1
1. Pendahuluan
Pendidikan di Indonesia ini tidak akan terlepas oleh suatu kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah. Perangkat pendidikan merupakan jawaban
terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat [1]. Pada saat ini kurikulum yang sedang berjalan dan dalam tahap perbaikan secara terus menerus di Indonesia ini
dapat kita kenal dengan nama Kurikulum 2013. Di Indonesia sudah ada beberapa sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 ini, terutama dari sekolah kejuruan
atau dikenal dengan nama SMK Sekolah Menengah Kejuruan.
Penerapan Kurikulum 2013 sekarang ini sudah diimplementasikan dengan pembelajaran abad 21
yang menyebabkan banyak perubahan terkait dengan peran siswa dan guru dalam pembelajaran yang akan dicapai. Hal-hal penting yang
dibutuhkan oleh siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran abad 21 yaitu [2]: 1
Berpikir kritis dan pemecahan masalah, 2 Kolaborasi dan kepemimpinan, 3 Kelincahan dan adaptasi, 4 Inisiatif dan wirausaha, 5 Efektifitas komunikasi
lisan dan tertulis, 6 Mengakses dan menganalisa informasi, dan 7 Rasa ingin tahu dan imajinasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum tentang Evaluasi Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di SMK 3
Salatiga pada tahun 2014-2015, dari 80 Guru yang mengajar di SMK N 3 Salatiga hanya 10 yang menerapkan pembelajaran dalam kurikulum 2013 secara
menyeluruh. Contohnya adalah pembelajaran secara ilmiah dengan menggunakan teknologi pembelajaran, sedangkan 27,5 hanya penilaian yang diterapkan,
sisanya 62,5 masih belum menerapkan sesuai kriteria pada kurikulum 2013. Dari hasil wawancara dengan beberapa guru, bahwa kebutuhan Guru saat ini di SMK N
3 Salatiga adalah untuk mengetahui proses penerapan pembelajaran pada Kurikulum 2013, sehingga masalah yang terjadi proses pembelajaran di dalam kelas
yang dilakukan oleh guru kurang memenuhi pembelajaran pada kurikulum 2013, selain itu beberapa guru kurang menambah pengetahuan mereka tentang
pembelajaran dalam penerapan proses pembelajaran pada Kurikulum 2013. Untuk meningkatkan metode pembelajaran dalam Kurikulum 2013, pendekatan
pembelajaran Challenge-based Learning akan digunakan sebagai solusi untuk menjawab kriteria dari Kurikulum 2013 tentang pembelajaran secara ilmiah dengan
menggunakan teknologi pembelajaran.
Mengacu pada latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1 bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran
abad 21 di SMK 3 Salatiga? 2 bagaimana cara penerapan metode Challenge-based Learning dalam kurikulum 2013 di Sekolah? 3 apakah metode Challenge-based
Learning dapat merubah proses pembelajaran?. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menerapakan proses pendekatan pembelajaran Challenge-based
Learning, mengidentifi
kasi penerapan tahapan “create” dalam taksonomi bloom, dan untuk menguji hasil dan proses yang dibuat oleh siswa berguna bagi lingkungan
sekitar.
2
2. Tinjauan Pustaka