahunan masih kurang baik karena tidak dapat tersedia saat sewaktu-waktu dibutuhkan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu solusi agar kegiatan transaksi berjalan lebih baik demi memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu dengan dibangunnya sistem informasi deposito. Dengan adanya sistem informasi ini, dapat meningkatkan kinerja karyawan yang berhubungan dengan transaksi deposito sehingga lebih efektif. Sistem informasi tersebut berguna dalam penetapan jatuh tempo, penghitungan bagi hasil dan mencetak laporan bulanan transaksi deposito. Metode pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan Rapid Application

Development (RAD) dari tahap scope definiton hingga tahap construction &

testing. Alat perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language.

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan PHP

sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database. Dengan adanya sistem informasi deposito mudharabah ini dapat membantu dalam pencarian dan mencetak data deposan, data nisbah, data transaksi penyetoran hingga pencairan deposito, menetapkan jatuh tempo dan menghitung bagi hasil sehingga dapat lebih memudahkan tugas staff bagian deposito.

Kata kunci : Sistem informasi, deposito mudharabah, online, RAD, UML

V Bab + xxiii halaman + 215 halaman + 78 gambar + 52 tabel + 5 simbol + 6 lampiran Daftar pustaka : 23 (2000-2010)


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW, sahabat dan para pengikutnya.

Peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu atas selesainya laporan skripsi ini, karena tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran-saran mereka mungkin peneliti tidak akan dapat menyusun laporan ini, yaitu kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi sekaligus selaku dosen pembimbing I serta Bapak Zainul Arham, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti.

3. Bapak Zainuddin Bey Fananie, MSc selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan tentang penulisan skripsi yang baik serta selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran dalam membantu menyelesaikan laporan skripsi ini.

4. Kedua orang tuaku (Gunoro Nupikso dan Heni Pragiwati), kedua adikku (Octariana Nuur Syafaati dan Fariz Agus Mahira), yang telah begitu besar memberikan do’a, motivasi dan dukungan, baik materil maupun spiritual serta mengingatkan untuk menyelesaikan studi dengan tepat waktu.


(8)

vii

5. Ibu Ani Soraya (Direktur), Ibu Rofiqoh (KaDiv Operasional), Ibu Vina

(Staff Bagian Personalia), Ibu Ana (Staff Bagian Deposito), Ibu Lia (Staff

Bagian Sunrise), Ibu Novi (Staff Bagian Customer Service), Ibu Widi (Staff

Bagian Teller), dan Bapak Sidiq (Staff Bagian IT) yang telah memberikan izin dan membantu pada saat melaksanakan penelitian serta banyak memberikan masukan yang positif dan sangat bermanfaat bagi peneliti. 6. Seseorang yang spesial dihatiku (Iman), yang telah sabar dan memberikan

kasih sayang, perhatian, serta ketulusan hati kepada peneliti sehingga dapat semangat mengerjakan skripsi.

7. Seluruh sahabat terbaikku, terutama CWB (Nia, Tresna, Ratih) dan SIBIS Angels (Ziah, Nurul, Rahmi, Fatma, Metha, Rini, Iam, Opi, Yayuk), yang telah berbagi waktu menyenangkan bersama, menemani peneliti dalam keadaan susah maupun senang hingga memberikan solusi dan semangat dengan membantu peneliti saat menghadapi kesulitan selama pembuatan laporan skripsi ini.

8. Seluruh teman kelas seperjuanganku, U can C (Ibnu, Nanda, Kholis, Anis, Niko, Khabib, Ali, Iqbal, Hilman, Nas, Haris, Fahmi) dan SIBIS Garis Keras (Alam, Afif, Lutfi, Mabeus, Ridho, Okky), yang selalu mendukung, menghibur dan memberikan semangat kepada peneliti dalam penelitian ini, terutama untuk Irwan yang sangat berperan besar dalam membantu peneliti menyelesaikan aplikasi ini.


(9)

viii

9. Semua teman-teman Sistem Informasi angkatan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah saling membantu dan bertukar pikiran dengan peneliti selama ini.

Dalam penulisan laporan skripsi ini peneliti menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum mencapai kesempurnaan baik dari segi materi maupun dari segi penyajian, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk membangun agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga dengan adanya laporan skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amien.

Jakarta, November 2011

Octaviana Anggraeni


(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan Ujian ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Lampiran ... xviii

Daftar Simbol ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penulisan ... 5

1.5 Manfaat Penulisan ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Pengertian Rancang Bangun ... 10

2.2 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.2.1 Definisi Sistem ... 10

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 10

2.2.3 Elemen Sistem ... 12

2.3 Konsep Dasar Informasi ... 14

2.3.1 Definisi Informasi ... 14

2.3.2 Kualitas Informasi ... 14


(11)

x

2.4.1 Definisi Sistem Informasi ... 16

2.4.2 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Keuangan ... 17

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Keuangan ... 17

2.5.2 Subsistem Sistem Informasi Keuangan ... 18

2.6 Konsep Dasar Deposito Mudharabah ... 22

2.6.1 Definisi Deposito ... 22

2.6.2 Definisi Mudaharabah ... 22

2.6.3 Definisi Deposito Mudaharabah... 24

2.6.4 Ketentuan Umum Deposito Mudaharabah ... 25

2.6.5 Karakteristik Deposito Mudaharabah... 25

2.6.6 Mekanisme dan Operasional Deposito Mudaharabah .... 26

2.6.7 Perbandingan Deposito Mudaharabah & Konvensional 29 2.6.8 Landasan Syariah Deposito Mudaharabah ... 30

2.6.9 Realisasi perhitungan bagi hasil ... 31

2.6.10 Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudaharabah ... 33

2.7 Konsep Dasar Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ... 33

2.7.1 Definisi BPRS ... 33

2.7.2 Tujuan Pendirian BPRS ... 34

2.7.3 Kegiatan Operasional BPRS ... 35

2.7.4 Manajemen dan Organisasi BPRS ... 36

2.8 Database Management System (DBMS) ... 36

2.8.1 Manfaat penggunaan DBMS ... 36

2.8.2 Keunggulan DBMS ... 37

2.9 Konsep Dasar Website ... 37

2.9.1 Pengertian Website ... 37

2.9.2 Fungsi Website ... 38

2.10 Metode Pengumpulan Data ... 38

2.10.1 Studi Pustaka ... 38

2.10.2 Studi Lapangan ... 39


(12)

xi

2.11 Metode Pengembangan Sistem ... 40

2.11.1 RapidApplication Development (RAD) ... 40

2.11.2 UML Diagram ... 43

2.12 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 47

2.12.1 Pemrograman PHP ... 47

2.12.2 XAMPP ... 48

2.12.3 Apache ... 49

2.12.4 MySQL ... 49

2.12.5 Macromedia Dreamweaver CS 3 ... 50

2.12.6 Adobe Photoshop CS 3 ... 51

2.12.7 Browser ... 52

2.13 Black-Box Testing ... 52

2.14 Studi Literatur Sejenis ... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 59

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 59

3.1.1 Studi Pustaka ... 59

3.1.2 Studi Lapangan ... 59

3.1.2 Observasi ... 59

3.1.2 Wawancara ... 60

3.1.2 Kuesioner ... 61

3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 61

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 62

3.4 Kerangka Berpikir Penelitian ... 64

BAB IV PEMBAHASAN ... 65

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 65

4.1.1 Sejarah Singkat BPRS Wakalumi ... 65

4.1.2 Logo Perusahaan ... 66

4.1.3 Visi, Misi dan Motto ... 66

4.1.4 Profil Perusahaan ... 67

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ... 68


(13)

xii

4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ... 72

4.3 Analisis Sistem ... 72

4.3.1 Analisis Sistem Berjalan ... 74

4.3.2 Analisis Sistem Usulan ... 77

4.4 System Design ... 80

4.4.1 Perancangan Sistem Informasi ... 80

4.4.1.1 Use Case Diagram ... 80

4.4.1.2 Activity Diagram ... 102

4.4.1.3 Class Diagram ... 121

4.4.1.4 Sequence Diagram ... 123

4.4.1.5 Statechart Diagram ... 140

4.4.2 Database Design ... 157

4.4.3 Interface Design ... 162

4.5 Implementasi Sistem ... 168

4.5.1 Pemrograman ... 168

4.5.2 Pengujian ... 169

BAB V PENUTUP ... 178

5.1 Kesimpulan ... 178

5.2 Saran ... 179

DAFTAR PUSTAKA ... 180


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Strategi Rapid Application Development (RAD) ... 7

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 15

Gambar 2.2 Sistem Informasi Keuangan ... 18

Gambar 2.3 Skema Transaksi Mudharabah ... 23

Gambar 2.4 Mekanisme deposito Mudharabah yang berjalan ... 28

Gambar 2.5 Model 4+1 view ... 46

Gambar 2.6 Cara Kerja Browser ... 52

Gambar 3.1 Kerangka berpikir penelitian ... 64

Gambar 4.1 Logo BPRS Wakalumi ... 66

Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS Wakalumi ... 68

Gambar 4.3 Rich picture sistem yang berjalan ... 74

Gambar 4.4 Rich picture sistem yang diusulkan ... 79

Gambar 4.5 Generalisasi Use Case Diagram ... 82

Gambar 4.6 Use Case Diagram ... 83

Gambar 4.7 Activity Diagraminput username dan password ... 102

Gambar 4.8 Activity Diagraminput pendaftaran ... 103

Gambar 4.9 Activity Diagramvalidasi deposan ... 104

Gambar 4.10 Activity Diagramlihat data deposan ... 105

Gambar 4.11 Activity Diagramcari data deposan ... 106

Gambar 4.12 Activity Diagramupdate data diri ... 107

Gambar 4.13 Activity Diagraminfo status deposito ... 108

Gambar 4.14 Activity Diagramtransaksi penyetoran deposito ... 109

Gambar 4.15 Activity Diagrammanajemen data nisbah ... 111

Gambar 4.16 Activity Diagraminputhitung nisbah ... 112

Gambar 4.17 Activity Diagramtransaksi pencairan deposito ... 113

Gambar 4.18 Activity Diagramlaporan data deposan ... 115

Gambar 4.19 Activity Diagramlaporan data nisbah ... 116

Gambar 4.20 Activity Diagramlaporan transaksi penyetoran ... 117


(15)

xiv

Gambar 4.22 Activity Diagrammanajemen user ... 119

Gambar 4.23 Activity Diagramupdate username dan password ... 120

Gambar 4.24 Class Diagram ... 122

Gambar 4.25 Sequence Diagraminput username dan password ... 123

Gambar 4.26 Sequence Diagraminput pendaftaran... 124

Gambar 4.27 Sequence Diagramvalidasi deposan ... 125

Gambar 4.28 Sequence Diagramlihat data deposan... 126

Gambar 4.29 Sequence Diagramcari data deposan ... 127

Gambar 4.30 Sequence Diagramupdate data diri... 128

Gambar 4.31 Sequence Diagraminfo status deposito ... 129

Gambar 4.32 Sequence Diagramtransaksi penyetoran deposito ... 130

Gambar 4.33 Sequence Diagrammanajemen data nisbah ... 131

Gambar 4.34 Sequence Diagraminputhitung nisbah ... 132

Gambar 4.35 Sequence Diagramtransaksi pencairan deposito ... 133

Gambar 4.36 Sequence Diagramlaporan data deposan ... 134

Gambar 4.37 Sequence Diagramlaporan data nisbah ... 135

Gambar 4.38 Sequence Diagramlaporan transaksi penyetoran ... 136

Gambar 4.39 Sequence Diagramlaporan transaksi pencairan ... 137

Gambar 4.40 Sequence Diagrammanajemen user ... 138

Gambar 4.41 Sequence Diagramupdate password ... 139

Gambar 4.42 Statechart Diagraminput username dan password ... 140

Gambar 4.43 Statechart Diagraminput pendaftaran ... 141

Gambar 4.44 Statechart Diagramvalidasi deposan ... 142

Gambar 4.45 Statechart Diagramlihat data deposan ... 143

Gambar 4.46 Statechart Diagramcari data deposan ... 144

Gambar 4.47 Statechart Diagramupdate data diri ... 145

Gambar 4.48 Statechart Diagraminfo status deposito ... 146

Gambar 4.49 Statechart Diagramtransaksi penyetoran deposito ... 147

Gambar 4.50 Statechart Diagrammanajemen data nisbah ... 148

Gambar 4.51 Statechart Diagraminputhitung nisbah ... 149


(16)

xv

Gambar 4.53 Statechart Diagramlaporan data deposan ... 151

Gambar 4.54 Statechart Diagramlaporan data nisbah ... 152

Gambar 4.55 Statechart Diagramlaporan transaksi penyetoran ... 153

Gambar 4.56 Statechart Diagramlaporan transaksi pencairan ... 154

Gambar 4.57 Statechart Diagrammanajemen user ... 155

Gambar 4.58 Statechart Diagramupdate password ... 156

Gambar 4.59 Design Interface MenuLogin ... 162

Gambar 4.60 Design Interface MenuHome ... 162

Gambar 4.61 Design Interface MenuValidasi ... 163

Gambar 4.62 Design Interface MenuData Deposan ... 163

Gambar 4.63 Design Interface MenuPenyetoran... 164

Gambar 4.64 Design Interface MenuData Nisbah ... 164

Gambar 4.65 Design Interface MenuHitung Nisbah... 165

Gambar 4.66 Design Interface MenuPencairan ... 165

Gambar 4.67 Design Interface MenuLaporan Deposan ... 166

Gambar 4.68 Design Interface MenuLaporan Nisbah ... 166

Gambar 4.69 Design Interface MenuLaporan Penyetoran ... 167


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Deposito Mudharabah dan Konvensional ... 29

Tabel 2.2 Tipe Diagram UML ... 43

Tabel 2.3 Studi Literatur Sejenis ... 54

Tabel 4.1 Realisasi dan Nisbah Bagi Hasil Deposito iB Wakalumi ... 71

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan ... 79

Tabel 4.3 Idetifikasi Actor ... 80

Tabel 4.4 Narasi Use Caseinput username dan password ... 85

Tabel 4.5 Narasi Use Caseinput pendaftaran ... 86

Tabel 4.6 Narasi Use Casevalidasi deposan ... 87

Tabel 4.7 Narasi Use Caselihat data deposan ... 88

Tabel 4.8 Narasi Use Casecari data deposan ... 89

Tabel 4.9 Narasi Use Caseupdate data diri ... 90

Tabel 4.10 Narasi Use Caseinfo status deposito ... 91

Tabel 4.11 Narasi Use Casetransaksi penyetoran deposito ... 92

Tabel 4.12 Narasi Use Casemanajemen data nisbah ... 93

Tabel 4.13 Narasi Use Caseinputhitung nisbah ... 94

Tabel 4.14 Narasi Use Casetransaksi pencairan deposito... 95

Tabel 4.15 Narasi Use Caselaporan data deposan ... 96

Tabel 4.16 Narasi Use Caselaporan data nisbah... 97

Tabel 4.17 Narasi Use Caselaporan transaksi penyetoran ... 98

Tabel 4.18 Narasi Use Caselaporan transaksi pencairan ... 99

Tabel 4.19 Narasi Use Casemanajemen user ... 100

Tabel 4.20 Narasi Use Caseupdate password ... 101

Tabel 4.21 Identifikasi Potensial Objek ... 121

Tabel 4.22 Keterangan statechart diagram untuk usecaseinput username dan password ... 140

Tabel 4.23 Keterangan statechart diagram untuk usecase input pendaftaran ... 141

Tabel 4.24 Keterangan statechart diagram untuk usecase validasi deposan .... 142


(18)

xvii

Tabel 4.26 Keterangan statechart diagram untuk usecase cari data deposan ... 144

Tabel 4.27 Keterangan statechart diagram untuk usecase update data diri ... 145

Tabel 4.28 Keterangan statechart diagram untuk usecase info statu deposito... 146

Tabel 4.29 Keterangan statechart diagram untuk usecase transaksi penyetoran deposito ... 147

Tabel 4.30 Keterangan statechart diagram untuk usecase manaj. data nisbah . 148 Tabel 4.31 Keterangan statechart diagram untuk usecase inputhitung nisbah . 149 Tabel 4.32 Keterangan statechart diagram untuk usecase transaksi pencairan deposito ... 150

Tabel 4.33 Keterangan statechart diagram untuk usecase laporan data deposan ... 151

Tabel 4.34 Keterangan statechart diagram untuk usecase laporan data nisbah 152 Tabel 4.35 Keterangan statechart diagram untuk usecase laporan transaksi penyetoran ... 153

Tabel 4.36 Keterangan statechart diagram untuk usecase laporan transaksi pencairan... 154

Tabel 4.37 Keterangan statechart diagram untuk usecase manajemen user ... 155

Tabel 4.38 Keterangan statechart diagram untuk usecase update password ... 156

Tabel 4.39 Tabel database user ... 156

Tabel 4.40 Tabel database deposan ... 156

Tabel 4.41 Tabel database deposito... 156

Tabel 4.42 Tabel database penyetoran ... 158

Tabel 4.43 Tabel database bagi_hasil ... 158

Tabel 4.44 Tabel database hitung_nisbah ... 159

Tabel 4.45 Tabel database pencairan... 160

Tabel 4.46 Hasil pengujian level akses “Calon Deposan” ... 169

Tabel 4.47 Hasil pengujian level akses “Deposan” ... 170

Tabel 4.48 Hasil pengujian level akses “Customer Service” ... 171

Tabel 4.49 Hasil pengujian level akses “Administrator” ... 172


(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Isi

1 Surat Keterangan Penelitian ... 127

2 Wawancara ... 185

3 Observasi ... 197

4 Kuesioner ... 140

5 Tampilan Antar Muka ... 204


(20)

xix

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAM

(Sumber : Munawar, 2005)

SIMBOL KETERANGAN

Actor

Use Case

Association


(21)

xx

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Sumber : Munawar, 2005)

SIMBOL KETERANGAN

Initial Node

Activity Final Node

Action

Control Flow


(22)

xxi

SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Sumber : Munawar, 2005)

SIMBOL KETERANGAN

Class

Generalization

Asocation

Composite

Agregate

-End1 *

-End2


(23)

xxii

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

(Sumber : Munawar, 2005)

SIMBOL KETERANGAN

Object1

Object

Message1

Self Massage

Message1


(24)

xxiii

SIMBOL STATECHART DIAGRAM

(Sumber : Munawar, 2005)

SIMBOL KETERANGAN

Initial State

Final State

State

Decision


(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman modern sekarang ini menuntut segala aktivitas hidup manusia bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk tujuan tersebut manusia berlomba-lomba menciptakan suatu perangkat (ware) guna membantu mewujudkannya, termasuk menciptakan perangkat yang disebut komputer. Hampir setiap bidang pekerjaan manusia saat ini misalnya di kantor, perusahaan, sekolah, rumah, dan di mana pun menggunakan komputer. Bahkan beberapa pekerjaan sangat tergantung terhadap pemakaian teknologi komputer, misalnya sistem perbankan modern yang menggunakan transaksi on line, industri atau pabrik modern untuk mengendalikan setiap proses produksi, dan mengkomunikasikan data. (Supriyanto, 2005)

Akhir-akhir ini kita bisa lihat pada dunia perbankan di negara kita, perbankan yang berlandaskan syariah muncul sebagai dinamika perkembangan bank konvensional. Landasan hukum bank syariah di negara kita memang masih lemah meskipun telah dijelaskan dalam UU No.7 Tahun 1992, namun tetap merupakan tonggak penting bagi keberadaan bank syariah di negara Indonesia. Secara filosofis, bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengan demikian, penhindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia Islam. (Machmud, 2010)

Perkembangan teknologi informasi mempengaruhi kebijakan dan strategi dunia usaha perbankan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan


(26)

2

di bidang layanan jasa pembayaran melalui bank. Inovasi yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti kebutuhan nasabah. Transaksi perbankan berbasis elektronik merupakan pengembangan penyediaan jasa layanan bank yang memberikan peluang usaha baru bagi bank yang berakibat pada perubahan strategi usaha perbankan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien, diantaranya dalam hal penghitungan bunga secara otomatis, transaksi on-line, ATM, e-banking, mobile

banking, dan lain-lain. Komputer juga banyak digunakan untuk proses akuntansi

kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidental dengan melakukan analisis keuangan, neraca, laba rugi, dan sebagainya. Bahkan beberapa software

secara khusus disediakan untuk operasi akuntansi perbankan. (Supriyanto, 2005) BPRS Wakalumi menyediakan berbagai produk dan jasa di bidang perbankan syariah yang bertujuan untuk membantu serta melayani para nasabah yang membutuhkan modal atau pinjaman. Produk tersebut dibagi menjadi dua, yaitu pendanaan dan pembiayaan. Produk pendanaan merupakan produk perbankan syariah yang menawarkan simpanan berupa dana dari pihak nasabah kepada pihak BPRS Wakalumi, yang terdiri dari tabungan dan deposito

mudharabah. Produk pendanaan deposito sangat diminati oleh banyak nasabah

karena dapat memberikan jaminan keuntungan yang cukup memuaskan baik nasabah maupun bank. Keuntungan dapat diperoleh berdasarkan nisbah bagi hasil yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak pada awal akad transaksi.

Transaksi keuangan produk pendanaan khususnya deposito mudharabah

pada BPRS Wakalumi memang telah memiliki software perbankan syariah sederhana. Software tersebut dapat membantu kegiatan transaksi deposito mulai


(27)

3

dari penyetoran hingga pencairan deposito. Akan tetapi software tersebut memliki beberapa kelemahan, yaitu :

1) proses pencetakan bilyet penyetoran dan pencairan deposito serta penetapan tanggal jatuh tempo deposito masih dilakukan dengan cara manual sehingga mengakibatkan kinerja staff bagian deposito menjadi kurang efektif dan efisien.

2) proses penghitungan bagi hasil untuk deposan serta laporan bulanan dan tahunan transaksi deposito seringkali terjadi kekeliruan karena tidak dapat langsung dihitung dan dicetak pada software yang telah ada melainkan dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2003.

Berdasarkan uraian diatas, maka dibutuhkan suatu solusi agar kegiatan transaksi berjalan lebih baik dan lancar demi memenuhi kebutuhan nasabah. Oleh karena itu peneliti menyusun skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Deposito Mudharabah Berbasis Web (Studi Kasus : PT. BPRS

WAKALUMI), untuk membantu mengatasi dan memecahkan permasalahan yang ada sehingga menjadi lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

Peneliti mengidentifikasikan masalah dalam pembuatan sistem informasi deposito mudharabah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat sebuah sistem informasi deposito mudharabah

berbasis web mulai dari transaksi penyetoran hingga pencairan pada BPRS Wakalumi ?


(28)

4

2. Bagaimana menghitung bagi hasil para deposan secara efektif dan efisien sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam penghitungannya di BPRS WAKALUMI?

3. Bagaimana membuat laporan bulanan dan tahunan data deposan, data nisbah, transaksi penyetoran dan pencairan deposito mudharabah pada BPRS Wakalumi ?

1.3 Batasan Masalah

1. Peneliti membahas input data dan transaksi, penetapan jatuh tempo, penghitungan bagi hasil, serta laporan bulanan dan tahunan deposito. 2. Peneliti hanya membahas sistem informasi keuangan bagian

manajemen dana pada deposito mudharabah di BPRS Wakalumi

3. Peneliti menghitung bagi hasil para deposan sesuai dengan nisbah dan EQ Rate yang telah ditentukan oleh bank saat awal akad transaksi 4. Peneliti membuat laporan bulanan dan tahunan data deposan, data

nisbah dan transaksi penyetoran hingga pencairan deposito.

5. Peneliti tidak membahas pengelolaan dan penyaluran dana deposito

mudharabah yang ada pada BPRS Wakalumi.

6. Peneliti tidak membahas sistem informasi akuntansi transaksi deposito

mudharabah dan keamanan sistem dan jaringan

7. Peneliti menggunakan Rapid Application Development (RAD) menurut Whitten 2004 sebagai metode pengembangan sistem dari tahap scope definiton hingga tahap construction & testing dan Unified Modelling Languge (UML) menurut Munawar 2005 sebagai desain sistemnya.


(29)

5

8. Peneliti membuat sistem informasi berbasis web yang bersifat online, yang dapat di akses oleh deposan, admin deposito, customer service, dan KaDiv Operasional.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk membuat sistem informasi transaksi deposito mudharabah

mulai dari penyetoran hingga pencairan pada BPRS Wakalumi.

2. Untuk mengurangi kekeliruan dalam perhitungan bagi hasil deposito

mudharabah sehingga meningkatkan kepercayaan deposan pada BPRS

Wakalumi secara lebih efektif dan efisien.

3. Untuk menyediakan laporan bulanan dan tahunan transaksi penyetoran hingga pencairan deposito mudharabah di BPRS Wakalumi.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam dunia bisnis syariah dengan menganalisis serta membuat suatu sistem informasi yang bermanfaat sehingga dapat dipraktekkan dalam dunia nyata.

2. Bagi fakultas

Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah referensi pada perpustakaan mengenai sistem informasi produk pendanaan deposito


(30)

6 3. Bagi perusahaan

Memberikan saran, informasi dan referensi yang bermanfaat sebagai suatu pemecahan masalah dalam melaksanakan langkah selanjutnya agar menjadi lebih baik

4. Bagi masyarakat

Memberikan informasi dan gambaran mengenai sistem informasi produk pendanaan deposito mudharabah pada bank syariah.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode pengumpulan data

1. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan masalah yang akan atau sedang diteliti.

2. Studi Lapangan a. Observasi

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden.


(31)

7 c. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden yang dipilih.

3. Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis adalah mencari bukti dengan membandingkan studi literatur sebelumnya sehingga dapat membantu dalam penelitian selanjutnya.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode Rapid Application

Development (RAD) menurut Whitten (2004) dan Unified

Modelling Language (UML) sebagai alat desain sistem

pemodelannya menurut Munawar (2005).

Scope Definition

Problem Analysis + Requirement

Analysis + Decision Analysis

Design

Construction & Testing Delivery

of a version Current System

Operation & Maintenance The User

Community


(32)

8

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan teori yang berhubungan dengan sistem, informasi, sistem informasi, sistem informasi keuangan, konsep teori, alur transaksi hingga praktek produk pendanaan deposito

mudharabah pada bank syariah, basis data (database), bahasa

pemrograman serta desain sistem yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini menguraikan tentang langkah-langkah pengumpulan data melalui studi pustaka, studi lapangan dan studi literatur sejenis. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan analisa perangkat lunak menggunakan RAD dan UML sebagai desain sistemnya.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pembahasan desain dan program sistem informasi keuangan deposito mudharabah pada bank syariah sebagai media pembukuan secara terkomputerisasi, serta pengoperasian dan pengujian dari sistem informasi yang dibuat.


(33)

9

BAB V PENUTUP

Bab ini memberikan penerangan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(34)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Perancangan / rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan / bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2008).

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimasudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Kadir, 2003).

2.2.2 Karakteristik Sistem


(35)

11

1. Komponen-Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luar. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antar satu subsistem untuk dapat berinteraksi membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input


(36)

12 6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal)

Suatu sistem harus mempunyai sasaran karena sangat menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.

2.2.3 Elemen Sistem

Elemen yang dapat membentuk sistem, yaitu : (Kadir, 2003) 1. Tujuan

Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada 3 macam, yaitu :

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen,

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.


(37)

13 2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi, serta instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam, seperti meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.


(38)

14

2.3 Konsep Dasar Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Sistem jika tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu tidak akan bertahan lama. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Mulyanto, 2009)

2.3.2 Kualitas Informasi

Informasi yang baik memiliki kualitas-kualitas tertentu, yaitu sebagai berikut : (Ladjamuddin, 2005)

1. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, hari ini, dan akan datang.

2. Akurat (Accuracy)

Yang dimaksud berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

3. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang telah usang tidak mempunyai nilai lagi.


(39)

15 4. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana, namum mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

Database Proses (Model)

Output (Informasi)

Penerima

Tindakan Keputusan Input

(Data)

Data (Ditangkap)

Hasil Tindakan


(40)

16

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut : (Ladjamuddin, 2005)

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.

2.4.3 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi, yaitu : (Ladjamuddin, 2005)

1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan cara

menggunkan mesin

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.


(41)

17

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Keuangan

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Keuangan

Sumber daya keuangan merupakan bagian yang penting di dalam organisasi. Semua elemen organisasi mempunyai kepentingan terhadap sumber daya keuangan tersebut. Tidak hanya manajer saja yang berkepentingan dengan keuangan tersebut, pihak-pihak lain seperti pemegang saham, pemasok, dan pemerintah juga sangat membutuhkan informasi mengenai keuangan yang ada di dalam perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya keuangan harus dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualitas mendukung manajerial dalam mengambil keputusan. (Kadir, 2003)

Sistem informasi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada personil organisasi dan pihak eksternal mengenai keuangan yang ada di dalam organisasi, baik keuangan bisnis maupun keuangan sebagai pengendalian sumber daya keuangan di dalam organisasi. Informasi yang diberikan biasanya berupa laporan periodik, laporan khusus, serta komunikasi dan saran dari sistem pakar. (Mulyanto, 2009)

Sistem informasi keuangan memnuhi kebutuhan manajer maupun elemen lingkungan perusahaan atas informasi status keuangan perusahaan. Fungsi keuangan berhubungan dengan arus uang pada perusahaan. Perlu uang cukup untuk mendukung kegiatan manufaktur, pemasaran, dan kegiatan lain. Dana ini perlu dikendalikan untuk memastikan agar dana tersebut digunakan dengan cara yang paling efektif. (McLeod, 2004)


(42)

18 database Sistem informasi akuntansi Subsistem audit internal Subsistem intelijen keuangan Subsistem peramalan Subsistem manajemen dana Subsistem pengendalian Subsistem input Subsistem output Pengguna Sumber internal Sumber lingkungan Data Informasi

Gambar 2.2 Sistem Informasi Keuangan (McLeod, 2004)

2.5.2 Subsistem Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan dibagi menjadi 3 subsistem penting, yaitu sebagai berikut : (McLeod, 2004)

1. Sistem Manajemen Dana

Sistem manajemen dana bertujuan untuk memastikan bahwa pendapatan yang diterima oleh perusahaan lebih besar daripada pengeluaran. Dalam melakukan manajemen terhadap dana atau kas, biasanya digunakan laporan-laporan keuangan bulanan atau tahunan.

Analisis untuk menelusuri arus masuk pendapatan dan arus pengeluaran ini disebut dengan analisis arus kas (cash flow

analysis). Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan

analisis tersebut dinamakann model arus kas (cash flow model). Output dapat ditampilkan dalam bentuk tabel maupun grafik.

Arus uang lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk


(43)

19

memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dapat dikelola untuk mencapai 2 tujuan :

1) Untuk memastikan bahwa arus masuk pendapatan lebih besar dari arus keluar biaya, dan

2) Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun.

Model arus kas merupakan contoh terbaik mengenai penggunan komputer dalam mengatur arus uang karena ini mencakup seluruh proses – dimulai dengan penerimaan kas dan berakhir dengan pengeluaran kas. Banyak keputusan harus dibuat dalam proses ini, subsistem manajemen dana dapat mendukungnya. Perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada lingkungannya. Dalam hal sumber daya uang, perusahaan dapat mempengaruhi arus masuk dan arus keluar. Program dalam subsistem manajemen dana memungkinkan manajemen membuat keputusan yang mempengaruhi arus menurut cara yang diinginkan.

2. Sistem Penganggaran Keuangan

Penganggaran keuangan dilakukan dengan mengevaluasi tingkat keuntungan serta dampak keuntungan dari dana yang dikeluarkan. Anggaran-anggaran yang diusulkan kemudian di analisis dengan mengambil data historis yang tersedia. Dalam


(44)

20

melakukan penganggaran, terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan anggaran perusahaan, yaitu :

a) Pendekatan Top-Down

Dalam pendekatan ini, eksekutif perusahaan menentukan anggaran-anggaran yang ada di dalam perusahaan, kemudian anggaran-anggaran tersebut di tekankan pada tingkat-tingkat manajemen di bawahnya. Pendekatan ini biasanya diambil karena eksekutif perusahaan dianggap lebih memahami tujuan-tujuan jangka panjang perusahaan, sehingga perusahaan akan lebih mudah dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Pendekatan top-down memiliki kelemahan pada kebutuhan dana untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Eksekutif memandang bahwa dana yang dianggarkan cukup realistis untuk menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut. Akan tetapi, manajemen tingkat bawah akan merasa dana yang dianggarkan tersebut sangat terbatas, sehingga kegiatan operasional tidak dapat diselesaikan dengan maksimal.

b) Pendekatan Bottom-Up

Dalam pendekatan ini, proses penganggaran dimulai dari tingkat manajemen paling bawah kemudian diajukan kepada level organisasi di atasnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada tingkat bawah lebih memahami kegiatan yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan.


(45)

21

Pada pendekatan bottom-up sering terjadi ketidakseimbangan antara anggaran yang dianggarkan dengan hasil kerja operasionalnya. Manajemen yang lebih rendah biasanya akan meminta dana yang lebih besar untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya. Selain itu, pada pendekatan ini juga sering terjadi kecurigaan oleh eksekutif perusahaan terhadap manajemen dibawahnya yang meminta jumlah anggaran yang tidak realistis.

c) Pendekatan Partisipasi

Penentuan anggaran dengan pendekatan partisipasi ini melibatkan eksekutif perusahaan dengan pihak-pihak yang terkait dengan penganggaran tersebut, baik pada tingkat manajemen tengah, bawah maupun tingkat operasional. Pendekatan ini digunakan untuk memperbaiki kelemahan yang muncul pada pendekatan top-down dan bottom-down.

3. Sistem Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan merupakan kegiatan di dalam organisasi dengan membuat perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan keuangan. Perkiraan ini dilakukan dengan mengevaluasi kinerja keuangan yang ada pada saat ini dan melakukan perkiraan kinerja keuangan yang akan datang. Dalam melakukan perkiraan keuangan, suatu organisasi harus memperkirakan kinerja dan keburuhan dalan jangka pendek dan jangka panjang.


(46)

22

2.6 Konsep Dasar Deposito Mudharabah

2.6.1 Definisi Deposito

Deposito merupakan salah satu tempat bagi deposan untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu relatif panjang dan frekuensi penarikan yang juga jarang. Dengan demikian bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit.

Pengertian menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian deposan penyimpan dengan bank. (Kasmir, 2004)

Deposito adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan, biasanya jangka waktu penetapan deposito telah ditetapkan oleh bank yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan. (M. Syafi’i, 2001)

2.6.2 Definisi Mudharabah

Mudharabah secara bahasa yaitu berasal dari kata dharab, artinya

memukul atau berjalan. Sedangkan secara teknis mudharabah ialah pemilik harta (shahibul maal) memberikan hartanya kepada orang yang bekerja atau pengusaha (mudharib) supaya mengelolanya dan keuntungan


(47)

23

atas usaha tersebut dibagi menurut kesepakatan antara mereka pada perjanjian awal. (M. Syafi’i, 2001)

Mudharabah adalah salah satu bentuk produk perbankan syariah

yang terdiri dari kerja sama antar dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah uang kepada pengelola

(mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. (Karim, 2003)

Salah satu prinsip Mudharabah pada bank syariah adalah

Mudharabah Mutlaqah, artinya tidak ada pembatas bagi bank dalam

menggunakan dana yang dihimpun. Deposan tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dana yang disimpannya hendak disalurkan. Dari penerapan Mudharabah Mutlaqah terdapat dua jenis penghimpun dana yaitu : tabungan Mudharabah dan deposito

Mudharabah.

Mudharib Shahibul

maal

Proyek / Usaha

Pembagian Keuntungan

MODAL

Perjanjian Bagi Hasil

Nisbah X %

Nisbah Y % Keahlian/

ketrampilan

MODAL 100%

Gambar 2.3 Skema Transaksi Mudharabah (M. Syafi’i, 2001)


(48)

24

Dari kedua pengertian Deposito dan Mudharabah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Deposito Mudharabah adalah dana investasi yang sifatnya sesuai syariat Islam dari deposan yang penarikannya dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.

Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara deposan penyimpan dan bank syariah dan/atau Unit Usaha Syariah (UUS). Fatwa DSN No.3 Tahun 2000 menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan dalam syariah adalah deposito yang berdasarkan prinsip

mudharabah. Dalam transaksi deposito mudharabah, deposan bertindak

sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib). Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk bermudhrabah dengan pihak lain. (Yaya, 2009)

Siklus kegiatan deposito dimulai dari transaksi pembukaan deposito oleh deposan. Pada saat itu, antara deposan dan bank sudah menyepakati nisbah bagi hasil dan jangka waktu deposito (tanggal pencairan). Selama jangka waktu deposito, saldo deposito bersifat tetap, karena pengambilan atau penambahan deposito hanya dilakukan saat jatuh tempo atau saat penutupan jika ingin diambil sebelum jatuh tempo, bagi hasil yang diterima oleh deposan dimasukkan ke rekening yang lain, dan


(49)

25

pajak yang mesti dibayar langsung diambil dari bagi hasil yang akan diberikan kepada deposan. (Machmud, 2010)

2.6.4 Ketentuan Umum Deposito Mudharabah

Deposito mudharabah memiliki ketentuan-ketentuan umum, sebagai berikut : (Karim, 2003)

1. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan yang dapat diterima, dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad.

2. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpan deposito kepada deposan.

3. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi jika akad sudah dicantumkan perpanjang otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru.

4. Ketentuan lain yang berkaitan dengan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2.6.5 Karakteristik Deposito Mudharabah

Deposito mudharabah memiliki ketentuan-ketentuan umum, sebagai berikut : (Karim, 2003)


(50)

26

1. Dikelola dengan prinsip mudharabah muthlaqah

(unpredictedinvestment / investasi tidak terikat)

2. Simpanan/investasi dari deposan (shahibul maal) pada bank

(mudharib), dengan bagi hasil sesuai nisbah yang telah disepakati

3. Hanya dapat dilakukan penarikan pada saat jatuh tempo 4. Valuta Rupiah maupun Valuta Asing

5. Perorangan maupun badan

6. Dapat dilakukan ARO (Automatic Roll Over)

7. Pembayaran bagi hasil dibagikan setiap bulan juga dikenakan pajak

2.6.6 Mekanisme dan Operasional Deposito Mudharabah

Dalam hal waktu lamanya deposito baik bank konvensional maupun syariah ternyata mempunyai waktu yang sama yaitu berkisar 1, 3, 6, dan 12 bulan. Tetapi jika deposan mengambil dananya sebelum waktu yang telah disepakati maka bank syariah dan konvensional menanggapi berbeda, pada bank konvensional maka akan dikenakan penalti dan hasil dari penalti ini akan dijadikan sebagai pendapatan oleh bank, tetapi pada bank syariah hasil dari penalty itu bukan untuk bank melainkan akan disalurkan lagi ke pihak ZIS. (Wiroso, 2005)

Mekanisme pembukaan hingga pencairan deposito mudharabah

pada PT. BPRS Wakalumi adalah sebagai berikut : a. Pembukaan Deposito Mudharabah


(51)

27

1) Deposan membawa kelengkapan identitas asli serta fotocopy KTP untuk diserahkan kepada pihak bank

2) Mengisi aplikasi pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank

3) Mengisi surat perjanjian dengan akad Mudharabah yang menyebutkan bahwa pihak pertama adalah deposan dan pihak kedua adalah dari bank. Pada surat perjanjian tersebut harus disertakan dengan materai agar mempunyai kekuatan hukum yang kuat

4) Jumlah deposito minimal adalah sebesar Rp 1.000.000,00 5) Bank memberikan bukti kepemilikan deposito yang sah

kepada deposan Untuk Badan/Lembaga

1) Menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan fotocopy

SIUP. Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya/TDP, dan lain-lain.

2) Menunjukkan dokumen asli dan fotocopy NPWP

3) Menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotocopy

identitas pengurus badan yang masih berlaku 4) Setoran awal Rp 1.000.000,00

b. Pencairan Deposito Mudharabah

1) Deposan harus membawa bukti yang membenarkan memiliki deposito


(52)

28

2) Deposan harus mengisi aplikasi pencairan deposito

3) Jika tidak dapat diambil maka bisa dilakukan ARO (Automatic

Roll Over)

4) Deposan harus memberi materai pada aplikasi pencairan agar mempunyai kekuatan hukum yang sah bagi kedua belah pihak

deposan membuat bilyet depositoBagian admin deposito

Bagian admin deposito memeriksa jatuh tempo deposan dan menghitung bagi hasil deposito Calon deposan mengajukan

permohonan pembukaan deposito serta menyerahkan persyaratan kepada

bagian front_desk

Direktur menandatangani bilyet deposito Tidak komplit

komplit

Calon deposan mengajukan permohonan pencairan deposito

kepada bagian front_desk

Direktur menyetujui pencairan deposito Bagian front_desk menyerahkan

data calon deposan kepada bagian admin deposito

Pa y to

$

Bilyet deposito yang telah ditandatangani direktur kemudian diserahkan kepada deposan $

Bank Syariah

Gambar 2.4 Mekanisme deposito mudharabah yang berjalan pada bank syariah

c. Syarat dan kondisi

1) Deposito hanya dapat dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo di bank dimana deposito tersebut dibuka pertama kali. Penarikan sebagian atau keseluruhan atas jumlah deposito sebelum jatuh tanggal waktu tidak diperkenankan. Sanksi yang akan didapat oleh deposan akan dimasukkan ke dalam dana kebajikan (ZIS), bukan merupakan pendapatan bank.


(53)

29

2) Bagi hasil atas jumlah uang termaksud tidak akan diperhitungkan sesudah tanggal jatuh tempo, kecuali bila diperpanjang kembali.

3) Bila deposito diperpanjang, bagi hasil atas deposito tersebut adalah sesuai dengan yang berlaku pada saat perpanjangannya. 4) Deposito dapat dibukukan atas nama dua orang, maka :

a) Apabila salah satu pihak meninggal dunia, pemilik yang tinggal berhak menarik deposito dalam surat deposito pada tanggal jatuh tempo, hanya setelah mendapat persetujuan dari ahli waris yang sah dari pihak yang meninggal.

b) Apabila salah satu pihak melarang pembayaran jumlah tersebut kepada pihak lainnya, maka pihak bank tidak akan membayar kecuali bila pihak yang bersangkutan telah menyelesaikan perkaranya.

5) Bagi hasil deposito akan dibayar secara tunai atau dikreditkan ke dalam rekening sesuai instruksi deposan, tanpa pemberitahuan dari bank

2.6.7 Perbandingan Deposito Konvensional dan DepositoMudharabah

Tabel 2.1 Perbandingan Deposito Mudharabah dengan Deposito Konvensional (Karim, 2003)

No. Deposito Mudharabah Deposito Konvensional

1. Jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan Jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan


(54)

30 yang besarnya tidak dapat ditentukan sebelumnya (tergantung pendapatan mudharib)

besarnya ditentukan dalam % di waktu melakukan pembukaan rekening deposito dan besarnya sudah tetap 3. Apabila dicairkan sebelum jatuh

tempo tidak dikenakan denda, hanya dikenai dana kebajikan

Apabila di break sebelum jatuh tempo dikenakan denda, hasil dari denda digunakan sebagai pendapatan bank

2.6.8 Landasan Syariah Deposito Mudharabah

Berdasarkan adanya larangan bunga dalam Islam, reorganisasi perbankan harus dilakukan dengan berlandaskan Syirkah (kemitraan usaha) dan mudharabah (pembagian hasil). (Karim, 2003)

Penjelasan mengenai produk deposito mudharabah terdapat pada fatwa DSN No.03/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 26 Dzulhijjah 1420 H/1 April 2000 M. fatwa tersebut memutuskan :

1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. Sedangkan deposito yang dibenarkan, yaitu deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. 2. Dalam transaksi ini deposan bertindak sebagai shahibul maal atau

pemilik dana, dan bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 3. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib bank dapat melakukan berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk mudharabah dengan pihak lain. 4. Modal harus dinyatakan dalam bentuk tunai, bukan piutang,


(55)

31

5. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

6. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 7. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan

deposan tanpa persetujuan yang bersangkutan

2.6.9 Realisasi perhitungan bagi hasil

Sumber pendapatan bank syariah terdiri dari :

a. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah

b. Keuntungan atas kontrak jual beli

c. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarahwa iqtina’

d. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya

Pendapatan-pendapatan tersebut di atas setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional, harus dibagi antara bank dengan para penyandang dana, yaitu nasabah investasi, para penabung, dan para pemegang saham sesuai dengan nisbah bagi hasil atas investasi mudharabah sesuai dengan tipe, tetapi menetapkan bobot yang berbeda-beda atas setiap investasi yang dipilih oleh nasabah. Konsep bagi hasil bank syariah meliputi : (Machmud, 2010)

a. Pemilik dana menginvestasikan dananya melalui lembaga keuangan atau bank yang bertindak sebagai pengelola

b. Pengelola/bank mengelola dana tersebut dalam sistem pool of


(56)

32

proyek/usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi aspek syariah

c. Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi ruang lingkup kerjasama, nominal, nisbah dan jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut.

Secara garis besar ada 2 metode atau sistem yang dapat digunakan dalam perhitungan bagi hasil, yaitu: (Kasmir, 2004)

a. Revenue sharing

Adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima bank sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan. Biasanya pendapatan yang didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi dana, dan tidak termasuk pendapatan fee/komisi atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank. Karena pendapatan tersebut pertama-tama harus dialokasikan untuk mendukung biaya operasional.

Revenue sharing mengandung kelemahan, karena

apabila tingkat pendapatan bank rendah dan pendapatan telah didistribusikan oleh bank, maka bank tidak mampu membiayai kebutuhan operasionalnya. Sehingga menjadi kerugian bank dan para penyandang dana/investor tidak menanggung kerugian akibat biaiya operasional bank.


(57)

33

b. Profit sharing

Adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil net dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.

2.6.10 Perhitungan Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Adapun perhitungan bagi hasil deposito mudharabah pada bank adalah sebagai berikut : (Sumber : BPRS Wakalumi, 2011)

Bagi hasil = Jumlah deposito x EQ Rate

12 Zakat = bagi hasil x 2,5 %

Pajak = bagi hasil x 20 % (jika setoran deposito lebih dari Rp 7.500.000) Pinalti = total pencairan x 10 % (jika pencairan sebelum jatuh tempo)

2.7 Konsep Dasar Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

2.7.1 Definisi BPRS

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (Muhammad, 2008)

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas. (Soemitra, 2009)


(58)

34

2.7.2 Tujuan Pendirian BPRS

Tujuan yang dikehendaki dengan pendirian BPRS adalah (Muhammad, 2008) :

a) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di pedesaan.

b) Menambah lapangan kerja terutama di tingkat Kecamatan, sehingga mengurangi arus urbanisasi.

c) Membina semangat Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangkameningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai.

Untuk mencapai tujuan operasionalisasi BPRS tersebut diperlukan strategi operasional sebagai berikut :

a) BPRS tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan fasilitas, melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi/penelitian kepada usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu diberi tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik.

b) BPRS memiliki jenis usaha yang perputaran uangnya bersifat jangka pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil.

c) BPRS mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitif produk yang akan diberikan dalam bentuk pembiayaan.


(59)

35

2.7.3 Kegiatan Operasional BPRS

Untuk melangsungkan kegiatannya sehari-hari, BPRS memiliki beberapa usaha diantaranya sebagai berikut (Muhammad,2008) :

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakannya dengan itu.

b) Memberikan kredit.

c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. d) Menempatkan dananya dalam Sertifikat Bank Indonesia, deposito

berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Kegiatan operasional BPRS dipertegas dengan ketentuan Pasal 27 SK DIR.BI 32/36/1999, sebagai berikut : (Muhammad, 2008)

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi: a) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah

b) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah

c) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah dan mudharabah

2. Melakukan transaksi penyaluran dana melalui :

a) Transaksi jual beli dengan prinsip murabahah, istishna, dan salam. b) Transaksi sewa (beli) menggunakan prinsip ijarah dan ijarah

muntahiyahbittamlik.

c) Pembiayaan dengan pola bagi hasil menggunakan prinsip


(60)

36

d) Layanan jasa lain yang berdasarkan prinsip : rahn dan qardh. 3. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPRS sepanjang disetujui

Dewan Syariah Nasional.

2.7.4 Manajemen dan Organisasi BPRS

Menurut ketentuan Pasal 19 SK DIR BI 32/36/1999, kepengurusan BPRS terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu suatu BPRS wajib pula memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi kegiatan BPRS. Jumlah anggota Dewan Komisaris BPRS harus sekurang-kurangnya 1 (satu) orang. Sedangkan direksi BPRS sekurang-sekurang-kurangnya harus berjumlah 2 (dua) orang. (Muhammad, 2008)

2.8 Database Management System (DBMS)

Suatu sistem manajemen basis data (Database Management System -DBMS) berisi kumpulan (koleksi) data yang saling berelasi dengan set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari database dan set program untuk menambah data, menghapus data, mengubah, mengambil, dan membaca data. Set program pengelola merupakan suatu paket program yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan atau perekaman informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam basis data. (Supriyanto, 2007)

2.8.1 Manfaat penggunaan DBMS :


(61)

37

1. Untuk mengorganisasikan dan mengelola data dalam jumlah besar 2. Untuk membantu dalam melindungi data dari kerusakan yang

disebabkan penggunaan atau pengaksesan yang tidak sah 3. Memudahkan dalam pengambilan kembali data (data retrieval) 4. Untuk memudahkan dalam penggunaan atau pengaksesan data

secara bersamaan dalam suatu jaringan

2.8.2 Keunggulan DBMS

Manfaat dari penggunaan DBMS, antara lain : (Kadir, 2003) 1. Praktis, yaitu penggunaan media penyimpan yang berukuran kecil

namun padat informasi

2. Cepat, yaitu mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia

3. Mengurangi kejenuhan, yaitu menghindari pekerjaan yang berulang-ulang dan monoton yang bisa membosankan

4. Terkini (up to date), yaitu informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat

2.9 Konsep Dasar Website

2.9.1 Pengertian Website

Website adalah sebuah cara untuk menampilkan diri di internet atau


(62)

38

mereka dapat mengetahui tentang diri, memberi pertanyaan, memberikan masukan atau bahkan mengetahui dan membeli produk. (Purnama, 2004)

2.9.2 Fungsi Website

Website dapat berfungsi sebagai berikut : (Purnama, 2004) 1. Fungsi Komunikasi

Sebagian besar website mempunyai fungsi komunikasi. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi komunikasi ini, seperti web base

email, halaman formcontact, chatting, dan lain-lain.

2. Fungsi Informasi

Website mempunyai fungsi informasi seperti news, profile

company, library, referensi, dan lain-lain

3. Fungsi Entertainment

Website mempunyai fungsi hiburan. Beberapa contoh website

dengan fungsi ini, misalnya web-web yang menyediakan online

game, online movie, dan sebagainya.

4. Fungsi Transaksi

Sebuah website dapat dijadikan sarana untuk melakukan transaksi bisnis, seperti online order, pembayaran menggunakan kartu kredit, dan lain-lain.


(63)

39

2.10 Metode Pengumpulan Data

2.10.1 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan, ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain (Bintarto, 2002).

2.10.2 Studi Lapangan

1. Observasi

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. (Gulo, 2010)

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media kata secara verbal. (Gulo, 2010)

3. Kuesioner

Daftar pertanyaan (kuesioner) adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan


(64)

40

pendapat dari responden-responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan diberikan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka. Penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritik karena diragukan hasilnya. (Jogiyanto, 2005).

2.10.3 Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis adalah mencari bukti dengan membandingkan studi literatur sebelumnya sehingga dapat membantu dalam penelitian selanjutnya. (Bintarto, 2002).

2.11 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Sedangkan definisi lain menyebutkan pengembangan sistem adalah proses mengubah sebagian atau seluruh sistem informasi.

2.11.1 Rapid Application Development (RAD) menurut Whitten (2004)

RAD (Rapid Application Development) adalah salah satu alternatif dalam melakukan suatu pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan


(1)

205

11. Menu Laporan Nisbah


(2)

206


(3)

207

Form index.php

<!DOCTYPE html PUBLIC "- // W3C //DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"

"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">

<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />

<title>Sisem Informai Deposito Mudharabah</title> <meta name="keywords" content="blue candy template, free html css website, blue menu bar, dark gray background" />

<meta name="description" content="Blue Candy is a free CSS Template from templatemo.com that can be used for any purpose." />

<link href="css/templatemo_style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<style type="text/css" title="currentStyle"> @import "css/demo_page.css";

@import "css/demo_table_jui.css";

@import "examples_support/themes/smoothness/jquery-ui-1.8.4.custom.css";

</style>

<link href="css/thickbox.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<script language="javascript" src="js/js/jquery.js"> </script>

<script language="javascript" src="js/js/thickbox.js"> </script>

<script language="javascript" src="js/js/jquery.form.js"> </script>

<script language="javascript" src="js/js/jsCalendar.js"> </script>

<script type="text/javascript" language="javascript" src="js/jquery.dataTables.js"> </script>

<script type="text/javascript" charset="utf-8">

$(document).ready(function() { oTable = $('#example').dataTable({ "bJQueryUI": true, "sPaginationType": "full_numbers" }); } ); </script> <script language="javascript"> function cape(rekening,namanasabah,jumlah,jangka){ $('input[@name=rekening]').val(rekening); $('input[@name=namanasabah]').val(namanasabah); $('input[@name=jumlah]').val(jumlah); $('input[@name=jangka]').val(jangka);

tb_remove(); // hilangkan dialog thickbox } </script> </head> <body> <div id="templatemo_main_wrapper"> <div id="templatemo_wrapper"> <div id="templatemo_header> <div id="site_title">

<span><img src="images/logo.png" width="232" height="110" /></span>

</div> <!-- end of site_title --> <div id="header_right"> </div>

<div class="cleaner"></div> <h1>Sistem Informasi </h1> <h1>Deposito Mudharabah</h1> <p>Komp. Mutiara Center Ciputat</p>

<div class="btn_more image_fr"></div> </div>

<div class="cleaner"></div> </div>

<div id="templatemo_menu"> </div>

<!-- end of templatemo_menu -->

<div id="content_wrapper">

<center> <table width="512" border="0" cellspacing="0" cellpadding="0">

<tr>

<td><img src="images/atashijau.gif" width="512" height="42" /></td>

</tr> <tr>

<td background="images/tengahhijau.gif"><form action="cek_login.php" method="post">

<table width="460" height="115" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="textbox" align="center" >

<tr>

<td width="142" rowspan="5"><img src="images/89.jpg" width="142" height="130" /></td> <td height="18" colspan="3" class="katalogi">&nbsp;<?

$warn=$_GET[warning]; if($warn=="salah") {

echo "<center><img src=\"images/salah.gif\"><br><font color=red><b>Username atau password tidak valid</b></font><br></center>";

}

else if($warn=="kosong") {

echo "<center><img src=\"images/salah.gif\"><br><font color=red><b>Username atau password masih kosong</b></font><br></center>";

}

else if($warn=="login") {

echo "<center><img src=\"images/salah.gif\"><br><font

color=red><b>Anda Belum


(4)

208

}

else if($warn=="logout") {

echo "<center><img src=\"images/benar.gif\"><br><font

color=blue><b>Logout

sukses</b></font><br></center>"; }

?> </td> </tr>

<tr>

<td width="74" height="18">User Name</td> <td width="4">:</td>

<td width="240"><input type='text' name="userid" size="30" /></td>

</tr> <tr>

<td height="19">Password</td> <td>:</td>

<td><input type="password" name="password" size="30" /></td>

</tr> <tr>

<td height="13">&nbsp;</td> <td>&nbsp;</td>

<td rowspan="2"><input name="submit" type="submit" class="tombol" value="Login" />

<input name="reset" type="reset" class="tombol" value="Reset" /></td> </tr> <tr> <td height="46">&nbsp;</td> <td>&nbsp;</td> </tr> </table> </form></td> </tr> <tr>

<td><img src="images/bawahhijau.gif" width="512" height="5" /></td>

</tr>

</table></center> </div>

<div id="templatemo_footer"> <center> @copyright BPRS Wakalumi 2011 </center> </div> </div> </body> </html> Form deposito.php <?php require_once('Connections FusionCharts.php'); include"cek_session.php"; include"tgl.php"; ?>

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"

"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">

<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" />

<link rel="stylesheet" href="css/menuMatic.css" type="text/css" media="screen" charset="utf-8" /> <title>Sisem Informai Deposito Mudharabah </title>

<meta name="keywords" content="blue candy template, free html css website, blue menu bar, dark gray background" />

<meta name="description" content="Blue Candy is a free CSS Template from templatemo.com that can be used for any purpose." />

<link href="css/templatemo_style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<style type="text/css" title="currentStyle"> @import "css/demo_page.css";

@import "css/demo_table_jui.css";

@import"examples_support/themes/smoothness/jquery-ui-1.8.4.custom.css";

</style>

<link href="css/thickbox.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<script language="javascript" src="js/js/jquery.js"> </script>

<script language="javascript" src="js/js/thickbox.js"> </script>


(5)

209

<script language="javascript"

src="js/js/jquery.form.js"></script>

<script language="javascript"

src="js/js/jsCalendar.js"></script>

<SCRIPT LANGUAGE="Javascript" SRC="FusionCharts/FusionCharts.js"></SCRIPT> <script type="text/javascript" language="javascript" src="js/jquery.dataTables.js"></script>

<script type="text/javascript" charset="utf-8"> $(document).ready(function() {

oTable = $('#example').dataTable({ "bJQueryUI": true,

"sPaginationType": "full_numbers" }); } );

</script>

<link href="css/ui.datepicker.css" type="text/css" rel="stylesheet" />

<script type="text/javascript"

src="js/ui.datepicker.js"></script> <script>

$(function() {

$('.calendar').datepicker({ appendText : "", dateFormat : 'yy-mm-dd' });

$('.periode').datepicker({ appendText : "",

dateFormat : 'yy-mm' }); }); </script> <script language="javascript"> function cape(rekening,namanasabah,jumlah,jangka){ $('input[@name=rekening]').val(rekening); $('input[@name=namanasabah]').val(namanasabah); $('input[@name=jumlah]').val(jumlah); $('input[@name=jangka]').val(jangka); tb_remove(); // hilangkan dialog thickbox } </script> </head> <body> <div id="templatemo_main_wrapper"> <div id="templatemo_wrapper"> <div id="templatemo_header"> <div id="site_title">

<span><img src="images/logo.png" width="232" height="110" /> </span>

</div> <!-- end of site_title --> <div id="header_right">

<div id="twitter"> <? if($_SESSION[level]=="kadiv") { echo "<a href=logout.php>Logout</a> "; } ?> &nbsp;

<? echo "$hari_indo ,$hari_ini"; ?> </div>

<div class="cleaner"></div> <h1>Sistem Informasi </h1> <h1>Deposito Mudharabah</h1> <h1>Komp. Mutiara Center Ciputat</h1> <div class="btn_more image_fr"></div> </div> <div class="cleaner"></div> </div> <div id="wrapper55"> <div id="templatemo_menu"> <ul> <li><a href="deposito.php?opsi=home">Home</a></li> <? if($_SESSION[level]=="customer_service") {

echo "<li><a

href=deposito.php?opsi=validasi>Validasi</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="customer_service") { echo "<li><a href=deposito.php?opsi=dtdeposan>Data Deposan</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="admin") { echo "<li><a

href=deposito.php?opsi=nisbah>Penyetoran</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="admin") { echo "<li><a href=deposito.php?opsi=bagihasil>Data Nisbah</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="admin") { echo "<li><a href=deposito.php?opsi=transaksi>Hitung Nisbah</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="admin") { echo "<li><a


(6)

210

href=deposito.php?opsi=pencairan&katalog=0>Pencairan </a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="kadiv") { echo "<li><a href=deposito.php?opsi=user>User</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="kadiv") { ?> <li><a

href=deposito.php?opsi=lapdep>Lap.Deposan</a> </li>

<?php } ?>

<? if($_SESSION[level]=="kadiv")

{echo"<li><ahref=deposito.php?opsi=lapnis>Lap.Nisbah </a> </li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="kadiv") { echo "<li><a

href=deposito.php?opsi=lapset>Lap.Penyetoran</a></li> "; } ?>

<? if($_SESSION[level]=="kadiv") { echo "<li><a href=deposito.php?opsi=lapcair>Lap.Cair</a></li> "; } else { echo "<li><a href=logout.php>Logout</a></li>"; } ?>

</ul> </div>

<!-- end of templatemo_menu -->

<div id="content_wrapper"> <?

$opsi1=$_POST[opsi]; $opsi=$_GET[opsi]; if(isset($opsi)) {

include"./update/$opsi.php"; }

elseif(isset($opsi1)) {

include"./update/$opsi1.php"; }

else {

include"update/home.php"; }

?> </div>

<div id="templatemo_footer"> <center> @copyright BPRS Wakalumi 2011 </center> </div>

</div> </body> </html>