Pendahuluan 3. Teori Nazhm CMES 2014

Jurnal CMES Volume VII Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2014 Jurusan Sastra Arab Bekerjasama dengan PSTT FSSR UNS 140 TEORI NAZHM ABDULQ HIR AL-JURJAN DALAM DAL ’ILU ‘L-I’J Z DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU MA’ N Arifuddin Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS Surakarta Pusat Studi Ekonomi Islam LPPM UNS Surakarta arifarifin81gmail.com Abstract A discipline of Arabic is determined by the views of creative scholars and influence significally to the development of the science discipline discussion. This article reviews the theory nazhm Abdulq hir al-Jurjani and its influence on the development of Maani science. Maani Science is a part of balaghah science rhetoric reviewing the structure of the sentence in accordance with the context of the situation. This study has two objectives, namely a practical purpose and theoretical purpose. The practical purpose of this study is to explain the concept of nazhm Abdulq hir influence on the development of science Maani. While the theoretical goal is to prove a general view of historians that Abdulq hir is the father of Maani. This study is a qualitative study. The author collected data of Abdulq hir through the reference of biography Arab scholars, explore ideas either directly or through studies of expert. The systematics of writing this article is divided into three parts, the first is biography of Abdulq hir, the second is his work Dal ilu l-Ijaz and the third about nazhm theory. Key words: nazhm theory , Dal ‟ilu „l-I‟j z, Abdulq hir al-Jurj n . صخلم ثحابم روطت يوق ثأت تاذ ةديد ا ءاملعلا ءارآب ةيبرعلا ةغللا مولع ترثأت . مظ لا ةيرظن ةلاق ا ذ لوا تت ا رثأو اجر ا ر اقلا دبع د ع سردي ىذلا ةغابلا مولع نم ملع نأب اع ا ملع فرعيو . اع ا ملع ةأشن دبع د ع مظ لا ةيرظن موهفم نع فشكلا إ ايقيبطت ةلاق ا ذ فده .لا ا ىضتق اقباطم ةيوغللا بيكا لا ا يأر تابثإ وهف يرظ لا فد ا امأ . اع ا ملع ةأشن ا رثأ نايبو اجر ا ر اقلا ر اقلا دبع نأب ماعلا خرؤ . اع ا ملع ع و ر اقلا دبع نع تانايبلا عم بتاكلا موقي ثيح يعون ث ةلاق ا ذ ثحبلاو إ ةلاق ا مسق تو .نيرخآا تافلؤم نم وأ ةرشابم تافلؤم نم راكفأ ةساردو ،ةيبرعلا مجا لا بتك نم اجر ا ةايح لوأا :ثحابم ةثاث ةأشن ا رثأو مظ لا ةيرظن ثلاثلا ،زاجعإا لئاد باتك اثلا ، اجر ا ر اقلا دبع . اع ا ملع ةيليلدلا تاملكلا اجر ا ر اقلا دبع ،زاجعإا لئاد ،مظ لا ةيرظن :

A. Pendahuluan

Ilmu ma‟ n adalah bagian dari ilmu balaghah retorika Arab. Ilmu ma‟ n didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menyusun kalimat secara tepat dan jelas sesuai makna yang hendak dinyatakan dengan memperhatikan konteks situasi tempat dan Jurnal CMES Volume VII Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2014 Jurusan Sastra Arab Bekerjasama dengan PSTT FSSR UNS 141 kepada siapa ungkapan itu dinyatakan. Al- F l, 1991: 7 Keterkaitan yang erat antara bentuk konstruksi kalimat dengan konteks situasi dapat ditunjukkan oleh kisah antara al- Kind w. 873, filsuf islam, dan Al- Mubarrid w. 899, linguis Arab. al- Kind datang kepada al-Mubarrid seraya berkata: “Saya menemukan inefisiensi dalam ungkapan orang Arab”. Al-Mubarrid menanyakan: “Di ungkapan mana engkau temukan itu?” al-Kind menjawab: “Orang Arab mengatakan ئ ق ه دْ ع Abdullah berdiri, kemudian َ إ ئ ق ه دْ ع Sesungguhnya Abdullah berdiri, mereka juga mengatakan ئ ق ه دْ ع َ إ Sesungguhnya Abdullah berdiri. Ungkapan-ungkapan itu maksudnya sama”. Al-Mubarrid menjawab: “Ungkpan-ungkapan itu tidak sama maksudnya karena susunannya berbeda. Ungkapan ئ ق ه دْ ع adalah untuk menginformasikan, ungkapan ئ ق ه دْ ع َ إ adalah untuk menjawab pertanyaan, dan ungkapan ئ ق ه دْ ع َ إ adalah untuk membantah atas ketidakpercayaan”. Al- Jurj n , 2004:315. Selain itu, terdapat adagium yang banyak dikenal cendekia Arab, yaitu: ق ق ِ setiap ungkapan itu memiliki konteks, yakni sebuah pernyataan itu haruslah menyesuaikan konteks situasi. Adagium ini menegaskan bahwa sebuah ungkapan akan tidak diterima jika kurang memperhatikan konteks situasi. Dalam sejarah perkembangan ilmu ma‟ n terdapat banyak kontribusi gagasan yang telah disumbangkan oleh para ulama dalam karya-karya mereka. Diantara mereka ada para linguis Arab seperti Imam Qutaibah 889, al- Mubarrid, dan Tsa‟lab 904; ulama ilmu kalam teologi Islam seperti ar- Rumm n 994 dalam bukunya An- Nukat f I‟j zi „l-Qur‟ n, al-B qill n 1013 dalam I‟j zu „l-Qur‟ n, dan Abduljabb r al-Asadab d 1025 dalam I‟j zu „l-Qur‟ n; para filsuf islam seperti Qud mah ibnu Ja‟far 948 dalam Naqdu „sy-Syi‟ri; para sastrawan dan kritikus sastra seperti Abū Hil l al-„Askar 1005 dalam Ash- Shin ‟ataini, Ibnu Rasy q al- Qa iruw n 1071 dalam Al-„Umdah f Shin ‟ati „l-Syi‟ri wa naqdihi, dan Ibnu Sin n al-Khaf j 1073 dalam Sirru ‗l - Fash chah, Ibnu Thab thab 934 M. dalam ‗Iy ru ‗sy - Syi‘ri, al- mid 980 M. dalam Al- Muw zanah baina Ab Tamm m wa ‗l - Buchtur , dan Ali bin Abdulaziz al- Jurj n 1002 M. dalam Al- Wis thah baina ‗l - Mutanabb wa Khushūmih . M asa keemasan kajian ilmu ma‟ n terjadi pada abad kesebelas Masehi atau kelima Hijriyah dengan tokoh intelektualnya yaitu Abdulq hir al-Jurj n 1078. Dhaif, 1995: 160 Abdulq hir datang membawa gagasan-gagasan baru dalam ilmu ma‟ n yang tidak dibawa oleh ulama-ulama sebelumnya atau belum dirumuskan secara matang terutama tentang teori nazhm . Abdulq hir juga telah meninggalkan karya yang menjadi sumber pengetahuan dan kajian bagi ulama-ulama setelahnya. Artikel ini mengkaji tentang pandangan Abdulq hir tentang konsep nazhm rangkaian kata dan pengaruhnya terhadap perkembangan kajian ilmu ma‟ n . Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan praktis dan tujuan teoritis. Tujuan praktis penelitian ini adalah mengungkap konsep nazhm Abdulq hir dan menjelaskan pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu ma‟ n . Sedangkan tujuan teoritisnya adalah membuktikan pandangan umum sejarawan bahwa Abdulq hir adalah bapak ilmu ma‟ n . Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penulis mengumpulkan data-data tentang Abdulq hir melalui referensi biografi ulama Arab, menelusuri gagasan- gagasannya baik melalui karyanya secara langsung maupun kajian para pakar tentangnya. Adapun sistematika penulisan artikel ini dibagi ke dalam tiga bagian, pertama tentang riwayat hidup Abdulq hir, kedua tentang karyanya Dal ‟ilu „l-I‟j z, dan ketiga tentang teori nazhm dan pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu ma‟ m .. Jurnal CMES Volume VII Nomor 2 Edisi Juli - Desember 2014 Jurusan Sastra Arab Bekerjasama dengan PSTT FSSR UNS 142

B. Pembahasan