The Comparison Study of Size and Body Shape of Various Bat Species in The Tual City and Southeast Maluku Regency

PERBANDINGAN UKURAN DAN BENTUK TUBUH BERBAGAI
SPESIES KELELAWAR DI KOTA TUAL DAN KABUPATEN
MALUKU TENGGARA

SKRIPSI
RESTU MONICA NIA BETAUBUN

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

RINGKASAN
RESTU MONICA NIA BETAUBUN. 2012. Perbandingan Ukuran dan Bentuk
Tubuh Berbagai Spesies Kelelawar di Kota Tual dan Kabupaten Maluku
Tenggara. Skripsi. Program Studi Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Rini Herlina Mulyono, M.Si
Pembimbing Anggota : Ir. Hotnida C. H. Siregar, M.Si
Kelelawar merupakan satu-satunya anggota mamalia yang bersayap dan
dapat terbang. Penangkaran kelelawar diperlukan karena pemanfaatan daging

kelelawar sebagai obat penyembuh penyakit asma dan lemak tubuh sebagai penyubur
rambut, telah banyak dilakukan; disamping sebagai penghasil pupuk guano. Ukuranukuran linear permukaan tubuh kelelawar masih sangat beragam baik pada ukuran
maupun bentuk. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kerumunan data spesies
kelelawar Berdasarkan ukuran dan bentuk tubuh. Penelitian ini dilaksanakan di Kota
Tual, Desa Ohoira, Desa Ohoidertawun dan di Desa Abean selama satu bulan dari
Desember 2011-Januari 2012. Variabel-variabel ukuran linear permukaan tubuh
kelelawar yang diukur meliputi: panjang tarsometatarsus (X1), lingkar
tarsometatarsus (X2), panjang telinga (X3), panjang ekor (X4), panjang kaki belakang
dengan cakar terpanjang (X5), panjang fibula (X6), panjang kaki belakang tanpa
cakar (X7) dan panjang lengan bawah sayap (X8).
Jumlah individu kelelawar yang diamati 254 ekor (127 jantan dan 127 betina)
dari sembilan spesies yaitu Nyctimene minutus (kelelawar pemakan buah-buahan)
sebanyak 30 ekor (15 jantan dan 15 betina) dan sisanya kelelawar pemakan serangga
yang terdiri atas Megaderma spasma sebanyak 18 ekor (9 jantan dan 9 betina), N.
javanica sebanyak 30 ekor (15 jantan dan 15 betina), Harpiocephalus harpia
sebanyak 30 ekor (15 jantan dan 15 betina), Rhinolophus keyensis sebanyak 30 ekor
(15 jantan dan 15 betina), Hipposideros cervinus sebanyak 30 ekor (15 jantan dan 15
betina), Mosia nigrescens sebanyak 30 ekor (15 jantan dan 15 betina), Rhinopoma
microphyllum sebanyak 30 ekor (15 jantan dan 15 betina) dan Chaerephon plicata
sebanyak 26 ekor (13 jantan dan 13 betina).

Analisis deskriptif dan T2 -Hotelling digunakan untuk menentukan perbedaan
ukuran-ukuran linear permukaan tubuh kesembilan spesies kelelawar yang diamati.
Analisis Komponen Utama digunakan untuk menentukan ukuran dan bentuk tubuh
kelelawar pada masing-masing spesies. Diagram kerumunan dibuat untuk
membandingkan ukuran dan bentuk tubuh antara N. minutus, M. spasma, N.
javanica, H. harpia, R. keyensis, H. cervinus, M. nigrescens, R. microphyllum dan C.
plicata. Hasil analisis deskriptif menunjukkan kelelawar pemakan buah-buahan
berukuran besar dibandingkan kelelawar pemakan serangga. Kelelawar pemakan
serangga digolongkan ke dalam kelompok kelelawar berukuran besar (H. harpia dan
R. microphyllum), sedang (M. spasma, N. javanica dan C. plicata) dan kecil (R.
keyensis, H. cervinus dan M. nigrescens). Hasil uji T2-Hotelling menunjukkan
ukuran-ukuran linear permukaan tubuh antara jantan dan betina ditemukan sama,
kecuali pada N. minutus (P