PENUTUP PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEREDARAN NARKOTIKA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A WIROGUNAN.
43
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Penegakan Hukum Terhadap
Pelaku Tindak Pidana Peredaran Narkotika di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan dapat dilakukan berdasarkan
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika berupa sanksi
pidana penjara dan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia No. 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan
Dan Rumah Tahanan, berupa sanksi Administratif
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya petugas Lapas diberikan hukuman yang berat, agar yang
bersangkutan tidak semena-mena ikut serta dalam pengendalian
narkotika dari dalam Lapas, mengingat bahwa status dan
kedudukan mereka sebagai aparat penegak hukum di dalam Lapas,
yang
berkewajiban
untuk
memberantas,
serta
melakukan
penegakan hukum tindak terhadap tindak pidana peredaran
narkotika.
43
44
2. Sebaiknya penegakan hukum terhadap tindak pidana peredaran
narkotika dilakukan secara tegas, cepat, konsisten, dan sungguhsungguh sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku.
45
Daftar Pustaka
Buku
Adami Chajawi, 2002, Percobaan dan Penyertaan (Pelajaran Hukum
Pidana), Rajawali Pers, Jakarta.
Barda Nawawi Arif, 1984, Kuliah Hukum Pidana II, Fakultas Hukum
Undip, Semarang.
Dellyana Shant, 1998, Konsep Penegakan Hukum, Yogyakarta Library,
Yogyakarta.
Soerjono Soekanto, 2004, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum, Cetakan Kelima, Jakarta Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Subekti, 1969, Kamus Hukum, cetakan keenam belas, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
Sudikno Mertokusumo, 1998, Teori Hukum, edisi revisi, Cahaya Atma
Pustaka.
Tri Andrisman, 2009, Hukum Pidana, Asas-Asas dan Dasar Aturan
Hukum Pidana Indonesia, Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Peraturan PerUndang-Undangan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang – Undang Negara Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.
Undang – Undang Negara Republik Indonesia No. 12 Tahun 1995
Tentang Permasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999
Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Permasyarakatan.
46
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013
Tentang Tata Tertib Lembaga Permasyarakatan Dan Rumah
Tahanan Negara
Website
News.okezone.com/read/2014/09/03/542/1033560/mengenal-jenis-danbahaya-narkotika, diakses pada tanggal 01 Mei 2016
.
Obatkistaovarium.net/bahaya-narkoba, diakses pada tanggal 01 Mei
2016.
m.artikata.com/arti.369605-pelaku, diakses pada tanggal 01 Mei 2016.
Kbbi.web.id/hukum, diakses pada tanggal 01 Mei 2016.
Kbbi.web.id/penegakan, diakses pada tanggal 01 Mei 2016.
bali.bnn.go.id, diakses pada tanggal 22 September 2016.
www.bnn.go.id, diakses pada tanggal 22 September 2016.
https://anangiskandar.wordpress.com, diakses pada tanggal 22 September
2016.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa Penegakan Hukum Terhadap
Pelaku Tindak Pidana Peredaran Narkotika di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan dapat dilakukan berdasarkan
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika berupa sanksi
pidana penjara dan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia No. 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan
Dan Rumah Tahanan, berupa sanksi Administratif
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya petugas Lapas diberikan hukuman yang berat, agar yang
bersangkutan tidak semena-mena ikut serta dalam pengendalian
narkotika dari dalam Lapas, mengingat bahwa status dan
kedudukan mereka sebagai aparat penegak hukum di dalam Lapas,
yang
berkewajiban
untuk
memberantas,
serta
melakukan
penegakan hukum tindak terhadap tindak pidana peredaran
narkotika.
43
44
2. Sebaiknya penegakan hukum terhadap tindak pidana peredaran
narkotika dilakukan secara tegas, cepat, konsisten, dan sungguhsungguh sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku.
45
Daftar Pustaka
Buku
Adami Chajawi, 2002, Percobaan dan Penyertaan (Pelajaran Hukum
Pidana), Rajawali Pers, Jakarta.
Barda Nawawi Arif, 1984, Kuliah Hukum Pidana II, Fakultas Hukum
Undip, Semarang.
Dellyana Shant, 1998, Konsep Penegakan Hukum, Yogyakarta Library,
Yogyakarta.
Soerjono Soekanto, 2004, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum, Cetakan Kelima, Jakarta Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Subekti, 1969, Kamus Hukum, cetakan keenam belas, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
Sudikno Mertokusumo, 1998, Teori Hukum, edisi revisi, Cahaya Atma
Pustaka.
Tri Andrisman, 2009, Hukum Pidana, Asas-Asas dan Dasar Aturan
Hukum Pidana Indonesia, Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Peraturan PerUndang-Undangan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang – Undang Negara Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.
Undang – Undang Negara Republik Indonesia No. 12 Tahun 1995
Tentang Permasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1999
Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Permasyarakatan.
46
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013
Tentang Tata Tertib Lembaga Permasyarakatan Dan Rumah
Tahanan Negara
Website
News.okezone.com/read/2014/09/03/542/1033560/mengenal-jenis-danbahaya-narkotika, diakses pada tanggal 01 Mei 2016
.
Obatkistaovarium.net/bahaya-narkoba, diakses pada tanggal 01 Mei
2016.
m.artikata.com/arti.369605-pelaku, diakses pada tanggal 01 Mei 2016.
Kbbi.web.id/hukum, diakses pada tanggal 01 Mei 2016.
Kbbi.web.id/penegakan, diakses pada tanggal 01 Mei 2016.
bali.bnn.go.id, diakses pada tanggal 22 September 2016.
www.bnn.go.id, diakses pada tanggal 22 September 2016.
https://anangiskandar.wordpress.com, diakses pada tanggal 22 September
2016.