Dampak kebijakan fiskal terhadap perubahan struktur output dan tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP PERUBAHAN
STRUKTUR OUTPUT DAN TENAGA KERJA
DI PROVINSI JAWA BARAT

DISERTASI

MUHAMMAD ARIEF DIRGANTORO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam
disertasi saya yang berjudul :

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP PERUBAHAN
STRUKTUR OUTPUT DAN TENAGA KERJA
DI PROVINSI JAWA BARAT


Merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri dengan bimbingan Komisi
Pembimbing, kecuali yang dengan jelas rujukannya. Disertasi ini belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat
diperiksa kebenarannya.

Bogor, Januari 2010

MUHAMMAD ARIEF DIRGANTORO
NRP. A161030081/EPN

ABSTRACT
MUHAMMAD ARIEF DIRGANTORO. The Impact of Fiscal Policy on
Output and Labor Structural Change in West Java Province. (SJAFRI
MANGKUPRAWIRA as Chairman, HERMANTO SIREGAR and BONAR M.
SINAGA as Members of the Advisory Committee).
The objectives of this research are: (1) to analyze the change on both
output and labor structure in West Java Province, (2) to analyze the interrelation
among sectors when the change on output and labor structure occur, particularly
among agricultural, industrial and service sectors, (3) to analyze the impact of

fiscal policies on both output growth and output structural change in West Java
Province, and (4) to analyze the impact of fiscal policies on the labor structural
change in West Java Province.
In order to answer the above, a simultaneous
equation model was established, consisting of 32 structural equations and 16
identity equations. Furthermore, this research used data pooling where data were
analyzed with descriptive analysis, econometric model, as well as predictions
using a variety of policy scenario alternatives. Model was then estimated by
2SLS method. In its development era, West Java Province experienced a change
process on output and labor structure. The decrease on agricultural sector
contribution was not automatically followed by the increase on labor contribution
in industrial sector since it was absorbed by other sectors such as the informal
ones. After fiscal decentralization policies were applied, there was an increase not
only on output contribution but also on labor of non agricultural sectors;
conversely, there was a decrease on both output contribution and labor of
agricultural sector. The increase on both receipt and expenditure gave a positive
impact on output sector, but increase in output agricultural sector is less than non
agricultural sector, and it lead to output structural change. The increase in output
sector gave a positive impact on labor sector, but increase on labor of agricultural
sector is less than non agricultural sector, and it lead to labor structural change.

The increase on income from DAU and expenditure regional gave a positive
impact on not only PDRB and labor agricultural sectors but also PDRB and labor
non agricultural sectors. Hence, government needs to carry out fiscal policies, for
instance by increasing both income from DAU and expenditure to increase the
output and labor absorption.
Key words: Fiscal Policies, Output Structural Change, Labor Structural Change,
Simultaneous Equation Model.

ABSTRAK
MUHAMMAD ARIEF DIRGANTORO.
Dampak Kebijakan Fiskal
terhadap Perubahan Struktur Output dan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa
Barat (SJAFRI MANGKUPRAWIRA selaku Ketua, HERMANTO SIREGAR
dan BONAR M. SINAGA masing-masing sebagai Anggota Komisi
Pembimbing).
Pada masa penerapan kebijakan sentralisasi fiskal, walaupun terjadi
pertumbuhan ekonomi tetapi taraf hidup masyarakat tidak berubah. Oleh karena
itu, kebijakan desentralisasi fiskal merupakan salah satu pilihan yang diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk :
(1) menganalisis perubahan struktur output dan tenaga kerja di Provinsi Jawa

Barat, (2) mengkaji keterkaitan antar sektor pada saat berlangsungnya perubahan
struktur output dan tenaga kerja, terutama antara sektor pertanian, industri dan
sektor lainnya, (3) menganalisis dampak kebijakan fiskal terhadap output dan
perubahan struktur output di Provinsi Jawa Barat, (4) mengkaji dampak
kebijakani fiskal terhadap perubahan struktur tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat.
Guna menjawab tujuan tersebut maka dibangun model persamaan simultan yang
terdiri dari 32 persamaan struktural dan 16 persamaan identitas. Penelitian ini
menggunakan pool data. Data dianalisis dengan analisis desktiptif, model
ekonometrika, dan peramalan yang menggunakan berbagai alternatif skenario
kebijakan. Model diestimasi dengan menggunakan metode 2SLS menggunakan
prosedur SYSLIN. Simulasi peramalan menggunakan prosedur SIMNLIN.
Selama berlangsungnya proses pembangunan, Provinsi Jawa Barat mengalami
perubahan struktur output dan tenaga kerja. Perubahan struktur output antara
sektor pertanian, industri pengolahan dan sektor lainnya tidak secara langsung
diikuti oleh perubahan struktur tenaga kerja. Setelah desentralisasi fiskal, terjadi
peningkatan kontribusi output dan tenaga kerja di sektor non pertanian dan terjadi
penurunan kontribusi output dan tenaga kerja di sektor pertanian. Peningkatan
penerimaan daerah berdampak pada peningkatan pengeluaran daerah.
Peningkatan pengeluaran daerah berdampak pada peningkatan output sektor.
Tetapi peningkatan output sektor pertanian lebih kecil dari non pertanian,

sehingga rasio ekonomi menjadi menurun yang menandakan terjadi perubahan
struktur output. Peningkatan output sektor berdampak pada peningkatan tenaga
kerja sektor. Tetapi peningkatan tenaga kerja sektor pertanian lebih kecil dari non
pertanian, sehingga rasio tenaga kerja menjadi menurun yang menandakan terjadi
perubahan struktur tenaga kerja. Upaya untuk mempercepat peningkatan output
dan penyerapan tenaga kerja sektor, pemerintah dapat menjalankan kebijakan
peningkatan pengeluaran daerah yang didanai dari penerimaan daerah, sementara
penerimaan daerah dipengaruhi oleh output. Oleh karena itu penting bagi
pemerintah daerah untuk mengupayakan peningkatan output.
Kata kunci: Kebijakan Fiskal, Perubahan Struktur Output, Perubahan Struktur
Tenaga Kerja, Persamaan Simultan.

RINGKASAN
Pada masa penerapan kebijakan sentralisasi fiskal, walaupun terjadi
pertumbuhan ekonomi tetapi taraf hidup masyarakat tidak berubah. Oleh karena
itu, kebijakan desentralisasi fiskal merupakan salah satu pilihan yang diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk :
(1) menganalisis perubahan struktur output dan tenaga kerja di Provinsi Jawa
Barat, (2) mengkaji keterkaitan antar sektor pada saat berlangsungnya perubahan
struktur output dan tenaga kerja, terutama antara sektor pertanian, industri dan

sektor lain, (3) menganalisis dampak kebijakan fiskal terhadap peningkatan output
dan perubahan struktur output di Provinsi Jawa Barat, dan (4) mengkaji dampak
kebijakan fiskal terhadap perubahan struktur tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat.
Guna menjawab tujuan tersebut maka dibangun model persamaan simultan yang
terdiri dari 32 persamaan struktural dan 15 persamaan identitas. Penelitian ini
menggunakan pool data. Data dianalisis dengan analisis desktiptif, model
ekonometrika, dan simulasi yang menggunakan berbagai alternatif skenario
kebijakan fiskal.
Model diestimasi dengan menggunakan metode 2SLS
menggunakan prosedur SYSLIN. Simulasi kebijakan fiskal menggunakan
prosedur SIMNLIN.
Pembangunan yang telah dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat
menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu terjadi pula perubahan
struktur output dan tenaga kerja. Perubahan struktur output antara sektor
pertanian, industri pengolahan dan sektor lainnya tidak secara langsung diikuti
oleh perubahan struktur tenaga kerja. Peningkatan kontribusi output di sektor
industri pengolahan tidak diikuti secara langsung oleh peningkatan kontribusi
tenaga kerja di sektor industri pengolahan. Hal ini terjadi karena pengembangan
industri lebih pada padat modal daripada padat karya, serta tenaga kerja dari
sektor pertanian tidak mudah masuk ke sektor industri.

Ketika kontribusi output sektor pertanian dan sektor lain mengalami
penurunan, kontribusi sektor industri pengolahan terus meningkat. Ketika
kontribusi tenaga kerja sektor pertanian menurun, kontribusi tenaga kerja sektor
industri pengolahan dan sektor lain meningkat. Dengan demikian terdapat suatu
pola perubahan penyerapan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain
terlebih dulu karena produktivitasnya tidak jauh berbeda. Pada tahap selanjutnya
terjadi penyerapan tenaga kerja dari sektor lain ke sektor industri setelah melalui
pendidikan dan pelatihan.
Pada masa kebijakan desentralisasi fiskal, Pemerintah Daerah mempunyai
wewenang untuk mengatur keuangan daerah, baik penerimaan maupun
pengeluaran daerah. Pada awal pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal, terjadi
peningkatan kontribusi tenaga kerja sektor pertanian, dan penurunan kontribusi
tenaga kerja sektor industri pengolahan.
Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dapat dilakukan dengan
peningkatan output. Sementara itu, pengeluaran daerah dapat ditingkatkan jika
penerimaan daerah meningkat. Peningkatan pengeluaran daerah dan tenaga kerja

berpengaruh pada peningkatan output daerah. Peningkatan output berpengaruh
positif terhadap penyerapan tenaga kerja sektor di Provinsi Jawa Barat.
Pendapatan asli daerah (PAD) dapat ditingkatkan melalui peningkatan

penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. Peningkatan PAD, penerimaan
dana bagi hasil sumberdaya dan pajak dan dana alokasi umum berdampak pada
peningkatan total penerimaan daerah. Peningkatan total penerimaan daerah
berdampak pada peningkatan pengeluaran sektor daerah.
Peningkatan
pengeluaran sektor daerah berdampak pada peningkatan total pengeluaran daerah
Peningkatan total pengeluaran daerah berdampak pada peningkatan output sektor
baik sektor pertanian maupun sektor non pertanian. Tetapi peningkatan output
sektor pertanian lebih kecil dari sektor non pertanian, sehingga rasio ekonomi
mengalami penurunan.
Penurunan rasio ekonomi menandakan terjadinya
perubahan struktur output.
Peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah berdampak
pada peningkatan PAD. Peningkatan PAD, peningkatan penerimaan dana bagi
hasil sumberdaya dan pajak, dan dana alokasi umum berdampak pada peningkatan
total penerimaan daerah. Peningkatan total penerimaan daerah berdampak pada
peningkatan pengeluaran sektor daerah. Peningkatan pengeluaran sektor daerah
berdampak pada peningkatan total pengeluaran daerah. Peningkatan total
pengeluaran daerah berdampak pada peningkatan output sektor. Peningkatan
output sektor berdampak pada peningkatan tenaga kerja baik sektor pertanian

maupun non pertanian. Tetapi peningkatan tenaga kerja sektor pertanian lebih
kecil dari sektor non pertanian, sehingga rasio tenaga kerja mengalami penurunan.
Penurunan rasio tenaga kerja menandakan terjadinya perubahan struktur tenaga
kerja
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini maka dapat diajukan implikasi
kebijakan sebagai berikut:
1. Kebijakan desentralisasi fiskal diharapkan dapat mengatasi kekurangan
kewenangan mengatur alokasi anggaran yang lebih tepat dibandingkan pada
masa kebijakan sentralistik. Dari hasil kajian empiris, dan didukung dengan
teori yang diajukan serta beberapa literatur membuktikan bahwa upaya untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dapat dilakukan pemerintah dengan
kebijakan fiskal, yaitu dengan meningkatkan penerimaan daerah dan
pengeluaran daerah. Oleh karena itu sangat penting bagi Pemerintah Daerah
untuk meningkatkan penerimaan daerah dan digunakan secara cermat untuk
meningkatkan pengeluaran daerah.
2. Dampak dari hasil pembangunan di Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan kontribusi output sektor maupun kontribusi tenaga
kerja sektor. Kontribusi output dan tenaga kerja dari sektor petanian dari
tahun ke tahun mengalami penurunan. Padahal sektor pertanian di Provinsi
Jawa Barat relatif penting, karena faktor lahan yang subur.

Guna
meningkatkan output di sektor pertanian, pemerintah dapat melakukan
peningkatan produktivitas di sektor pertanian, yaitu dengan meningkatkan
infrastrukur dan memfasilitasi pengembangan teknologi di sektor pertanian.
3. Sejalan dengan berkembangnya kemajuan kehidupan dan meningkatnya
pendapatan masyarakat, yang diukur dengan pendapatan per kapita, maka
terjadi pula peningkatan permintaan terhadap produk non pertanian, terutama
untuk produk hasil industri olahan dan jasa. Upaya untuk mempercepat

peningkatan output dan penyerapan tenaga kerja di sektor non pertanian,
pemerintah dapat menjalankan kebijakan peningkatan pengeluaran daerah
yang didanai dari penerimaan daerah, sementara penerimaan daerah
dipengaruhi secara nyata oleh PDRB. Oleh karena itu penting bagi Pemerintah
Daerah untuk mengupayakan peningkatan PDRB.
4. Dampak dari kebijakan peningkatan penerimaan dan pengeluaran daerah
adalah terjadi peningkatan tenaga kerja di sektor pertanian. Namun, tenaga
kerja yang masuk ke sektor pertanian dapat mengurangi produktivitas sektor
pertanian, sehingga perlu keluar dari sektor pertanian. Tetapi tenaga kerja
yang keluar dari sektor pertanian tidak mudah untuk masuk ke sektor non
pertanian. Oleh karena itu Pemerintah Daerah perlu menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan, serta bantuan finansial untuk modal usaha bagi
tenaga kerja yang keluar dari sektor pertanian.
Berdasarkan dari keterbatasan penelitian ini maka dapat diusulkan untuk
penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Penelitian ini tidak memasukkan variabel tingkat upah. Oleh karena itu
disarankan penelitian selanjutnya memasukkan variabel tingkat upah pada
persamaan penyerapan tenaga kerja.
2. Sektor pertambangan pada penelitian ini masih menggabungkan antara sektor
minyak dan gas dengan sektor bahan galian. Sementara nilai jual antara
produk minyak dan gas sangat jauh berbeda dengan produk bahan galian.
Oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya untuk memisahkan
sektor pertambangan menjadi sektor minyak dan gas dan sektor bahan galian.
Hal ini akan mempengaruhi hubungan output dan tenaga kerja di sektor
tersebut.
3. Penelitian ini tidak memisahkan tenaga kerja di sektor pertanian. Oleh karena
itu disarankan agar penelitian selanjutnya memisahkan tenaga kerja sektor
pertanian ke sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan.
4. Penelitian ini tidak membahas tentang distribusi pendapatan. Oleh karena itu
disarankan agar penelitian selanjutnya membahas tentang dampak kebijakan
fiskal terhadap pemerataan distribusi pendapatan.

@ Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebut sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik
atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP PERUBAHAN
STRUKTUR OUTPUT DAN TENAGA KERJA
DI PROVINSI JAWA BARAT

MUHAMMAD ARIEF DIRGANTORO

DISERTASI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor
pada
Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Penelitian

: Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Perubahan Struktur
Output dan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Barat

Nama Mahasiswa

: Muhammad Arief Dirgantoro

NRP

: A161030081

Program Studi

: Ilmu Ekonomi Pertanian

Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira
Ketua

Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec.
Anggota

Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A.
Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi Pertanian

Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A.

3. Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.

Tanggal Ujian: 20 Januari 2010

Tanggal Lulus:

KATA PENGANTAR

Pada masa penerapan kebijakan sentralisasi fiskal, walaupun terjadi
pertumbuhan ekonomi tetapi taraf hidup masyarakat tidak berubah. Oleh karena
itu, kebijakan desentralisasi fiskal merupakan salah satu pilihan yang diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kebijakan otonomi daerah
dan kebijakan fiskal diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi dan perubahan
struktur tenaga kerja yang dapat mengimbangi perubahan struktur output.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan kajian yang mendalam
tentang dampak kebijakan fiskal terhadap perubahan struktur output dan tenaga
kerja.
Disertasi ini berjudul ”Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Perubahan
Struktur Output dan Tenaga Kerja di Provinsi Jawa Barat. Dengan tersusunnya
disertasi ini, diharapkan penelitian yang dilaksanakan dapat bermanfaat.
Penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang berkat
rahmat dan hidayahNya disertasi ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada Prof. Dr. Ir. Tb. Sjafri Mangkuprawira, sebagai Ketua
Komisi Pembimbing atas bimbingan dan perhatian beliau yang besar kepada
penulis. Agak sulit kiranya penulis untuk dapat memahami transformasi struktur
output dan tenaga kerja, serta ilmu ekonomi tenaga kerja tanpa bimbingan dan
arahan beliau. Untuk itu disampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
beliau.

Terimakasih dan penghargaan yang sama penulis sampaikan kepada Prof.
Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec. selaku Anggota Komisi Pembimbing atas
bimbingan dan perhatian kepada penulis. Tidak sedikit dorongan dan arahan dari
beliau yang penulis dapatkan khususnya saat beliau menjadi Wakil Rektor II.
Bimbingan, perhatian dan dorongan yang tidak sedikit telah penulis terima
pula dari Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A. selaku Anggota Komisi
Pembimbing.

Penulis dapat mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu

Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana IPB berkat rekomendasi dari beliau
pada saat beliau menjadi Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah
Pascasarjana IPB. Untuk itu disampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada beliau.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1.

Rektor Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University) dan
Dekan Sekolah Pascasarjana beserta staf.

2.

Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian atas kesempatan yang
diberikan untuk mengikuti studi pada Program Studi Ilmu Ekonomi
Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

3.

Staf sekretariat Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

4.

Rektor dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo yang telah
memberikan kesempatan belajar.

5.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
yang telah memberikan beasiswa Biaya Pendidikan Pascasarjana (BPPS)
sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan pascasarjana.

6.

P2SDM IPB atas bantuan dana dari Yayasan Dana Mandiri sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian.

7.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
yang telah memberikan bantuan dana hibah penelitian program doktor,
sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi.

8.

Para penguji prelim pertama dan penguji prelim kedua yakni Dr. Ir.
Nunung Kusnadi, M.Si dan Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong.

9.
10.

Panitia Kolokium dan Panitia Seminar pada Sekolah Pascasarjana IPB.
Panitia dan para penguji pada ujian tertutup yakni Dr. Ir. Rina Oktaviani
dan Dr. Ir. Nunung Nuryartono, serta panitia dan para penguji pada ujian
terbuka yakni Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, MSc. dan Dr. Ir. Tahlim
Sudaryanto atas masukan dan saran-sarannya.

11.

Staf bahasa Inggris IPB, khususnya Bu Any.

12.

Rekan-rekan mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian,
khususnya angkatan 2003, antara lain Pak Tony, Pak Dwi, Pak Arman,
Pak Ridwan, Pak Boyke, Bu Lusi, Bu Safrida dan Bu Nimmi yang
memberikan masukan-masukan melalui diskusi-diskusi selama penulis
mengikuti kuliah.

13.

Pimpinan redaksi jurnal Organisasi dan Manajemen Universitas Terbuka,
korektor beserta staf.

14.

Pimpinan redaksi forum Pascasarjana IPB, korektor dan para staf
khususnya Pak Fikri dan Bu Dr. Ir. Eka Intan.

15.

Teman seperjuangan khususnya Bu Yeti, Pak Dahri, Pak Agit, Pak Adolf,
Pak Tony, Bu Niken, Bu Dewi, Pak Haryadi, dan teman-teman lainnya

yang tidak sempat penulisi sebutkan namanya satu persatu yang telah
mendukung penyelesaian desertasi ini.
16.

Pimpinan dan staf CARE IPB yang telah memberikan fasilitas kepada
penulis untuk diskusi dan untuk menyusun disertasi.

17.

Pimpinan dan Staf MB IPB yang telah memberi fasilitas kepada penulis
untuk ujian prelim kedua dan sidang-sidang komisi.

18.

Pimpinan dan Staf Senat Guru Besar IPB.

19.

Dokter dan staf poliklinik IPB yang telah memberi pelayanan kesehatan
kepada penulis selama masa kuliah.

20.

Pimpinan dan staf asuransi yang telah mengganti biaya perawatan penulis
selama di rumah sakit Azra.

21.

Staf di rumah bapak Prof. Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira yang telah
memperlancar pelayanan kepada penulis selama konsultasi.

22.

Pembimbing S1 Prof. Dr. Ir. Sri Utami Kuntjoro, M.S. dan Pembimbing
S2 Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A., Dr. Ir. S.M.H. Tampubolon (Alm)
dan Dr. Ir. Anni Ratnawati, M.S. yang telah membimbing penulis pada
pola berpikir ilmiah.

23.

Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A, Dr. Ir. Sri Hartoyo, M.S. dan Dr. Ir.
Parulian Sitorus, M.S. yang telah memberikan rekomendasi kepada
penulis untuk melanjutkan pendidikan S3 pada Program Studi Ilmu
Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

24.

Para staf pengajar mata kuliah yang penulis ikuti selama masa kuliah.

25.

Abah Abdurahman dan Jamaah Assyahadatain.

26.

Teman-teman Tetada Kalimasada Indonesia.

27.

Teman-teman INKAI di Bogor.

28.

Teman-teman alumni SMP Ksatrya Jakarta angkatan 1980.

29.

Teman-teman alumni SMA Lab School Jakarta angkatan 1983.

30.

Teman-teman Hiwacana Sulawesi Tenggara IPB.

31.

Sesepuh kami Drs. Sukidjo, Prof. Dr. Ir. Soleh Solahuddin, M.Sc., Prof.
Dr. Ir. Sudarmadi, dan Mas Siswondo yang telah memberikan dorongan
dan semangat hingga penulis dapat menyelesaikan studi.

32.

Pakde, bude, bule dan pakle serta pihak-pihak lain yang tidak sempat
penulis sebutkan namanya satu per satu, yang telah memberikan dorongan
dan semangat hingga penulis dapat menyelesaikan studi.

33.

Kepada kakak ipar Dra Salmah Hsb, Ir. H. Mukhlishuddin Hsb, Dra
Salmiah Hsb, dan adik ipar Dra. Nur Asimah Hsb, Ir. Nur Hafifah Hsb dan
Nur Asmah Hsb, S.Ag. yang telah memberikan dorongan dan semangat
hingga penulis dapat menyelesaikan studi.
Akhirnya terima kasih yang sangat mendalam penulis ucapkan kepada

mbah kakung H. Suryatin (Alm), mbah putri Hj. Rohani (Alm), dan pak Mus
(Alm) yang telah mengasuh penulis sejak kecil, ayahanda H. R. Nurdin Hardjoso
(Alm) dan ibunda Hj. Sartini, istri tercinta Ir. Robiatul Adawiyah, M.Si dan anakanak tersayang Rahman Wahid Harahap, Rudi Muhammad, dan Bahrul Ilmi dan
juga kepada kakak-kakak tercinta Imam Sardjono, Imam Yudha Haryadi, SE, Sri
Hartini, SE, Drs. Usman Mahdi, dan Agni Mardikanto, BA serta adik-adik tercinta
Drs. Ahmad Yani, Rahmad Yasin Astutiono, SE dan Sri Rahayu Retno Ningtyas,
Spd. yang tak pernah lelah mendoakan demi keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan disertasi ini masih banyak
kekurangan. Namun demikian mudah-mudahan bermanfaat.

Bogor, Juli 2010

Muhammad Arief Dirgantoro

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara dari orang tua
tercinta Bapak H. Raden Nurdin Hardjoso (almarhum) dan Ibu Hj. Sartini.
Penulis dilahirkan pada tanggal 7 April 1964 di Jakarta.
Pada tahun 1976, penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Ratih
Jakarta. Pada tahun 1980 menamatkan pendidikan menengah di SMP Ksatrya
Jakarta dan pada tahun 1983 di SMA Proyek Perintis Sekolah Pembangunan
(Labs School) Jakarta. Melalui sistem Proyek Perintis II penulis diterima untuk
melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
(IPB) yang dapat diselesaikan pada tahun 1990. Pada tahun 2001 penulis meraih
Magister Sains (S2) pada Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Ekonomi
Pertanian dengan Beasiswa Program Pascasarjana (BPPS). Syukur Alhamdulillah
pada tahun 2003 penulis mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan
pendidikan Program Doktor (S3) pada perguruan tinggi dan sumber beasiswa
yang sama.
Setelah lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB), penulis mengabdikan diri
sebagai Tenaga Sukarela Pembangunan Pedesaan (TSPP) di Sulawesi Tenggara
dari tahun 1990-1993. Sejak tahun 1994 sampai sekarang penulis bekerja sebagai
staf pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi
Tenggara.
Penulis menikah dengan Ir. Robiatul Adawiyah, M.Si. pada tanggal 31
Oktober 1991 dan telah memiliki tiga putra, masing-masing Rahman Wahid
Harahap (18), Rudi Muhammad (16) dan Bahrul Ilmi (14).

Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup:
1. Dr. Ir. Nunung Nuryantono, MS
Staf Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor
2. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS
Staf Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Penguji Luar Komisi Ujian Terbuka:
1. Dr. Ir. Tahlim Sudaryanto
Kepala Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan
Kebijakan
2. Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, MSc.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ……………………………………………….

xxi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………….

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………. xxviii
I. PENDAHULUAN ……………………………………………….

1

1.1. Latar Belakang ........................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ………………………………….……....

6

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..............................................

10

1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ...........................

11

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

13

2.1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................

13

2.2. Kebijakan Fiskal ......................................................................

15

2.3. Keuangan Daerah ......................................................................

18

2.4. Transformasi Struktur Ekonomi ..............................................

22

2.4.1. Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Struktural ........

26

2.4.2. Perubahan Struktur Sektor Pertanian ...........................

34

2.4.3. Keterkaitan antara Sektor Pertanian dengan Sektor
Non Pertanian ................................................................

38

2.5. Transformasi Tenaga Kerja ......................................................

40

2.6. Transformasi Ekonomi dan Tenaga Kerja ...............................

43

2.7. Transformasi Struktural ............................................................

48

2.8. Hasil Penelitian Sebelumnya ...................................................

55

2.9. Sintesis Tinjauan Pustaka .........................................................

68

III. KERANGKA TEORITIS .............................................................

71

3.1. Kebijakan Fiskal pada Perekonomian ......................................

71

3.2. Desentralisasi Fiskal ................................................................

76

3.3. Sumber-Sumber Pembiayaan Daerah ......................................

77

3.4. Dasar Pemikiran Transformasi Tenaga Kerja .........................

79

3.5. Teori Pasar Tenaga Kerja ........................................................

81

3.5.1. Teori Permintaan Tenaga Kerja ...................................

83

3.5.2. Surplus Tenaga Kerja ..................................................

85

3.6. Perubahan Struktural ...............................................................

87

3.7. Model Ekonomi Dual ...............................................................

95

3.8. Sintesis Kerangka Teoritis ........................................................

101

IV. KERANGKA PEMIKIRAN .........................................................

103

4.1. Keterkaitan Penerimaan Daerah dengan Output pada
Perekonomian Kabupaten dan Kota .........................................

103

4.2. Keterkaitan Pengeluaran Daerah dan Penerimaan Daerah pada
Perekonomian Kabupaten dan Kota .........................................

104

4.3. Keterkaitan Output dengan Pengeluaran Daerah pada
Perekonomian Kabupaten dan Kota .........................................

104

4.4. Keterkaitan Tenaga Kerja dengan Output pada Perekonomian
Kabupaten dan Kota ................................................................

105

4.5. Keterkaitan Fiskal dengan Perubahan Struktur Output dan
Tenaga Kerja pada Perekonomian Kabupaten dan Kota .........

107

4.6. Kerangka Pemikiran Kebijakan Fiskal, Perubahan Struktur
Output dan Tenaga Kerja .......................................................

110

V. METODE PENELITIAN .............................................................

112

5.1. Lokasi Penelitian ......................................................................

112

5.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................

112

5.3. Spesifikasi Model ....................................................................

113

5.4. Identifikasi Model …................................................................

161

5.5. Metode Estimasi Model ..........................................................

163

5.6. Validasi Model ........................................................................

164

5.7. Simulasi Kebijakan Fiskal ........................................................

166

VI. PERUBAHAN STRUKTUR OUTPUT DAN TENAGA KERJA
DAN KERAGAAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI JAWA
BARAT ............................................................................................

171

6.1. Perubahan Struktur Output dan Tenaga Kerja di Provinsi
Jawa Barat ................................................................................

171

6.2. Keragaan Pertumbuhan Perekonomian di Provinsi
Jawa Barat ...............................................................................

187

6.3. Keragaan Perekonomian di Provinsi Jawa Barat ....................

198

xviii

6.4. Keragaan Perekonomian Kabupaten dan Kota di Provinsi
Jawa Barat ................................................................................
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
PENERIMAAN DAERAH, PENGELUARAN DAERAH,
OUTPUT DAN TENAGA KERJA DI PROVINSI
JAWA BARAT ............................................................................

215

232

7.1. Penerimaan Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat ...............

232

7.2. Pengeluaran Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat ..............

237

7.3. Output Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat ......................

243

7.4. Tenaga Kerja Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat ............

260

7.5. Keterkaitan Penerimaan, Pengeluaran, Output dan Tenaga
Kerja Pada Perekonomian Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Barat ................................................................................

271

7.6. Hasil Validasi Model ...............................................................

272

VIII. DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP PERUBAHAN
STRUKTUR OUTPUT DAN TENAGA KERJA ....................

275

8.1. Kebijakan Peningkatan Penerimaan ........................................

275

8.1.1. Kebijakan Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah
Sebesar 20 Persen ..........................................................

275

8.1.2. Kebijakan Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah
Sebesar 20 Persen ..........................................................

277

8.1.3. Kebijakan Peningkatan Penerimaan Dana Bagi Hasil
Sumberdaya dan Pajak Sebesar 20 Persen .....................

278

8.1.4. Kebijakan Peningkatan Penerimaan Dana Alokasi Umum
Sebesar 20 Persen ..........................................................
279
8.2. Kebijakan Peningkatan Pengeluaran ........................................

281

8.2.1. Kebijakan Peningkatan Belanja Pegawai Sebesar
20 Persen .......................................................................

281

8.2.2. Kebijakan Peningkatan Pengeluaran Pembangunan
Sektor Pertanian dan Irigasi Sebesar 20 Persen ............

283

8.2.3. Kebijakan Peningkatan Pengeluaran Pembangunan
Sektor Industri Sebesar 20 Persen .................................

284

8.2.4. Kebijakan Peningkatan Pengeluaran Pembangunan
Sektor Infrastruktur Sebesar 20 Persen .........................

285

8.3. Kombinasi Kebijakan Peningkatan Pengeluaran dan
Penerimaan ..............................................................................

286

xix

8.3.1. Kebijakan Peningkatan Pengeluaran Pembangunan
Sektor Pertanian dan Irigasi dan Sektor Infrastruktur
Sebesar 20 Persen ..........................................................

286

8.3.2. Kebijakan Peningkatan Pengeluaran Pembangunan
Sektor Industri dan Sektor Infrastruktur Sebesar
20 Persen .......................................................................

288

8.3.3. Kebijakan Peningkatan Penerimaan Dana Alokasi Umum
dan Pengeluaran Pembangunan Sektor Infrastruktur
Sebesar 20 Persen ..........................................................
289
8.3.4. Kebijakan Peningkatan Penerimaan Dana Alokasi Umum,
Pengeluaran Pembangunan Sektor Pertanian dan Irigasi,
dan Sektor Infrastruktur Sebesar 20 Persen ..................
290
IX. SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN ..........................

293

9.1. Simpulan ..................................................................................

291

9.2. Implikasi Kebijakan .................................................................

294

9.3. Saran Penelitian Lanjutan ........................................................

296

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................

298

LAMPIRAN ....................................................................................

308

xx

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Sumbangan Output dan Tenaga Kerja per Sektor Ekonomi di
Provinsi Jawa Barat Periode 1973-2007 ...........................................

9

2. Sumber-Sumber Pertumbuhan Menurut Sektor ...............................

31

3. Hasil Regresi Kontribusi Output Sektor Pertanian terhadap
Waktu di Propinsi Jawa Barat Tahun 1973-2007 .............................

175

4. Hasil Regresi Kontribusi Output Sektor Industri Pengolahan
terhadap Waktu di Provinsi Jawa Barat Tahun 1973-2007 ............

175

5. Hasil Regresi Kontribusi Output Sektor Lainnya terhadap
Waktu di Provinsi Jawa Barat Tahun 1973-2007.............................

176

6. Hasil Regresi Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Pertanian
terhadap Waktu di Provinsi Jawa Barat Tahun 1973-2007 ............

178

7. Hasil Regresi Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Industri
Pengolahan terhadap Waktu di Provinsi Jawa Barat
Tahun 1973-2007 ............................................................................

179

8. Hasil Regresi Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Lainnya
terhadap Waktu di Provinsi Jawa Barat Tahun 1973-2007 .............

180

9. Pertumbuhan PDRB di Provinsi Jawa Barat Tahun
2001-2007 .........................................................................................

187

10. Pertumbuhan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat Tahun
2001-2007 .........................................................................................

188

11. Pertumbuhan Produktivitas Tenaga Kerja Provinsi
Jawa Barat Tahun 2001-2007 ...........................................................

189

12. Pertumbuhan PDRB Sektor di Provinsi Jawa Barat Tahun
2001-2007 .........................................................................................

190

13. Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor di Provinsi Jawa Barat
Tahun 2001-2007 ..............................................................................

190

14. Pertumbuhan Produktivitas Tenaga Kerja Sektor
Provinsi Jawa Barat Tahun 2001-2007 .............................................

191

15. Pertumbuhan Penerimaan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2001-2003 ..............................................................................

192

16. Pertumbuhan Penerimaan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2001-2003 ..............................................................................

193

17. Pertumbuhan Penerimaan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2007 ..............................................................................

193

xxi

18. Pertumbuhan Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2001-2003 ..............................................................................

194

19. Pertumbuhan Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2007 ..............................................................................

194

20. Pertumbuhan Pengeluaran Rutin Provinsi Jawa Barat
Tahun 2001-2003 ..............................................................................

195

21. Pertumbuhan Pengeluaran Pembangunan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2000-2003 ..............................................................................

195

22. Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2004-2005 ............

196

23. Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2007 ............

197

24. Pertumbuhan Defisit Fiskal Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2001-2003 ..............................................................................

197

25. Pertumbuhan Defisit Fiskal Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2007 ..............................................................................

198

26. Kontribusi PDRB dan Tenaga Kerja Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................................

199

27. Kontribusi PDRB dan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

199

28. Produktivitas Tenaga Kerja Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................................................

200

29. Produktivitas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 .........

200

30. Kontribusi PDRB Sektor Rata-Rata per Tahun Provinsi Jawa
Barat Tahun 2000-2003 ...................................................................

201

31. Kontribusi PDRB Sektor Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 .............

202

32. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................................................

203

33. Kontribusi Tenaga Kerja Sektor Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 .......................................................................................

203

34. Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 ..........................................................

205

35. Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 .....................................................................................

206

36. Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .............................................

207

37. Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

207

38. Kontribusi Penerimaan Asli Daerah Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................................................

208

xxii

39. Kontribusi Penerimaan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

208

40. Kontribusi Penerimaan Daerah Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 ..........................................................

209

41. Kontribusi Penerimaan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

209

42. Kontribusi Pengeluaran Daerah Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................................................

210

43. Kontribusi Pengeluaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 ..

211

44. Kontribusi Pengeluaran Rutin Daerah Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .............................................

212

45. Kontribusi Belanja Tidak Langsung Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 .......................................................................................

212

46. Kontribusi Pengeluaran Pembangunan Daerah Rata-Rata
per Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................

213

47. Kontribusi Belanja Langsung Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

214

48. Kapasitas Fiskal dan Defisit Fiskal Daerah Rata-Rata per
Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .................................

215

49. Kapasitas Fiskal dan Defisit Fiskal Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

215

50. PDRB Kabupaten dan Kota Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .............................................

216

51. PDRB Sektor Kabupaten dan Kota Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .............................................

217

52. Tenaga Kerja Kabupaten dan Kota Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .............................................

218

53. Tenaga Kerja Sektor Kabupaten dan Kota Rata-Rata per Tahun
Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .............................................

220

54. Produktivitas Tenaga Kerja Kabupaten dan Kota Rata-Rata
per Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ...........................

221

55. Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Kabupaten dan Kota
Rata-Rata per Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ..........

222

56. Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Kabupaten dan Kota
Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 .....................................................

222

57. Kontribusi PAD Kabupaten dan Kota Rata-Rata per Tahun Provinsi
Jawa Barat Tahun 2000-2003 .........................................................

223

xxiii

58. Kontribusi PAD Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 ......................................................................................

223

59. Kontribusi Penerimaan Daerah Kabupaten dan Kota Rata-Rata per
Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ..................................

224

60. Kontribusi Penerimaan Daerah Kabupaten dan Kota Provinsi
Jawa Barat Tahun 2007 ....................................................................

225

61. Kontribusi Pengeluaran Daerah Kabupaten dan Kota Rata-Rata
per Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ............................

226

62. Kontribusi Pengeluaran Daerah Kabupaten dan Kota Provinsi
Jawa Barat Tahun 2007 ...................................................................

226

63. Kontribusi Pengeluaran Rutin Daerah Kabupaten dan Kota
Rata-Rata per Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 .........

227

64. Kontribusi Belanja Tidak Langsung Kabupaten dan Kota
Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 ...................................................

227

65. Kontribusi Pengeluaran Pembangunan Daerah Kabupaten dan Kota
Rata-Rata per Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2000-2003 ..........

229

66. Kontribusi Belanja Langsung Daerah Kabupaten dan Kota
Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 .....................................................

230

67. Kapasitas Fiskal dan Defisit Fiskal Daerah Kabupaten dan
Kota Rata-Rata per Tahun Provinsi Jawa Barat
Tahun 2000-2003 .............................................................................

230

68. Kontribusi Kapasitas Fiskal dan Defisit Fiskal Daerah
Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 ...................

231

69. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah
di Provinsi Jawa Barat .....................................................................

232

70. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Retribusi Daerah
di Provinsi Jawa Barat ....................................................................

234

71. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Dana Bagi Hasil
Sumberdaya dan Pajak di Provinsi Jawa Barat ..............................

234

72. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Dana Alokasi
Umum Daerah di Provinsi Jawa Barat ...........................................

237

73. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan
Sektor Industri di Provinsi Jawa Barat ..........................................

238

74. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan
Sektor Infrastruktur di Provinsi Jawa Barat ..................................

239

75. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan
Sektor Pelayanan Umum di Provinsi Jawa Barat ...........................

240

76. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan
Sektor Pertanian dan Irigasi di Provinsi Jawa Barat .......................

241

xxiv

77. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan
Sektor Sumberdaya Manusia di Provinsi Jawa Barat .....................

242

78. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan
Sektor Kesejahteraan Rakyat di Provinsi Jawa Barat ....................

243

79. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sub Sektor Tanaman Pangan di Provinsi Jawa Barat .....................
244
80. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sub Sektor Perkebunan di Provinsi Jawa Barat ..............................
245
81. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat ................................
246
82. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sub Sektor Perikanan di Provinsi Jawa Barat ................................
248
83. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sub Sektor Kehutanan di Provinsi Jawa Barat ................................
249
84. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Industri di Provinsi Jawa Barat .............................................
250
85. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Jasa di Provinsi Jawa Barat ..................................................
251
86. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Pertambangan di Provinsi Jawa Barat ..................................
252
87. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Jawa Barat .........................
254
88. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Bangunan di Provinsi Jawa Barat .........................................
255
89. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Perdagangan di Provinsi Jawa Barat .....................................
256
90. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Angkutan di Provinsi Jawa Barat ..........................................
258
91. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto
Sektor Keuangan di Provinsi Jawa Barat .........................................
259
92. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Pertanian di Provinsi Jawa Barat ....................................................

261

93. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Industri di Provinsi Jawa Barat ........................................................

262

94. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Jasa di Provinsi Jawa Barat ....................................... ......................

263

95. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Pertambangan di Provinsi Jawa Barat ............................................

264

xxv

96. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Listrik Gas dan Air di Provinsi Jawa Barat ...................................

266

97. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Bangunan di Provinsi Jawa Barat ..................................................

267

98. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Perdagangan di Provinsi Jawa Barat .............................................

269

99. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Angkutan di Provinsi Jawa Barat .................................................

270

100. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Sektor
Keuangan di Provinsi Jawa Barat .................................................

270

101. Hasil Validasi Model Perubahan Struktur Output dan Tenaga Kerja
di Provinsi Jawa Barat ....................................................................

273

102. Dampak Peningkatan Penerimaan terhadap Perekonomian
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat .......................................

276

103. Dampak Peningkatan Pengeluaran terhadap Perekonomian
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat .......................................

282

104. Dampak Kombinasi Pengeluaran dan Penerimaan terhadap
Perekonomian Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat .................

287

xxvi

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Penawaran Tenaga Kerja Model Fei-Ranis ......................................

52

2. Dampak Ekspansi Fiskal terhadap Kurva IS ...................................

72

3. Dampak Ekspansi Fiskal terhad