Pengembangan billing system untuk mendukung pengelolaan rekening khusus : laporan kerja praktek

(1)

Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Det ails

Nama / Nam e : Yesi Int asari

Alamat / Address : jl. Gagak no. 32 cibeunying bandung

Kode Post / Post al Code : 40123

Nomor Telepon / Phone : 085722605789

Email : in_t ha@yahoo.co.id

Jenis Kelamin / Gender : Perempuan

Tanggal Kelahiran / Dat e of Birt h : 03 Desember 1990

St at us / St at us : belum menikah

Warga Negara / Nat ionalit y : Indonesia

Agama / Religion : Islam

Riw ayat Pendidikan dan Pelatihan

Educat ional and Professional Qualificat ion

Jenjang Pendidikan :

Educat ion Inform at ion

Periode Sekolah / Institusi / Universitas

Jurusan Jenjang IPK

1996 - 2002 SDN 1 Dw ikora - SD -

2002 - 2005 SM PN 1 Sukaraja - SM P -

2005-2008 SM KN 2 Sukabum i RPL SM K -

2008-Sekarang Unikom Bandung SI S1 Semest er 1-5


(2)

Pendidikan Non Formal / Training – Seminar

1. 2007 LKS Web Design Sert ifikasi 2. 2008 seminar hardw are

3. 2011 seminar Keamanan IT Nasional 4. 2011 seminar cloud comput ing

5. 2011 Lat ihan Kepemimpinan M anajerial M ahasisw a BEM

Riw ayat Pengalaman Kerja

Summ ary of W orking Experience

1

Tahun :2007

Inst ansi / Perusahaan : PT. Jerbee Indonesia

Deskripsi : Prakt ek Kerja Lapangan

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.


(3)

i

PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM

UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN REKENING KHUSUS Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Yesi Intasari NIM. 10508041

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(4)

ii

PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM

UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN REKENING KHUSUS

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Yesi Intasari NIM. 10508041

Bandung, 22 September 2011 Pembimbing Jurusan,

Tono Hartono, S.Si.,M.T. NIP. 4127. 70. 26.001

Pembimbing Lapangan,

Bangga Ramadho.ST NIP. 830.80.37

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019


(5)

(6)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan ridho dan karunia-Nya serta atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini dengan judul

“PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM UNTUK MENDUKUNG

PENGELOLAAN REKENING KHUSUS ”, sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek di Jurusan Manajemen Informatika / Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam hal penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang terasa jauh bila dikatakan baik apalagi sempurna. Namun penulis yakin bagaimanapun wujudnya, laporan ini adalah salah satu kebanggaan tersendiri bagi penulis.

Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat dan karunia - Nya 2. Orang tua, yang selalu memberikan dorongan dan semangat, moral, dan

materil kepada penulis.

3. Bapak Ferry Ristiwan, selaku Direktur Utama PT. Jerbee Indonesia 4. Direksi beserta seluruh Staff PT. Jerbee Indonesia.


(7)

ii

5. Bapak (dosen wali) selaku dosen pembimbing yang banyak sekali meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan arahan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

6. Untuk sesorang yang selalu ada dihatiku terima kasih atas spirit dan dorongannya serta kesabaran dan pengorbanannya dalam membantu menyusun laporan kerja praktek ini.

7. Rekan–rekan mahasiswa Manajemen Informatika angkatan 2008 semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas kiranya mendapat berkah dan anugerah dari Allah SWT.

Bandung, Juli 2011


(8)

i DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR SIMBOL...x

DAFTAR LAMPIRAN……….xi

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………..1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 2

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………..3

1.4. Batasan masalah ………...4

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan……….4

BAB II LANDASAN TEORI ...5

2.1.Pengertian Sistem...5

2.1.1.Elemen Sistem...5

2.1.2.Karakterisitik Sistem...6

2.1.3.Klasifikasi Sistem...10


(9)

ii

2.3.Pengertian Sistem Informasi...11

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem...13

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem...13

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem ...14

2.4.3. Alat Bantu Analisis...14

1)Flow Map...14

2)Diagram Kontek...15

3)Data Flow Diagram...15

4)Kamus Data...16

5)Perancangan Basis Data...16

a) Normalisasi...18

BAB III PROFIL PERUSAHAAN...19

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan...19

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan...21

3.3.Deskripsi Kerja...22

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN...24

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan...24

4.1.1.Analisis Dokumen...28

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan...29

4.1.2.1. Flow Map...30

4.1.2.2. Diagram Kontek...31

4.1.2.3. Data Flow Diagram...32


(10)

iii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..36 5.1.Kesimpulan ………36 5.2.Saran ………..37

DAFTAR PUSTAKA………. DAFTAR LAMPIRAN………..


(11)

iv DAFTAR TABEL


(12)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 contoh Struktur Organisasi……….……….……8

Gambar 2.2 contoh karakteristik suatu system………..……….…….9

Gambar 3.1 Struktur Organisasi………..….……..22

Gambar 4.1 Arsitektur Aplikasi……….………24

Gambar 4.2 flowmap diagram……….……..30

Gambar 4.3 Diagram Konteks……….……..31

Gambar 4.4 DFD………...32

Gambar 4.5. Tampilan awal Info Pelanggan……….…………35

Gambar 4.6 Tampilan Rinci Info Pelanggan……….…………35

Gambar 4.7 Tampilan Cetak Info Pelanggan………..…………..36

Gambar 4.8 Tampilan error handling………..………….36

Gambar 4.9 Tampilan awal Data Pelangan………..………….36

Gambar 4.10 Tampilan Rinci Data Pelanggan………..………37

Gambar 4.11 Tampilan Popup rincian……….….….37

Gambar 4.12 Tampilan awal untuk Form Klaim Rekening………..….…37

Gambar 4.13 Tampilan awal untuk Form Reduksi Rekening……….…..…38

Gambar 4.14 Rincian Reduksi rekening……….……...…38

Gambar 4.15 Rincian Reduksi rekening………..…..…39

Gambar 4.17 Form Cetak Rincian Berita Acara Reduksi……….…...…39

Gambar 4.18 Rincian Reduksi rekening………40

Gambar 4.19 Tampilan error handling……….41


(13)

vi DAFTAR SIMBOL


(14)

vii B. Simbol DFD

C. Diagram Konteks

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Entitas Komponen – komponen Eksternal

2.

Proses

Mengubah input menjadi Output

Garis Alir Untuk menunjukan arus dari proses


(15)

viii


(16)

44

DAFTAR PUSTAKA

www.flowmap.geog.uu.nl/History.html

http://id.shvoong.com/exact-sciences/2145947-alat-bantu-pembuatan-model-analisis/#ixzz1UmlVpCFd


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

PT. Jerbee Indonesia merupakan perusahaan di bidang konsultan IT yang menjadi perusahaan konsultan pada PDAM Tirtaraharja. PDAM merupakan Perusahaan Daerah yang berbasis pada pelayanan penyelenggaraan air bersih. Dengan beberapa kantor pelayanan yang menyebar. Kondisi yang tersebar ini menyebabkan proses sentralisasi pengumpulan data dan informasi di kantor pusat menjadi sebuah hal yang relatif tidak mudah.

Kebutuhan akan Komunikasi Data

Dengan kondisi diatas, diperlukan sebuah skema komunikasi data dan pemanfaatannya yang ideal agar proses transaksi data yang tersebar bisa dikelola dan dimonitor secara terpadu, efektif dan efisien.

Seiring dengan pembangunan infrastruktur komunikasi data, perlu dipersiapkan juga sistem aplikasi yang akan memanfaatkan infrastruktur yang nantinya tersedia, ditinjau dari sisi prioritas maka, pembangunan billing sistem dan pelayanan pelanggan harus didahulukan, mengingat aspek ini merupakan aspek esensial bagi kelancaran roda bisnis didalam tubuh PDAM.

Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah adanya rencana untuk membangun sebuah sistem ePayment (pelayanan pembayaran secara elektronik) yang jelas akan membutuhkan infrastruktur billing yang sesuai dan mendukung kebutuhan


(18)

2

ini, mengingat ePayment hanya bisa dilaksanakan apabila data transaksi sudah bisa terdigitalisasi, terpusat, dan dengan kondisi content data yang ter-update secara terus menerus.

Dengan adanya sebuah sistem billing yang terpadu, diharapkan kesulitan-kesulitan yang mungkin muncul selama ini di PDAM berkaitan tranportasi data dan monitoring pelayanan akan bisa teratasi secara menyeluruh.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi masalah

Yang dimaksud Online Billing System di sini adalah implementasi lebih lanjut dari aplikasi sistem billing terpadu yang telah disebutkan di atas yang memanfaatkan jalur komunikasi data yang ada baik itu VPN-IP, VPN-Dial, Dial-up Network atau LAN, dan kesemuanya itu bisa diimplementasikan dalam lingkup jaringan Intranet maupun atau bahkan Internet.

Rumusan masalah

Beberapa hal yang melatar belakangi kebutuhan online billing system ini antara lain  Kebutuhan akan sistem billing terintegrasi yang mampu menghubungkan berbagai data tagihan rekening air dan data pelanggan dari kantor cabang dan kantor pelayanan dari/ke kantor pusat.

 Kebutuhan di atas tersebut ditambah lagi dengan kebutuhan akan sistem

real-time dan data utama terpusat jika sistem pembayaran tagihan diarahkan untuk menggunakan ePayment. Dengan ePayment ini pelanggan akan semakin dimudahkan dengan pembayaran yang dapat


(19)

3

dilakukan melalui bank dan ATM.

 Memudahkan penyusunan, kontrol dan analisa sistem laporan. Sistem laporan (dapat berupa statistik atau list tabel dari data transaksi dan pelanggan) berbasis web memudahkan pihak manajemen mengkases data terbaru secara real-time, tidak terbatas waktu maupun lokasi.

 Platform (sistem operasi, aplikasi dan database) yang digunakan online billing system dapat dengan mudah dihubungkan atau menjadi basis pengembangan aplikasi online lainnya seperti sistem kepegawaian, sistem akuntansi, sistem inventori dll. Yang pada akhirnya menuju suatu sistem Enterprise Resource Planning (sebagai modal ekspansi aplikasi bertahap)

Kemudahan dan kelebihan lainnya yang umum dimiliki aplikasi berbasis jaringan (client- server).

Sedangkan secara general online billing system mulai dibutuhkan selain dari segi pemanfaatan teknologi untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada pelanggan juga untuk menghemat. pemanfaatan resource dan perbaikan performansi dan kecepatan ketersediaan data dan informasi

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dan tujuan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk menganalisa Online Billing System dan menyederhanakan aplikasi system billing yang telah ada.


(20)

4

1.4.Batasan Masalah

Menyederhanakan fungsi aplikasi billing meliputi fitur : Info pelanggan

Penerbitan DRD (Data Rekening Ditagih) Klain rekening

Reduksi Rekening

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi Kerja Praktek di PT. Jerbee Indonesia yang berada di Jln. Gitar II no. 1 Bandung, berikut adalah jadwal prakteknya :


(21)

4

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

2.1.1. Elemen Sistem Elemen Sistem :

Memiliki komponen :

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli


(22)

4

betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

Batas sistem (boundary) :

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar sistem (environment) :

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.  Penghubung sistem (interface) :

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

Masukan sistem (input) :

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).


(23)

4

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

Keluaran sistem (Output) :

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.  Pengolah sistem (Process) :

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

Sasaran sistem :

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.2. Karakteristik Sistem Karakteristik Sistem :

a) Organisasi b) Interaksi c) Interdependensi d) Integrasi e) Tujuan pokok


(24)

4

a. Organisasi

Mencakup struktur dan fungsi organisasi Contoh :

 Struktur

Gambar 2.1 contoh Struktur Organisasi  Fungsi

Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian.

Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 4 dari 9 Contoh :

 Fungsi direktur utama.

 Bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan yang dipimpinnya.

 Fungsi departemen marketing.

 Bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan mencari langganan pembeli.


(25)

4

 Bertanggung jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan perusahaan.

b. Interaksi.

Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya. Contoh : SA dengan P dengan DE dan sebaliknya.

SA : Sistem Analis, P : Programmer, DE : Data entry. c. Interdependensi.

Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya. Contoh : Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi dan bagian keuangan dan administrasi dalam hal penagihan pada customer. d. Integritas.

Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan. Contoh : Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi hanya mampu menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini diadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. e. Main objection ( tujuan utama ).

Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem. Contoh : suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan.


(26)

4

2.1.3. Klasifikasi Sistem Klasifikasi Sistem :

Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)

Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari,

sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.

Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.

Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)

Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)

Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).


(27)

4

Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem sederhana dan Sistem kompleks

2.2.Perngertian Informasi

Informasi yaitu data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output. 2.3.Pengertian Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi:

Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Atau ;

Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.

Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci : 1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin

 Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi


(28)

4

 Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.

2. Sistem basis data terintegrasi

 Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system.

3. Mendukung Operasi

 Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.

Istilah Sistem Informasi

 Manajemen Information System  Information Processing System  Information Decision System  Information System.

Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.

Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(29)

4

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

disamping metode traditional SDLC, ada beberapa metode yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan yang ada dalam metode SDL. Meteode-metode itu antara lain :

 Structured analysis and structured design

Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi waktu dan maintenance dalam pengembangan system. Pendekatan ini juga langsung mengintgrasikan perubahan jika diperlukan.

 Object Oriented analysis and design

Pendekatan baru untuk pengembangan system, sering disebut sebagai pendekatan ketiga setelah pendekatan yang berorientasi data dan berorienteasi proses

OOAD adalah metode pengembangan yang lebih menekankan pada objek dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas dari pendekatan metode ini yaitu object, inheritance, object class.  Prototyping

Prototyping adalah proses interative dalam pengembangan system dimana requirement diubah kedalam system yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis


(30)

4

Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool untuk menyederhanakan proses. Prototype merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD)

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem 2.4.3. Alat Bantu Analisis

1. Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Pedoman dalam membuat flowmap

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowmap, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.


(31)

4

4. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

5. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.stem.

6. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkat paling atas dalam suatu sistem informasi, yang menggambarkan sistem dalam suatu lingkaran dan menggambarkan seluruh proses dalam suatu sistem. Diagram konteks ini, berfungsi untuk memperlihatkan interaksi system informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut diterapkan.

3. Diagram Aliran Data (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.


(32)

4

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional system kepada pemakai maupun pembuat program.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada dalam database. Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan menyimpan dalam menggambarkan data flow diagram, menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.

5. Perancangan Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapa database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database sistem) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.


(33)

4

Tujuan perancangan Basis Data adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan data.

Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data redudancy) antara lain dengan :

a. Normalisasi.

b. Dekomposisi lossless.

Diperlukan jika ada indikasi bahwa tabel yang kita buat tidak baik (terjadi pengulangan informasi, potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan, tersembunyinya informasi tertentu) dan diperlukan supaya jika tabel-tabel yang didekomposisi kita gabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi, sehingga diperoleh tabel yang baik.

c. ERD (Entity Relationship Diagram). d. Menentukan kardinalitas relasi.

Terdapat beberapa pengertian tentang key sehubungan dengan normalisasi dan ERD, antara lain :

a. Superkey adalah gugus dari sejumlah atribut entiti yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi obyek secara unik.

b. Candidate key adalah superkey dengan jumlah atribut minimal dan dapat berdiri sendiri.


(34)

4

c. Primary key adalah superkey yang dipilih oleh desainer atau administrator basis data.

a) Normalisasi

Adalah proses yang berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa bentuk normal, yaitu :

a. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF). b. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF). c. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF). d. Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).

e. Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).

f. Project-Join Normal I Form (PJNF). g. Domain-Key Normal I Form (DKNF).

h. Bentuk Normal V (Fifth Normal Form / 5-NF). Kegunaan normalisasi :

a. Meminimasi pengulangan informasi. b. Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.


(35)

19

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan umum perusahaan

PT. Jerbee Indonesia memiliki visi untuk memenuhi kebutuhan publik akan jasa layanan dan Solusi Teknologi Informasi (TI/IT) dan Telekomunikasi dengan menggunakan layanan terbaik dan teknologi yang senantiasa update.

Kemampuan sumber daya PT Jerbee Indonesia yang mendalam dan luas memungkinkan kami untuk memberikan solusi total di berbagai bidang seperti bisnis, pemerintahan dan pendidikan. PT. Jerbee Indonesia berawal dari divisi IT Koperasi Jatara (JataraKop) yang merupakan Koperasi Pegawai Telkom Kandatel Cirebon.

Dalam beberapa tahun berikutnya, divisi tersebut berkembang menjadi sebuah perusahaan di bidang IT dengan nama PT. Jerbee Indonesia yang kemudian berkantor pusat di Bandung. Brand name PT. Jerbee Indonesia yaitu "J erbee" dengan motto Be Effective, Be Efficient, Be Excellent. Secara eksplisit terlihat jelas bahwa tekad Jerbee adalah memberikan solusi yang terbaik dengan proses dan usaha yang terbaik yang bisa diberikan kepada klien.

Desktop Application

Aplikasi-aplikasi desktop berbasis Visual Basic atau Borland Delphi, C++ baik stand alone maupun client server.

Web Development

Aplikasi berbasis web untuk intranet maupun internet dan pengembangan website/ web desain.


(36)

20

Network Solutions

Instalasi LAN / WAN / Hotspot, Network Design, Instalasi VoIP, Instalasi Router dan Server ( Proxy, Mail, RADIUS, Web, Database dll ).

Procurement & Maintenance

Pengadaan hardware, maintenance hardware dan jaringan. SMS Management System

Aplikasi management SMS yang bisa digunakan untuk broadcast dan IOD. Apli kasi ini tersedia untuk jaringan CDMA DAN GSM.

Brainware Solutions

IT Training, Seminar & Workshop, IT Consulting, Short Course, Private Course. PABX System

Perangkat PABX, IP PABX, Auto Attendant, Billing System Software, Jasa Ins talasi dan Integrasi

PT Jerbee Indonesia telah menghadirkan berbagai macam solusi IT dengan beragam teknologi yang memenuhi kebutuhan klien. Dari berbagai implementasi solusi yang kami hadirkan, beberapa di antaranya adalah solusi - solusi yang telah dikemas menjadi produk :

Dalam perjalanan Kami sebagai sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang IT Solutions, beberapa institusi, baik itu swasta maupun Pemerintah Daerah telah menjadi klien kami. Berikut ini adalah list klien berdasarkan aktivitas proyek dalam kurun waktu terakhir:


(37)

21

1.2 Struktur Organisasi

3.1 gambar Struktur Organisasi

3.1.Deskripsi Kerja

Direktur Utama

Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO). Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata- tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite,

Direktur Utama

Ferry Rist iwan

Direktur Operasional

Yudha Ginanjar

Divisi Adm inist rasi & Keuangan

Yuliant o Kusnadi Ferdy Herawan

Ajat Sudrajat

Divisi M arket ing

Doni Agust ina Aw ang Suwarman

Reva Wahyu Aprilya Direktur Teknik Diki Andeas Divisi Pengembangan Perangkat Lunak Wawan M ohamad Agus Sya’ban

Endang Ret no Kawuri Arief Rachm adi Cecep Sidik Perm ana

Bangga Ramadho

Divisi Rekayasa Jaringan

Hari Gunaw an Achmad Zayyinulhak


(38)

22

sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting- meeting BOD. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum, sebagai referensi dalam.

Direktur Teknik

Memimpin Bidang Teknik. Memimpin kegiatan perancangan dan kegiatan usaha di bidang teknik produksi Mengkoordinasi, mangatur, memberi pengarahan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan tugas-tugas Bagian yang ada dibawahnya, sehingga berjalan lancar. Mengusahakan secara terus – menerus peningkatan efesiensi produksi Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan semua instansi terutama yang bersangkut paut dengan bidangnya.Memimpin penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan anggaran tahunan Bidang Teknik. Menyetujui rencana-rencana dan program kerja beserta perubahan-perubahan serta biaya pelaksanaannya yang diajukan oleh semua Bagian dibawahnya.

Direktur Operasional

Divisi administrasi dan keuangan

Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perusahaan (jurnal entry sampai dengan arsip dokumen) untuk menjamin kelancaran, keakuratan dan ketertiban administrasi keuangan perusahaan.


(39)

23

Divisi Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan dan integrasi perangkat lunak, Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data processing.


(40)

24

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sistem yang sudah di bangun oleh PT. Jerbee Indonesia salah satunya adalah Online Billing System Yang dimaksud Online Billing System di sini adalah implementasi lebih lanjut dari aplikasi sistem billing terpadu yang telah disebutkan di atas yang memanfaatkan jalur komunikasi data yang ada baik itu VPN-IP, VPN-Dial, Dial-up Network atau LAN, dan kesemuanya itu bisa diimplementasikan dalam lingkup jaringan Intranet maupun atau bahkan Internet.

Gambar 4.1 Arsitektur Aplikasi


(41)

25

Online Billing System ini tidak dikembangkan hanya berdasar dari satu sisi (developer view) melainkan dengan banyak pertimbangan dan rujukan :

 Analisa aplikasi dan business process yang telah digunakan oleh PDAM, terutama dengan kondisi sistem otonomi yang dimiliki kantor cabang

 Survey, analisa dan adaptasi alur, fitur dan fungsi yang ada pada sistem billing pada

 Kondisi infrastruktur, baik hardware maupun jalur komunikasi data, baik kondisi sekarang

Dengan analisa di atas, online billing system yang dibangun secara garis besar memiliki arsitektur :

 Berbasis web, memanfaatkan platform PHP yang berjalan di atas web

server Apache dan sistem operasi GNU/Linux dengan tujuan kehandalan baik dari resource, security maupun jaminan aspek lisensi (kesemuanya adalah Open Source dan free license, tidak memerlukan cost tambahan untuk biaya sistem operasi dan aplikasi server).

 Berbasis SQL, sebagian besar memanfaatkan server database MySQL

dari lini kantor pelayanan hingga pusat dan dapat terhubung dan berkolaborasi dengan server database Microsoft SQL Server existing. Selain itu platform SQL ini memungkinkan data ditranformasikan dan ditransportasikan dengan lebih fleksibel dan luas, misalnya dihubungkan dengan sistem kepegawaian ataupun sistem akuntansi.


(42)

26

dikembangkan agar connection flexible , maksudnya:

 Di saat jalur komunikasi dimungkinkan untuk online 24 jam (misal: seluruh kantor terkoneksi dengan VPN-IP) aplikasi beroperasi secara real-time, semua data dan informasi terupdate dan terpusat.

 Di saat jalur komunikasi data hanya dapat terhubung di kurun waktu tertentu (misal: menggunakan VPN-Dial atau Dial-Up secara periodik) maka aplikasi melakukan sinkronisasi data dan informasi.

 Di saat offline, aplikasi menyimpan dan mengolah data di suatu server lokal sementara yang nantinya akan melakukan sinkronisasi jika online.  Memperhatikan aspek keamanan, setiap aktivitas aplikasi akan di log /

direkam dan setiap user memiliki tingkatan level akses berbeda dengan account yang spesifik.

 Dipersiapkan untuk compatible dengan ISO8583 dalam rangka persiapan menuju E-Payment

Modul-modul

Online Billing System ini terdiri dari beberapa modul :  Modul Autentikasi User

Merupakan modul dasar untuk pengaturan user account. Tujuannya untuk keamanan sistem, membagi level akses aplikasi (admin, operator pusat, kasir, manajemen dll.). Juga untuk melakukan pencatatan / log aktivitas masing-masing user yang login (siapa melakukan apa, kapan dan dari mana).  Modul General Setting


(43)

27

Merupakan modul pengaturan berbagai variabel yang ada dalam sistem agar sistem lebih fleksibel dan mampu mengakomodasi perubahan dan penambahan variabel, konstanta atau formula. Yang termasuk di dalam variabel di sini misalnya kode kelurahan/lokasi, kode rekening, kode pejabat/petugas, tarif/golongan, tarif/meter, biaya administrasi, tanggal denda dll.

 Modul Stand Meter

Merupakan modul untuk menyusun rute pembacaan dan segala hal yang berkaitan dengan water meter, termasuk manage dan cetak data.

 Modul Rekening

Merupakan modul untuk pengaturan segala hal yang berkaitan dengan rekening, penerbitan DRD, pembayaran & cicilan, cetak, claim rekening.  Modul Putus Sambung

Meliputi berbagai bisnis proses yang menghandle putus sambung, laporan, cetak surat peringatan dan laporan sambungan.

 Modul Laporan

Meliputi berbagai macam laporan yang diolah dari sumber data yang ada dalam sistem, misalnya: efisiensi penerimaan rekening, laporan piutang, jurnal dan ikhtisar rekening air dsb. Dengan sistem database berbasis SQL, berbagai varian laporan dimungkinkan untuk digenerate dan diakses dari mana saja (karena berbasis web), termasuk di sini adalah kemungkinan publishing laporan/statistik yang perlu ditampilkan kepada publik (via website).


(44)

28

4.1.1. Analisis Dokumen

Bentuk dokumen masukan adalah bentuk dari dokumen-dokumen yang masuk atau diterima untuk melakukan proses. Dibawah ini adalah uraian bentuk dokumen masukan yang ada dalam sistem penggunaan Online Billing System.

1) Nama dokumen : Dokumen DSML (Data stand Meter Langganan)

Fungsi : Informasi stand meter

Sumber : pembaca meter

Tujuan : Pencatatan meter

Frekuensi : Bulanan

Jumlah : 1 kali

Bentuk : Lembar isian per rayon. 2) Nama dokumen : Data Induk Pelanggan

Fungsi : Data Induk Pelanggan

Sumber : pelanggan

Tujuan : Referensi data induk pelanggan

Frekuensi : 1 kali

Jumlah : 1 kali

Bentuk : Lembar isian per pelanggan

3) Nama dokumen : Dokumen DRD (Data rekening di Tagih) Fungsi : Data rekening di Tagih


(45)

29

Tujuan : Penagihan rekening air untuk pelanggan

Frekuensi : bulanan

Jumlah : 1 kali

Bentuk : Lembar tagihan per pelanggan

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Adapun prosedur pemakaian aplikasi system online billing tersebut adalah sebagai berikut :

Prosedur Klaim Rekening

 Pelanggan mengajukan klaim terhadap kubikasi pemakaian air  Pelaksana langganan melakukan perubahan terhadap angka meter  Tagihan baru setelah klaim diterbitkan

Prosedur Reduksi

 Pelanggan mengajukan permohonan pengurangan biaya air  Pelaksana langganan melakukan pengurangan terhadap biaya air  Tagihan baru setelah reduksi diterbitkan


(46)

30

4.1.2.1. Flow Map

Customer Marketing Petugas Loket Kepala bagian

Gambar 4.2. Flow map Sistem Klaim rekening pada Billing Khusus START Form. Pengajuan Form Pengajuan Dat a Cust omer Dat a base

Daf t ar Cost umer Daft ar Cost umer Per ubah an angka m eter Bukt i perubahan angka m et er

Pemb uat an lapor an. Laporan Klaim Bukt i perubahan angka met er

Laporan Klaim


(47)

31

4.1.2.2. Diagram Kontek


(48)

32

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Gambar 4.4 Data flow Diagram

Ket :

BKR : Bukti Perubahan Klaim rekening BPR : Bukti Perubahan Reduksi rekening LPK : Laporan perubahan Klaim

LRK : Laporan reduksi rekening LP : Laporan Perubahan


(49)

33

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan Billing Khusus

A Profiling Billing Existing

Objektif Billing Khusus ialah menambahkan dukungan terhadap pengelolaan rekening khusus. Aplikasi ini menggunakan prototype framework javascript. Salah satu keterbatasan dari framework aplikasi terpasang ialah masih menggunakan versi 1.4.0 yang dirilis pada tahun 2005. Oleh karena itu, dipertimbangkan untuk melakukan penulisan ulang terhadap aplikasi dan melakukan upgrade framework dengan versi 1.6.0.3 yang dirilis pada tahun 2008. A.1 Referensi Tarif

Pengelolan tarif rekening air yang meliputi rekening golongan reguler maupun rekening golongan khusus.

A.2 Penanganan Pelanggan

Penanganan pelanggan meliputi edit data pelanggan, klaim dan reduksi. A.3 Penerbitan DRD

Proses penerbitan rekening air yang dilakukan setiap akhir periode bulan tagihan. A.4 Cetak Laporan

Cetak Laporan meliputi cetak drd rinci dan cetak drd rekap. B Penyesuaian Sistem Existing

Penyesuaian pada aplikasi existing ialah dengan mengintegrasikan seluruh proses validasi DSML dan proses ganti meter ke dalam modul Opname MMR. Sampai saat ini sudah 6 Kota Pelayanan yang telah mengimplementasikan sistem pembacaan WMMR, yaitu :


(50)

34

1. Kota Pelayanan Cimahi 2. Kota Pelayanan Padalarang 3. Kota Pelayanan Cisarua 4. Kota Pelayanan Cililin 5. Kota Pelayanan Batujajar 6. Kota Pelayanan Cikalongwetan

C Pencapaian

Tahapan implementasi billing khusus meliputi :

1. Development aplikasi 2. Pengembangan database

C.1 Development Aplikasi

Modul yang telah selesai didevelopment ialah :

1. Manajemen Tarif 2. Info Pelanggan

C.2 Pengembangan Database

Pengembangan database meliputi :


(51)

35

Unifikasi data dimaksud ialah data pembacaan, prosesnya sejalan dengan implementasi WMMR, yang sampai sekarang telah meliputi 6 kota pelayanan.

2. Replikasi

Ada perubahan tahapan replikasi, karena akan disesuaikan dengan kebutuhan implementasi billing khusus. Oleh karena itu, proses replikasi tahap 2, dilakukan untuk menunjang implementasi billing khusus dan konsep baru SOPP.

D Development Aplikasi D.1. Info Pelanggan

Gambar 4.5. Tampilan awal Info Pelanggan

Gambar 4.6 Tampilan Rinci Info Pelanggan, ketika salah satu bagian rayon di manage maka akan keluar rincian informasi pelanggan untuk setiap rayon


(52)

36

Gambar 4.7 Tampilan Cetak Info Pelanggan, ketika salah satu bagian rinci info pelanggan di manage maka akan keluar rincian informasi data pelanggan

Gambar 4.8 Tampilan error handling ketikan Data pelanggan pada rayon tertentu tidak ditemukan

D.2 Data Pelanggan


(53)

37

Gambar 4.10 Tampilan Rinci Data Pelanggan, ketika salah satu bagian rayon di manage maka akan keluar rincian informasi pelanggan untuk setiap rayon

Gambar 4.11 Tampilan Popup rincian masing-masing pelanggan, ketika salah satu data pelanggan di manage maka akan keluar rincian informasi data pelanggan

yang bisa di edit

D.3 Klaim Rekening


(54)

38

D.4 Reduksi Rekening

Gambar 4.13 Tampilan awal untuk Form Reduksi Rekening


(55)

39

Gambar 4.15 Rincian Reduksi rekening ketika tombol hitung dijalankan dan kolom reduksi disi maka akan muncul reduksi uang air dan nilai total serta nilai

selisihnya.

Gambar 4.16 Tampilan ketika tombol reduksi di jalankan dan proses Reduksi Berhasil dilakukan.


(56)

40

Gambar 4.17 Form Cetak Rincian Berita Acara Reduksi dari hasil reduksi yang sudah dilakukan.

Gambar 4.18 Rincian Reduksi rekening ketika tombol hitung dijalankan dengan nilai reduksi lebih dari 50% maka akan muncul message error dan reduksi


(57)

41

Gambar 4.19 Tampilan error handling ketika Data pelanggan dengan nomor SL tertentu pada reduksi rekening tidak ditemukan

Gambar 4.20 Tampilan error handling ketika Data pelanggan dengan nomor SL tertentu tidak memiliki tunggakan


(58)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan laporan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aplikasi Online Billing System yang diterapkan pada PDAM Tirtaraharja sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi yang modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya. 2. Layanan jaringan yang diberikan memiliki kualitas yang baik, tetapi

masih memilik keterbatasan dalam hal jenis teknologi yang digunakan.

Saran

Pada dasarnya Sistem penggunaan Online Billing System yang berjalan pada PDAM Tirtaraharja dirasa sudah baik tetapi masih ada kekuarangan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi klien, dan sedikit saran yang yang dapat di berikan adalah :

1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak. 2. Agar tidak mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun

untuk lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu. 3. Prosedur dan peralatan yang sudah dilengkapi agar lebih baik lagi untuk


(59)

43

4. Sistem yang dapat membantu analisa seputar pada penggunaan layanan Online Billing System tidak dihilangkan namun ditambahkan lagi agar lebih cepat, efektif dan efisien.

Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan baik guna kepentingan perusahaan.


(1)

Gambar 4.13 Tampilan awal untuk Form Reduksi Rekening


(2)

Gambar 4.15 Rincian Reduksi rekening ketika tombol hitung dijalankan dan kolom reduksi disi maka akan muncul reduksi uang air dan nilai total serta nilai

selisihnya.

Gambar 4.16 Tampilan ketika tombol reduksi di jalankan dan proses Reduksi Berhasil dilakukan.


(3)

Gambar 4.17 Form Cetak Rincian Berita Acara Reduksi dari hasil reduksi yang sudah dilakukan.

Gambar 4.18 Rincian Reduksi rekening ketika tombol hitung dijalankan dengan nilai reduksi lebih dari 50% maka akan muncul message error dan reduksi


(4)

Gambar 4.19 Tampilan error handling ketika Data pelanggan dengan nomor SL tertentu pada reduksi rekening tidak ditemukan

Gambar 4.20 Tampilan error handling ketika Data pelanggan dengan nomor SL tertentu tidak memiliki tunggakan


(5)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan laporan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aplikasi Online Billing System yang diterapkan pada PDAM Tirtaraharja sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi yang modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya. 2. Layanan jaringan yang diberikan memiliki kualitas yang baik, tetapi

masih memilik keterbatasan dalam hal jenis teknologi yang digunakan.

Saran

Pada dasarnya Sistem penggunaan Online Billing System yang berjalan pada PDAM Tirtaraharja dirasa sudah baik tetapi masih ada kekuarangan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi klien, dan sedikit saran yang yang dapat di berikan adalah :

1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak. 2. Agar tidak mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun

untuk lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu. 3. Prosedur dan peralatan yang sudah dilengkapi agar lebih baik lagi untuk


(6)

4. Sistem yang dapat membantu analisa seputar pada penggunaan layanan Online Billing System tidak dihilangkan namun ditambahkan lagi agar lebih cepat, efektif dan efisien.

Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan baik guna kepentingan perusahaan.