Instrumen Pembukaan Prodi pada PTS satu Instrumen Pembukaan Prodi untuk setiap prodi yang diisi oleh Badan Penyelenggara.
Usul Pembukaan Program Studi untuk pendirianperubahan bentuk PTS baru diunggah bersama dengan dokumen lain dalam pendirianperubahan bentuk PTS sebagaimana
diuraikan di dalam Bab II.
Usul Pembukaan Program Studi sebagai penambahan prodi baru pada PTS lama, diunggah bersama dengan dokumen lain sebagaimana diuraikan di bawah ini.
Format Usul Pembukaan Program Studi yang berisi Instrumen Akreditasi Progam Studi sebagai penambahan prodi pada PTS, beserta dokumen lain yang disusun oleh Badan
Penyelenggara dari PTS yang akan membuka program studi, dapat dilihat dalam Lampiran.
2.2. Persyaratan dan Dokumen Pembukaan Prodi sebagai penambahan Prodi pada PTS
Persyaratan Pembukaan Prodi sebagai penambahan Prodi pada PTS terdiri atas:
a. Memenuhi syarat minimum akreditasi prodi sesuai standar nasional pendidikan tinggi;
b. Rencana penambahan prodi telah dicantumkan dalam Rencana Strategis PTS yang
bersangkutan; c.
Penambahan program studi pada Program Diploma di dalam Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi, tidak boleh:
1. menyebabkan jumlah Program Diploma melebihi 10 sepuluh persen dari jumlah
Program Sarjana; dan 2.
tidak menyelenggarakan prodi sebidang dengan prodi pada Program Diploma di Politeknik danatau Akademi yang berdomisili di dalam kota atau kabupaten yang
sama dengan Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi yang akan menambah program studi;
d. Prodi pada Program Magister atau Program Magister Terapan dapat diselenggarakan
setelah prodi sebidang pada Program Sarjana atau Program Diploma Empat atau Sarjana Terapan telah terakreditasi dengan peringkat terakreditasi paling sedikit B atau Baik
Sekali, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
e. Prodi pada Program Doktor atau Program Doktor Terapan dapat diselenggarakan setelah
prodi sebidang pada Program Magister atau Program Magister Terapan telah terakreditasi dengan peringkat terakreditasi paling sedikit B atau Baik Sekali, kecuali
ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
f. Dalam hal Program Magister atau Program Magister Terapan merupakan Program
Magister atau Program Magister Terapan multidisiplin, maka paling sedikit 2 dua prodi yang relevan pada Program Sarjana atau Program Diploma Empat atau Sarjana Terapan
telah terakreditasi dengan peringkat terakreditasi paling sedikit B atau Baik Sekali, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
g. Dalam hal Program Doktor atau Program Doktor Terapan merupakan Program Doktor
atau Program Doktor Terapan multidisiplin, maka paling sedikit 2 dua prodi yang relevan pada Program Magister atau Program Magister Terapan telah terakreditasi
dengan peringkat terakreditasi paling sedikit B atau Baik Sekali, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
h. Program Profesi dapat diselenggarakan setelah prodi sebidang pada Program Sarjana
atau Program Diploma Empat atau Sarjana Terapan telah terakreditasi dengan peringkat terakreditasi paling sedikit B atau Baik Sekali, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan;
i. Kurikulum prodi disusun berdasarkan kompetensi lulusan sesuai standar nasional
pendidikan tinggi; j.
Dosen paling sedikit berjumlah 6 enam orang untuk setiap prodi, kecuali ditetapkan lain oleh peraturan perundang-undangan:
1. Pada Program Diploma dan Program Sarjana dengan kualifikasi: a.
paling rendah berijazah Magister dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebidang dengan program studi yang akan dibuka;
b. berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun pada saat diterima sebagai
dosen pada PTS yang akan menambah program studi; c.
bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 empat puluh jam per minggu;
d. belum memiliki Nomor Induk Dosen NasionalNomor Induk Dosen Khusus, atau
telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional Nomor Induk Dosen Khusus pada Program Studi lain di PTS yang akan menambah program studi, sejauh nisbah dosen
dan mahasiswa pada program studi yang ditinggalkan tetap 1 satu : 30 tiga puluh untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial, dan 1 satu : 20 dua puluh
untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan alam;
e. bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan
danatau bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; dan f.
bukan Pegawai Negeri SipilAparatur Sipil Negara bagi dosen program studi yang akan dibuka di PTS;
2. Pada Program Magister dan Magister Terapan, dengan kualifikasi: a.
paling rendah berijazah Doktor dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebidang dengan program studi yang akan dibuka;
b. berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun pada saat diterima sebagai
dosen pada PTS yang akan menambah Program Studi; c.
bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 empat puluh jam per minggu;
d. belum memiliki Nomor Induk Dosen NasionalNomor Induk Dosen Khusus, atau
telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional Nomor Induk Dosen Khusus pada Program Studi lain di PTS yang akan menambah Program Studi, sejauh nisbah dosen
dan mahasiswa pada Program Studi Program Sarjana atau Program Sarjana Terapan yang ditinggalkan, tetap 1 satu : 30 tiga puluh untuk kelompok bidang ilmu
pengetahuan sosial, dan 1 satu : 20 dua puluh untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan alam;
e. bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan
danatau bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; dan f.
bukan Pegawai Negeri SipilAparatur Sipil Negara bagi Dosen Program Studi yang akan dibuka di PTS.
3. Pada Program Doktor dan Doktor Terapan, dengan kualifikasi: a.
paling rendah berijazah Doktor atau Doktor Terapan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebidang dengan program studi yang akan dibuka;
b. paling sedikit 2 dua dosen memiliki jabatan fungsional Guru Besar dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebidang dengan program studi yang akan dibuka;
c. berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun pada saat diterima sebagai
dosen pada PTS yang akan menambah Program Studi, kecuali yang berjabatan fungsional Guru Besar;
d. bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 empat puluh jam
per minggu; e.
belum memiliki Nomor Induk Dosen NasionalNomor Induk Dosen Khusus, atau telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional Nomor Induk Dosen Khusus pada
Program Studi lain di PTS yang akan menambah Program Studi, sejauh nisbah dosen dan mahasiswa pada Program Studi Program Sarjana atau Program Sarjana Terapan
yang ditinggalkan, tetap 1 satu : 30 tiga puluh untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial, dan 1 satu : 20 dua puluh untuk kelompok bidang ilmu
pengetahuan alam; f.
bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan danatau bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; dan
g. bukan Pegawai Negeri SipilAparatur Sipil Negara bagi Dosen Program Studi yang
akan dibuka di PTS. 4. Pada Program Profesi dengan kualifikasi:
a. paling rendah berijazah dan bersertifikat profesi atau berijazah Magister atau
Spesialis I dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebidang dengan Program Studi yang akan dibuka;
b. memiliki pengalaman praktek profesi paling sedikit 2 dua tahun yang dibuktikan
dengan surat izin praktek profesi atau spesialis; c.
berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun pada saat diterima sebagai dosen pada PTS yang akan menambah Program Studi;
d. bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 empat puluh jam
per minggu; e.
belum memiliki Nomor Induk Dosen NasionalNomor Induk Dosen Khusus, atau telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional Nomor Induk Dosen Khusus pada
Program Studi lain di PTS yang akan menambah Program Studi, sejauh nisbah dosen dan mahasiswa pada Program Studi Program Sarjana atau Program Sarjana Terapan
yang ditinggalkan, tetap 1 satu : 30 tiga puluh untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial, dan 1 satu : 20 dua puluh untuk kelompok bidang ilmu
pengetahuan alam; dan
f. bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan
danatau bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; g.
bukan Pegawai Negeri SipilAparatur Sipil Negara bagi Dosen Program Studi yang akan dibuka di PTS.
5. Pada Program Spesialis dengan kualifikasi: a.
paling rendah berijazah dan bersertifikat spesialis atau berijazah Doktor dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebidang dengan Program Studi yang
akan dibuka;
b. memiliki pengalaman praktek spesialis paling sedikit 2 dua tahun yang dibuktikan
dengan surat izin praktek profesi atau spesialis; c.
berusia paling tinggi 58 lima puluh delapan tahun pada saat diterima sebagai dosen pada PTS yang akan menambah Program Studi;
d. bersedia bekerja penuh waktu sebagai dosen tetap selama 40 empat puluh jam
per minggu; e.
belum memiliki Nomor Induk Dosen NasionalNomor Induk Dosen Khusus, atau telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional Nomor Induk Dosen Khusus pada
Program Studi lain di PTS yang akan menambah Program Studi, sejauh nisbah dosen dan mahasiswa pada Program Studi Program Sarjana atau Program Sarjana Terapan
yang ditinggalkan, tetap 1 satu : 30 tiga puluh untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial, dan 1 satu : 20 dua puluh untuk kelompok bidang ilmu
pengetahuan alam;
f. bukan guru yang telah memiliki Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan
danatau bukan pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain; dan g.
bukan Pegawai Negeri SipilAparatur Sipil Negara bagi Dosen Program Studi yang akan dibuka di PTS.
Dokumen yang memuat persyaratan pembukaan prodi sebagai penambahan prodi pada PTS dibuat dengan format pdf yang harus diunggah ke laman: silemkerma.dikti.go.id.
Dokumen yang dimaksud terdiri atas:
a. Surat usul penambahan prodi dari Pemimpin PTS;
b. Surat persetujuan penambahan prodi dari Badan Penyelenggara PTS;
c. Surat pertimbangan penambahan prodi dari Senat Perguruan Tinggi Swasta;
d. Akta Notaris Pendirian Badan Penyelenggara dari PTS yang akan membuka prodi beserta
semua perubahan yang telah dilakukan; e.
Dokumen Keputusan dari pihak yang berwenang tentang pengesahan Badan Penyelenggara PTS yang mengusulkan pembukaan prodi sebagai badan hukum;
f. Surat Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian PTS atau Perubahan bentuk PTS yang
akan menambah prodi; g.
Rencana Strategis dari PTS yang akan menambah prodi; h.
Usul Pembukaan Program Studi yang berisi Instrumen akreditasi prodi dari BAN-PTLAM
satu instrumen akreditasi untuk setiap prodi yang akan ditambahkan yang sudah diisi oleh Pemimpin PTS;
i. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan
menambah prodi; dan j.
Surat pernyataan telah berkoordinasi dengan organisasi profesi dari organisasi profesi terkait bila disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.
Format dokumen pembukaan prodi sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan j dapat dilihat dalam Lampiran.
3. Prosedur