Cakupan KBLI perka bps no. 57 2009 ttg KBLI thn.2009
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 17
“prinsipal” tersebut menyelesaikan sendiri proses produksinya. Ketentuan ini khususnya berlaku untuk kegiatan yang memproduksi jasa, termasuk kegiatan
konstruksi. Sementara itu, dalam kasus industri pengolahan berlaku ketentuan sebagai
berikut: a “Prinsipal” menyediakan spesifikasi teknis kegiatan industri
pengolahan untuk mengolah bahan input kepada pemborong. Bahan input bahan baku atau bahan antara dapat
disediakandimiliki oleh “prinsipal” atau tidak.
b “Prinsipal” yang mensubkontrakkan keseluruhan proses perubahan bentuk akan diklasifikasikan ke dalam industri pengolahan jika dan
hanya jika “prinsipal” memiliki bahan input bagi proses produksi serta menghasilkan output.
c “Prinsipal” yang mensubkontrakkan keseluruhan proses perubahan
bentuk tetapi memiliki bahan input dan faktanya membeli barang secara lengkap dari pemborong dengan tujuan untuk menjual
kembali digolongan dalam kategori G Perdagangan besar dan eceran yang secara spesifik disesuaikan dengan jenis penjualan
dan jenis barang yang dijual.
4.
Struktur dan Sistem Pemberian Kode KBLI
Susunan struktur KBLI mengalami sedikit perubahan dibandingkan KBLI 2005, yaitu pada susunan struktur kategori, dari ISIC, Rev.4 menyediakan
banyak sekali perincian pada semua tingkatan dibandingkan dari klasifikasi versi sebelumnya ISIC, Revisi 3 khususnya untuk kegiatan jasa. Penamaan struktur
KBLI sama dengan penamaan struktur KBLI 2005 yaitu menggunakan kode angka sebanyak 5 digit, dan satu digit berupa kode alfabet yang disebut
kategori. Kode alfabet bukan merupakan bagian dari kode KBLI, tetapi dicantumkan dengan maksud untuk memudahkan di dalam penyusunan tabulasi
sektorlapangan usaha utama di setiap negara. Kode 1 digit sampai 3 digit KBLI biasanya digunakan untuk keperluan analisis, sedangkan kode 4 sampai 5 digit
digunakan untuk operasional lapangan. Melihat sejarah perkembangan struktur klasifikasi lapangan usaha dari KLUI 1983 ISIC, Rev.2, 1968, kemudian
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 18
adanya KLUI 1997 ISIC, Rev.3, 1990, yang direvisi menjadi KBLI 2000, KBLI 2005, dan terakhir KBLI 2009 ISIC, Rev.4, untuk menyediakan arus informasi
berkelanjutan dalam melakukan monitoring, analisis, dan evaluasi data secara runtun waktu, maka untuk menjembatani pengguna data akan disusun tabel
kesesuaian antara KBLI 2005 dan KBLI.
Struktur dan pemberian kode KBLI adalah sebagai berikut :