Prosedur Pendirian PTS Penambahan Prodi PTS
P R O S E D U R
PENDIRIAN
PERGURUAN
TINGGI
SWASTA
DAN
PENYELENGGARAN
PROGRAM
STUDI
PERGURUAN
TINGGI
SWASTA
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Gedung D Pintu Satu Senayan Jakarta Pusat
(2)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS i
KATA
PENGANTAR
Sejak tanggal 10 Agustus 2012 telah dilakukan pembaharuan dan strategi pembangunan pendidikan tinggi melalui penerbitan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti). Untuk menyiapkan peraturan pelaksanaan UU Dikti tersebut,sejak 1 September 2012 pendirian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan PenyelenggaraanProgram Studi PTS, kecuali jenis pendidikan vokasi, telah dihentikan sementara(moratorium) selama 2 (dua) tahun. Sementara proposal pendirian PTS dan penyelenggaraan Program Studi yang telah diterima sebelum moratorium, tetap diprosesdan diberi izin sejauh memenuhi persyaratan.
Untuk melaksanakan UU Dikti, pada tanggal 18 September 2014 telah diterbitkan peraturan pelaksanaan berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 95 Tahun 2014 Tentang Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri Serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta berdasarkan Permendikbud No. 95 Tahun 2014 akan dilakukan secara digital atau daring (online), sehingga selain dapat mengurangi waktu, biaya, dan tenaga, juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang bersih dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas, diterbitkan buku Prosedur Pendirian Perguruan Tinggi Swasta dan Penyelenggaraan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta yang substansinya diuraikan pada Bab-Bab di bawah ini.
Terhitung sejak Buku ini diterbitkan, pendirian PTS dan penyelenggaraan Program Studi diPTS dilakukan sesuai dengan prosedur yang diuraikan dalam Buku ini.
Atas bantuan dan kerja keras semua pihak dalam penerbitan Buku ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih.
Jakarta, 2 Januari 2015
Direktur Kelembagaan dan Kerjasama,
Ttd
Hermawan Kresno Dipojono 195602071980101001
(3)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS ii
DAFTAR
ISI
HalamanKATAPENGANTAR... i
DAFTARISI...ii
BABIPENDAHULUAN... 1
1. Latar Belakang...1
2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi ...2
3. Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta ...3
BABIIPENDIRIANPERGURUANTINGGISWASTA...4
1. Pengertian...4
2. Persyaratan ...5
3. Prosedur... 5
4. Jadwal...8
BABIIIPENYELENGGARAANPROGRAMSTUDIPERGURUANTINGGISWASTA...9
1. Pengertian...9
2. Persyaratan ...9
3. Prosedur... 10
4. Jadwal...11
LAMPIRAN ... ...12
Lampiran 1 - Usul pendirian PTS ...12
Lampiran 2 - Legalitas Badan Penyelenggara...13
Lampiran 3 - Ketersediaan Lahan Calon Kampus Perguruan Tinggi ...16
Lampiran 4 - Rancangan Rencana Strategis ...17
Lampiran 5 - Rancangan Statuta ...18
Lampiran 6 - Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal ...19
Lampiran 7 - Studi Kelayakan ...21
Lampiran 8 - Laporan Keuangan Badan Penyelenggara ...35
Lampiran 9 - Proposal Program Studi ...36
Lampiran a - Dosen Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi...48
(4)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS iii
Lampiran c - Teknisi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi...49
Lampiran d - Pustakawan Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi ... 49
Lampiran e - Tenaga Administrasi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi...50
Lampiran f - Daftar Prasarana (Lahan) Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi...50
Lampiran g - Daftar Ruang Kuliah Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi...51
Lampiran h - Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi...51
Lampiran i - Daftar Ruang Laboratorium Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi...52
Lampiran j - Daftar Ruang Perpustakaan Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi... 52
Lampiran k - Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktorat Jenderal ... 53
Lampiran l - Daftar Alat Pembelajaran/ seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat Jenderal...54
Lampiran m - Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktur Jenderal...54
Lampiran n - Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam jutaan rupiah)...55
Lampiran o - Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalamjutaan rupiah)...55
Lampiran p - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi...56
Lampiran q - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi...57
Lampiran r - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi ...58
Lampiran s - Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi... 59
Lampiran 10 - Usul penambahan Prodi Baru ...60
Lampiran 11 - Kode Etik Anggota Tim Penilai ...61
Lampiran 12 - Kode Etik Pengusul...62
(5)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 1
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
UU Dikti pada tanggal 10 Agustus 2012 telah menetapkan pola baru dalam perizinan pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS.
Sebelum UU Dikti ditetapkan, baik izin pendirian PTS maupun izin pembukaan Prodi PTS diterbitkan terlebih dahulu oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, kemudian dalam kurun waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Izin tersebut, PTS wajib untuk meminta akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Setelah UU Dikti ditetapkan, izin pendirian PTS akan diterbitkan apabila proposal pendirian PTS telah memenuhi syarat minimal akreditasi institusi sebagaimanaditetapkan oleh BAN-PT. Demikian pula, izin Penyelenggaraan Prodi pada PTS akan diterbitkan apabila proposal Penyelenggaraan Prodi pada PTS telah memenuhi syarat minimal akreditasi Prodi sebagaimana ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) dari Prodi yang bersangkutan.
Dengan demikian, di dalam surat Keputusan Izin Pendirian PTS maupun Izin Penyelenggaraan Prodi pada PTS akan tercantum status akreditasi minimum dari PTS dan/atau Prodi pada PTS yang bersangkutan.
Pengaturan pendirian PTS dapat ditemukan dalam Pasal 60 ayat (2) dan ayat (4) UUDikti yang menetapkan sebagai berikut:
Ayat (2): PTS didirikan oleh Masyarakat dengan membentuk badan penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip nirlaba dan wajib memperoleh izinMenteri.
Ayat (4): Perguruan Tinggi yang didirikan harus memenuhi standar minimum akreditasi.
Sedangkan pengaturan penyelenggaraan Prodi pada PTS dapat ditemukan dalam Pasal33 ayat (3) dan ayat (5) UU Dikti yang menetapkan sebagai berikut:
Ayat (3): Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah memenuhi persyaratanminimumakreditasi.
Ayat (5): Program Studi mendapatkan akreditasi pada saat memperoleh izin penyelenggaraan.
(6)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 2
2.
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi
Sebelum UU Dikti, penerbitan izin pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi pada PTS didasarkan pada standar yang diatur dalam Kepmendiknas No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.
Setelah UU Dikti diterbitkan, StandarPendidikanTinggi(StandarDikti) terdiri atas:
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) sebagaimana diatur dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2104 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, sebagai standarminimum akreditasi perguruan tinggi (institusi) dan program studi.Dengan demikian, izin pendirian PTS dan izin penyelenggaraan Prodi pada PTS yang disyaratkan harus memenuhi standar/syarat minimum akreditasi berarti harusmemenuhi SN Dikti; Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, yang terdiri atas
Standar Bidang Akademik dan Standar Bidang Non Akademik. Standar ini harus melampaui SN Dikti untuk menentukan peringkat akreditasi di atas peringkat akreditasi minimum. Standar ini dapat dipenuhi ketika PTS atau Prodi pada PTS akan meminta reakreditasi di kemudian hari.
Pengaturan mengenai Standar Dikti sebagaimana dikemukakan di atas, dapat ditemukan dalam Pasal 54 UU Dikti sebagai berikut:
(1) Standar Pendidikan Tinggi terdiri atas:
a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Menteri atas usul suatubadan yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
b. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(2) Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar nasional pendidikan, ditambahdengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
(4) Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas sejumlah standar dalam bidang akademik dan nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(7)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 3
3.
Pendirian,
Perubahan,
dan
Pencabutan
Izin
Perguruan
Tinggi
Swasta
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 Tentang Pendirian, Perubahan, Dan Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri Serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin PerguruanTinggi Swasta, terdiri atas 2 (dua) bagian utama sebagai berikut:
a. Bab II Tentang Pendirian Perguruan Tinggi yang mengatur antara lain mengenai
persyaratan dan prosedur pendirian PTS; dan
b. Bab IV Tentang Pembukaan Program Studi yang mengatur antara lain mengenai
persyaratan dan prosedur pembukaan Program Studi pada PTS.
Permendikbud No. 95 Tahun 2014 ini merupakan dasar hukum Pemerintah untuk menetapkan Prosedur Pendirian PTS dan penyelenggaraan Prodi pada PTS yang dilakukan secara digital atau daring (online).
(8)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 4
BAB
II
PENDIRIAN
PERGURUAN
TINGGI
SWASTA
1.
Pengertian
Pendirian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah pembentukan baru:
Universitas, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
Institut, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun IlmuPengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
Sekolah Tinggi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggidapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
Politeknik, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
Akademi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalamsatu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu;
oleh Badan Penyelenggara berbadan hukum yang berprinsip nirlaba.
BadanPenyelenggaraberbadanhukum adalah subyek hukum berbentuk: Yayasan;
Perkumpulan; atau
bentuk lain yang berprinsip nirlaba;
(9)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 5
2.
Persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, dokumen yang harus diserahkan untuk memenuhi syarat pendirian PTS terdiri atas:
a. Usul Pendirian PTS;
b. Legalitas Badan Penyelenggara;
c. Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi;
Selain persyaratan di atas, untuk memenuhi persyaratan akreditasi minimum, PTS yang didirikan harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) sebagaimana dibuktikan melalui dokumen:
d. Studi Kelayakan; e. Rancangan Statuta;
f. Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi– 1 (satu)Proposal per Prodi;
g. Rancangan Rencana Strategis;
h. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal; i. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara; dan
j. Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) di wilayah PTS akandidirikan, atau L2 Dikti di wilayah Badan Penyelenggara berdomisili.
Format dokumen pendirian PTS sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai denganhuruf h dapat dilihat dalam Lampiran.
3.
Prosedur
Prosedur pendirian PTS sebagai berikut:
a. Badan Penyelenggara meminta rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS akan didirikan.Dalam hal L2 Dikti belum terbentuk di wilayah di mana PTS akan didirikan, maka tugas dan fungsinya masih dijalankan oleh Kopertis wilayah setempat tersebut.
L2 Dikti atau Kopertis setempat akan memberi rekomendasi tentang:
1) rekam jejak Badan Penyelenggara yang berdomisili di wilayah L2 Dikti dimana PTSakan didirikan. Apabila domisili Badan Penyelenggara berbeda dengan domisiliPTS yang akan didirikan, maka rekomendasi tentang rekam jejak Badan Penyelenggara diminta dari L2 Dikti di wilayah Badan Penyelenggara berdomisili;
2) tingkat kejenuhan berbagai Prodi yang akan diselenggarakan dalam pendirian PTS tersebut di wilayah L2 Dikti;
3) tingkat keberlanjutan PTS tersebut jika diizinkan oleh Pemerintah;
4) keberadaan lahan yang akan digunakan untuk kampus PTS yang akan didirikan.
b. Badan Penyelenggara membuat dokumen sesuai persyaratan sebagaimana dimaksuddalam angka 2 huruf a sampai dengan huruf j, dengan susunan sebagai berikut:
(10)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 6
No Dokumen Lampiran Bentuk
1 UsulPendirianPTS 1 Semua dokumen dari
Pengusul:
Dibuat dalam file
pdf;
Dipindai (scan) dan diubah menjadi file pdf;
Dikirimsecara
digital ke Direktur Jenderal dengan alamat:
silemkerma.dikti.go.id 2 LegalitasBadanPenyelenggara 2
3 KetersediaanLahanuntukKampusPerguruan Tinggi
3
4 RekomendasiL2DiktidiwilayahPTSyangakan didirikan,atauL2DiktidiwilayahBadan Penyelenggaraberdomisili
--5 RancanganRencanaStrategis 4
6 RancanganStatuta 5
7 RancanganSistemPenjaminanMutuInternal 6
8 StudiKelayakan 7
9 LaporanKeuanganBadanPenyelenggara 8
10 RancanganProgramAkademikdalambentuk ProposalProgramStudi–1(satu)Proposalper Prodi
9
Badan Penyelenggara bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yangdimuat dalam semua Dokumen di atas. Dalam hal Badan Penyelenggara memberikan data dan informasi yang tidak benar, Badan Penyelenggara dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang HukumPidana.
c. Direktur Jenderal melakukan penilaian dan verifikasi usul pendirian PTS dengan menugaskan Tim Penilai, yang terdiri atas Sub Tim Penilai Bidang Kelembagaan dan Sub TimPenilaiBidangProgramStudi, melalui tahap sebagai berikut:
1) TahapPenilaian
Penilaian dokumen dalam bentuk digital oleh Tim Penilai:
Dokumen No. 1 sd. Dokumen No. 9 oleh Sub Tim Penilai Bidang Kelembagaan; Dokumen No. 10 oleh Sub Tim Penilai Bidang Program Studi.
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kelayakan untuk masuk pada Tahap Verifikasi.
Apabila Tim Penilai tidak memberikan rekomendasi kelayakan, maka 10 dokumen usul pendirian PTS dikembalikan secara digital, dan dapat diajukan kembali pada Periode berikutnya setelah disempurnakan.
(11)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 7
2) TahapVerifikasi
Tahap ini akan diselenggarakan apabila usul pendirian PTS telah diberi rekomendasi layak pada Tahap Penilaian. Tahap Verifikasi terdiri atas:
Presentasi usul pendirian PTS dilakukan oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara (tidak dapat diwakilkan) didampingi oleh anggota Pengurus lainnya di hadapan Tim Penilai, dengan susunan acara sebagai berikut:
o Pembukaan oleh Tim Penilai;
o Presentasi ringkasan Studi Kelayakan oleh Ketua Pengurus Badan
Penyelenggara disajikan dalam bentuk slide presentasi: o Diskusi dan tanya jawab dengan Tim Penilai.
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kepada pengusul pendirian PTSyang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk dilakukan visitasi, kepada Direktur Jenderal pada akhir semua presentasi. Pemberitahuan visitasi kepada Pengusul dilakukan secara daring (online).
Visitasi ke lokasi rencana kampus PTS oleh Tim Penilai didampingi oleh wakildari L2 Dikti setempat, diterima oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara (tidak dapat diwakilkan) serta anggota Pengurus lainnya, dengan susunan acarasebagai berikut: o Pembukaan oleh Ketua Pengurus Badan Penyelenggara;
o Verifikasi data dan informasi yang dicantumkan dalam 10 Dokumen denganfakta lapangan, antara lain:
calon dosen dan calon tenaga kependidikan; prasarana dan sarana;
penerimaan lingkungan masyarakat setempat;
Tim Penilai akan memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal padaakhir visitasi.
Perhatian: Visitasi oleh Tim Penilai tidak berarti izin pendirian PTS pasti diterbitkan.
d.Setelah menerima Rekomendasi kelayakan pendirian PTS dari Tim Penilai, Direktur Jenderal mengajukan usul pendirian PTS kepada Menteri. Menteri dapat menolak usul pendirian yang diajukan Direktur Jenderal.
e.Dalam hal Menteri menyetujui usul Direktur Jenderal, Menteri menetapkan pendirian PTS yang berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, atau akademi.
Setelah penetapan Menteri sebagaimana dimaksud pada huruf e, PTS baru tersebut dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi.
(12)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 8
4.
Jadwal
Dalam 1 (satu) tahun takwim diselenggarakan 1 (satu) periode pengusulan pendirianPTS, dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Penerimaan10(sepuluh)DokumenPendirianPTS Januari sd. Maret
2 TahapPenilaian April sd. Juli
3 TahapPresentasi Mei sd. Juli
4 TahapVisitasi Juni sd. Agustus
5 TahapPenetapan Agustus sd. September
6 SosialisasiatauBimbinganTeknisProsedurPendirianPTS BagiPengusulbaruPeriodeberikutatauPengusululang
September sd. Desember
(13)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 9
BAB
III
PENYELENGGARAAN
PROGRAM
STUDI
PERGURUAN
TINGGI
SWASTA
1.
Pengertian
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Penyelenggaraan Program Studi pada PTS dapat terdiri atas:
Pembukaan Program Studi, yaitu pembentukan Program Studi bersamaan dengan pendirian PTS baru;
Penambahan Program Studi, yaitu pembentukan Program Studi pada PTS yang telah memiliki izin pendirian PTS.
Pada Bab ini hanya akan diuraikan persyaratan dan prosedur Pembukaan dan Penambahan Prodi di PTSyang belum dan telah memiliki izin pendirian.
2.
Persyaratan
Berdasarkan uraian di atas, dokumen yang harus diserahkan untuk memenuhi syarat pembukaan dan penambahan Prodi di PTS terdiri atas:
a. Usul Pembukaan/Penambahan Prodi;
b. Rekomendasi Senat Perguruan Tinggi atas Pembukaan/Penambahan Prodi;
c. Keputusan Menteri Tentang Izin Pendirian PTS yang akan membuka/menambah Prodi.
Selain persyaratan di atas, untuk memenuhi persyaratan akreditasi minimum, penambahan Prodi harus memenuhi SN Dikti, sebagaimana dibuktikan melalui dokumen:
d. Rencana Strategis PTS yang akan menambah Prodi;
e. Rancangan Program Akademik dalam bentuk Proposal Program Studi – 1 (satu) Proposal per Prodi;
f. Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan membuka/menambah Prodi.
Format dokumen Pembukaan/Penambahan Prodi sebagaimana dimaksud pada huruf a dan e dapatdilihat dalam Lampiran.
(14)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 10
3.
Prosedur
Prosedur pembukaan/penambahan Prodi pada PTS sebagai berikut:
a. Pemimpin PTS (Rektor/Ketua/Direktur) meminta rekomendasi dari L2 Dikti di wilayah PTS yang akan menambah Prodi. Dalam hal L2 Dikti belum terbentuk di wilayah PTSyang akan membuka/menambah Prodi, maka tugas dan fungsinya masih dijalankan olehKopertis wilayah tersebut.
L2 Dikti atau Kopertis setempat akan memberi rekomendasi tentang:
1) rekam jejak PTS yang akan menambah Prodi;
2) tingkat kejenuhan Prodi yang akan diselenggarakan oleh PTS tersebut di wilayah L2 Dikti;
3) tingkat keberlanjutan Prodi tersebut jika diizinkan oleh Pemerintah;
4) bebas konflik internal PTS di tingkat Badan Penyelenggara dan/atau tingkat PTS yang bersangkutan.
b. Pemimpin PTS membuat atau menyerahkan dokumen sesuai persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a sampai dengan huruf f, dengan susunan sebagai berikut:
No Dokumen Lampiran Bentuk
1 UsulPembukaan/PenambahanProdi 10 Semua dokumen dari Pengusul:
Dibuat dalam file
pdf;
Dipindai (scan) dan diubah menjadi file
pdf;
Dikirimsecara
digital ke Direktur Jenderal dengan alamat:
silemkerma.dikti.go.id 2 RekomendasiSenatPerguruanTinggiatas
PenambahanProdi
--3 KeputusanMenteriTentangIzinPendirianPTS yangakanmenambahProdi
--4 RencanaStrategisPTSyangakan membuka/menambahProdi
--5 RancanganProgramAkademikdalambentuk ProposalProgramStudi–1(satu)Proposalper Prodi
9
6 RekomendasiL2DiktidiwilayahPTSyang akanmembuka/menambahProdi
--Pemimpin PTS bertanggungjawab atas kebenaran data dan informasi yang dimuatdalam semua Dokumen di atas. Dalam hal Pemimpin PTS memberikan data dan informasi yang tidak benar, Pemimpin PTS dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 242 ayat (1) juncto ayat (3) Kitab Undang-Undang HukumPidana.
c. Direktorat Jenderal melakukan penilaian Proposal Program Studi dengan menugaskan Sub Tim Penilai Bidang Program Studi dibantu oleh asosiasi profesi
(15)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 11
dan/atau kelompok sejawat sebidang dengan Prodi yang akan dibuka;
d. Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf c menyatakan bahwaProdi yang diusulkan layak untuk dibuka, maka Direktur Jenderal menetapkanpembukaan Prodi tersebut;
e. Apabila penambahan Prodi pada PTS mengakibatkan perubahan bentuk PTS tersebut, maka Pemimpin PTS harus mengajukan perubahan bentuk PTS sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setelah Direktur Jenderal menetapkan pembukaan Prodi tersebut, PTS dapat menyelenggarakan Prodi tersebut.
4.
Jadwal
Dalam 1 (satu) tahun takwim diselenggarakan 1 (satu) periode pengusulan pembukaan/penambahanProdi, dengan jadwal sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Penerimaan6(enam)DokumenPembukaan/Penambahan Prodi
Januari sd. Maret
2 TahapPenilaian April sd. Juli
3 TahapPenetapan Juli sd. Agustus
4 SosialisasiatauBimbinganTeknisProsedurPenambahan ProdiBagiPengusulbaruPeriodeberikutatauPengusul ulang
September sd. Desember
(16)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 12
LAMPIRAN
Lampiran
1
–
Usul
Pendirian
PTS
Yayasan/Perkumpulan/Persyarikatan/BadanHukumNirlabaLain
Skola Notobotosongo Tibolimo
Alamat:Jl.MajuterusRaya888Bungokembang99923Indonesia
Telepon:020–302020Fax:020–393098–Email:skola@yayasan.com
Nomor Hal Lampiran
: 73/YSN/08/2015
: Usul pendirian Perguruan Tinggi Swasta : 9 (sembilan) dokumen.
Kepada yang terhormat,
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Gedung D Lantai 6
Jl. Pintu I Senayan JakartaTinggi
Dengan hormat,
Melalui surat ini perkenankan kami, Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba... mengusulkan pendirian Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi ...,dengan program studi sebagai berikut:
1. Program Studi ... 2. Program Studi ... 3. Program Studi ... 4. Program Studi ... 5. dst.
Bersama ini kami sampaikan 9 (sembilan) dokumen sebagai berikut: 1. Legalitas Badan Penyelenggara; 2. Ketersediaan Lahan untuk Kampus Perguruan Tinggi; 3. Rekomendasi L2 Dikti di wilayah PTS yang akan didirikan; 4. Rancangan Rencana Strategis; 5.Rancangan Statuta; 6. Rancangan Sistem Penjaminan Mutu Internal; 7. Studi Kelayakan; 8. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara; 9. ....(...) buah Proposal Program Studi.
Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih.
Bungokembang, .... Januari 2015. Ketua,
(17)
Pr
ose
dur
Pend
irian PTS d
an Pen
yel
enggaraan
Pr
og
ram
St
udi
PTS
13
Lampiran 2 – Legalitas Badan Penyelenggara
Akta Notaris Pendirian Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain yang berisi
Anggaran Dasar Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain tersebut, beserta semua
perubahannyawajib dilampirkan.
Contoh Keputusan Menkumham
Tentang
Pengesahan Yayasan
Contoh Berita Negara
Tentang
(18)
Pr
ose
dur
Pend
irian PTS d
an Pen
yel
enggaraan
Pr
og
ram
St
udi
PTS
14
Contoh Keputusan Menkumham
Tentang Pengesahan Yayasan (Digital) 1
Contoh Keputusan Menkumham Tentang
Pengesahan Yayasan (Digital) 2
Akta Notaris Pendirian Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain yang berisi
Anggaran Dasar Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum Nirlaba lain tersebut, beserta
semua
(19)
ContohSuratMenkumhamTentangPenyesuaianYayasanpadaUUYayasan
(Jika Yayasan melakukan penyesuaian atau perubahan)
(20)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 16
(21)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS
17
Lampiran 4
–
Rancangan Rencana Strategis
BAB ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan
Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran PTS
1. Visi PTS 2. Misi PTS 3. Tujuan PTS 4. Sasaran PTS
Bab III
Strategi dan Arah Kebijakan PTS
Bab IV
Program Pengembangan PTS
1. Bidang Akademik a. Kurikulum
b. Dosen dan Tenaga Kependidikan c. Proses Pembelajaran
d. Penilaian Pendidikan e. Kemahasiswaan
f. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2. Bidang Non Akademik
a. Sarana dan Prasarana b. Sumber Pendanaan
Bab V
Penutup
(22)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 18
Lampiran
5
–
Rancangan
Statuta
BAB ISI
Pembukaan
BabI KetentuanUmum
BabII Visi,Misi,Tujuan,danCiriKhasPTS
BabIII IdentitasPTS
BabIV PenyelenggaraanPendidikanPTS
BabV KebebasanAkademik,KebebasanMimbarAkademikdanOtonomiKeilmuanPTS
BabVI GelardanPenghargaanPTS
BabVII SusunanOrganisasidanPembagianTugasdanWewenangSetiapOrganPTS
BabVIII DosendanTenagaKependidikanPTS
BabIX MahasiswadanAlumniPTS
BabX KerjasamaPTS
BabXI SaranadanPrasaranaPTS
BabXII KeuangandanKekayaanPTS
BabXIII SistemPenjaminanMutuInternalPTS
BabXIV KetentuanPeralihan
(23)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 19
Lampiran
6
–
Rancangan
Sistem
Penjaminan
Mutu
Internal
BAB ISI
KataPengantar DaftarIsi
DaftarTabel(jikaada) DaftarGambar(jikaada) BabI Pendahuluan
BabII KebijakanSPMI
1. Visi, Misi, Tujuan PTS
2. Latar Belakang PTS menjalankan SPMI.
3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (misal: akademik & nonakademik).
4. Daftar dan Definisi Istilah dalam dokumen SPMI. 5. Garis besar kebijakan SPMI pada PTS antara lain:
a. Tujuan dan Strategi SPMI
b. Prinsip atau Azas Pelaksanaan SPMI
c. Manajemen SPMI (PPEPP)
d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk struktur organisasi,dan tata kelola SPMI)
e. Jumlah dan nama semua Standar Dikti dalam SPMI.
6. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI, Standar SPMI, danFormulir SPMI.
7. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumenlain di PTS (misal: Statuta, Renstra).
BabIII ManualSPMI
1. Tujuan dan maksud Manual SPMI.
2. Luas lingkup Manual SPMI.
a. Manual Penetapan Standar Dikti;
b. Manual Pelaksanaan Standar Dikti;
c. Manual Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti; d. Manual Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti;
e. Manual Peningkatan Standar Dikti. 3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan.
4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu.
5. Uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai manual SPMI. 6. Uraian bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan.
7. Rincian formulir yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari manual SPMI.
8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam manual SPMI.
BabIV StandarSPMIPTS 1. Definisi Istilah
2. Rasionale Standar Dikti (alasan penetapan standar tersebut)
3. Pernyataan Isi Standar Dikti (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D)
4. Interaksi antar Standar Dikti
5. Strategi Pencapaian Standar Dikti (bagaimana mencapai Standar Dikti)
6. Indikator Pencapaian Standar Dikti (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/ mencapai, dan target pencapaian)
7. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar Dikti;
8. Referensi (keterkaitan Standar Dikti ini dengan Standar Dikti lain);
BabV FormulirSPMIPTS
Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir SPMI sesuai dengan peruntukan untuksetiap Standar Dikti.
(24)
BAB ISI
Dapat dipastikan bahwa setiap Standar Dikti membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan Pelaksanaan Standar Dikti, dan merekam mutu hasil pelaksanaan Standar Dikti.
BabVI RencanaImplementasiSPMIPTS
Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/
Buku Buku Buku Buku
Kebijakan Manual Standar Formulir
SPMI SPMI SPMI SPMI
Evaluasidan Penerapan Pengendalian SPMI
SPMI (al:Pelembagaan)
Lampiran
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 20
Peningkatan SPMI
K
a
iz
e
n
S
P
M
(25)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 21
Lampiran
7
–
Studi
Kelayakan
BAB ISI
KataPengantar
DaftarIsi
DaftarTabel(JikaAda)
BabI Pendahuluan
BabII Bentuk,Nama,Visi,Misi,danCiriKhasPTS 1. Universitas
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi, dan jika memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan S3 serta Pendidikan Profesi;
c. Jumlah Program Diploma tidak lebih setengah dari jumlah Program Sarjana; d. Memiliki minimal 10 (sepuluh) program studi program sarjana, yang terdiri atas:
6 (enam) program studi dari 3 (tiga) kelompok bidang IPA; dan
4 (empat) program studi dari 2 (dua) kelompok bidang IPS atau lebih. 2. Institut
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan S3 serta Pendidikan Profesi;
c. Jumlah Program Diploma tidak lebih setengah dari jumlah Program Sarjana;
d. Memiliki minimal 6 (enam) program studi program sarjana, yang terdiri atas 3(tiga) kelompok disiplin ilmu, teknologi dan/atau kesenian yang berbeda.
3. SekolahTinggi
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, D III, D IV, S1, S2, dan S3 serta Pendidikan Profesi;
c. Memiliki 1 (satu) program studi program sarjana dan 1 (satu) program studi program diploma atau lebih.
4. Politeknik
a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi;
(26)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 22
Terapan serta Pendidikan Profesi;
c. Memiliki 3 (tiga) program studi program diploma atau lebih.
5. Akademi
a. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu;
b. Dapat menyelenggarakan Program D I, D II, dan/atau D III;
c. Memiliki 1 (satu) program studi atau lebih.
BabIII Penyelenggaraan,Organisasi,DanLembagaPenunjangKegiatanPTS
BabIV DosendanTenagaKependidikanSetiapProgramStudi 1. Dosenuntuk1(satu)Prodiharusmemenuhisyarat:
a. Jumlah minimal 6 (enam) orang;
b. Berijazah minimal Magister dalam dan luar negeri (ijazah sudah disetarakan); c. Bidang Studi linear dengan Prodi yang diusulkan;
d. Berusia maksimum 50 (lima puluh) tahun ketika diangkat sebagai Dosen Tetap; e. Bersedia bekerja 40 (empat puluh) jam per minggu yang dinyatakan dalam Surat
Pernyataan Kesediaan Bekerja di Badan Penyelenggara pengusul pendirian PTS,apabila izin Pendirian PTS diterbitkan oleh Direktorat Jenderal;
f. Berdomisili di wilayah rencana pendirian PTS; g. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN);
h. Tidak merangkap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS);m. Tidak merangkap sebagai guru; i. Menyerahkan Daftar Riwayat Hidup;
j. Menyerahkan fotocopy dokumen sebagai berikut:
Ijazah Sarjana dan Magister, termasuk SK Penyetaraan ijazah (bila ada);
Transkrip Akademik Program Sarjana dan Program Magister;
KTP mutakhir yang masih berlaku.
2. TenagaKependidikan a. Universitas
Tenaga Administratif : 4 (empat) D III dan 3 (tiga) S1
Teknisi/Laboran : 30 (tiga puluh) DIII
Pustakawan : 4 (empat) D III dan 3 (tiga) D IV/S1
b. Institut
Tenaga Administratif : 4 (empat) D III dan 2 (dua) S1
Teknisi/Laboran : 18 (delapan belas) DIII
Pustakawan : 4 (empat) D III dan 2 (dua) D IV/S1
c. SekolahTinggi
Tenaga Administratif : 3 (tiga) D III dan 1 (satu) S1
Teknisi/Laboran : 6 (enam) DIII
Pustakawan : 2 (dua) D III dan 1 (satu) D IV/S1
d. Politeknik
Tenaga Administratif : 4 (empat) D III dan 1 (satu) S1
Teknisi/Laboran : 9 (sembilan) DIII
Pustakawan : 2 (dua) D III dan 2 (dua) D IV/S1
e. Akademi
Tenaga Administratif : 3 (tiga) D III
Teknisi/Laboran : 3 (tiga) D III
(27)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 23
BabV BidangIlmu,ProgramStudi,danMetodePembelajaran
BabVI ProspekMinatdanDayaTampungMahasiswaSetiapProgramStudi
BabVII KebutuhanDuniaKerjaTerhadapLulusanSetiapProgramStudi
BabVIII PrasaranaDanSaranaPTS a. Prasarana (Lahan) untuk PTS:
Dimiliki oleh Badan Penyelenggara dengan bukti sertifikat atau disewa untukpaling sedikit 20 (dua puluh) tahun dengan hak opsi, dimuat dalam Perjanjian Sewa Menyewa Lahan antara Ketua Pengurus Badan Penyelenggara dengan Pemegang Hak atas Lahan (bukan Pengurus Badan Penyelenggara) yang dibuat di hadapan Notaris;
Luas:
o Universitas :minimal 10.000m2
o Institut : minimal 8.000m2
o Sekolah Tinggi: minimal 5.000m2
o Politeknik : minimal 5.000m2
o Akademi : minimal 5.000m2 b. Sarana
Ruang Kuliah (0.5 m2 per mahasiswa)
o Universitas : minimal 1.000m2
o Institut : minimal 600m2
o Sekolah Tinggi : minimal 200m2
o Politeknik : minimal 300m2
o Akademi : minimal 100m2
Ruang Kerja Dosen Tetap (4 m2 per orang)
o Universitas : minimal 300m2
o Institut : minimal 180m2
o Sekolah Tinggi : minimal 60m2
o Politeknik : minimal 90m2
o Akademi : minimal 30m2
Ruang Administrasi dan Kantor (4 m2 per orang)
o Universitas : minimal 80m2
o Institut : minimal 60m2
o Sekolah Tinggi : minimal 30m2
o Politeknik : minimal 40m2
o Akademi : minimal 20m2
Ruang Perpustakaan
o Universitas : minimal 600m2
o Institut : minimal 450m2
o Sekolah Tinggi : minimal 300m2
o Politeknik : minimal 300m2
o Akademi : minimal 150m2
Ruang Komputer
o Universitas : minimal 720m2
o Institut : minimal 540m2
o Sekolah Tinggi: minimal 270m2
o Politeknik : minimal 360m2
o Akademi : minimal 180m2
Buku minimal 500 judul.
Jurnal: berlangganan minimal 2 (dua) jurnal ilmiah yang terakreditasi pada bidang studi yang relevan
(28)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 24
BabIX SumberDanaDanPembiayaanSelamaLimaTahunPTS
a. Badan Penyelenggara menyediakan anggaran investasi dan operasional;
b. Badan Penyhelenggara menjamin ketersediaan anggaran investasi dan operasional:
Politeknik dan Akademi : selama 4 (empat) tahun;
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi : selama 6 (enam) tahun. c. Membuat Proyeksi Arus Kas (lihat Pedoman Penyusunan dalam Lampiran a)
BabX Kesimpulan
Lampiran(jikaada)
Lampirana–PedomanPenyusunanProyeksiArusKas
Pedoman
Penyusunan
Proyeksi
Arus
Kas
Proyeksi Arus Kas adalah bagian dari Studi Kelayakan dan merupakan penjabaran keuangandari seluruh rencana yang dibuat pada Studi Kelayakan.
Proyeksi Arus Kas harus mampu mencerminkan bahwa:
1. Badan Penyelenggara telah merencanakan penyelenggaraan PTS dengan cermat dan seksama, sehingga tidak terjadi kesulitan keuangan (likuiditas) ketika penyelenggaraanPTS di kemudian hari yang berakibat mutu pendidikan tinggi dikorbankan, atau bahkan sampai penutupan PTS tersebut.
2. Penyelenggaraan PTS merupakan kegiatan nirlaba.
Dokumen Proyeksi Arus Kas terdiri atas:
1. ProyeksiArusKas–perjenispenerimaandanpengeluaran; 2. ProyeksiArusKas–perunitorganisasi(prodidanpusat) 3. ProyeksiArusKas–ProdiX(yangdibuatuntuksetiapprodi) 4. RincianPerhitunganProyeksiArusKas–Prodi
5. ProyeksiArusKas–Pusat
6. RincianProyeksiArusKas–Pusat
Komponen penerimaan dan pengeluaran kas pada Proyeksi Arus Kas per jenis penerimaan dan pengeluaran sudah didasarkan pada SN Dikti. Jadi disarankan untuk mengikutinya.Sedangkan sub komponen penerimaan dan pengeluaran pada Proyeksi Arus Kas – Prodi dan Pusat bisa disesuaikan (ditambah dan dikurangi) dengan karakteristik masing-masing PTS.
(29)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 25
NamaPTS:...
ProyeksiArusKas–perjenispenerimaandanpengeluaran
(30)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 26
NamaPTS:...
ProyeksiArusKas–perProdi
(31)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 27
NamaPTS:...
ProyeksiArusKas–ProdiX
(32)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 28
NamaPTS:...
RincianProyeksiArusKas–ProdiX
(33)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 29
NamaPTS:...
RincianProyeksiArusKas–ProdiX(lanjutan)
(34)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 30
NamaPTS:...
RincianProyeksiArusKas–ProdiX(lanjutan)
(35)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 31
NamaPTS:...
RincianProyeksiArusKas–Pusat
(36)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 32
NamaPTS:...
RincianProyeksiArusKas–Pusat
(37)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 33
Beberapa prinsip dasar pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi dan penyusunan ProyeksiArus Kas:
1. Investasi awal untuk pembangunan kampus merupakan tanggungjawab Badan Penyelenggara;
2. Proyeksi arus kas menjadi bagian dari Studi Kelayakan dan angka-angka yang menjadidasar perhitungan konsisten dengan data pada Studi Kelayakan;
3. Proyeksi arus kas disusun dengan angka-angka yang wajar dan realistik (tidak dibesar-besarkan untuk penerimaan dan dikecil-kecilkan untuk pengeluaran);
4. Arus kas perguruan tinggi tidak dapat diproyeksikan defisit. Jika terjadi defisit, Badan Penyelenggara wajib memberikan subsidi/hibah;
5. Proyeksi arus kas merupakan penjabaran dari visi dan misi serta positioning perguruantinggi. Paling tidak terdapat dua posisi perguruan tinggi, yaitu menjadi perguruan tinggi dengan kualitas yang lebih tinggi dari perguruan tinggi di sekitarnya (atau ditingkat propinsi, negara, regional) dan menjadi perguruan tinggi yang menampung calonmahasiswa yang tidak mendapat kesempatan untuk kuliah karena kalah bersaing ataufaktor ekonomi. Pada posisi pertama, berarti perguruan tinggi harus lebih baik dari perguruan tinggi lain, baik dalam bentuk gedung, sarana prasarana, dosen, dan tenaga kependidikan. Gedung dan sarana prasana sebaiknya disiapkan sebelum penerimaan mahasiswa. Dosen dan tenaga kependidikan memperoleh gaji yang lebih tinggi dibandingkan perguruan tinggi lain. Tarif SPP juga dapat ditetapkan lebih tinggi. Sedangkan untuk posisi kedua, tarif SPP harus lebih rendah namun perguruan tinggiyang akan didirikan harus dapat menunjukkan bahwa kualitas perguruan tinggi tetapdijaga.
6. SPP ditetapkan berdasarkan satuan biaya operasional pendidikan tinggi. SPP ditetapkan per prodi. Perhitungan dari satuan biaya operasional pendidikan tinggi adalah seluruh pengeluaran operasional pendidikan tinggi pada prodi A ditambah dengan biaya penyusutan atas gedung dan sarana prasarana yang telah dibangun dan diadakan dibagidengan jumlah mahasiswa.
7. Pengeluaran gaji dan tunjangan dosen dan tenaga kependidikan harusmemperhitungkan THR dan kenaikan gaji tahunan serta penambahan jumlah dosen tetap dan tenaga kependidikan. Selain itu, perhitungan pengeluaran gaji dan honor dosen juga harus memperhitungkan pajak pendapatan, jika pajak ditanggung olehBadan Penyelenggara
8. Investasi gedung dan sarana prasarana sebaiknyad ilakukan sebelum pengusulan pendirian perguruan tinggi disampaikan sehingga menunjukkan keseriusan Badan Penyelenggara dalam persiapan pendirian perguruan tinggi. Namun jika Badan Penyelenggara mengkhawatirkan investasi yang akan sia-sia jika izin belum diberikan,maka investasi dapat dilakukan setelah izin diberikan. Idealnya, investasi langsungdilakukan setelah izin keluar, yaitu pada tahun pertama dan ditampilkan dalam proyeksi
(38)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 34
arus kas tahun pertama. Sebelum gedung dan sarana prasarana selesai dibangun/diadakan maka Badan Penyelenggara harus menyewa gedung dan sarana prasarana dengan konsekuensi harus membayar uang sewa. Jika Badan Penyelenggara belumdapat menyediakan gedung dan sarana prasarana pendidikan pada tahun-tahun pertama penyelenggaraan, maka diharapkan gedung dan sarana prasarana milik sendirisudah tersedia pada tahun ke 6. Untuk itu investasi pembangunan dan pengadaangedung dan sarana prasarana sudah harus disiapkan pada tahun keempat dari penyelenggaraan. Rencana pembangunan gedung harus didukung dengan dokumen-dokumen gambar dan spesifikasi bangunan, IMB, dan RAB, yang dibuat oleh kontraktor/konsultan.
9. Buku-buku juga dapat disediakan setelah izin keluar. Untuk itu Badan Penyelenggara harus membuat daftar judul buku yang direncanakanakan diadakan berikut harganyadan jumlah pembelian. Dana yang disediakan untuk perpustakaan menjadi bagian dariProyeksi Arus Kas.
10. Badan Penyelenggara diminta untuk memberikan foto copy kepemilikan dana dalamjumlah yang mencukupi sesuai dengan perhitungan pada Proyeksi Arus Kas pada komponen Subsidi Badan Penyelenggara. Kepemilikan dana dapat berupa foto copy rekening koran, tabungan, sertifikat deposito dan surat berharga lainnya atas namaBadan Penyelenggara. Sesuai dengan namanya, bukti kepemilikan dana bukan garansibank atau surat jaminan bank.
11. Jika bukti kepemilikan dana Badan Penyelenggara lebih besar dari kekayaan awal Badan Penyelenggara, maka Badan Penyelenggara diminta menjelaskan perbedaan tersebut. Jika sumber perbedaan berasal dari kegiatan operasional lainnya, maka Badan Penyelenggara diminta untuk menyampaikan Laporan Keuangan yang disusun sesuaidengan standar akuntansi yang berlaku, yaitu PSAK 45 revisi. Jika perbedaan bersumber dari hibah, maka hibah tersebut harus didukung oleh akta hibah yang dibuat di hadapannotaris. Jika hibah yang diperoleh lebih dari Rp. 500 juta, maka Badan Penyelenggarawajib untuk membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan yang diaudit oleh KantorAkuntan Publik.
(39)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 35
Lampiran
8
–
Laporan
Keuangan
Badan
Penyelenggara
BerdasarkanPSAK45Revisi2011
I LaporanPosisiKeuangan
II LaporanAktivitas
III LaporanArusKas
1. Badan Penyelenggara wajib menyampaikan Laporan Keuangan Badan Penyelenggara 3(tiga) tahun terakhir, atau paling sedikit Laporan Keuangan Badan Penyelenggara tahun terakhir jika usia Badan Penyelenggara lebih dari 3 (tiga) bulan pada akhir tahun penyusunan Laporan Keuangan.
2. Laporan Keuangan Badan Penyelenggara disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 Revisi 2011 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
3. Berdasarkan PSAK 45 Revisi 2011, laporan keuangan yang wajib disampaikan terdiri atas: a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Aktivitas c. Laporan Arus Kas
4. Badan Penyelenggara yang menerima hibah lebih dari Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah), atau telah menjalankan kegiatan dengan mengelola dana paling sedikit sekitar Rp.2.000.000.000 (dua milyar rupiah) wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
(40)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 36
Lampiran
9
–
Proposal
Program
Studi
BAB ISI
KataPengantar DaftarIsi
DaftarTabel(jikaada) BabI Pendahuluan
BabII KurikulumProgramStudi BabIII Sumberdaya
BabIV PenelitiandanPengabdiankepadaMasyarakat BabV Pendanaan
BabVI ManajemenAkademikProgramStudi BabVII SistemPenjaminanMutuInternal BabVIII Kesimpulan
Lampiran:
a. Dosen Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi b. Laboran Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi c. Teknisi Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi d. Pustakawan Yang Akan Ditugaskan Pada Program Studi e. Tenaga Administrasi Yang Akan Ditugaskan Pada Program studi f. Daftar Prasarana (Lahan) Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi g. Daftar Ruang Kuliah Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
h. Daftar Ruang Auditorium/Seminar Dengan Perangkat Multi Media Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
i. Daftar Ruang Laboratorium Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi j. Daftar Ruang Perpustakaan Untuk Keseluruhan Perguruan Tinggi
k. Daftar Tanah/Bangunan/Gedung/Ruang/Laboratorium untuk prodi baru yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktorat Jenderal
l. Daftar Alat Pembelajaran/seminar/rapat yang tersedia saat ini atau akan disediakansebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktorat Jenderal
m. Daftar Alat praktikum/penelitian yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan Prodi diterbitkan Direktur Jenderal
n. Data Keuangan 5 (lma) tahun terakhir tanpa program studi baru (dalam jutaanrupiah) o. Data Keuangan 5 (lima) tahun terakhir dengan program studi baru (dalam jutaanrupiah) p. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Pustaka/Buku Teks Wajib yangtersedia
saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan Direktor Jenderal
q. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Jurnal Yang Tersedia Saat IniAtau Akan Disediakan Sebelum Keputusan Penyelenggaraan Diterbitkan DirekturJenderal r. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar Pustaka/Buku Teks Elektronik(eBook)
yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum KeputusanPenyelenggaraan diterbitkan Direktur Jenderal
s. Kepustakaan Sesuai Dengan Kurikulum Prodi - Daftar e-Jurnal yang tersedia saat ini atau akan disediakan sebelum Keputusan Penyelenggaraan diterbitkan DirekturJenderal Daftar Riwayat Hidup Dosen dan Tenaga Kependidikan disertai Foto Copy Ijazah yangtelah dilegallisasi.
(41)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 37
Contoh
PROPOSAL
PROGRAM
STUDI
...
(nama
program studi)
...
(nama PTS)
...
Logo Perguruan Tinggi
...
nama kota, bulan dan tahun
(42)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 38
DAFTAR
ISI
Hal Kata Pengantar Daftar Isi Daftar TabelDaftar Gambar (jika ada) Daftar Lampiran
I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
1.1.1 Misi, Tujuan, Dan Cara Pencapaian Tujuan
1.1.2 Manfaat Program Studi
1.1.3 Kemampuan Dan Potensi Perguruan Tinggi
1.1.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman
1.2 Aspek Spesifikasi
1.2.1 Nomeklatur Dan Jenjang Program Studi 1.2.2 Posisi Program Studi
1.2.3 Keunggulan Dan Karakteristik Program Studi
1.2.4 Hubungan Program Studi Yang Diusulkan Terhadap Program Studi LainPada Institusi Pengusul
II. KURIKULUM
2.1 Rumpun Keilmuan
2.1.1 Bidang Ilmu/Kajian Yang Menjadi Pokok Program Studi Dan Konstelasinya Dengan Bidang Ilmu Lainnya
2.1.2 Perkembangan Bidang Ilmu/Kajian
2.1.3 Perkembanganrancangankeahlian(khususprodivokasi)
2.2 Rancangan Kurikulum
2.2.1 Profil Dan Profesi Lulusan Program Studi 2.2.2 Analisis Profil
2.2.3 Capaian Pembelajaran Program Studi
2.2.4 Matriks Bahan Kajian Yang Diturunkan Dari Capaian Pembelajaran
2.2.5 Mata Kuliah Yang Mengait Pada Bahan Kajian
2.2.6 Susunan Mata Kuliah Per Semester Berikut Bobotnya
2.3 Sistem Pembelajaran
2.3.1 Metode Dan Bentuk Pembelajaran Yang Diadopsi
2.3.2 Cara Mengembangkan Suasana Dan Interaksi Akademik Dan Perilaku Kecendekiawanan
2.3.3 Rancangan Proses Pembelajaran Yang Terkait Dengan Penelitian Mahasiswa Pada Tugas Akhir
2.3.4 Rancangan Proses Pembelajaran Yang Terkait Dengan PengabdianKepada Masyarakat
2.3.5 Sistem/Pola Pembelajaran Yang Dapat Mengantarkan Lulusan Mampu Membuat Karya Ilmiah/Nyata Layak Publikasi
2.3.6 Sistem Pembobotan Dan Beban Belajar
(43)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 39
III. SUMBERDAYA
3.1 Sumberdaya Manusia
3.1.1 Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Seluruh Dosen
3.1.2 Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan
3.1.3 Perencanaan Pengembangan Dosen Dan Tenaga Kependidikan 3.1.4 Kebutuhan Dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan Dan Rencana
Pengembangannya
3.1.5 Kebijakan Tentang ValueAndRewardSystem Untuk Sumberdaya Manusia
3.2 Sarana dan Prasarana
3.2.1 Kesiapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran
3.2.2 Kebutuhan Dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan, Dan Perencanaan Pengembangan Sarana Dan Prasarana
IV. PENELITIANDANPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT
4.1 Kebijakan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
4.1.1 Kebijakan Pengalokasian Anggaran Untuk Penelitian Dan PengabdianKepada Masyarakat
4.1.2 Kebijakan Pelaksanaan Penelitian Dan Pengabdian Kepada MasyarakatOleh Dosen
4.1.3 Kebijakan Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Oleh Dosen Bersama Mahasiswa Dikaitkan Dengan Upaya Pencapaian Misi DanTujuan Program Studi
4.1.4 Kebijakan Dan StandardOperationProcedures Pengunggahan TugasAkhir Mahasiswa Dan Karya Ilmiah Dosen
4.2 Publikasi Dosen
V. PENDANAAN
5.1 Manajemen Finansial
5.1.1 Kebijakan, Regulasi, Panduan, Dan SOP Dari Manajemen Keuangan Di Institusi Pengusul
5.1.2 Kebijakan Untuk Mencegah Korupsi
5.1.3 Kebijakan Untuk Memastikan Terjadinya Efektivitas Dan Efisiensi Menajemen Keunagn Di Insititusi Pengusul
5.1.4 Kebijakan Tentang AidAndAffordability
5.1.5 Keterlibatan Aktif Pengelola Program Studi Dalam Proses PengelolaanDana 5.1.6 CashFlow Selama Lima Tahun Pertama Penyelenggaraan Program Studi
5.1.7 Cara Penggalangan Sumber Dana Untuk Operasional Pendidikan, Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Dan Dana Investasi
5.2 Aspek Keberlanjutan
5.2.1 Jumlah Dan Kebutuhan Lulusan Dengan Profil Dan Kompetensi SepertiLulusan Program Studi
5.2.2 Jumlah Dan Lulusan Yang Dihasilkan Dibandingkan Dengan KebutuhanPasar Dalam Menyerap Lulusan
5.2.3 Keberadaan Sumber Peserta Didik
5.2.4 Jumlah Mahasiswa Yang Akan Direkrut 5.2.5 Dukungan Kerjasama
5.2.6 Penggalangan Beasiswa Untuk Mahasiswa Yang Tidak Mampu Secara Ekonomi
(44)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 40
VI. MANAJEMENAKADEMIS6.1 Manajemen Akademis
6.1.1 Prosedur Dan Penutupan Program Studi Di Tingkat Fakultas Dan Institusi
6.1.2 Struktur Organisasi Dan Manajemen Penyelenggaraan Program Studi Yang Diusulkan
6.1.3 Metode Pengelolaan Dan Pengembangan Sumberdaya Yang Ada Tanpa Mengganggu Program Studi Lain Dan Metode Peningkatan MutuAkademik Program Studi Yang Diusulkan
6.1.4 Mekanisme Penerimaan Dan Jumlah Mahasiswa Baru Yang Direncanakan Dalam 5 ((Lima) Tahun Pertama
6.1.5 Rencana Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Akademik ProgramStudi Untuk Jangka Pendek, Menengah, Dan Panjang.
VII. SISTEMPENJAMINANMUTUINTERNAL 7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal
7.1.1 Sistem Penjaminan Mutu Yang Dapat Menjamin Terselenggaranya Proses Pembelajaran
7.1.2 Pengorganisasian Sistem Penjaminan Mutu Internal
7.1.3 Dokumen Mutu
7.1.4 Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
7.1.5 Monitoring Dan Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
VIII.KESIMPULAN
(45)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 41
Contoh
PROPOSAL
PROGRAM
STUDI
(Program Diploma & Program Sarjana)
Pengusul yang telah memperoleh SuratRekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) di wilayah PTS yang akan membuka program studi dapat mengajukan Proposal Program Studidengan format terlampir.
Penyusunan Proposal Program Studi ini merujuk kepada peraturan yang telah ada dan telah disesuaikan untuk kebutuhan evaluasi daring (on-line). Pengusul harus mengikuti format yang telah disediakan dan memberikan keterangan ringkas dan jelas disertai dengan data dari sumber yang sah.
Format ProposalProgramStudi mengacu pada Ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yangberlaku, terdiri atas:
I. KEMANFAATAN&KEUNGGULAN II. KURIKULUM
III. SUMBERDAYA
IV. PENELITIAN&PENGABDIANKEPADAMASYARAKAT V. PENDANAAN
VI. MANAJEMENAKADEMIS
VII. SISTEMPENJAMINANMUTUINTERNAL
VIII.KESIMPULAN
Pada setiap bagian atau sub bagian, pengusul perlu menyajikan informasi dan analisis yang berkaitandengan aspek-aspek yang diminta sesuai dengan halamanmaksimum yangditentukan, padakertasberukuranA4, Font11-Calibri,marginkiri,kanan,atas,bawahimasing-masing2cm. Pengusul jugawajibmemberikandata yangmendukung terhadap analisis atau pernyataan pada aspek kualitatifterkait. Olahan atau analisis data dimasukkan ke dalam badan dokumen sedangkan data yangrelevandapatdisampaikandalamLampiran apabilahalamantidakmencukupi.
Programstudi: ……….. …
Programstudilainyangdiusulkanpadasaatbersamaan,apabilaada,yaitu:
1. … Program … (misalnya Program Sarjana) 2. … Program … (misalnya Program Diploma Tiga)3.
(46)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 42
I. PENDAHULUAN
1.1.AnalisisSituasi (maksimum 7 halaman)
Berikan analisis terhadap :
1. Misi dan tujuan penyelenggaraan program studi yang diusulkan dan cara untuk mencapainya.
2. Manfaat program studi yang diusulkan terhadap institusi, masyarakat, dan bangsa khususnya yang terkait dengan pengelolaan sumber daya bangsa (manusia dan alam)dalam rangka peningkatan nationcompetitiveness
3. Kemampuan dan potensi perguruan tinggi untuk mengelola program studi yang diusulkan.
4. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA/SWOT Analysis) yang komprehensifhingga sampai pada keputusan untuk mengajukan program studi dengan nama dan jenjang tertentu.
Penjelasantersebutharusdidukungdengandata.
1.2 AspekSpesifikasi (maksimum 7 halaman)
Berikan analisis terhadap :
1. Nomenklatur dan jenjang program studi
2. Posisi program studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat nasional dan internasional
3. Keunggulan dan karakteristik program studi yang diusulkan dalam pengembanganbidang keilmuan dan keahlian berkarya
4. Hubungan program studi yang diusulkan dengan program studi lain pada institusi pengusul (minimum 60% perbedaan dari kurikulum program studi lain di institusi pengusul)
(47)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 43
II. KURIKULUM
2.1RumpunKeilmuan (maksimum 10 halaman)
Berikan penjelasan terhadap :
1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari program studi dan konstelasinyaterhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi antar bidang tersebut)
2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun kedepan
3. Untuk programstudivokasiperlumencantumkanperkembanganrancangankeahlianyang akandibentuk
CATATAN: Analisisyangdiberikanharusdidukungolehdatayangmendukungpernyataantersebut diatas.
2.2RancanganKurikulum (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan terhadap :
1. Profil dan profesi lulusan program studi yang diusulkan
2. Analisis profil di atas bermuara pada kepentingan pengembangan keilmuan dan/atau pengembangan kemampuan khusus.
3. CapaianPembelajaran (CP) dari program studi merujuk SN-DIKTI (Permendikbud No 49Tahun 2014) dan memiliki level sesuai dengan jenjang Kerangka Kualifikasi nasionalIndonesia/KKNI (Perpres No 8 Tahun 2012). Uraikan proses penyusunan CP tersebut.
4. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari CP.
5. Matakuliah yang mengait pada bahan kajian 6. Susunan matakuliah per semester berikut bobotnya
2.3SistemPembelajaran (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan terhadap:
1. Metode dan bentuk pembelajaran yang diadopsi dalam pelaksanaan pembelajaransetiap mata kuliah pada rancangan kurikulum yang disesuaikan dengan CP yangdirencanakan dengan memperhatikan jumlah mahasiswa per kelas, ketersediaan dosenyang sesuai dengan standar dosen, ketercukupan sumber belajar, dan ketercukupan sarana pembelajaran, dan lingkungan belajar yang sesuai, yang memungkinkan interaksi antara mahasiswa dan dosen, sesuai dengan standar sarana dan prasarana.
2. Cara mengembangkan suasana akademik, interaksi akademik antara dosen-mahasiswa,dan perilaku kecendekiawanan
3. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa pada tugasakhir. 4. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakatmisalnya
dalam bentuk magang, kerja praktek, atau kegiatan sejenis.
5. Sistem/pola pembelajaran yang dapat mengantarkan lulusan mampu membuat karyailmiah dan atau karya nyata layak publikasi sesuai dengan level pendidikannya
6. Sistem pembobotan dan beban belajar (sistem SKS atau lainnya)
7. Sistem Penilaian Pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan akuntabel.
(48)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 44
III. SUMBERDAYA
3.1. SumberdayaManusia (maksimum 15 halaman)
Berikan uraian terhadap :
1. Ketersediaan jumlah dan kualifikasi seluruh dosen (penuh waktu dan paruh waktu) yang akan mengampu program studi yang diusulkan (nama, kualifikasi akademik, tanggallahir, bidang keahlian).
2. Ketersediaan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan ditinjau dari kompetensinya(nama, kualifikasi akademik, tanggal lahir, bidang keahlian).
3. Perencanaan pengembangan untuk aspek dosen dan tenaga kependidikan hinggamampu menyelenggarakan program studi selama lima tahun ke depan.
4. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan, serta perencanaan pengembangan untuk aspek sumber daya manusia hingga mampu menyelenggarakan program minimallima tahun ke depan.
5. Kebijakan tentang value & reward system untuk sumberdaya manusia di perguruantinggi; serta bagaimana menyiapkan sistem nilai dan penghargaan yang konsisten.
CATATAN: Uraianyangdiberikandiatasharusdidukungolehdata-datayangmendukung pernyataantersebutdiatas.
3.2SaranadanPrasarana(maksimum10halaman)
Berikan uraian terhadap:
1. Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum (mengacukepada Permendikbud No. 49 Tahun 2014)
2. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan, serta perencanaan pengembanganuntuk aspek sarana prasarana pembelajaran sehingga mampu menyelenggarakanprogram studi minimum lima tahun ke depan.
Catatan:Lengkapiuraiandiatasdengandataberdasarkanjumlah,spesifikasi,danfungsisehingga sesuaidenganprogrampembelajaranyangdirencanakan.
(49)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 45
IV. PENELITIANDANPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT
4.1KebijakanDiBidangPenelitianDanPengabdianKepadaMasyarakat(maksimum10 halaman)
Berikan penjelasan mengenai:
1. Kebijakan pengalokasian anggaran untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakatdi institusi pengusul
2. Kebijakan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen diinstitusi pengusul
3. Kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen bersama mahasiswadikaitkan dengan upaya pencapaian misi dan tujuan program studi
4. Kebijakan dan standardoperationprocedures pengunggahan tugas akhir mahasiswa dankarya ilmiah dosen
4.2PublikasiDosen(halamanmenyesuaikan)
Sajikan tabel daftar publikasi tiga tahun terakhir seluruh dosen yang mengampu program studiyang diusulkan (nama, judul artikel, nama jurnal, volume – nomor – halaman, tahun) ataumakalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah. Artikel tersebut dapat dilacakkeberadaannya melalui internet.
V. PENDANAAN
5.1ManajemenFinansial (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan tentang:
1. Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP dari manajemen keuangan di institusi pengusul khususnya terkait dengan
a. Penganggaran,
b. Pengelolaan/pemanfaatan, dan
c. Pencatatan terhadap:
Kebutuhan investasi
Biaya operasional
Biaya pemeliharaan
Biaya pengembangan
Biaya taktis dan strategis lainnya
2. Kebijakan untuk mencegah korupsi dalam penanganan manajemen keuangan; yangmampu mendemonstrasikan public accountability dari segi penempatan dan alokasi dana dan sumber daya lainnya dikaitkan dengan pengukuran tangible outcomes danjustifikasi untuk memperbesar investasi dana publik maupun privat
3. Kebijakan untuk memastikan terjadinya efektivitas dan efisiensi manajemen keuangan diinstitusi pengusul terkait dengan pengelolaan dana masyarakat, pemerintah, kerja sama privat, dan peningkatan dana.
4. Kebijakan tentang aid and affordability: yang menyatakan bagaimana harga dan biaya hubungannya dengan subsidi dan akses. Berikan analisis yang mendalam terhadap penetapan unitcost mahasiswa dengan biaya investasi
5. Keterlibatan aktif pengelola program studi dalam sebagian atau seluruh prosespengelolaan dana (perencanaan, realisasi, dan pertanggungjawaban penggunaan dana) melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
(50)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 46
6. Cash flow selama lima tahun pertama penyelenggaraan program studi secara komprehensif yang menyangkut:
Dana operasional
Sumber dana investasi
Sumber dana yang berkelanjutan bukan SPP
Kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP)
Sumber dana lainnya
7. Cara penggalangan sumber dana untuk dana operasional pendidikan, riset, pengabdian masyarakat, dan dana invesitasi untuk menunjang penyelenggaraan Program Studi yang diusulkan sesuai dengan cashflow yang direncanakan pada butir 6.
5.2AspekKeberlanjutan (maksimum 15 halaman)
Berikan uraian terhadap :
1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti lulusan PS yang diusulkan di tingkat regional, nasional dan internasional;
2. Jumlah lulusan yang dihasilkan (oleh PS yang diusulkan dan PS yang sama yang telahada) dibandingkan dengan kebutuhan pasar dalam menyerap lulusan;
3. Keberadaan sumber peserta didik;
4. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut pada saat PS mulai diselenggarakan sesuai dengananalisis
cashflow yang direncanakan
5. Dukungan kerjasama yang akan sangat membantu pengembangan PS yang diusulkan;
6. Penggalangan beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi.
CATATAN: Uraianyangdiberikandiatasharusdidukungolehdata-datayangmendukung pernyataantersebutdiatas.
VI. MANAJEMENAKADEMIS
6.1ManajemenAkademis (maksimum 20 halaman)
Berikan penjelasan terhadap :
1. Prosedur pembukaan dan penutupan program studi di tingkat fakultas dan institusi,peran eksekutif dan Senat Akademik.
2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan Program studi yang diusulkan.
3. Metode pengelolaan dan pengembangan sumberdaya yang ada tanpa menggangguprogram studi lain dan metode peningkatan mutu akademik PS yang diusulkan;
4. Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru yang direncanakan dalam 5 tahunpertama. 5. Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik program studi untuk jangkapendek
(1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun ke depan) dan jangkapanjang (10-15 tahun ke depan),
CATATAN: Penjelasanyang diberikandiatasharusdidukungolehdokumenpendukungyang relevan.
(51)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 47
VII. SISTEMPENJAMINANMUTUINTERNAL
7.1SistemPenjaminanMutuInternal (maksimum 10 halaman)
1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dapat menjamin terselenggaranyaproses pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai CapaianPembelajaran (LearningOutcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan pengorganisasian Sistem Penjaminan MutuInternal (lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb)
3. Jelaskan informasi tentang Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, dan FormulirSPMI yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur JendralPendidikan Tinggi Nomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal pengusul
5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu internal pengusul dan tindak lanjutnya.
VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan (maksimum 3 halaman)
Berikan kesimpulan berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimal berisi penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akan memenuhi kebutuhannya. Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehingga kesimpulan mencerminkan bahwa program studi yang diusulkan layak dibuka dan dapat terselenggara secaraberkelanjutan.
(52)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 48
Lampiran
Proposal
Program
Studi
berupa
Tabel
a
sampai
dengan
Tabel
s
Lampirana-DosenYangAkanDitugaskanPadaProgramStudi
No Nama JenjangPendidikan
Terakhir(S2/S3) BidangKeahlian Tanggallahir BidangIlmu
STATUSPADASAATPENGUNGGAHANPROPOSAL
PegawaiTetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiranb-LaboranYangAkanDitugaskanPadaProgramStudi
Nama Jenjang Pendidikan
Terakhir Bidang Keahlian Tanggal lahir Bidang Ilmu
STATUS PADA SAAT PENGUNGGAHAN PROPOSAL No
PegawaiTetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
(53)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 49
Lampiranc-TeknisiYangAkanDitugaskanPadaProgramStudi
Nama JenjangPendidikan
Terakhir BidangKeahlian Tanggallahir BidangIlmu
STATUSPADASAATPENGUNGGAHANPROPOSAL
No
PegawaiTetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampirand-PustakawanYangAkanDitugaskanPadaProgramStudi
Nama JenjangPendidikan
Terakhir BidangKeahlian Tanggallahir BidangIlmu
STATUSPADASAATPENGUNGGAHANPROPOSAL
No
PegawaiTetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
(54)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 50
Lampirane-TenagaAdministrasiYangAkanDitugaskanPadaProgramStudi
Nama JenjangPendidikan
Terakhir BidangKeahlian Tanggallahir BidangIlmu
STATUSPADASAATPENGUNGGAHANPROPOSAL
No
PegawaiTetap Pegawai Kontrak
Baru tahap MOU
Unit Kerja
1
2
3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
Lampiranf-DaftarPrasarana(Lahan)UntukKeseluruhanPerguruanTinggi
UKPJ=UnitKerjaPenanggungJawab No. NomorInventaris
Asettanahdll Kepemilikan/UKPJ SertifikatLahan Luas(m
2
) Lokasi Jumlah
Pemakai
Rasio Luas(m2)/Pemakai
1 2 3
(55)
Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Program Studi PTS 51
Lampirang-DaftarRuangKuliahUntukKeseluruhanPerguruanTinggi
UKPJ=UnitKerjaPenanggungJawab
Lampiranh-DaftarRuangAuditorium/SeminarDenganPerangkatMultiMediaUntukKeseluruhanPerguruanTinggi
UKPJ=UnitKerjaPenanggungJawab No. NomorInventaris
AsetRuangKuliah Kepemilikan/UKPJ IMB Luas(m
2
) Lokasi Jumlah
Pemakai
Rasio Luas(m2)/Pemakai
1 2 3
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi
No. NomorInventarisRuang
Auditorium/Seminar Kepemilikan/UKPJ IMB
Luas
(m2) Lokasi
Jumlah Pemakai
Rasio Luas(m2)/Pemakai
1 2 3
(1)
Lampiranq-KepustakaanSesuaiDenganKurikulumProdi
DaftarJurnalyangtersediasaatiniatauakandisediakansebelumKeputusanPenyelenggaraanditerbitkanDirekturJenderal Mata
Kuliah No Juduljurnal ISSN/Penerbit Jumlahnomor MataKuliah Tersediakhusus
TersediaResouce
Sharing Akandisediakan
Prodi 1 1
2 3 4 5
Prodi 2 6
7 8 9 10
(2)
Mata
Kuliah No Judul Buku ISBN/Penerbit Pengarang Jumlah Mata Kuliah
Tersedia khusus
Tersedia
Resoucesharing
Akan disediakan
Mata 1
Kuliah 1 2 3 4 5 Mata
Kuliah 2
6 7 8 9 10
Baris pada tabel ini dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan. Kolom pada tabel ini tidak diperkenankan ditambah/dikurangi Lampiranr-KepustakaanSesuaiDenganKurikulumProdi
(3)
Lampirans-KepustakaanSesuaiDenganKurikulumProdi
Daftar e-Jurnal yangtersediasaatiniatauakandisediakansebelumKeputusanPenyelenggaraanditerbitkanDirekturJenderal Mata
Kuliah No Juduljurnal ISSN/Penerbit Jumlah MataKuliah Tersediakhusus
Tersedia Resouce
Sharing Akandisediakan
Prodi 1 1
2 3 4 5
Prodi 2 6
7 8 9 10
(4)
Lampiran
10
-
Usul
penambahan
Prodi
baru
Yayasan/Perkumpulan/Persyarikatan/BadanHukumNirlabaLain
Universitas
Notobotosongo Tibolimo
Alamat:Jl.MajuterusRaya888Bungokembang99923Indonesia Telepon:020–302020Fax:020–393098– Email:skola@yayasan.com Nomor
Hal Lampiran
: 109/YSN/02/2017
: Usul penambahan Program Studi : 1(satu) dokumen.
Kepada yang terhormat,
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D Lantai 6
Jl. Pintu I Senayan Jakarta
Dengan hormat,
Melalui surat ini perkenankan kami, Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi
..., mengusulkan penambahan Program Studi baru di Yayasan/Perkumpulan/Badan Hukum
Nirlaba ..., yaitu program studi sebagai berikut:
1. Program Studi ... Program ...(mis: Program Sarjana) 2. Program Studi ... Program ...(mis: Program Diploma Tiga) 3. Program Studi ... Program ...
4. Program Studi ... Program ... 5. dst.
Bersama ini kami sampaikan ... (...) buah Proposal Program Studi. Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih.
Bungokembang, .... Januari 2015.
Rektor/Ketua/Direktur,
Prof.Dr.H.R.Notobotosongo,ST.,Empt
Diketahui oleh
Ketua Badan Penyelenggara,
(5)
Lampiran
11
-
Kode
Etik
Anggota
Tim
Penilai
Kode Etik Anggota Tim Penilai
Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS
ASASa. AsasIntegritas
memiliki kepribadian yang dilandasi kejujuran, kebijaksanaan, keberanian dan tanggungjawab untuk membangun kepercayaan;
b. AsasObyektivitas
tidak memihak dan menghindari pertentangan kepentingan;
c. AsasKerahasiaan
menghargai nilai dan kepemilikan data dan informasi yang diperoleh, serta tidak mengungkapkan data dan informasi tersebut kepada yang tidak berhak sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
d. AsasKompetensi
memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksana-kan tugas sebagai anggota Tim Penilai.
PERILAKU
a. Melaksanakan tugas secara tepat waktu, bersungguh-sungguh dan berdedikasi;
b. Menghormati dan mendukung pencapaian tujuan penilaian pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS;
c. Menggalang kerjasama yang sehat dengan sesama anggota Tim Penilai;
d. Menggunakan dan menjaga data dan informasi yang diperoleh selama bertugas sebagai anggota Tim Penilai;
e. Meningkatkan secara berkelanjutan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan
keterampilan untuk bertugas sebagai
anggota Tim Penilai;
f. Tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan atau menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya untuk bersikap dan bertindak obyektif;
g. Tidak menerima suatu pemberian dalam bentuk apapun dari pihak yang dinilai atau pihak terkait;
h. Menerima tugas jika sesuai dengan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang dimilikinya, atau jika telah mengemukakan keterbatasan yang dimilikinya;
i. Tidak menyampaikan pendapat pribadi seolah-olah sebagai kebijakan Direktorat Jenderal.
SANKSI
a. Untuk menegakkan Kode Etik tersebut di atas, Direktur Jenderal membentuk Komisi Etik yang terdiri atas 5 (lima) orang yang berwenang mengevaluasi dan memberi rekomendasi kepada Direktur Jenderal tentang penjatuhan sanksi, apabila terjadi pelanggaran Kode Etik tersebut. b. Anggota tim Penilai yang melanggar Kode Etik di atas akan dievaluasi dan dijatuhi sanksi oleh
(6)
Lampiran
12
-
Kode
Etik
Pengusul
Kode Etik Pengusul
Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS
ASASa. AsasPengabdian
memiliki tujuan untuk ikut serta mencerdaskan bangsa Indonesia dengan menyelenggarakan pendidikan tinggi;
b. AsasNirlaba
tidak bertujuan mencari keuntungan berupa materi dengan cara mendirikan PTS atau menyelenggarakan Prodi PTS;
c. AsasKejujuran
memberikan data dan informasi yang benar tentang kemampuan, kondisi, dokumen yang sah dan akurat tentang Badan Penyelenggara sesuai peraturan perundang-undangan;
d. AsasKetaatanPadaPeraturan
mematuhi peraturan perundang-undangan, baik dalam pengusulan maupun dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.
PERILAKU
a. Mengajukan usul pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi PTS sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS;
b. Menaati prosedur yang telah ditetapkan dalam Prosedur Pendirian PTS dan Penyelenggaraan Prodi PTS;
c. Menjalin hubungan yang saling menghormati dan bermartabat dengan Pejabat, Tim Penilai, dan Staf Direktorat Jenderal;
d. Memberikan data dan informasi yang benar dan akurat tentang Badan Penyelenggara dan pendirian PTS dan/atau penyelenggaraan Prodi PTS yang diusulkan;
e. Meningkatkan secara berkelanjutan pengetahuan, keahlian, pengalam-an, dan keterampilan untuk menyusun usul dan menyelenggarakan pendidikan tinggi melalui pendirian PTS dan/atau penye-lenggaraan Prodi PTS;
f. Tidak melakukan tindakan yang menimbul-kan konflik kepentingan atau menimbul-kan prasangka yang meragukan kemam-puannya untuk bersikap jujur, benar, dan obyektif; g. Tidak memberikan suatu pemberian
dalam bentuk apapun kepada Pejabat, Tim Penilai, dan Staf Direktorat Jenderal; h. Memberikan data dan informasi jika
sesuai dengan fakta, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki;
i. Tidak menyampaikan pendapat pribadi seolah-olah sebagai kebijakan Badan Penyelenggara.
SANKSI
Pelanggaran Kode Etik di atas menyebabkan usul Pendirian PTS dan/atau Penyelenggaran Prodi PTS tidak diproses dan dikembalikan kepada Pengusul.