Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Rohmi Fitria, 2014 Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu responden untuk dijawab Sugiyono, 2010:199. Hasil jawaban kuesioner dari responden, dikumpulkan dengan menggunakan skala likert sesuai dengan pilihan alternatif jawaban yang telah disediakan. c. Telaah Kepustakaan Telaah kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder, yaitu dengan mempelajari, mengkaji, dan menelaah literatur- literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih sederhana, supaya lebih mudah dibaca dalam proses pengolahan data. Menurut Moh. Nazir 2003:347, Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah. Karena dengan menganalisis lah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok- kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis. Hasil jawaban kuesioner diolah dengan menggunakan skala likert yang telah disusun, selanjutnya dilakukan pengujian secara kuantitatif. Adapun pemberian skor menggunakan skala likert sebagai berikut: Tabel 3.3 Skor Jawaban Responden Rohmi Fitria, 2014 Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Nilai Klasifikasi 1. 5 Sangat Memadai Sangat Efektif 2. 4 Memadai Efektif 3. 3 Cukup memadai Cukup Efektif 4. 2 Kurang Memadai Kurang Efektif 5. 1 Tidak Memadai Tidak Efektif Sumber: Sugiyono, 2010:105 diolah Selanjutnya uji kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam menguji validitas digunakan korelasi Product Moment, dan dalam reliabilitas digunakan metode Alpha Cronbach’s. Untuk menentukan kriteria pengklasifikasian variabel X dan variabel Y menurut Husein Umar 2003: 201, rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut: RS = m - n b Husein Umar, 2003: 201 Keterangan: RS = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas Rohmi Fitria, 2014 Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rentang pengklasifikasian setiap kategori untuk variabel X Pengendalian Internal Barang Milik Daerah dan Variabel Y Efektifitas pengelolaan barang milik daerah dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Kriteria Rentang Pengklasifikasian Variabel Kategori Rentang Pengklasifikasian Pengendalian Intern Barang Milik Daerah X Tidak Memadai 38- 68,4 Kurang Memadai 68,5- 98,8 Cukup Memadai 98,8- 129,2 Memadai 129,3- 159,6 Sangat Memadai 159,7- 190 Efektifitas Pengelolaan Barang Milik Daerah Y Tidak Efektif 38- 68,4 Kurang Efektif 68,5- 98,8 Cukup Efektif 98,8- 129,2 Efektif 129,3- 159,6 Sangat Efektif 159,7- 190 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sehingga kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Untuk itu diperlukan alat ukur yang valid dan konsisten. Apabila alat ukur yang dipakai tidak valid dan konsisten, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang Rohmi Fitria, 2014 Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesungguhnya. Untuk melakukan pengujian terhadap instrumen kuesioner maka digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. 1. Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto 2006:168, V aliditas adalah „suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila memiliki validitas yang tinggi. Sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Oleh karena pengamatan dari dua variabel X dan Y dalam bentuk skala ordinal, maka derajat korelasi dicari dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut: Suharsimi Arikunto, 2006: 170 Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan X = Skor tiap butir soal untuk setiap responden uji coba Y = Skor total tiap responden uji coba N = Jumlah responden uji coba Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut Akdon 2008: 144 adalah :            } }{ { 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Rohmi Fitria, 2014 Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Jika nilai hitung r lebih besar dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau 2 Jika nilai hitung r lebih kecil dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan. 2. Uji Reliabilitas Menurut Suharsimi Arikunto 2006:178 „Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena i nstrumen tersebut sudah baik.‟ Uji reliabilitas digunakan untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach’s sebagai berikut: Keterangan: α = Koefisien reliabilitas k = Jumlah instrumen pernyataan ∑Si 2 = Jumlah varian di setiap instrumen Sx 2 = Varian dari keseluruhan instrumen Rohmi Fitria, 2014 Pengaruh pengendalian internal BMD terhadap efektifitas pengelolaan BMD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari hasil perhitungan tersebut, suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Alpha yang dihasilkan 0,60 Ghozali, 2004:42

3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis