66
dengan pola sentripugal. Tren pola perkembangan permukiman secara Sentripugal ini dikarenakan para pendatang yang berasal dari daerah lain
memilih perumahan yang ada di pinggir pusat kota karena biaya perumahan di pusat kota sulit dijangkau atau mahal.
D. Sebaran Rob Di Permukiman Penduduk Kota Semarang Tahun 2000 Dan 2005.
Pengolahan sebaran rob di permukiman penduduk tahun 2000 dan tahun 2005 di Kota Semarang dengan menggunakan perangkat lunak Arc View GIS
3.3 yakni dengan meneruskan hasil olahan dari sebaran rob tahun 2000 dan 2005 kemudian di overlay dengan permukiman tahun 2000 dan 2005. Dari
hasil sebaran rob terhadap permukiman penduduk tahun 2000 kemudian di overlay lagi dengan peta sebaran rob tahun 2005 maka didapat peta sebaran rob
terhadap permukiman penduduk di Kota Semarang tahun 2000 dan 2005.
Gambar 4.15 Diagram pengolahan Peta Rob di Permukiman Penduduk. Hasil analisis dari peta sebaran rob di permukiman penduduk tahun 2000
adalah 35,6 dari luas keseluruhan permukiman penduduk Kota Semarang tahun 2000 yakni daerah permukiman penduduk yang terkena rob sebesar
774,5 ha. Tahun 2000 daerah permukiman yang terkena rob berada di Kecamatan Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang
Peta Sebaran Rob di Permukiman Penduduk tahun
Peta Sebaran Rob di Permukiman Penduduk tahun
Peta Perubahan Rob di Permukiman Penduduk Kota Semarang Tahun 2000 dan 2005
Overlay
67
Barat. Daerah permukiman di Kecamatan Semarang Utara pada tahun 2000 seluruhnya terkena banjir rob. Analisis peta sebaran rob terhadap permukiman
penduduk tahun 2005 didapatkan hasil daerah permukiman penduduk yang terkena banjir rob adalah sebesar 33,7 dari luas permukiman penduduk Kota
Semarang tahun 2005 yakni lusan daerah rob yang mengenai daerah permukiman sebesar 836,9 ha. Pada tahun 2005 wilayah kecamatan yang
terkena rob adalah Kecamatan Semarang Utara, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Timur, Gayamsari, dan Kecamatan Genuk.
Tahap selanjutnya adalah dari kedua analisis diatas maka diperoleh hasil analisi peta sebaran rob tahun 2000 dan 2005 yakni daerah rob yang mengenai
daerah permukiman penduduk mengalami peningkatan sebesar 29.02 dengan peningkatan daerah permukiman penduduk yang terkena rob adalah sebesar
118.06 ha. Wilayah kecamatan yang pada tahun 2000 tidak terkena rob dan pada tahun 2005 terkena rob adalah pada Kecamatan Gayamsari dan
Kecamatan Genuk. Perubahn Banjir rob terjadi karena perubahan penggunaan lahan di
wilayah pesisir yang kurang memperhatikan aspek lingkungan dan adanya pola perlombaan meninggikan banguna pada daerah sekitar pesisir Kota Semarang.
E. Pembahasan