PENDAHULUAN this file 6560 13029 1 SM

PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan 548 KEBERHASILAN SEKOLAH MERAIH GELAR ADIWIYATA DAPAT MENINGKATKAN KESADARAN RAMAH LINGKUNGAN SISWA DALAM HEMAT ENERGY Study Case: SMA Negeri 8 Serang Banten Colaboration Research Indriyani Rachman 1. Samsul Muarif 2 , Edy Santuso 3 ,Ida Rahayu,Karlina Puspa Dahlia 4 , Slamet Raharjo 5 , Toru Matsumoto 6 1 Dosen Universitas Syeh Islam Tanggerang Banten, PhD Program The University of Kitakyushu Email:destyn_lizayahoo.com.sg 2 Kepala SMAN 8 Kota Serang, Email:samsul922gmail.com 3 Wakil Kepala Kurikulum SMAN 8 Kota Serang, Email: edysantusogmail.com 4 Staf Pengajar SMAN 8 Kota Serang Banten Indonesia Email: ida.lukmangmail.com 5 Universitas Andalas Padang Email:sraharjoft.unand.ac.id 6 The University of Kitakyusu Email:matsumoto-tkitakyu-u.ac.jp Abstract One of the schools successes in reaching the title Adiwiyata is habitual school community in everyday life. These habits reflect whether they are environmentally friendly patterned or not. Adiwiyata is a program that forms the entire school community to characters that care for the environment. Creating a school that is clean, healthy, beautiful and ethics and aesthetics. With the knowledge and habits of students awareness and eco-friendly lifestyle, it is the foundation for SMA Negeri 8 Kota Serang to be earned Adiwiyata. This study raised the issue of whether the program launched by the school for a degree Adiwiyata can increase knowledge and change the habits of students in energy efficiency. This research method using qualitative description, in which respondents were given questionnaires, interviews, and observations. However, the role that the school community is very important in realizing the success of the school to achieve Adiwiyata title. Thus the required environmental education activities that can form the students become the generation that can contribute to being part minded citizens who are environmentally. Keywords: Adiwiyata, Environmental Education, Sustainable

A. PENDAHULUAN

Adiwiyata Program ini merupakan program yang digulirkan oleh Kementerian Lingkungan hidup Republik Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sehinggadapat menjadi tempat yang nyaman dan kondusif selama proses pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, dengan harapan dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam segala bentuk upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.Program ini sering kali terhambat karena kurangnya sosialisasi terhadap warga sekolah akan PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan 549 tahapan-tahapan yang harus dilakukan demi terciptanya sekolah berwawasan lingkungan. Bukan hanya sebuah perencanaan yang baik, namun juga kegiatan ini harus diimbangi dengan realisasi dalam kesehariannya. Untuk itu, dalam hal ini guru sebagai panutan diharapkan dapat menjadi motor yang baik guna mendorong siswa merubah pandangan dan pola pikir mereka dalam aktifitas ramah lingkungan. Ada 31 Aspek penilaian Program Adiwiyata, seluruh aspek tersebut menjadi point penting dalam penentuan apakah sekolah tersebut dapat menjadi sekolah Adiwiyata atau tidak. Tentunya dengan berbagai tingkatan yang disesuaikan dengan hasil penilaian. Salah satu hal yang ikut menentukan adalah, pengetahuan siswa dan kebiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Siswa SMA Negeri 8 Serang pada dasarnya para siswa sudah memiliki kebiasaan dan pengetahuan tentang ramah lingkungan dalam bentuk penghematan energy. Kebiasaan dan pengetahuan mereka menghemat energy merupakan salah satu bentuk kesadaran siswa terhadap ramah lingkungan. Ini dapat juga menjadi dasar penilaian program Adiwiyata, pada point warga sekolah berwawasan ramah lingkungan. Data terakhir yang dipublikasikan BLHD Provinsi Banten melalui websitenya menyatakan sampai dengan tahun 2014, Sekolah Adiwiyata di Provinsi Banten sudah mendapatkan penghargaan Adiwiyata baik dari tingkat provinsi maupun tingkat pusat yaitu: 5 Sekolah Adiwiyata Mandiri, 17 Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan 37 Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi termasuk diantaranya 12 sekolah yang diusulkan ketingkat nasional. Usia sekolah bukanlah menjadi patokan akan keberhasilan dapat menjadi sekolah yang ramah lingkungan dengan mencapai gelar Adiwiyata, seperti sekolah SMA Negeri 6 Padang, adalah sekolah yang terhitung sangat muda.Dengan jumlah murid 360 siswa pada tahun 2016. Sekolah ini dalam waktu 6 tahun dapat menjadi sekolah yang diperhitungkan di Kota Padang. Mendapat gelar Adiwiyata Mandiri dalam waktu 6 tahun. Berkat keuletan Kepala sekolah, Guru, siswa, orang tua murid dan staf. SMA Negeri 6 Padang ini terdapat dikawasan Mata Air Padang dengan luas area 15.000 M2, dengan luas bangunan 3.600M2. Ketika berdiri pada tahun 2008, SMA ini merupakan sekolah dengan predikat Adiwiyata Mandiri pada tahun 2016. Maka bukanlah hal yang sulit bagi SMA Negeri 8 Serang, bila bertekad agar menjadi sekolah peraih Program Adiwiyata. SMA Negeri 8 Kota Serang merupakan sekolah yang terhitung masih sangat muda, tetapi seluruh warga sekolah berusaha berperan untuk dapat meraih gelar Adiwiyata. Saat ini SMA Negeri 8 Serang belum pernah meraih gelas Adiwiyata, baik untuk tingkat kota maupun tingat Provinsi. Tetapi sedang mulai menata agar dapat terwujud. Penelitian ini mengangkat masalah tentang apakah program-program yang dicanangkan sekolah dalam rangka meraih gelar adiwiyata dapat meningkatkan pengetahuan dan membawa perubahan kebiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari yang ramah lingkungan terutama masalah penghematan energi. Pada dasarnya meraih gelar Adiwiyata merupakan motivasi pencapaian, tetapi hal intinya adalah adanya perubahan pada siswa PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan 550 mengenai perubahan pola hidup siswa menjadi lebih ramah lingkungan. Tentunya ini dipacu oleh program-program yang dilakukan dan tertera pada program Adiwiyata. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, team Adiwiyata SMA Negeri 8 Serang, memiliki program-program yang berkaitan dengan pembelajaran mengenai pendidikan lingkungan hidup.

B. KAJIAN LITERATUR