Keahlian yaitu asas layanan konselor atau guru Tut wuri handayani
14
Model Konseling Anak Usia Dini
lainnya dan dinamis, dan melalui bimbingan peserta didikkonseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri
secara utuh. c.
Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai positif. Bimbingan dan konseling merupakan upaya
memberikan bantuan kepada konseli untuk membangun pandangan positif dan mengembangkan nilai-nilai
positif yang ada pada dirinya dan lingkungannya. d.
Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama. Bimbingan dan konseling bukan
hanya tanggung jawab konselor atau guru bimbingan dan konseling, tetapi tanggung jawab guru dan
pimpinan satuan pendidikan sesuai dengan tugas dan kewenangan serta peran masing-masing.
e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan dan
konseling diarahkan untuk membantu peserta didik konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil
keputusan serta merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab.
f. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting adegan kehidupan. Pemberian pelayanan
bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga,
perusahaanindustri, lembaga-lembaga pemerintah swasta, dan masyarakat pada umumnya.
g. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan. Penyelenggaraan bimbingan dan
konseling tidak terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
h. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia. Interaksi antar guru bimbingan dan
Model Konseling Anak Usia Dini
15 konseling atau konselor dengan peserta didik harus
senantiasa selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kebudayaan di tempat layanan itu
dilaksanakan. i. Bimbingan dan konseling bersifat leksibel dan adaptif
serta berkelanjutan. Layanan bimbingan dan konseling harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta
daya dukung sarana dan prasarana yang tersedia. j. Bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh tenaga
profesional dan kompeten. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan oleh 158 tenaga pendidik
profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling yang berkualiikasi akademik Sarjana
Pendidikan S-1 dalam bidang bimbingan dan konseling
dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan konselingKonselor dari Lembaga Pendidikan Tinggi
Kependidikan yang terakreditasi. k. Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan
hasil analisis kebutuhan peserta didikkonseli dalam berbagai aspek perkembangan.
l. Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan dan pengembangan
program lebih lanjut. 4. Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini
Pada perkembangannya, profesi bimbingan dan konseling dilakukan dalam berbagai setting kehidupan.
Pada setting pendidikan formal baik di jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah
atas, bimbingan dan konseling memiliki peran untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik pada bidang
16
Model Konseling Anak Usia Dini
pribadi, sosial, belajar, dan karir serta membantu peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Demikian juga membantu peserta didik, orang tua, dan guru untuk mencapai tujuan pendidikan, mengarahkan
karir pada masa yang akan datang, dan menjadi anggota masyarakat yang demokratis.
Meskipun sama-sama berada dalam jalur pendidikan formal, perbedaan rentang usia peserta
didik pada tiap jenjang memicu tampilnya kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling yang berbeda-beda
pada tiap jenjang pendidikan. Batas ragam kebutuhan antara jenjang yang satu dengan jenjang yang lainnya
tidak terbedakan sangat tajam. Dengan kata lain, batas perbedaan antar jenjang tersebut lebih merupakan suatu
wilayah. Di sisi lain, perbedaan yang lebih signiikan, juga tampak pada hal lain pengaturan birokratik, seperti
misalnya di taman kanak-kanak sebagian besar tugas konselor ditangani langsung oleh guru kelas taman
kanak-kanak. Pada jenjang taman kanak-kanak di Indonesia, tidak
ditemukan posisi struktural bagi konselor. Pada jenjang ini, layanan bimbingan dan konseling lebih bersifat preventif
dan mengembangkan berbagai aspek serta potensi anak. Secara umum, pelaksanaan dalam bimbingan
konseling yang perlu dilakukan oleh konselor jenjang taman kanak-kanak membutuhkan alokasi waktu yang
lebih besar dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh peserta didik pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sebaliknya, pada jenjang Taman kanak-kanak komponen perencanaan peserta didik untuk mempersiapkan
anak untuk masuk ke jenjang sekolah dan pelayanan
Model Konseling Anak Usia Dini
17 responsive services yang berupa pelayanan konseling dan
konsultasi memerlukan alokasi waktu yang lebih kecil. Kegiatan konselor di jenjang Taman kanak-kanak dalam
komponen responsive services, dilaksanakan terutama untuk memberikan layanan konsultasi kepada pendidik
dan orang tua dalam mengatasi perilaku-perilaku yang mengganggu disruptive anak Taman kanak-kanak
Depdiknas, 2008.